Pertemuan

Arsen kini melajukan mobilnya perlahan, dia bersenandung ria disana.

"Sudah lama sekali aku tak mampir ke club malam, aku akan menghubungi Zhey dulu kalau begitu" gumam Arsen tersenyum smrik.

Drrtttt...

Ponsel wanita paruh baya itu berdering

Ia melihat siapa yang menghubunginya, tersenyum simpul karena tahu yang menelpon nya adalah Bos Kaya Raya juga pelanggan setianya yang sudah lama baru menghubunginya lagi.

Pov telpon

[Halo, Tuan Arsen.. ada apa kau menghubungiku? apa ada hal yang harus aku bantu?] tanya wanita itu dengan senyum manisnya.

[Ya, siapkan wanita special untukku malam ini. Aku sedang butuh hiburan, dan jangan lupa harus Original, aku tak mau wanita yang sudah banyak dipakai oleh pria lain!] Tegasnya tak mau tahu.

[Siap tuan, apapun untuk pelanggan setia akan selalu tersedia. Tapi apa tuan mampu membayar gadis itu?] tanya nya lagi.

[Sejak kapan aku tak mampu membayar semua gadis gadis yang kamu tawarkan padaku Zhey? Kamu lupa aku ini Bos mafia jangan main main denganku!] bentaknya lagi dengan datar.

[Baiklah, Aku sudah punya wanita cantik sekali untuk menemanimu tidur, dia masih Ori dan tuan pasti akan menyukainya! bayarannya 250 juta... Cash aku tak mau debit atau kartumu, aku hanya ingin cash] Tawarnya sedikit penekanan pula.

"Dasar wanita tua mata duitan, kalau cash aku harus menuju bank dulu, menyebalkan sekali!" batinnya bermonolog.

[Tuan, apa kau masih disana? kau mau atau tidak jika tidak, aku akan memberikan wanita itu pada yang lain dan kau pasti akan menyesal!] Ucap Zhey dengan ancaman disana.

[Baiklah, aku juga punya satu syarat! Wanita itu harus cantik dan seksi, dan aku tak mau ada drama seperti sebelumnya! kau harus membuatnya pingsan terlebih dulu, aku malas harus mengeluarkan tenagaku seperti tempo hari] jawabnya ketus.

[Oke, hanya itu hal kecil untukku. Kau tenang saja, kau hanya perlu menyiapkan uangnya itu untukku!]

[Masalah itu gampang, aku akan mengambil cash, tunggu 20 menit aku. Akan sampai kesana!] ujarnya seraya mematikan telpon.

"Sial, main matikan saja telponnya, Ah sudahlah yang penting aku dapat duit" gumamnya tersenyum lebar.

"Kau, sini kau!" perintah Zhey pada bodyguard nya.

"Iya mamih, apa yang harus saya lakukan?" tanya bodyguard 1

"Kalian berdua, cepat perintah wanita yang kemarin itu untuk memakai pakain ini!" ujarnya seraya membawa paperbag.

"Suruh wanita kampung itu memakainya, dan ingat suruh teman sekamarnya Febby untuk merias dia dengan cantik! Jika dia tak mau paksa saja, bila perlu beri obat perangsang atau obat tidur!" perintahnya dengan tegas.

"Siap mamih" ujar kedua bodyguard nya itu.

~ Disisi yang lain, Kalaxabiru Arsen sudah sampai di Bank mewah.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?" ucap staff wanita berpakaian seksi.

"Ya, tolong cairkan ini!" ujar Arsen memberi cek bertulisan 300 juta rupiah.

"Dan ini, kartuku. Jangan membuatku menunggu terlalu lama, aku sibuk dan harus bergegas 10 menit lagi!" ujarnya cuek.

"Baik tuan, saya akan berusaha untuk cepat mencairkan ceknya!" jawabnya sopan.

Bisik bisikan staff lain pun terdengar.

"Kau lihat kan pria tadi, sudah tampan, Kaya raya, cool lagi... Aduh aku mau deh jadi simpanannya!" ucap staff yang baru saja melayani.

"Ya siapa juga yang tidak mau, aku pun mau. Ayo cepat cairkan uangnya, nanti kita malah kena masalah karena menatapnya terlalu lama!" ucap staff lain yang juga ada disamping staff utama.

