Keenand jealous?

Drrtttt..... Drttttt.....

Suara ponsel berdering menganggu seseorang dikantor yang tengah melaksanakan meeting bersama para staff juga CEO besar dari perusahaan lain.

"CK! Bisa bisanya ada telpon ditengah rapatku ini, ada apa sih?" ujar pria tampan itu.

"permisi sebentar tuan tuan dan juga nyonya, saya izin untuk menjawab telpon" ujar pria tampan itu tersenyum seraya keluar ruangan.

"CK! Ada apa Theo, apa kau tidak lihat ini jam 7.30 pagi, kau ini kurang kerjaan atau bagaimana menelponku dijam kerja?" tanya pria tampan itu sedikit risih.

"be-begini tuan, saya sedang mengikuti nona El, dia berada dipasar bersama tuan arsen-" ujar Theo yang tiba tiba dipotong Keenand

Yaa pria tampan itu adalah Keenand Arsenio, pria tampan lemah lembut juga sangat baik hati.

"apaaaa? Apa kau bilang, kenapa pria tua itu bersama dengan Elina? Apa dia tidak bekerja di konveksi kesayangannya itu, biasanya juga dia tidak akan mau bersusah payah libur apalagi ke pasar begitu!" ujar Keenand begitu meledak ledak mendengarnya.

Hati Keenand ternyata panas mendengar penuturan mata matanya itu, tidak menyangka jika Arsen sudah nyolong start untuk mendekati gadis yang ia kagumi sejak awal bertemu itu.

"sa-saya kurang tahu tuan keen, yang jelas tadi saya melihat tuan muda Arsen sedang mengandeng nona El untuk duduk yang sepertinya-" lagi lagi Theo yang sedang berbicara itu dipotong lagi oleh Keenand

"tunggu tunggu, apa maksudmu kakakku si pria kulkas itu sedang mengandeng Elina? Bagaimana bisa seperti itu?! Tidak bisa dibiarkan!" ujar Keenand yang kini panas.

"tuan tuan dengar dulu tuan sa-"

"sudah sudah, kamu ini ditugaskan untuk menjaga dan mengawasi El ko malah panas panasin saya sih. Sudah saya tutup" ujar Keenand ingin menutup telpon itu.

"tunggu tuan, saya masih belum beres menjelaskan masih ada informasi lain"

"apa lagi? memangnya penting aku harus mendengarkan nya juga?" ujar keen ketus dan malas.

"sepertinya nona El sedang sakit tuan, wajahnya pucat pasi juga lemas sekali saya lihat. sepertinya tuan Arsen hendak membawa nona El untuk diperiksa, sekarang ini saya juga sedang diperjalanan membuntuti mobil tuan Arsen tuan" jelas Theo pada Keenand.

"apa sakitnya sangat serius sampai pria kulkas itu ingin membawa Elina ke rumah sakit? Apa dia nampak begitu parah?" tanyanya serius dan khawatir.

"ini saya baru sampai didepan rumah sakit tuan, di rumah sakit Permata hati, saya keluar dan akan kirim lokasinya ke anda. Saya akan tutup telponnya tuan"

"baik, cepat kirim alamatnya biar aku menyusul kesana" ujar Keenand.

Tut..

lokasi terkini [Jl. vincent no.32 rumah sakit permata hati, lantai 2]

...****************...

"ayo turun, jangan jadi orang yang menyusahkan saya!" ujar Arsen jutek.

"apa sih, siapa juga yang ingin diperiksa begini. Lagian memangnya harus sejutek ini ya, dia sepertinya tidak niat menolong tapi ingin-" batin Elina malas.

"oh jadi kamu tidak mau ya? Turun sekarang atau aku paksa kamu turun dari mobil Elina fateenah!" gertak Arsen yang membuyarkan lamunan Elina.

"tu-tuan ma-maaf sepertinya kit-"

"kamu mau bilang kita tidak harus pergi ke rumah sakit begitu? tidak bisa, aku sudah jauh jauh mengantarkan mu jika tidak jadi ya rugilah. Aya buruan turun sekarang!" ujar Arsen jutek dengan menarik nafas.

"hih maksa, ya Allah tolong turunkan malaikat penolongmu aku tersiksa dengan pria kulkas + suka maksa ini ya Allah aamiin" batin Elina memohon.

"iy-iya tuan, saya turun sekarang"

Elina kini turun dari mobil dengan hati yang malas malasan, masih dengan kondisi wajah yang pucat dan juga lemas.

"lama sekali sih!" ujar Arsen yang tidak ingin menunggu.

Tiba tiba saja Elina yang berjalan pelan, digendong ala bridal style yang membuat Elina sangat terkejut.

"lama, disuruh turun lama disuruh jalan pun lama sekali sih kamu!" gumam Arsen yang masih tetap menggendong Elina.

