Sesi Baru

"Entahlah sen, aku pun tak mengerti. Sepertinya ini ada hubungannya dengan transaksi dunia bawah yg kau kuasai... apa ada hal janggal baru baru ini sen?" tanya Axel dengan pandangan lurus ke depan.

"Tidak, aku selalu rapih dalam melaksanakan transaksi baik itu Legal maupun Ilegal... seperti aku harus terjun langsung mengawasi jual beli barang barang kita xel, terlalu berbahaya juga sangat beresiko jika hanya para anak buah kita yg terjun transaksi itu" ujar arsen tegas dengan wajah dingin.

"baiklah, jadi bagaimana ke depannya tuan muda arsen?" tanya axel.

"hey... bisa tidak, kau jangan memanggilku begitu, geli sekali aku jadinya!" kata arsen ketus dan axel hanya tertawa terbahak saja.

"sorry sorry sen, aku hanya bercanda... wajahmu terlalu sangar dan dingin seperti akan menerkam lawan saja" jawab axel terbahak.

"ah sudahlah, kita ketemu di markas... kau dan aku berpisah disini... kita langsung bertemu dimarkas biasa, aku duluan" ujar arsen berjalan keluar seraya memakai kacamatanya.

"Huh... ketua mafia kulkas, gak punya hati maen tinggal tinggal saja, untung aku ini tidak bawa perasaan dengan sikapnya itu" dumel axel seraya memakai masker juga topi.

Axel keluar dari gedung tua terbengkalai itu, ia melihat mobil Arsen sudah melaju dengan kecepatan kencang.

"Hadeuh... bos mafia nyawanya 11 tidak ada takutnya" gumam axel melihat mobil arsen sudah mulai menjauh.

Axel lalu memasuki mobilnya, melajukan mobilnya menuju markas klan Naga Emas berada.

~

Hanya dalam waktu 30 menit Arsen sudah memarkirkan kendaraan mewahnya itu didepan perusahaan konveksi... dan yang sebenarnya itu hanya pengalihan, semua karyawan yang bekerja disana hanya pekerjaan sampingan alias pengalihan, sebenarnya mereka semua karate sabuk hitam.

ada sekitar 60 karyawan alias bawahan dari Kalaxabiru Arsen si mafia kejam tanpa ampun, 20 diantara 60 orang bawahan adalah para wanita muda dan sisanya para pria deawasa.

Tin tin....

suara klakson itu familiar bagi mereka semua, 2 orang membuka pagar dan menyambut sang ketua, Arsen.

"bosss.. selamat datang" ucap 2 orang yang membuka pagar itu seraya membungkuk.

"Cepat kalian masuk, aku ingin kalian semua berkumpul" titah Arsen tegas seraya berjalan masuk.

Arsen langsung masuk melalui akses lift menuju ruangan bawah tanah, ruangan itu dirancang khusus untuk bisnis dunia bawahnya.

"kira kira ada apa ya? kenapa tiba tiba saja bos menyuruh kita semua berada diruang rapat?" tanya salah seorang wanita.

"jangan banyak bertanya, lebih baik kalian semua bersiap!" ujar salah satu pria yang ada di sana.

"ayo ayo nanti malah kita kena pelanggaran dan berakhir diberi sanksi" jawab teman wanita lainnya.

~ di sisi lain

Alex baru saja sampai dihalaman perusahaan yang berkedok Konveksi itu.

"Selamat siang tuan Alex" sapa penjaga di sana.

"ini sudah sore, masa masih bilang siang sih. Ini kamu parkir kan mobilku dulu!" titah Alex bergumam seraya masuk.

"sepi sekali, orang orang sedang berlibur ya?" monolog Alex celingukan.

Drrttt drttt

ponselnya berdering

"Ada apa ini, si bos nelpon? hmm" monolog Alex seraya bergumam dan lekas menerima telpon tersebut.

"iya tuan muda" jawab Alex

"Dimana, kau ini sudah telat malah diam saja diruang para pekerja. cepat kemari keruang bawah tanah... tidak pake lama ya!" ujar Arsen ketus dan langsung mematikan telpon.

"apa apaan ini, belum juga aku jawab sudah menutup telpon saja. Memang yaa jika tuan muda banyak duitnya ini tidak bisa dibantah huh, untung saja dia teman baikku kalau tidak sudah sejak lama aku meracuninya" monolog Alex terkekeh.

Kini Alex berasa dilift dan menuju ruang bawah tanah.

"Si Alex ini sudah tukang telat, sekarang malah membuatku menunggu. Awas saja aku akan beri dia hukuman" gumam Arsen disela sela waktunya menunggu.

...****************...

Di lain waktu, Elina sedang diantarkan ke ruangan para maid yang ada dirumah tuan muda tersebut.