"Black card ini, isinya sebanyak apa ya? Kira kira kalau kita jadi simpanan pria itu, kita bakalan jadi princess gak ya?" tanya staff yang sedang menghitung uang itu berbisik.

"Sudah pasti terjamin dan tidak akan susah dong, kamu bagaimana sih begitu aja tak tahu. Sudah sudah, ini sudah ada 300 Juta!" ujar staff lain.

"Baiklah aku panggilkan dulu pria itu hihi" ujarnya tersenyum.

"Tuan atas nama Kalaxabiru Arsen, pencairan check nya sudah beres ya tuan!" katanya ramah.

"Ini tuan, sudah pas 300 Juta. Jika tuan ragu, anda bisa menghitungnya kembali" ucapnya seraya melirik lelaki tampan itu.

"Tidak perlu, aku percaya itu, ini uang tips untuk kalian karena sudah membantuku" ujar Arsen seraya memberi amplop coklat.

"Woah te-terimakasih tuan tampan, datang lagi kemari lain kali ya!" ujar staff itu centil.

Arsen tak menghiraukan itu, ia keluar begitu saja dengan cuek, dan bergegas memasuki mobil mewahnya.

.

.

Tok tok tok

Lagi lagi Febby yang membuka pintu kamarnya dikagetkan dengan kedatangan bodyguard suruhan Mamih Zhey.

"Ada apa ya, mengapa kalian tiba tiba menemuiku?" tanya Febby.

"Ini, suruh wanita berhijab itu memakai pakaian ini, kalau tidak mau paksa saja. Dia akan melayani tamu special yang sudah memesannya" jawab bodyguard itu memberi paperbag dan bungkusan obat.

"Tapi kalian tidak bisa begitu, dia mungkin masih syok dengan tempat ini!" ujar Febby tak habis fikir.

"Jangan banyak membantah, kamu pun dulu sepertu itu, jadi jangan banyak alasan! lakukan saja perintahnya mamih!" ujar bodyguard lain.

"Jika aku tak mau, apa kalian akan memberitahu mamih!" ujar Febby lantang.

"Jika tidak! Kamu akan mendapatkan hukumannya!" jawab bodyguard botak yang mencengkram pipi Febby keras.

"Awas ya, Bos itu sudah menuju perjalan. wanita itu harus segera datang melayani Bos yang sudah membookingnya segera!" ancam para bodyguard lalu meninggalkan kamar Febby.

"Ada apa Feb, ko sepertinya kamu tegang sekali?" tanya Elina akhirnya membuka suara.

"Emmm,, anu.. Ka-mu harus mengganti bajumu itu, ini pakai" ujar Febby ragu ragu memberikan Paperbag itu.

"Memangnya kenapa aku harus berganti baju? aku tak mau!" tolak Elina.

"Nanti kita kena hukuman mamih Zhey El, kali ini aku tak bisa membantumu. Maafkan aku, tapi kamu harus bergegas ganti baju ya" bujuk Febby ragu ragu sedikit ancaman.

"Hmm,,, ba-baiklah" ucap Elina ragu seraya mengambil paperbag itu.

Tak lama Elina keluar dengan baju ketat hingga dadanya menyembur sempurna, baju tanpa lengan dengan baju agak panjang menjuntai ke bawah namun ada celah dipinggir sampai pe halanya yang menampilkan paha mulus nan seksinya itu, baju cantik nan elegant berwarna merah menyala nampak seksi digunakan Elina.

"Woah,,, El ini benaran kamu, cantik dan seksi sekali, bos Kaya raya itu pasti terpikat pada penampilan cantikmu ini" ujar Febby antusias seraya mengacungkan 2 jempolnya.

"Emm tapi... ini terlalu terbuka, aku tak nyaman feb.. mana dadaku gak muat di bajunya lagi uhh" ucap Elina menarik narik bajunya ke atas juga menutupi paha juga kakinya yang mulus dan jenjang.

"Sudah, sini kamu mending duduk dulu ya. Nanti kamu juga akan terbiasa kok "

Febby menarik Elina duduk di kursi depan meja rias, dan mulai meriad wajah cantik nan polos Elina menjadi wanita yang semakin cantik, wajah imutnya menambah kesan manis bertabur aura yang mempesona.

