perdebatan

Bukannya menjawab pertanyaan sang kakak Keenand malah memeluk Elina didepan Arsen.

"CKkk bocah ini, malah mesra mesraan sama wanita yang tidak jelas" gumam Arsen seraya menatap nyalang Keenand .

"tenang El, kamu gak apa apa kakak ku memang jutek dan dingin tapi dia baik.. Kamu tenang yaa" ujar Keenand pada Elina.

"apa apaan ini, kenapa dia mendadak seperhatian itu pada wanita.. Apa jangan jangan wanita ini ada hubungan dengan keen atau lebih tepatnya wanita jalang simpanan dia" batin Arsen bermonolog.

"woooo... Enak yaa kalian bisa mesra mesraan begitu dirumah saat orang tua kita tidak ada" sindir Arsen.

Refleks saja kedua orang itu melepaskan pelukannya itu, Elina masih menunduk ragu dan takut untuk menatap Arsen yang sedang dalam mode serius dan sinis.

"aku tanya sekali lagi, kenapa bisa ada pekerja baru tanpa seizinku keen!" tekan Arsen sekali lagi dengan tatapan dingin.

"mppttt... Memangnya kau siapa mengatur ngatur disini, yang punya kuasa atas rumah ini itu aku yaa kak. Kamu yaa kamu sudah punya mansion sendiri mengapa selalu pulang ke sini? Ada apa, kau bosan hidup melajang tanpa ada pendamping?" tanya Keenand memancing reaksi yang panas.

"Kurang ajar, kamu ini belagu sekali ya keen... Meskipun kita hanya beda 1 tahun saja kau harus tetap menghargai aku sebagai kakakmu ingat itu! Masalah rumah ini, memang bukan hak ku tapi bukan berati kamu juga berhak atas rumah ini! Selagi papa mama diluar kota aku yang pegang kendali, termasuk siapapun yang bekerja disini!" tekan Arsen menggebu pada Keenand.

"lalu, apa hubungannya Elina dengan peraturan rumah ini. Dia kesini untuk bekerja jika memang kau tak suka, silahkan kembali ke mansionmu itu!" ujar Keenand tak kalah kesal.

"sudah tuan, biar saya luruskan. Saya mohon maaf atas kejadian barusan, saya minta maaf karena saya sudah sembarangan membuka kulkas dan memakan makanan tanpa seizin tuan rumah, tapi saya mohon tuan jangan pecat saya. Saya tak tahu harus kemana lagi" ujar Elina berlutut menunduk.

"Tidak El, ini hanya salah paham. Biar aku luruskan kakak ku ini, dia sedang - " ucapan Keenand tertahan tak kala Elina ditarik paksa oleh Arsen.

"kak, kau jangan kasar padanya. Mau dia maid biasa atau pun pekerja yang lain tidak sepantasnya kita berlaku kasar padanya!" ujar Keenand kesal menarik kembali Elina dari tangan Arsen.

"woooo... Keenand arsenio pria 26 tahun yang playboy tiba-tiba saja perhatian dan jadi softboy begini yaa CK CK CK aku tak menyangka sekali" ejek Arsen tertawa geli.

"CK kak kak,,, kau ini tak sadarkah sekasar apa pada Elina, dia juga" ucapan Keen terpotong oleh Arsen yang mendadak naik pitam.

Arsen menarik Elina, sampai Elina tak sengaja tersandung mukena nya hingga jatuh menindih Arsen. Mereka bertatapan seketika itu juga Elina membeku.

"wanita ini seperti familiar tapi dimana aku bertemu dengannya, dan mengapa aku merasa berbeda ketika berpandangan dengannya?" batin Arsen bermonolog aneh.

"dia Kalaxabiru Arsen pria yang sudah merudak paksa aku untuk menjadi jalang dalam semalam, tidak akan ku biarkan dia lari dari tanggungjawab bagaimana pun dia harus menanggung semua yang aku rasakan. Aku harus menikahinya dan membuatnya menyesal, tujuanku untuk menghancurkan hidupnya" batin Elina bermonolog tersirat rasa kecewa juga marah.

"ehemmm"

Suara deheman itu mengintrufsi mereka berdua yang saling Padang. Elina pun bangkit dari jatuhnya begitupun Arsen yang nampak gugup dan canggung.

"maaf tuan saya tidak sengaja" ujar Elina menunduk

"sial padahal tadinya aku ingin membawanya ke luar dan mengusir wanita ini, kenapa aku jadi gugup begini sudahlah" batin Arsen jengkel.

"sudahlah... Awas minggir kamu, lain kali kalau mau memakan atau meminum apapun didapur maid saja jangan disini, ini khusus tuan rumah paham!" ucap Arsen sedikit canggung dan malu seraya mengambil satu botol air dingin.

"CK kakak itu seperti tidak diajarkan sopan santun saja oleh papa mama saja. Sudah salah ngotot lagi" tekan Keenand yang dari tadi tersulit emosi.

"Keen, kamu ini kenapa sih? Ada yang salah? Kenapa dari tadi kamu terus membela wanita yang tidak jelas ini? Kamu suka padanya?" tanya Arsen seraya menunjuk nunjuk Elina.

