Adegan 18++
Arsen kini mulai mendekati Wanita muda bergaun panjang yang memperlihatkan dada montok dan mulusnya itu.
"Tidak jangan mendekat, atau aku akan beriak supaya orang orang memukulimu!" teriak Elina mundur seraya menutupi dadanya serta bagian bawah bajunya yang terbelah mengeskpos paha dan kaki jenjang mulusnya.
"Gadis manis, mengapa kau menutupi body seksimu itu hmm" kata pria yang mulai mendekati Elina itu dengan tatapan buas.
"Tu-tuan, sa-ya mohon tuan, jangan menyentuh saya, saya tidak bisa melakukan ini. Karena saya bu-kan" ucap Elina seraya memundurkan langkahnya.
"Hey, ada apa gadis manis? ayolah, aku sudah mengeluarkan banyak uang untukmu jadi jangan buang buang waktu dan uangku demi tubuhmu itu" tatap pria itu mulai menelan salivanya dengan jakun yang naik turun.
"Ti-tidak tuan, tolong kasihanilah aku ini. aku-" ucap Elina terhenti ketika sakit kepalanya menyerang, badannya kini panas dan terasa tak kuat menahan pusingnya.
Dukg...
Tiba tiba saja, tubuh Elina jatuh dipangkuan pria itu dan pria itu tidaklah kaget. Ia malah tersenyum penuh arti seraya menuntun sang gadis itu berjalan ke arah kasur King size disana.
"Tidak, ak-aku tidak boleh lemah" gumam Elina ditengah tuntunan sang pria itu.
"Tenanglah nona manis, kamu tidak akan menyesal aku akan membuatmu mengenang malam indah ini. Karena sekarang kamu milikku" bisik Arsen dengan suara seksi dan deep itu.
"Tidak, tidak akan ku biarkan ini terjadi" racau Elina yang mulai menutup mata.
Detik detik terakhir Elina hanya mengingat air yang diberikan oleh Febby selagi masih di kamar, tanpa ragu Elina yang panik pun meminum air itu.
Flashback
"Sudah ini kamu minum dulu, biar sedikit relax. Kamu pasti gugupkan" ujar Febby seraya memberikan segalas air putih pada Elina.
"Huhhh.. aku aku... sangat gugup, bisa tidak sih aku tak usah melayani tamu itu, rasanya aku ingin tiada saja" ungkap Elina panik dan mengambil air itu
Glek glek glek...
Air itu diminum habis oleh Elina karea saking panik dan gugupnya ia, mungkin menjadikannya sangat haus.
"Maafkan aku El, ini demi keberlangsungan hidup kita. Aku harap kamu bisa terbiasa melayani tamu lain setelah kejadian ini" monolog Febby dibatinnya.
Flashback off
Detik detik sebelum Elina menutup matanya itu, ia mengingat ulah Febby yang mencapurkan air itu dengan obat perangsang.
"Sial, Febby telah memberikan aku obat diminuman itu. Sekarang badanku panas sekali sangat sangat panas pusing, pusing sekali" batin Elina berteriak menyesal.
"Bagus, kamu hanya akan jadi milikku malam ini sayang" gumam Arsen dengan ekspresi smrik.
Arsen kini mulai menidurkan wanita cantik itu, mulai meraba kaki jenjangnya, lalu naik ke paha mulus sang gadis, gadis itu meracau dengan setengah sadar.
"Ahhh ja-janga tuan, aku aku sssshhh mohon" sedikit desahan Elina mampu membuat Arsen gila.
"Sial, kenapa desahannya terdengar nikmat" batinnya menela ludah.
"Nikmati saja permainanku, aku tidak akan melukaimu sayang. Aku hanya ingin bermain malam ini, puaskan aku dengan tubuh molekmu!" bisik Arsen seraya ia menjilat kuping sang gadis.
"Hmm, panas sekali tubuhku ini. Ada apa dengan perasaan ini!" gumamnya disela bisikan pria itu.
"Biar aku dinginkan dengan permainan kita malam ini sayang" ujar Arsen dengan senyum merekah.
Arsen membuka pakaian juga celananya, menyisakan Celana dalamnya saja. Kini Arse mendekati Elina dengan ciuman lembut, Elina yang awalnya menolak jadi membalas ciuman itu dengan sama panasnya.
"Emmm ahhh... ja-jangan ahhh emmm shhh" racau Elina melengking karena ciuman itu.
"Ahhh sial, tak bisa aku menahannya lagi" batin Arsen seraya terus bertautan juga meremas dada montoknya yang menurutnya candu.
"Aku akan membantumu melepaskan hasrat kita berdua" bisik Arsen disela ciuman.
Pada akhirnya, Elina yang terbawa hanya menikmatinya saja. Arsen yang kini membuka resleting baju yang berada disamping bajunya itu mulai melihat dada mulus nan besar menggairah kan.