"Tuh kan cantik,,, hmm padahal aku hanya memoles sedikit saja makeupnya eh malah terlihat seperti nona muda kaya raya hihi" ujar Febby tak percaya.

"Ishh apasih Feb, aku masih tak nyaman memakai baju begini. Rasanya mau kabur deh" ujar Elina sedikit panik dan canggung.

"Suttttt.. sudah ya, ayo aku antarkan ke bawah" ucap Febby sedikit menuntut Elina keluar.

~Di waktu yang bersamaan, Kalaxabiru Arsen tuan muda alias Bos mafia itu tiba didepan club dan langsung memakirkan Mobilnya dilobby.

"Silahkan Tuan muda" ujar hormat penjaga sedikit membungkuk

Arsen hanya sedikit mengangguk dan berjalan masuk ke club, di ujung ruang VVIP telah duduk wanita paruh baya dengan senyum smriknya.

"Selamat datang tuan Arsen, lama tak berjumpa kau semakin tampan saja rupanya!" ujarnya memuji Arsen.

"Oh ya. Aku memang sudah tampan sejak dulu, kau hanya memuji karena aku menjanjikanmu uang banyak. Tak usah basa basi lagi"

Arsen duduk dan langsung melempar amplop coklat itu pada Zhey yang duduk di hadapannya itu.

"Antarkan aku pada wanita yang sudah kau janjikan itu! aku tak mau membuang waktu!" kata Arsen cuek.

"Tenanglah tuan, kau bisa memakai wanita itu malam ini dengan puas, aku sudah menyimpan wanita itu dengan sangat aman dan juga original" ujarnya tersenyum puas pada Arsen seraya berdiri.

Zhey menyuruh bodyguard nya untuk mengantarkan Bos mafia kejam itu ke ruangan yang sudah ada Elina itu.

~Di kamar no. 17 Wanita cantik bergaun panjang, sedang mondar mandir mengigit kukunya.

"Aduh, kenapa kepalaku rasanya sedikit berbayang" ujar Elina yang mejijat kepalanya.

disebrang pintu Arsen sudah sampai bersama 2 bodyguard itu dan meninggalkan arsen yang mengetuk pintu.

"Tolong buka pintunya, hih gadis ini malah mengunci pintu memangnya siapa dia berani beraninya mengunci tamu VVIP sepertiku" gumam Arsen dengan datar.

Tok tok tok

"Ck! siapa sih, mengganggu saja. Kepalaku kenapa malah pusing diwaktu yang tidak tepat sih!" katanya seraya berjalan sempoyongan ke arah pintu.

"Cari siapa ya tuan?" tanya Elina menahan pusingnya didepan pintu.

"Ck! gadis ini keliatan bodoh, tapi tubuhnya menarik juga " gumam Arsen menatap Elina dengan jakun yang naik turun.

Tanpa bicara apapun Pria tinggi nan mempesona itu masuk tanpa dipersilahkan mengabaikan ucapan gadis itu.

"Hey.. anda tidak punya sopan santun ya, ini bukan kamarmu jangan sembarangan masuk dong!" kata Elina berjalan ke arah pria muda itu.

"Kenapa, apa aku tak boleh masuk ke ruangan ini sedangkan aku, sudah menghabiskan banyak uang untuk perempuan rendahan sepertimu!" ujar Arsen menyeringai menatap buas tubuh molek Elina.

"Ja-jadi kau kau yang su-" ucapannya terhenti ketika Arsen menarik lengan Elina dan mendekapnya dengan tatapan menahan gairahnya.

"Iya aku adalah tamumu nona, jadi jangan bertingkah seolah kau wanita terhormat. Cepat layani aku dan buang semua yang menempel ditubuhmu ini!" ujar pria dingin itu menatapnya datar.

"Astagirulloh tempat macam apa ini, apakah aku harus melayani pria pria bajingan yang menjijikan seperti pria yang ada dihadapanku seumur hidup" Elina bermonolog dihatinya dengan tatapan jijik pada pria yang ada dihadapannya.

To be Continue...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!