"tu-tuan keen, tak apa saya baik baik saja tuan. Kalian tidak perlu berdebat hanya karena orang biasa seperti saya ini" ujar Elina sedikit malu malu dengan masih menunduk.

"oh iya, kamu maid barukan disini? Mulai hari ini kamu saya tugaskan membereskan kamarku dan siap kan air minum sebanyak 10 botol perhari ya! Oh iya satu lagi jika saya pulang siapkan keperluanku tanpa terkecuali!" titah Arsen sedikit tekanan dengan tatapan nyalang pada Elina.

"oh pria baj*ngan ini ingin bermain main rupanya denganku. Aku memang wanita lemah dan miskin tapi soal harga diri harus diperjuangkan sampai kamu menikahiku dan akan ku buat kau menjadi ria paling sengsara karena sudah menghancurkan masa depanku!" batin Elina bermonolog seraya membuang nafas.

"baik tuan Kalaxabiru Arsen apapun perintah anda akan saya lakukan" ujarnya sedikit ada penekanan dengan senyuman manis.

"Ck sial, lagi lagi aku kalah start dari kak Arsen.. Aku tidak boleh diam saja. Elina harus menjadi wanitaku, enak saja mau nyolong start dariku" gumam keen kesal.

"CK kakak ini apa apaan sih, Elina itu bukan maid pribadimu ya! Jangan seenaknya menyuruh dia, dia bekerja disini atas perintahku jadi dia akan menjadi maid pribadiku bukan kau kak!" ujar keen dingin pada sang kakak.

"ada apa dengan keen tidak biasanya dia begitu mementingkan wanita, apakah dia sudah bosan bermain main dengan banyak wanita hingga ingin memiliki satu wanita saja! Menarik sekali hmm" batin Arsen tersenyum miring.

"hmm terserahmu saja keen, selagi aku mampu membayar wanita ini lebih tidak ada masalah, masalahnya itu kau yang keberatan bukan aku ataupun wanita ini, jadi bersikaplah dewasa!" ujar Arsen lalu pergi berlalu meninggalkan mereka berdua.

Keenand tak terima tapi dia tidak ingin berbuat lebih jauh kepada sang kakak, dia hanya bisa mencak mencak sendiri dihadapan Elina.

"dasar bujang lapuk, sudah 27 tahun masih saja sendiri makannya cari wanita yang benar jangan hanya pekerjaan saja dinomer satukan. Giliran ada wanita yang mau dianya tidak mau, dasar pria tua banyak gaya ishhh" oceh Keenand kesal.

Keenand pun ngoceh dengan tingkah seperti anak kecil dihadapan Elina yang membuat Elina menahan tawanya itu.

"mmpptt.. Ma-maaf tuan, sebaiknya kita kembali ke kamar masing masing, saya takut ini jadi fitnah. Permisi tuan" ujar Elina yang menahan tawanya.

"iya silahkan, maafkan kelakuan ka Arsen ya, dia memang suka seenaknya pada orang yang belum dia kenal tapi aslinya dia baik hati kok El, ya sudah kamu kembali saja ke kamar El" ujar Keenand malu malu.

Elina pun pamit dan kembali ke kamarnya itu.

...****************...

Di lain tempat

Rudi kini sudah sampai dirumah sakit, dan segera menuju resepsionis dirumah sakit sana. Waktu menunjukkan pukul 07.30 pagi, suasa rumah sakit tidak terlalu ramai.

"permisi sus, saya ingin membayar administrasi atas nama Siti Aminah" ujar Rudi.

"baik pak, tunggu sebentar ya saya cek dulu" balas sang suster tersebut.

Suster itu pun mencari di kolom pencarian pasien rumah sakit tersebut. Dan ternyata ada pasien bernama Siti Aminah yang sudah meninggal 2 hari lalu.

"pak maaf sebelumnya, apakah pasien atas nama Siti Aminah sudah meninggal 2 hari lalu?" tanyanya pada Rudi.

"ah iya benar sus, dia istri saya sudah meninggal dunia dua hari lalu, dan saya kesini mau menjemput jenazah istri saya sus" ujar Rudi sedikit menarik nafas.

"baik pak, disini tertera sebesar 15 juta rupiah ya pak" jawab suster ramah.

"apa tidak bisa kurang sus?" tanya Rudi sedikit ragu.

"maaf, apakah bapak punya BPJS untuk meringankan biaya admin?" tanya suster itu ramah.

"ada sus, sebentar saya cari di dompet dulu" ujar Rudi semangat seraya mencari benda itu

"Alhamdulillah ketemu" gumam Rudi seraya tersenyum dan memberikan benda itu pada suster.

"baik pak, ini sudah bisa diproses ya biaya administrasi nya dipotong dari BPJS itu... Jadi sekitar 10 juta saja ya pak" ujar suster ramah tersenyum seraya mengatupkan tangannya.

"Alhamdulillah, ini sus uangnya. dihitung dulu takutnya kurang " ujar Rudi dengan sedikit air mata haru.

"Minah maafkan aku, semoga setelah ini kamu tenang disana. Aku janji akan menemukan anakku dan meminta maaf atas semua kesalahanku ini " gumam Rudi menangis.

Setelahnya mayat sang istri dibawa menuju ambulance, bahkan sudah dimandikan juga dikafani hanya tinggal diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya yaitu liang lahat.

To be continue.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!