Tak butuh waktu lama, Bra itu pun ditarik sembarang oleh Arsen lalu lemparnya asal. Pria itu dengan lahap memangut dada itu dengan candu, tangan kirinya meremas kuat dada satunya Elina dibuat mabuk kepayang dengan perlakuan Arsen yang menggila.
Tak puas dengan itu, Arsen kini menjelajahi leher putih mulus sang gadis cantik itu, hingga mebuatnya semakin menggelinjang tak karuan, ciuman itu meninggalkan jejak pemilik disana
"Ahh emmm ahh in-ni ini gila,,, ahhh tuan tuan emm sshhhh" ujar Elina melengking seraya meremas rambut sang pria.
Elina tak menyangka akan senikmat ini, ia setengah sadar sedikit menikmati pangutan sang pria asing itu.
"Jangan panggil aku tuan, malam ini aku milikmu. Panggil aku Arsen sayang" ucap Arsen yang mulai menggila dengan racauan dan desahan sang gadis.
"Sial, desahannya sangat merdu hingga aku seakan tak puas mendengarnya" monolog Arsen.
"Ahhh sayang hentikan, hentikan kamu membuatku melayang ahhhh ahhhh" ujar Elina dengan gairahnya yang mulai memanas itu.
"Yes,,, baby I'm your mine tonight sshhh ahhh" desah Arsen.
Arsen menuntun Elina membuka celana dalam itu perlahan. Dan ia pun beraksi dengan menciumi setiap inci tubuh molek wanita itu dengan gairah, hingga turun ke area sensitif sang gadis.
Arsen memainkan lidahnya disana dengan sangat lihai dan menikmatinya, Sawah sang wanita itu sangat bersih dan juga wangi, tak ada bekas luka atau lecet sedikitpun.
Elina menggelinjang hebat kali ini, ia sangat sangat tidak kuat dengan ciuman Arsen dibawah sana yang menurutnya sangat membuatnya gila dan meremas sprei saking Nikmati nya.
"Aargghhhh sshhh sa-sayang, hentikan kamu membuat aku merasa menggila, tolong hentikan ahh emmm ssshhh ahhh" teriak Elina meremas rambut Arsen ini.
"Ini sanga nikmat sayang, apa kamu mau aku memasukan senjataku ini. Kau lihat dia sudah tak sabar ini menyapa sawah milikmu" Ujar Arsen seraya menurunkan Cd nya itu.
"Ba-baiklah, aku menyerah tolong berikan semua kenikmatan itu padaku" ucap Elina lirih dengan mata sayunya.
Arsen yang sudah tak tahan pun akhirnya menusukan senjatanya ke sawah milik Elina, senjatanya sedikit dipaksakan karena sawah milik Elina masih sangat sempit sekali.
"Awwww pe-pelan pelan, i-nii sangat menyakitkan sshhhh ahhh" lirih Elina dengan mata sayunya.
"Aarggghhhhhh sangat nikmat sekali sayang, sawahmu masih sangat Original, aku sangat beruntung ahhhh sshhh, tahan sebentar hanya sebentar ahhh" ujar Arsen yang mulai menerobos senjata miliknya.
"Ahhhh sshhh sa-sayang ini.. sakit sekali" ujar Elina meremas punggung Arsen.
"Tahan sebentar lagi sayang sshhh ini akan nikmat" ujar Arsen yang kini menindih tubuh gadis itu.
"Ahhhhhh nikmat,, emm ahh Yes.. Your mine baby" ucap Arsen disela goyangnya itu.
"Ahhh ahh emm sayang ini ini nikmat ahhh sshhh aahhh" ujar Elina yng mulai terpejam menikamati permainan Arsen yang gila itu.
Arsen yang menikmati senjatanya masuk dengan sangat sempit menggelinjang kenikmatan, mereka berdua bermain dengan penuh cinta, seperti tak terjadi adanya paksaan disana.
Arsen yang sangat menikmati tubuh molek Elina sampai bermain beberapa ronde sampai benar benar mereka klimaks bersamaan.
"Ahhh ahhh sa-sayang ak-aku tak tahan ingin keluar... ahhhhh ahhhh emmm sshhhh nik-nikmat sekali ahhh enggghhh" ucap Elina yang mulai lemas.
"Ahhh sedikit lagi sayang ahhh, ini membuatku gilaa... ahhh nikmat sayang ahhh" ujar Arsen serasa memangut dada itu seraya menggenjot tubuh Elina dengan nikmatnya.
"Ahh ahh ahh sudah sayang, eenggghh ak-aku tak tahan lagi sudah berkali kali aku keluar ahh engggghh sshhh ahh" ujar Elina mengerang kenikmatan itu.
Elina yang terbuai dan menikmati permainan Arsen itu hanya sedikit sadar sisanya dia mungkin akan lupa, seberap gila dan ganasnya ia diranjang karena pengaruh dari obat itu.
To be Continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments