The Mysterious Rose

The Mysterious Rose

#1 The Mysterious Rose - Prolog: Dia

Saya tidak tahu cerita ini seberapa seram, tapi mengandung gore. Diharapkan kebijaksanaannya dalam membaca!

Dia berlari di sepanjang jalanan ber-paving block yang basah menuju sebuah gedung---setinggi tiga lantai dengan banyak jendela di bagian depan.

Malam masih sangat basah dan dingin. Sisa-sisa hujan sesekali menjatuhi bumi. Angin dingin terkadang menari-nari di sekeliling untuk menggoda siapa saja yang tidak beruntung keluar di malam hari. Meski awan mendung sudah menyingkir dari cakrawala, tak berarti dapat memberi cahaya yang cukup untuk menarik mundur kegelapan. Bulan masih terlalu muda. Gelap seakan terlalu kuat dan berkuasa untuk malam ini.

Bunyi suara kecipak sekali lagi terdengar saat sandal Dia beradu dengan genangan. Wajahnya yang pucat terpercik titik-titik hujan yang terbawa angin. Perlahan Dia merasa beku. Menarik erat jaketnya agar melingkupi badan, Dia menaikkan kecepatan agar segera sampai ke gedung di depan.

Pada pinggiran jalan yang Dia lewati terdapat taman berbentuk kotak, memanjang mengikuti jalanan. Di bagian luar tembok bata pendek yang membatasi taman, tumbuh rumput-rumput di lapangan yang cukup luas. Sangat terawat dan dipotong pendek. Beberapa bangku dan pohon mengisi lapangan tersebut.

Di depan teras Dia sampai. Sejenak menyempatkan diri untuk melihat kaki dan sandalnya yang basah. Tak ada noda lumpur atau tanah yang menempel, tapi terasa tak lagi nyaman dipakai.

Dia memutuskan untuk segera masuk ke dalam. Memasukkan kunci duplikat ke dalam lubang, dia membuka pagar besi, baru kemudian pintu besar. Sebuah lobi gelap yang tak terlalu besar kini terlihat. Dia masuk, di samping kiri dan kanan terdapat banyak piala yang dipajang rapi di dalam lemari kaca.

Pintu Dia tutup kembali agar tak menimbulkan kecurigaan---namun tak dikunci. Gelap gulita sekarang. Dia membuka tas untuk mengeluarkan senter kecil. Begitu dihidupkan, cahaya yang keluar tak terlalu terang. Sangat redup dan temaram.

Di ujung ia melihat lapangan dalam, dan terdapat dua buah belokan. Dia berjalan ke sana dan mengambil arah kanan. Sebuah lorong gelap dan panjang terbentang. Dia menyusuri sambil sesekali melihat keadaan. Pintu-pintu ruang kelas terkunci. Kosong dan sunyi. Langkah kaki Dia satu-satunya yang terdengar.

Dia terus mengitari lorong, sampai tiba di sebuah pintu. Masuk ke dalam, menampakkan lorong lain yang tak kalah panjang. Hanya saja lorong ini tak memiliki dinding-dinding yang membatasi. Bentuknya seperti jalanan setapak dengan banyak pilar dan papan-papan pengumuman di kiri-kanannya. Dia melewatinya. Di luar lantai lorong terdapat pelataran yang ditumbuhi rumput dan pohon-pohon. Satu di antaranya adalah pohon beringin yang cukup melegenda. Tampak kokoh berdiri. Di gelap malam ia seperti menghadirkan mimpi buruk bagi siapa saja yang melihatnya. Kelam dengan tali-tali panjang yang menjuntai ke bawah. Rimbun dengan daun dan ranting yang bergoyang-goyang.

Srek... Srek... Srek...

Angin bertiup.

Memberikan rasa mencekam dan paranoid.

Tanpa menoleh ke mana pun, Dia berlari di sepanjang koridor itu. Namun suara tapaknya seperti beradu dengan tapak lain. Ia mempercepat langkah. Langkah lain juga bertambah cepat.

Tak!

Tak!

Tak!

Dia terengah-engah. Ketakutan. Ada yang memburu jantung dan menekan dadanya.

Terus berlari masuk ke dalam gedung setelah terburu-buru membuka kunci. Berlari lagi untuk menuju tangga. Terus lari sampai lantai paling atas gedung. Di ujung ada sebuah pintu kayu besar dan tinggi. Dia mendekat dan membukanya. Hamparan rak-rak tinggi dan besar menyambut Dia. Melewati meja administrasi, Dia menuju pada meja paling besar di tengah-tengah.

Dia meletakkan tasnya. Menarik kursi dan duduk di sana.

Wajah dan bibir Dia seperti sudah tak dialiri darah. Tampak letih dan gemetar. Rambutnya yang panjang sepinggang menjadi kumal. Poni ratanya yang tebal berantakan.

Dibantu pencahayaan dari senter kecil, Dia membuka tas dan mencari sebatang lilin putih serta koreknya. Menggapai dan menyalakan benda itu.

Lilin diletakkan di meja.

Di tengah ruangan yang gelap gulita, cahaya lilin tampak seperti barrier bulat yang melingkupi Dia.

Mata sayu Dia kembali melihat ke dalam ransel. Sebuah tangan lentik dan lemah mengeluarkan dupa---menyalakan dan diletakkan pada tempat khusus. Lalu sebuah kamera. Dia menyalakan benda itu, disangga oleh tripod dan diletakkan di meja, lalu merekam dirinya.

Baru kemudian Dia mengeluarkan sebuah papan kayu datar. Di atasnya ditulis huruf dari A sampai Z, angka dari 0 sampai 9 yang terletak di tengah-tengah; simbol matahari dan kata "Ya" serta bulan dan kata "Tidak" pada kanan atas dan kiri; lalu kata "Selamat Tinggal" berada pada tengah bawah. Serta yang paling membuat Dia penuh pergulatan batin adalah kata "Ouija" yang ditulis pada bagian tengah atas.

Tangan Dia merogoh kantong kecil di tas, menarik keluar sebuah koin perak dan planchette*. Dia hendak meletakkan keduanya di atas papan. Tapi koin itu luput dan menggelinding di lantai, memasuki kegelapan dan berhenti entah di mana. Dia ingin mencari tapi kemudian memilih mengabaikan saja.

Memangnya apa yang mungkin terjadi jika tak ada koin perak itu?

*Berbentuk seperti segitiga dan bagian tengahnya bolong. Digunakan sebagai indikator yang nantinya akan bergerak menuju huruf demi huruf, atau yang lainnya.

Planchette diletakkan. Pada bolongan planchette tersebut tampak huruf "G". Dia meletakkan jari telunjuk dan tengahnya pada planchette, menggoyangkannya secara melingkar dan mulai berkonsentrasi. Dia membaca mantra di dalam hati, lalu menyapa roh, "Halo, apa kamu ada di sana?"

Tak ada jawaban. Dia masih menggerakkan planchette-nya secara melingkar. Terus fokus dan konsentrasi.

Planchette bergerak amat pelan. Menuju bagian atas dan berhenti.

Bolongan tengah benda itu menunjukkan kata "Ya".

"Siapa namamu?"

Planchette bergerak, ke huruf "M", "E", dan "Y".

Dia mengangguk. Terbersit di pikirannya tentang sebuah pertanyaan: Di mana videonya disembunyikan oleh Nixie? Tapi Dia menggeleng.

"Kamu selama ini berdiam diri di mana?"

Planchette bergerak cepat. Mula-mula menuju ke huruf "Z", kemudian "Y", "X", "W".

Dia panik. Roh itu berusaha melarikan diri. "A-aku rasa udah cukup... Selamat---" Planchette tak mau berhenti bergerak. Benda itu menuju ke "V". Dia memaksa planchette untuk bergerak ke "Selamat Tinggal", tapi gagal. Planchette malah bergerak ke angka "8". Kemudian dengan sangat cepat menuju "K", "U", "B", "U", "N", "U", "H", "K", "A", "U".

Dia memelotot dan bergerak panik. Tangannya lepas dari planchette dan melempar papan. Kursi yang ia duduki terbalik saat Dia bangkit.

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

Tak ada yang terjadi. Sunyi yang menyesakkan. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri.

Tak! Dia menoleh ke depan dengan tergesa.

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

Empat detik...

Lima detik...

Enam detik...

Sesuatu muncul dari dalam kegelapan. Menggelinding keluar. Bulat melonjong dengan banyak rambut panjang yang acak-acakan. Kepala manusia!

"AAA...," Dia berteriak. Berjengkit keluar dari kursi. Kepala yang berlumuran darah menggelinding ke arahnya.

Dia berlari menuju pintu. Kepala mengikuti.

"AAA..." Pintu macet tak bisa dibuka. "Buka...! Buka pintunya..." Dia menggedor benda itu kuat-kuat. Kepala menggelinding semakin dekat.

Dia berlari menghindar, mengambil arah ke kiri. Namun Kepala mencegatnya duluan. Terpaksa ia menginjak benda itu dan tersungkur ke bawah. Kepala tersentak menghantam dinding. Pecah dan mengeluarkan banyak darah hitam dari ubun-ubun. Menjijikkan.

Menunduk, Dia meringis mendengar Kepala mendekat. Menggelinding membasahi lantai keramik yang dingin, meninggalkan jejak-jejak hitam berbau busuk, bercampur ke mana-mana dengan rambut panjangnya. Semakin dekat. Dan Kepala berhenti di dekat kaki Dia.

Wajah Dia gemetar, terangkat pelan. Dan Kepala bergulir menyentuh kaki. Wajah Kepala menghadap Dia. Tertutupi rambut yang berlumuran darah. Ubun-ubun juga mengucurkan cairan hitam kental yang amat banyak, menggenangi lantai dan membasahi kaki Dia. Amis dan busuk sekali. Dia berusaha menyepak Kepala, tapi kelopak mata Kepala terbuka. Memelotot lebar. Seperti menangis, darah mengucur banyak sekali. Bola mata bergoyang-goyang. Copot. Dan menggelinding.

"AAAAAA!" Dia menyepak benda itu. Namun bergulir balik.

"AAA..." Gelap yang pertama terlihat. Dia ngos-ngosan.

"Buka pintunya!" Ketukan pintu menggema di seisi kamar. Semakin rapat suara itu saat Dia tak menjawab.

"Kamu kenapa? Ayo buka pintunya!"

Dia menoleh ke samping. Pada lampu redup di atas nakas, lemari pakaian, meja belajar, dan jendela yang menampilkan bulan muda.

Bulan muda?

Tanpa Dia sadari ketukan di pintu berhenti. Orang di baliknya, tertunduk sedih di kegelapan. Matanya sayu dan basah. Gaun tidurnya yang putih ia cengkeraman kuat. Merasa tak berguna karena tidak dapat melakukan apa pun. "Aku harap kamu baik-baik aja." Suara bisikan lirih yang keluar, seperti sebuah doa. Kemudian, dengan langkah berat ia berbalik, menjauh dari sana.

🥀🥀🥀

Gimana menurut kalian prolog ini? Please, kalo berkenan kasih pendapat---kritik dan saran gitu. Dan kira-kira udah seram belum?