Elina yang masih ngefreez diam dan masih mencerna, apa maksudnya ini? Tadi marah marah sekarang tiba tiba saja dia digendong begitu saja?

"tu-tuan saya bisa berjalan tidak perlu sampai anda gendong seperti ini tuan, ini ditempat umum" ujar Elina berontak.

"kamu diam, atau kita akan sama sama jatuh dan malu ditempat Umam ini!" Arsen menatap Elina tajam sekilas dan berjalan lurus.

Elina yang mendapat tatapan maut itu seketika ciut nyalinya tidak berontak apalagi berakhir diam dan tidak ada pergerakan apapun lagi.

"good gilrs. Diam dan menurut saja jangan banyak membatah apa yang aku katakan" ujar Arsen menatap ke depan.

"ba-baik tuan" cicit Elina menunduk.

...****************...

Flashback diparkiran mobil

"hah itu tuan Arsen tidak salah menggendong nona El ditempat umum? Apa tidak akan jadi bahan para wartawan ya?" monolog Theo yang juga ada ditempat parkir.

Tak lama Keenand pun tiba dirumah sakit itu. Keen memarkir tepat disamping mobil Theo.

"tu-tuan keen, tuan cepat sekali datang kesininya. bukannya tuan sedang meeting yaa dengan para petinggi?" tanya Theo kaget.

"CK! Berisik, aku ini bosnya jadi mau aku tunda meeting sekali pun mereka tidak masalah" ujar Keenand.

"hehe iya iya tuan, saya lupa soal itu" ujar Theo menghalangi Keenand yang hendak berjalan.

"ishhh kamu ini kenapa sih? Saya mau lewat, awas jangan menghalangi jalan"

"aduh, bisa gawat kalau tuan keen lihat kalau kakaknya sedang menggendong nona El bisa perang ini" batin Theo tersenyum kaku.

"tu-tuan memangnya tidak lelah? Santai dulu aja tuan biar-"

"CK minggir Theo, aku ingin melihat keadaannya elina. Kamu malah menghalangi, awas tidak !" ujar keen kesal.

"tapi tuan mending-"

"mending apa sih? Minggir! Aku mau le-"

Ucapan Keenand terhenti karena melihat pemandangan yang tidak enak.

"tu-tuan ada apa? Apa tuan mau santai dulu sebentar?" tanya Theo memastikan

"semoga tuan keen tidak melihat tuan Arsen menggendong nona El ya tuhan" batin Theo berdoa.

"sialan. Kenapa Elina digendong paksa begitu oleh pria tua itu, wah tidak bisa dibiarkan ini, aku harus kesana" Keenand pun bergegas, namun tangannya di tahan oleh Theo.

"tuan, jangan ini tempat umum biarkan dulu tuan muda Arsen mengantarkan nona El sampai ke ruang dokter, mungkin kondisi nona El sedang darurat tuan, tuan ikuti saja ya" ujar Theo sedikit menyadarkan Keenand.

"CK! Huhhhh, kamu benar. Jika saja aku tidak menghargai kakakku itu, sudah dari dulu aku berontak dan berkelahi. Tapi untuk kali ini aku tidak akan mengalah padanya, Elina harus menjadi istriku bagaimana pun caranya, aku tak peduli" ujar Keenand menggebu dan perlahan menangkan dirinya itu.

"iya tuan, anda harus pelan pelan mendekati nona El. sepertinya dia wanita yang tidak mudah didekati dan sangat menjaga dirinya. anda lihat sendirian tadi, nona El berontak dan mungkin dia terpaksa untuk mengiyakan keinginan tuan Arsen untuk diam dan menurut saja" ucap Theo sedikit memberi nasihat.

"tapi kalau begini, bisa bisa aku yang akan kalah untuk mendekati Elina. Bagaimana ini Theo" ujar keen nampak pasrah.

"tuan ikuti saja nona El ke dalam untuk jaga jaga, siapa tahu nona El juga butuh kelembutan pria, bukan macam tuan Arsen yang selalu mengancam juga menuntut, anda bisa meluluhkan hati nona El tuan"

"tapi bagaimana kalau Elina curiga aku tiba tiba disini Theo?" bingung Keenand.

"tenang tuan, anda bilang saja sedang menjenguk rekan bisnis anda yang sakit dan dirawat dirumah sakit ini, bereskan"

"ide bagus Theo, yasudah kamu boleh pergi terimakasih selalu memberikan saya secercah harapan. Ini untukmu"

Keen memberikan amplop tebal ada Theo, dan bergegas masuk ke rumah sakit itu.

"gila... Si boss padahal tugas aja belum beres udah dikasih bonus aja hehe, rejeki ini mah" gumam Theo.

To be continue....

Terpopuler

Comments

Olis-Jang

Olis-Jang

bener ka, biar Theo makin semangat jalanin tugasnya juga 😂

2025-03-10

1

Aksara_Dee

Aksara_Dee

Theo menang banyak

2025-03-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!