9. Kunjungan Tak Terduga

Kunjungan tak terduga

Sore itu, suasana di kamar rawat Aeliana lebih cerah dengan semburat warna jingga dari matahari. Cahaya matahari menembus jendela, membawa kehangatan yang lembut ke ruangan. Aeliana tengah makan buah yang dikupas oleh Kael semenyata Juvel dan Julian sibuk menggambar di meja kecil di sudut ruangan.

Namun ketenangan itu terusik oleh ketukan lembut di pintu.

“Masuk,” kata Kael tanpa banyak berpikir, matanya masih tertuju pada Aeliana.

Pintu terbuka perlahan dan sosok yang tidak terduga muncul, Ryon.

Aeliana langsung terkejut, matanya membesar saat melihat pria itu melangkah masuk dengan sebuket bunga di tangannya. Kael yang awalnya tidak terlalu memperhatikan, langsung menegakkan tubuhnya, ekspresinya berubah dingin dalam sekejap.

“Aeliana, aku datang untuk menjengukmu,” sapa Ryon dengan suara lembut, senyum tipis menghiasi wajahnya.

Aeliana menatap Ryon dengan campuran emosi.

“Ryon terima kasih sudah datang.”

Kael diam di tempatnya, tetapi tangan yang menganggam kursi mulai mengeras. Matanya menelusuri gerak-gerik Ryon dengan tajam, seolah berusaha membaca setiap niat pria itu. Ryon tersenyum saat memberikan buket bunga itu langsung pada Aeliana.

“Aku sangat khawatir, saat melihatmu kecelakaan. Aku berada di dekat lokasi kecelakaan dan memastikan kamu selamat.”

Aeliana langsung melihat Kael dan Kael hanya diam. Aeliana juga baru tahu jika orang yang menolongnya adalah Ryon.

Kael mencegah Aeliana agar tidak tahu tentang masalah ini. Pencegahan itu mengandung kecemburuan yang jahat di dalam dirinya. Tapi pria ini datang tiba-tiba dan justru yang memberitahu Aeliana. Kael semakin marah saat Ryon bersikap seolah-olah menunjukkan harga dirinya karena melindungi istrinya.

Kael mencoba mempertahankan kendali. “Aku Kael lancaster, suami Aeliana. Terima kasih banyak sudah membantu istriku.”

“Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan. Aku tidak butuh rasa terima kasih jadi tidak perlu khawatir. ” Ryon menoleh ke arah Kael.

Ryon tersenyum. Kedua pria itu hanya saling tersenyum tapi jelas tampak ada emosi yang lebih rumit yang dipertukarkan.

Kael tertawa tak berdaya dan kembali memasang ekspresi dingin di wajahnya. “Kamu sudah menyelamatkan istriku. Beritahu aku jika kamu menginginan sesuatu sebagai hadiah.”

‘Aku akan memberimu hadiah tapi jangan pernah mendekati istriku lagi.’

“Bagaimana jika kukatakan bahwa Aeliana yang kuinginkan?” Ryon melengkungkan sudut mulutnya dan menunjuk Aeliana dengan matanya.

Kael tidak bisa menahan amarahnya dan menggertakkan giginya. Ia bahkan tidak menyukai cara pria itu menatap istrinya yang berharga.

Aeliana langsung mendesah menyela pembicaraan mereka. Ia tidak bisa memahami Kael yang bersikap hati-hati terhadap Ryon dan Ryon yang memprovokasi Kael.

“Apa ada yang sakit?”

Kael langsung khawatir saat Aeliana mendesah. Ia takut Aeliana merasa kesakitan.

“Aku baik-baik saja.”

Suasana di dalam ruangan menjadi sedikit canggung. Juvel dan Julian yang awalnya sibuk menggambar, menghentikan aktivitas mereka dan mempertahatikan dengan bingung.

“Siapa dia, ayah?” Bisik Julian, menarik ujung jas Kael.

Kael mengusap kepala putranya, mencoba tersenyum. “Dia teman lama ibu,” jawabnya singkat.

Ryon tersenyum ke arah anak-anak tapi Kael dengan sengaja berdiri, memposisikan dirinya diantara mereka seolah-olah menciptakan penghalang tak terlihat.

Aeluaba yang merasa suasana semakin tegang mencoba mencairkan situasi.

“Ryon aku berterima kasih karena menyelamatkanku. Aku juga sangat menghargai kunjunganmu tapi aku baik-baik saja sekarang.”

Ryon mengangguk, meskipun ada kilatan kesedihan. “Aku senang mendengar itu. Kalau begitu, aku tidak akan menganggu lebih lama.”

Aeliana menghindari tatapan mata Ryon. Ia tidak memiliki kepercayaan diri untuk menatap langsung mata itu.

Ryon mengucapkan selamat tinggal dalam hati. Ini benar-benar akhir. Akhir dari cinta pertamanya yang bertahan lama. Ia tak bermaksud mendoakan kebahagian untuk wanita yang tidak membalas perasaannya.

