12. Batas Kesabaran

Batas Kesabaran

Kael duduk di belakang meja kerjanya, menatap layar komputer yang terbuka di depannya. Laporan keuangan dan dokumen bisnis memenuhi mejanya tapi tak satu pun dari angka-angka itu berhasil masuk ke dalam pikirannya.

Tangan kanannya memegang pena, tapi sudah lima belas menit berlalu dan ia belum menuliskan satu kata pun. Di seberang, para eksekutifnya tengah mendiskusikan sesuatu, tapi suara mereka terdengar seperti dengungan samar di telinganya.

Hanya ada satu hal yang mengisi kepalanya.

Aeliana.

Kael menghela napas berat, menyandarkan tubuhnya ke kursi dan memijit pelipisnya. Sejak pagi, pikirannya tidak lepas dari mimpi buruk tadi malam. Ekspresi wajah Aeliana dalam mimpi itu terus menghantuinya, mata berbinar, pipi merona.

“Mengapa dia seperti itu?”

Lalu sekelabat saat istrinya marah padanya terlintas di benaknya.

Aku tahu kamu tidak mencintaiku!

Mengapa Aeliana berkata seperti itu? Meskipun Kael sudah memikirkannya sejak kemarin dia masih belum sampai pada kesimpulan yang masuk akal. Selama pernikahan mereka, ia selalu mengutamakan istrinya dan setia pada keluarganya. Bukankah itu dianggap cinta?

Sebenarnya yang diinginkan Aeliana dari suaminya bukanlah sesuatu yang rumit. Wanita itu hanya ingin Kael mengatakan yang sebenarnya. Namun itu sulit bagi Kael. Ia takut istrinya akan meninggalkannya setelah menunjukkan perasaannya yang sebenarnya. Ketakutan samar itu tertanam dalam pikiran bawah sadarnya.

Apalagi Kael tipe orang yang tidak bisa mencintai dengan kata-kata. Tentu saja Kael ingin bersikap posesif, ia ingin egois dan memaksa perasaannya pada orang lain tapi ia tak ingin membuat kesalahan yang mengantarkannya pada kehilangan Aeliana.

Sian menatap komandannya bingung. Dia menyadari ada yang salah. Dia ingin menghiburnya tapi jika dia melakukannya, mungkin dia akan mati sekarang.

“Komandan?”

Suara tegas Sian menariknya kembali ke dunia nyata. Kael mengangkat wajahnya, menyadari bahwa ruangan itu kini penuh dengan tatapan bingung para bawahannya.

“Apa ada yang salah komandan?” Sian bertanya lagi, suaranya penuh kehati-hatian.

Kael menghela napas panjang, berusaha mengendalikan ekspresinya. “Tidak. Lanjutkan saja.”

Salah satu eksekutif, melanjutkan presentasinya tentang proyek baru tapi Kael hanya mendengar setengahnya. Pandangannya kembali melayang ke luar jendela, dimana langit tampak kelabu seolah mencerminkan isi pikirannya.

Setelah kecelakaan itu, mereka memang kembali ke rumah tapi keadaan mereka masih jauh dari kata membaik. Aeliana terus mengabaikannya, memperlakukannya seperti tidak ada dan setiap kali Kael mencoba mendekatinya, wanita itu selalu menjaga jarak.

Dan sekarang, bahkan saat sedang bekerja pikirannya masih dipenuhi oleh Aeliana.

“Komandan? Jika tidak keberatan, kita bisa menunda rapat ini sampai —“

“Tidak perlu,” ucap Kael.

Setelah rapat selesai ada panggilan dari Ethan.

“Apa yang kau temukan?”

Di seberang sana, suara Ethan terdengar serius.

“Pengemudi truk ditemukan tewas. Rupanya dia sempat melarikan diri dan dirawat di rumah sakit tapi berselang lama meninggal. Kepolisian mencatatnya sebagai insiden biasa, dan menganggapnya mati karena kecelekaan tapi…”

“Tapi apa?” Desak Kael.

“Ada sesuatu yang tidak masuk akal. Pengemudi tidak memiliki catatan kriminal dan anehnya lagi, dia menerima transfer uang dalam jumlah besar sehari sebelum kecelakaan.”

Kael mengatupkan rahangnya. “Seseorang membayarnya?”

“Kelihatannya begitu. Saya sedang menelusuri siapa yang mengirim uang itu tapi jejaknya dibuat rumit. Seseorang ingin menyembunyikan jejak mereka.”

Keheningan menyelimuti Kael. Dadanya terasa panas. Jika ini benar, maka kecelakaan Aeliana bukan kebetulan. Seseorang ingin membunuhnya dan yang lebih membuatnya marah- Aeliana hampir mati.

“Cari tahu siapa dalangnya. Aku tidak peduli seberapa kau menggali.”

“Dimengerti,” jawab Ethan sebelum sambungan terputus.

Kael menutup ponselnya napasnya masih berat. Kemarahan membara dalam hatinya. Seseorang telah menargetkan Aeliana dan siapa pun orang itu. Akan menyesal telah mencoba menyentuh wanitanya.

