Rencana

Di lain tempat

Klan naga emas sedang berkumpul diruang bawah tanah, konveksi biasa itu hanyalah perusahaan cangkang yang bergerak di bidang jahit menjahit kain kain perca yang didaur ulang menjadi baju celana bahkan tas unik namun juga berkualitas, konveksi ini berdiri sudah dari Arsen sekolah menengah Atas berkedok jahit menjahit kain, padahal aslinya ini adalah perkumpulan orang jual beli lewat jalur bawah tanah terbesar dijerman.

Dan yang memegang kendali terbesar adalah Kalaxabiru Arsen pemuda biasa yang aslinya kejam dan sadis berkedok pria kaya raya yang punya bisnis konveksi terkenal, tak hanya itu keluarganya juga berasal dari orang orang terpandang di Jerman.

"baiklah, karena kaki tangan saya sudah berada disini. Saya selalu pimpinan kalian hanya ingin mengingatkan juga mendiskusikan soal hal hal yang mengenai jual beli barang ilegal yang dilakukan disini. Apakah ada orang yang sering memeriksa atau memantau kalian semua ketika sedang bekerja selain saya dan Alex?" tanya Arsen tanpa basa basi.

"ada bos, mereka dari petugas intelegen CIA dan kami hanya bekerja seperti biasa. Mereka mengecek setiap sudut ruangan kerja bahkan ke gudang juga bos" jawab via staff wanita yang sudah 10 tahun bekerja bersama Arsen itu.

"lanjutkan" titah Arsen.

"Dan mereka mengecek juga barang barang yang ada di semua gudang, sepertinya mereka sedang melacak tempat ini bos, saya kira ada hal yang membuat petugas Intel sampai memeriksa tempat ini bos" jawab via lagi.

"lalu, apa saja yang mereka katakan ? Apakah mereka curiga atas konveksi ini via?" tanya Arsen.

"seperti mereka sedikit curiga, karena semua pertanyaan mereka seperti mengarah ke jual beli barang ilegal bos. saya dan teman teman disini merasa ada yang aneh" ujar via

"benar bos, saya salah satu staff penjaga gudang. Mereka sampai melihat lihat detail berbagai sudut di gudang, seperti sedang mencari sesuatu tapi sikap kami sebisa mungkin biasa saja karena kami hanya bekerja diluar" ujar Tasya.

"bagus, selanjutkan kalian pantau jika ada gerak gerik mencurigakan mau itu staff baru ataupun staff lama disini, Lex kau bisa aku andalkan kan? akhir akhir ini akan ada banyak pesanan barang ilegal ke luar negri... Tolong jaga dengan aman ruangan ini. Jika ada hal mencurigakan tetap pantau terus jika sudah fix laporkan semuanya padaku" perintah Arsen dengan tegas tanpa ekspresi.

"hehe siap tuan muda, semua pasti beres masalah apapun itu selagi bisa ku handle tidak akan aku biarkan orang luar menghancurkan bisnis ini begitu saja" ujar Alex sedikit tegang.

Ya jika Arsen mode serius semua staff dan bahkan teman dekatnya sendiri Alex tidak akan berani membantah.

"baik, jika ada staff baru yang ingin melamar kerja pastikan dulu itu orang biasa bukan mata mata ataupun CIA yang menyamar" perintah Arsen

"siap laksanakan bos" jawab seluruh staff kompak

"ingat ya, mau itu staff konveksi ataupun staff bawah tanah ini kalian harus jaga semua rahasia yang ada disini, terutama yang bertugas diruang bawah tanah. Kalian semua dalam pengawasanku" ujar Arsen dingin tapi terdengar menyeramkan diseluruh pendengaran para staff.

"sudah pukul 10 malam, aku akan tutup rapat hari ini. Kalian semua ingat pesanku tadi, awasi semua staff yang keluar masuk juga termasuk penjaga pintu gerbang. Aku pamit dan kalian silahkan bubarkan diri ini sudah larut" kata Arsen seraya melangkah keluar.

Alex pun mengikuti langkah Arsen yang menuju gerbang, seraya menyamakan langkahnya dengan Arsen.

"Bos, kau tidak curiga dengan staff disini?"

Tiba tiba saja Alex bertanya, sontak Arsen menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Alex.

"kenapa, kau mengcurigai seseorang?" tanya Arsen menyelidik.