Sincerely,

Dark Pappermint

Terpopuler

Comments

Adinda

Adinda

serem dan menegangkan

2022-07-24

0

atmaranii

atmaranii

Bru awal udh tegang...trnyta mimpi yaa...
blm phm..msh nyimak

2021-09-24

0

Navizaa

Navizaa

lanjut thor

2021-09-02

1

lihat semua
Episodes
1 #1 The Mysterious Rose - Prolog: Dia
2 Satu: Hanselio Kaban
3 Dua: Hanselio Kaban
4 Tiga: Hanselio Kaban
5 Empat: Kawanan Berjaket Hoodie
6 Lima: Ningsih Sri Wahyuni
7 Enam: Ningsih Sri Wahyuni
8 Tujuh: Hanselio Kaban
9 Delapan: Hanselio Kaban
10 Sembilan: Hanselio Kaban
11 Sepuluh: Hanselio Kaban
12 Sebelas: Hanselio Kaban
13 Dua Belas: Hanselio Kaban
14 Tiga Belas: Hanselio Kaban
15 Empat Belas: Hanselio Kaban
16 Lima Belas: Hanselio Kaban
17 Enam Belas: Hanselio Kaban
18 Tujuh Belas: Hanselio Kaban
19 Delapan Belas: Hanselio Kaban
20 Sembilan Belas: Hanselio Kaban
21 Dua Puluh: Hanselio Kaban
22 Dua Puluh Satu: Hanselio Kaban
23 Dua Puluh Dua: Hanselio Kaban
24 Dua Puluh Tiga: Hanselio Kaban
25 Dua Puluh Empat: Hanselio Kaban
26 Dua Puluh Lima: Hanselio Kaban
27 Dua Puluh Enam: Jay dan Sang Tersangka
28 Dua Puluh Tujuh: Hanselio Kaban
29 Dua Puluh Delapan: Hanselio Kaban
30 Dua Puluh Sembilan: Hanselio Kaban
31 Tiga Puluh: Hanselio Kaban
32 Tiga Puluh Satu: Hanselio Kaban
33 Tiga Puluh Dua: Hanselio Kaban
34 Tiga Puluh Tiga: Jay dan Polisi
35 Tiga Puluh Empat: Hanselio Kaban
36 Tiga Puluh Lima: Hanselio Kaban
37 Tiga Puluh Enam: Hanselio Kaban
38 Tiga Puluh Tujuh: Hanselio Kaban
39 Tiga Puluh Delapan: Hanselio Kaban
40 Tiga Puluh Sembilan: Hanselio Kaban
41 Empat Puluh: Hanselio Kaban
42 Empat Puluh Satu: Hanselio Kaban
43 Empat Puluh Dua: Hanselio Kaban
44 Empat Puluh Tiga: Albino
45 Empat Puluh Empat: Griselda Neumann
46 #2 The Mysterious Rose 2 - 1. Diana Hadibroto
47 2. Tengku Ali
48 3. Griselda Neumann
49 4. Korban Pertama
50 5. Diana Hadibroto
51 6. Tengku Ali
52 7. Diana Hadibroto
53 8. Tangku Ali
54 9. Tengku Ali
55 10. Diana Hadibroto
56 11. Tengku Ali
57 12. Tengku Ali
58 13. Tengku Ali
59 14. Diana Hadibroto
60 15. Tengku Ali
61 16. Tengku Ali
62 17. Tengku Ali
63 18. Diana Hadibroto
64 19. Diana Hadibroto
65 20. Tengku Ali
66 21. Griselda Neumann
67 22. Korban Kedua
68 23. Diana Hadibroto
69 24. Diana Hadibroto
70 25. Tengku Ali
71 26. Diana Hadibroto
72 27. Griselda Neumann
73 28. Diana Hadibroto
74 29. Griselda Neumann
75 30. Diana Hadibroto
76 31. Diana Hadibroto
77 32. Tengku Ali
78 33. Griselda Neumann
79 34. Griselda Neumann
80 35. Griselda Neumann
81 36. Griselda Neumann
82 37. Griselda Neumann
83 38. Griselda Neumann
84 39. Griselda Neumann
85 40. Griselda Neumann
86 41. Griselda Neumann
87 42. Griselda Neumann
88 43. Griselda Neumann
89 44. Griselda Neumann
90 45. Griselda Neumann
91 46. Anne dan Masa Lalu
92 47. Anne dan Masa Lalu
93 48. Anne dan Masa Lalu
94 49. Anne dan Masa Lalu
95 50. Anne dan Masa Lalu
96 51. Diana Hadibroto
97 52. Diana Hadibroto
98 53. Diana Hadibroto
99 54. Diana Hadibroto
100 55. Tengku Ali
101 56. Tengku Ali
102 57. Diana Hadibroto
103 58. Tengku Ali
104 59. Tengku Ali
105 60. Tengku Ali
106 61. Griselda Neumann
107 62. Griselda Neumann
108 63. Griselda Neumann
109 Iklan
110 64. Diana Hadibroto
111 65. Diana Hadibroto
112 66. Griselda Neumann
113 67. Griselda Neumann
114 68. Epilog: Tengku Ali
115 Cuap-cuap Novel The Mysterious Rose
116 1. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
117 2. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
118 3. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
119 4. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
120 5. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
121 6. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
122 7. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
123 8. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
124 9. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
125 10. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
126 11. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
127 12. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
128 13. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
129 14. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
130 15. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
131 16. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
132 17. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
133 18. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
134 19. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
135 20. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
136 21. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
137 22. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
138 23. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
139 24. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
140 25. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
141 26. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
142 27. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
143 28. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
144 29. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
145 30. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
146 31. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
147 32. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
148 33. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
149 34. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
150 35. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
151 36. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
152 37. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
153 38. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
154 39. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
155 40. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
156 41. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
157 42. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
158 43. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
159 44. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
160 Pemberitahuan
161 45. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
162 46. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
163 47. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
164 48. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
165 49. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
166 50. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
167 Pengumuman
Episodes