"Ini neng, kenalkan ini bi inah. Dia maid senior dan paling lama mengabdikan diri disini" ujar pak satpam itu mengenalkan para maid.

"halo, bi saya Elina.. emmm saya-saya mohon bimbingannya ya bi, saya baru pertama kali bekerja jadi harus banyak belajar" ungkap Alina sungkan sedikit membungkuk.

"Iya nak, nak Elina ini masih muda sekali ya cantik lagi... pakaiannya tertutup sekali, neng dari mana sebenarnya?" ujar Bi inah mendekati seraya merangkul Alina.

"Saya-saya dari kampung bi, ke kota ingin mencari peruntungan... mohon bantuannya ya bi" ujar Elina segan.

"Bi tak tinggal ke depan dulu ya, soalnya didepan saya mau gantian sama surif nanti malah ada masalah kita semua yang kena lagi" ujar satpam itu.

"Ya sudah pak Tarjo, wes aku nda apa apa neng Alina aman Karo aku. Wes milih kerja lagi pak" ungkap bi Inah.

"ya wes lah, neng Elina baik baik ya disini, kalau neng belum paham neng bisa tanya tanya dengan bi Inah ini, beliau ini kepala maid yang ada disini jangan sungkan yo, pak Tarjo tak balik lagi ke depan neng" ujarnya seraya melangkah.

"iya pak, terimakasih ya pak" ujar Elina tersenyum ramah.

"nah neng, ayo ikut bibi dulu. nanti biar bibi tunjukan pekerjaan neng disini, soalnya semua pekerjaan itu dipegang masing masing neng, berhubung bibi ini kepala maid. bibi yang akan mengatur semua maid disini dan dibagikan mana saja mereka bekerja" ujar Bi inah memegang pundak Elina seraya tersenyum.

"Ayo, sebelumnya bibi ajarkan dulu ya bagaimana neng harus bersikap. Soalnya ada 2 tuan muda disini, sikap keduanya cenderum berbeda yang satunya ramah dan satunya lagi dingin dan cuek neng" ucap bi Inah.

"Kenapa begitu bi, bukankah mereka berdua itu bersaudara kenapa tidak sama seperti saudara pada umumnya yang sikap dan tingkahnya pun sama?" tanya Elina bingung.

"hehe neng neng, ya gak mesti toh. semua manusia terlahir dengan sifat dan karakter yang berbeda yaa meskipun tidak dipungkiri jika sikap kedua berbeda tapi terkadang ada kesamaannya neng" ujar bi inah seraya tersenyum.

"apa itu bi, aku penasaran dengan kedua tuan muda rumah ini?" tanya Elina.

"nanti juga neng El tahu, ayo sekarang ikut bibi ya kita menuju kamar tuan muda Arsen dulu" titah bi inah.

Mereka berjalan beriringan dirumah yang mirip mansion itu, menuju kamar Tuan muda dingin Kalaxabiru Arsen.

...----------------...

Di tempat lain

ada seorang pria sedang melamun, dan tersenyum disana. Ia tersenyum manis diwajah manisnya serta rupawan ya itu..

"Heh, bengong saja kau. sedang memikirkan apa sih? Senayan senyum begitu lagi, kau ini sedang kurang waras ya, tidak biasa seperti itu. Kau menang taruhan dan meniduri wanita sexy?" tanya Zaey seraya menepuk pundak pria itu.

"Ishhh kau ini, bikin orang kaget saja. ada apa sih?" ketus Keen.

Ya pria itu ada Keenand Arsen, pria bertubuh kekar juga atletis, berwajah seperti aktor Korea putih mulus berhidung mancung juga sipit... ya tidak beda jauh dengan Cha eunwoo lah seperti itu hihi lanjut..

"eitsss santai bro, kan aku tadi bertanya.. tidak biasa kau ini melamun senyam senyum senyam senyum begitu, kan aku jadi kepo begitu" ungkap Zaey seraya tersenyum memperlihatkan gigi rapihnya.

"ckkk... kau ini kepo sekali, aku sedang tidak memikirkan apapun!" jawab Keen ketus seraya bangkit.

"hey hey kau ini, begitu saja ngambek... mau kemana sih, kita kan mau main golf masa kau mau pergi begitu saja" ujar Zaey panik seraya ikut menyusul Keen.

"Tidak penting, aku sedang malas bermain... butuh hiburan dan refresh otakku dulu. Banyak pekerjaanku yang membuat pening" ungkap Keen seraya menyugar rambutnya yang berkeringat itu.

mereka berdua sama sama berhenti dari lari larian itu.

"Sudahlah bro, kau tidak pandai berbohong jangan coba coba membohongiku, aku ini sahabatmu dari jaman kita TK mana mungkin aku lupa kebiasaanmu jika kau sedang berbohong" ungkap Zaey seraya menyelidik.

To be continue....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!