"hmm,,, masih asumsiku saja. Hanya menerka neka apakah ada salah satu staff kita yang berkhianat atas semua kebocoran informasi ini, mengapa sampai polisi pun ikut turun tangan soal dunia bawah yang kita geluti selama 10 tahun ini" jawab Alex sedikit berfikir.

"tenang aku sudah punya Plan B jika ini gagal, aku hanya ingin memancing siapa yang menjadi duri dalam daging ini. Aku akan pulang, sebaik nya kau tidak perlu susah payah memikirkan terlalu berat ya, istirahatlah kau pasti lelah kawan, aku duluan" ujar Arsen menepuk bahu Alex seraya tersenyum dan masuk ke mobilnya lalu tancap gas.

"huh... Semuanya membuat aku pusing, sepertinya butuh sentuhan wanita haha,,, besok aku akan bersenang senang"

Alex pun masuk ke mobil dan melakukan mobilnya itu.

...****************...

Malam tepat pukul 3 dini hari Arsen yang kehausan pun terbangun dari tidurnya.

"hmm haus jam berapa ini, haus sekali rasanya" gumam Arsen dengan suara serak khas bangun tidur.

"ckk menyusahkan sekali, kenapa tidak ada persediaan air disini. Ishh repot sekali harus turun dari kamar... Besok akan aku tegur bi Inah bisa bisanya kamarku tidak ada persediaan air minum"

Arsen misuh misuh sendiri seraya membawa beberapa botol air minumnya yang biasa disediakan di kamar.

"astagaa... Ap-paaa itu, ke-kenapa ada orang di jam malam begini, apa jangan jangan itu hantu" Arsen terlonjak kaget seraya mendekati berjalan mengendap ngendap pada sosok itu.

posisi lampu yang mati membuat Arsen berpikir yang tidak tidak.

"wah jangan jangan maling dia, awas saja akan ku tangkap" gumam Arsen

"hey... Siapa disana, jangan bergerak" teriak Arsen

"ampun ampun tuan, sa-saya bukan maling,, saya hanya haus dan memakan sedikit kue di kulkas" jawab wanita berbalut mukena itu.

Ya wanita itu Elina, dia terbangun dan selesai melaksanakan sholat tahajjud. Karena perutnya belum makan jadilah dia membuka kulkas dan memakan makanan itu ketika kulkasnya terbuka.

"siapa kamu! Berani beraninya kamu mengambil makanan di kulkas tuan rumah!" ujar Arsen yang kini memegangi tangan wanita itu

"ampun tuan, saya saya hanya memakan sedikit kue ini tuan, tidak ada maksud saya mencuri" jawabnya sedikit gemetar.

karena mendengar keributan Keenand pun bangun dan memeriksa ke dapur sumber dari keributan dipagi pagi buta tersebut. Keen pun menyalakan lampu dapur dan melerai keributan itu.

"ada apa sih kak, ini ayam aja belum berkokok kalian malah sudah ribut pagi pagi buta begini?" ujar keen dengan suara sedikit serak.

"diam kamu, kamu tidak lihat aku sedang menangkap pencuri dirumah ini hah" ketus Arsen melirik Elina yang nampak tertunduk.

"maaf tuan, saya hanya sedikit lapar saya lihat dimeja makan tidak ada makanan maka dari itu saya mengambil sedikit kue ini di kulkas tuan, mohon maaf kan saya" jawab Elina gemetar dan masih tertunduk.

"hey... Kamu tidak sopan ya, kalau ngomong itu liat ke orangnya bukan malah menunduk begitu!" ujar Arsen tegas da angkuh.

Elina yang ragu ragu pun mendongakkan wajah cantiknya yang berbalut mukena itu.

"El, ternyata kamu. Apakah kamu belum makan dari tadi sore sampai sampai sekarang kelaparan?" tanya keen seraya berjalan mendekati Elina yang masih gugup.

"maaf tuan, saya lupa sore tadi saya belajar untuk bersih bersih bagian yang besok akan saya kerjakan sampai lupa kalau saya belum makan" jawab Elina sedikit canggung pada Keen.

"Heyyy... siapa yang mempekerjakan wanita sembarangan disini?" tanya Arsen ketus ada Keenand

Arsen masih belum sadar jika itu wanita yang ia tiduri seminggu yang lalu, karena Elina yang bertemu di rumah bordil Minggu lalu tidak berpakaian tertutup seperti wanita yg ada dihadapannya ini.

To be continue....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!