Updated 167 Episodes

1
#1 The Mysterious Rose - Prolog: Dia
2
Satu: Hanselio Kaban
3
Dua: Hanselio Kaban
4
Tiga: Hanselio Kaban
5
Empat: Kawanan Berjaket Hoodie
6
Lima: Ningsih Sri Wahyuni
7
Enam: Ningsih Sri Wahyuni
8
Tujuh: Hanselio Kaban
9
Delapan: Hanselio Kaban
10
Sembilan: Hanselio Kaban
11
Sepuluh: Hanselio Kaban
12
Sebelas: Hanselio Kaban
13
Dua Belas: Hanselio Kaban
14
Tiga Belas: Hanselio Kaban
15
Empat Belas: Hanselio Kaban
16
Lima Belas: Hanselio Kaban
17
Enam Belas: Hanselio Kaban
18
Tujuh Belas: Hanselio Kaban
19
Delapan Belas: Hanselio Kaban
20
Sembilan Belas: Hanselio Kaban
21
Dua Puluh: Hanselio Kaban
22
Dua Puluh Satu: Hanselio Kaban
23
Dua Puluh Dua: Hanselio Kaban
24
Dua Puluh Tiga: Hanselio Kaban
25
Dua Puluh Empat: Hanselio Kaban
26
Dua Puluh Lima: Hanselio Kaban
27
Dua Puluh Enam: Jay dan Sang Tersangka
28
Dua Puluh Tujuh: Hanselio Kaban
29
Dua Puluh Delapan: Hanselio Kaban
30
Dua Puluh Sembilan: Hanselio Kaban
31
Tiga Puluh: Hanselio Kaban
32
Tiga Puluh Satu: Hanselio Kaban
33
Tiga Puluh Dua: Hanselio Kaban
34
Tiga Puluh Tiga: Jay dan Polisi
35
Tiga Puluh Empat: Hanselio Kaban
36
Tiga Puluh Lima: Hanselio Kaban
37
Tiga Puluh Enam: Hanselio Kaban
38
Tiga Puluh Tujuh: Hanselio Kaban
39
Tiga Puluh Delapan: Hanselio Kaban
40
Tiga Puluh Sembilan: Hanselio Kaban
41
Empat Puluh: Hanselio Kaban
42
Empat Puluh Satu: Hanselio Kaban
43
Empat Puluh Dua: Hanselio Kaban
44
Empat Puluh Tiga: Albino
45
Empat Puluh Empat: Griselda Neumann
46
#2 The Mysterious Rose 2 - 1. Diana Hadibroto
47
2. Tengku Ali
48
3. Griselda Neumann
49
4. Korban Pertama
50
5. Diana Hadibroto
51
6. Tengku Ali
52
7. Diana Hadibroto
53
8. Tangku Ali
54
9. Tengku Ali
55
10. Diana Hadibroto
56
11. Tengku Ali
57
12. Tengku Ali
58
13. Tengku Ali
59
14. Diana Hadibroto
60
15. Tengku Ali
61
16. Tengku Ali
62
17. Tengku Ali
63
18. Diana Hadibroto
64
19. Diana Hadibroto
65
20. Tengku Ali
66
21. Griselda Neumann
67
22. Korban Kedua
68
23. Diana Hadibroto
69
24. Diana Hadibroto
70
25. Tengku Ali
71
26. Diana Hadibroto
72
27. Griselda Neumann
73
28. Diana Hadibroto
74
29. Griselda Neumann
75
30. Diana Hadibroto
76
31. Diana Hadibroto
77
32. Tengku Ali
78
33. Griselda Neumann
79
34. Griselda Neumann
80
35. Griselda Neumann
81
36. Griselda Neumann
82
37. Griselda Neumann
83
38. Griselda Neumann
84
39. Griselda Neumann
85
40. Griselda Neumann
86
41. Griselda Neumann
87
42. Griselda Neumann
88
43. Griselda Neumann
89
44. Griselda Neumann
90
45. Griselda Neumann
91
46. Anne dan Masa Lalu
92
47. Anne dan Masa Lalu
93
48. Anne dan Masa Lalu
94
49. Anne dan Masa Lalu
95
50. Anne dan Masa Lalu
96
51. Diana Hadibroto
97
52. Diana Hadibroto
98
53. Diana Hadibroto
99
54. Diana Hadibroto
100
55. Tengku Ali
101
56. Tengku Ali
102
57. Diana Hadibroto
103
58. Tengku Ali
104
59. Tengku Ali
105
60. Tengku Ali
106
61. Griselda Neumann
107
62. Griselda Neumann
108
63. Griselda Neumann
109
Iklan
110
64. Diana Hadibroto
111
65. Diana Hadibroto
112
66. Griselda Neumann
113
67. Griselda Neumann
114
68. Epilog: Tengku Ali
115
Cuap-cuap Novel The Mysterious Rose
116
1. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
117
2. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
118
3. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
119
4. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
120
5. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
121
6. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
122
7. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
123
8. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
124
9. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
125
10. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
126
11. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
127
12. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
128
13. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
129
14. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
130
15. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
131
16. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
132
17. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
133
18. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
134
19. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
135
20. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
136
21. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
137
22. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
138
23. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
139
24. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
140
25. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
141
26. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
142
27. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
143
28. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
144
29. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
145
30. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
146
31. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
147
32. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
148
33. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
149
34. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
150
35. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
151
36. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
152
37. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
153
38. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
154
39. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
155
40. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
156
41. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
157
42. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
158
43. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
159
44. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
160
Pemberitahuan
161
45. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
162
46. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
163
47. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
164
48. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
165
49. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
166
50. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
167
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!