Ryon melangkah keluar tapi sebelum meninggalan ruangan, ia berbalik dan menatap Aeliana sekali lagi. “Jika kau butuh sesuatu, kau tahu aku selalu ada untukmu.”

Aeliana tersenyum tipis dan mengangguk. Sementara Kael, hanya diam tapi tatapan matanya sudah cukup untuk memberi peringatan bahwa ia tidak menyukai kata-kata itu.

Setelah pintu tertutup, suasana di ruangan itu kembali hening. Aeliana menatap Kael yang berdiri dengan wajah tegang sementara Juvel dan Julian kembali ke aktivitas mereka meskipun sesekali mencuri pandang ke arah orang tua mereka.

Aeliana dan Kael sama-sama diam. Tampak suasana sangat sunyi tapi pikiran mereka sangat riuh dipenuhi pikiran tentang satu sama lain.

Bagi Aeliana, cinta dan kebencian terhadap suaminya sedang berada di puncaknya sementara Kael sedang membangun rasa kecewa dan cemasnya sendiri.

Saat itu menjelang badai. Mereka merasakan bahwa sikap masing-masing agak berbeda dari biasanya namun tak satu pun dari mereka berbicara langsung tentang itu.

...…....

“Aku ingin pulang.”

Aeliana ingin kembali ke rumahnya yang damai. Persetan dengan Kael dan Lista.

“Kamu masih belum sembuh.”

“Aku sudah sembuh, Kael.”

Kael menatap Aeliana dengan tatapan dalam dan pada akhirnya dia menyerah.

“Baiklah, aku akan bertanya pada dokter.”

Kael langsung keluar untuk menemui dokter. Saat langkah terdengar di lorong rumah sakit, langkahnya tiba-tiba terhenti mendadak. Seorang wanita berhenti mendadak. Wajah itu, meskipun sedikit berbeda karena waktu masih memiliki tatapan yang sama yang dulu ia kenal, Lista.

“Kael…”

Lista akhirnya memecah keheningan suaranya pelan dan hampir gemetar.

“Lista,” jawabnya datar.

Mereka berjalan perlahan mendekati satu sama lain, seperti dua orang asing yang tak sengaja bertemu meskipun masa lalu begitu erat.

“Aku tidak menyangkan akan bertemu denganmu di sini.”

“Aku juga tak menyangka kau kembali.”

“Aku sudah kembali beberapa bulan yang lalu dan kau kenapa ada di sini?”

“Istriku dirawat di sini.”

Lista tampan terkejut, kemarin dia baru saja bertemu dengannya.

“Bagaimana keadaannya?”

“Dia membaik, apa yang kau lakukan di sini?”

“Aku sedang mengunjungi seorang teman. Aku tidak tahu kalau kau dan Aeliana ada di sini.”

Kael mengangguk kecil tapi matanya tetap tajam dengan pertanyaan yang tak terucap. Ia memandang wanita di depannya mengingat kembali surat yang ditemukan di tas Aeliana. Surat itu permintaan Lista yang begitu berat telah membuat hubungan Kael dan Aeliana merenggang.

Tapi ia tidak mau bertanya untuk saat ini, ia ingin Aeliana lah yang bertanya pada dirinya sendiri. Sejujurnya ia ingin juga bertanya kenapa dia membohonginya. Menggunakan alibi untuk bertemu dengan orang tuanya agar bertemu dengan Lista.

...…....

Juvel dan Julian baru saja dibawa pilang oleh Serin, sementara Kael sedang berbicara dengan dokter di ruangan. Aeliana terbaring sambil membaca buku.

Ketukan pelan di pintu menyadarkannya.

“Masuk.”

Pintu terbuka perlahan dan sosok wanita yang tidak disangka-sangka muncul diambang pintu Lista.

Aeliana terkejut. “Lista..?”

Lista melangkah masuk dengan perlahan. Ia mencoba tersenyum menyembunyikan kegelisahannya.

“Hai Aeliana. Apa aku menganggumu?”

Aeliana menggeleng pelan. “Tidak…aku hanya tidak menyangka kau akan datang.”

“Aku dengar tentang kecelakaanmu. Aku…aku sangat khawatir. Bagaimana keadaanmu sekarang?”

Aeliana tersenyum tipis. “Aku lebih baik sekarang.”

Aeliana memandang Lista dengan mata yang penuh pertanyaan. Ia teringat surat yang ditulis Lista untuk Kael, surat menjadi sumber masalah.

Sebelum Lista sempat melanjutkan pintu kamar terbuka perlahan. Kael masuk dengan langkah tenang tetapi penuh kehadiran yang tak bisa diabaikan.

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Jujur kak, novel kmu itu gaya tulisannya bagus. Coba kirim ke penerbit kak, siapa tahu rezeki..🤗

2025-03-12

0

brias

brias

jangan ganggu pasangan cocwit ini plss

2025-03-01

0

Quenby Unna

Quenby Unna

3 iklan untuk cerita yang leren ini

2025-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!