...…....

Kael menginjak pedal gas lebih dalam, mobilnya melaju cepat melewati jalanan malam yang lenggang. Pikirannya penuh dengan banyak hal terlalu banyak sampai ia merasakan sesak.

Aeliana mengabaikannya, ia terus bermimpi bahwa Aeliana akan pergi dengan pria lain dan sekarang seseorang ingin membunuh istrinya. Tangan Kael mengenggam setir erat, buku-buku jarinya memutih.

Saat akhirnya tiba di rumah, ia langsung keluar dari mobil tanpa menunggu. Langkahnya panjang dan terburu-buru seolah-olah jika ia terlambat sedetik saja, sesuatu yang buruk akan terjadi. Begitu masuk ke dalam rumah, ia langsung melihat Serin,

“Nyo-nyonya ada di kamar, Tuan,” ujar Serin sebelum Kael sempat bertanya.

Tanpa membalas, Kael segera menaiki tangga dengan cepat. Begitu sampai di depan kamar mereka, ia menghela napas, berusaha menenangkan diri. Ia membuka pintu.

Aeliana sedang duduk di sofa sambil membaca. Kael menutup pintu di belakangnya lalu berjalan mendekat. Aeliana tidak berkata apa-apa. Dia meletakkan bukunya di meja.

“Aku ingin bicara.”

“Apa yang ingin kamu bicarakan?”

Sebelumnya Kael tidak mempermasalahkannya namun semakin dia bermimpi buruk semakin dia tidak tahan untuk bertanya.

“Kenapa kau membohongiku?”

“Apa?”

“Sebelumnya aku tak mempermasalahkannya tapi sekarang aku mempermasalahkannya. Kenapa kau berbohong kau akan pergi ke rumah orang tuamu padahal kau pergi untuk menemui pria lain!”

Kael berencana untuk mengatakannya dengan lembut namun ia tidak cukup sabar.

“Apa?”

“Aku tahu semuanya.”

Aeliana menegang tetapi kemudian menghela napas panjang. “Aku tidak menemui Ryon.”

Kael mendecakkan lidah. “Lalu kenapa kau harus berbohong? Kenapa kau tidak mengatakan sebenarnya padaku?”

Aeliana menatao tajam. “Itu bukan urusanmu.”

Kael tertawa pendek tapi tidak ada humor dalam suaranya. “Bukan urusanku?”

“Ya. Kau tak peduli sebelumnya jadi kenapa sekarang kau memedulikannya?” Aeliana terluka ketika suaminya tampak meragukannya.

Kael merasa dadanya seperti ditinju.

“Kau salah!”

“Benarkkah? Lalu kenapa baru sekarang kau mempertanyakannya?”

Kael menatapnya tajam, rahangnya mengeras. Aeliana menunggu jawabannya tapi Kael tidak bisa mengatakan alasannya yang sebenarnya. Bahwa ia takut, bahwa ia tak tahan membayangkan Aeliana benar-benar pergi darinya.

Aeliana menghela napas panjang dan mulai membuka lacinya. Aeliana mengambil surat-surat kusut itu. Ia melemparkannya sekuat tenaga ke arah Kael. Namun sekeras apa pun ia mencoba surat itu hanya jatuh dengan lemah, menabrak kaki Kael sebelum tergeletak di lantai.

Kael menunduk, melihat lembaran yang telah kusut itu. Mengenali surat itu seketika. Surat yang ia temukan di dalam tas Aeliana saat kecelakaan.

“Tidak mungkin karena surat ini? Alasan kamu berbeda dari biasanya?”

“Kau bertanya kenapa aku berbohong? Sekarang aku yang bertanya sampai kapan kau akan berbohong padaku?”

“Apa maksudmu aku berbohong padamu? Itu sama sekali tidak benar.”

“Kau menikah denganku bukan karena kau menginginkannya!”

Kael membeku.

“Aku bodoh, Kael. Aku terus berharap kau mencintaiku atau setidaknya melihatku bukan hanya sebagai kewajiban tapi sekarang aku sadar. Sejak awal kau tidak pernah benar-benar menginginkanku kan?”

Kael mengepalkan tangannya. “Bukan begitu.”

“Kalau tidak lalu apa?”

Air mata Aeliana perlahan jatuh dan itu membuat hati Kael sedih. Kael mengulurkan tangannya ke wajah Aeliana namun Aeliana menolak tangannya.

“Aeliana.”

“Kau bertanya mengapa aku berbohong karena aku ingin memeriksanya sendiri. Aku ingin bertemu dengan Lista karena aku tidak bisa mempercayaimu lagi.”

“Jadi ini yang membuatmu ragu? Surat dari Lista?”

Terpopuler

Comments

Han Sung hwa

Han Sung hwa

5 iklan untukmu

2025-02-15

0

Han Sung hwa

Han Sung hwa

mak nyes bacanya...

2025-02-15

0

Yhunie Arthi

Yhunie Arthi

Dah, Aelina, kalau aku mah dah kabur aja sudah 😭

2025-02-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!