Satu: Hanselio Kaban

Enam bulan sebelumnya...

Namaku Hanselio Kaban. Kata orang-orang aku hanyalah seorang biang kerusuhan. Tapi itu tidak benar. Sangat tidak benar. Orang-orang-lah yang terlalu berlebihan menilai diriku.

Aku benci belajar. Jadi aku lebih memilih mengeksplor dunia luar dibanding duduk di dalam kelas seharian. Tapi guru-guru dan orang dewasa lain lebih senang aku tersiksa. Makanya mereka tak suka aku berkeliaran di luar, kemudian menuduhku macam-macam dan menghukumku yang katanya melanggar.

Di sini aku benar-benar tak mengerti. Aku hanya tidak mau melakukan hal yang membuatku merasa terbebani. Lantas kenapa aku dicap salah dan dipermalukan? Merekalah yang bersalah karena mengekang kebebasan seseorang.

Lalu, aku benci cowok-cowok lemah yang berlagak di depanku. Jadi aku menghajar mereka sampai sadar tempat masing-masing.

Oke, di sini mungkin aku agak sedikit kejam. Tapi aku hanya membuat perhitungan pada orang-orang yang duluan cari perkara. Intinya aku membela diri kan? Masa ia diam saja saat diremehkan dan ditindas. Itu sih goblok namanya. Tapi lagi-lagi, orang dewasa menganggap perilakuku salah. Dan terkadang para polisi ikut-ikutan menahanku semalaman di kantor mereka yang jelek.

Hal lainnya adalah, aku suka cewek-cewek cantik. Jadi aku memacari setiap gadis yang kurasa menarik.

Ayolah. Bukan aku yang awalnya menggoda mereka. Mereka yang datang sendiri padaku. Melihatku dengan mata mereka yang manja. Tertawa centil saat aku menceritakan suatu hal. Sengaja menempelkan tubuh mereka ketika berdekatan. Terus-terusan menggamit tanganku ketika kami berjalan berdampingan.

Lihat! Mereka sendiri yang melemparkan diri ke mulut singa. Dan sebagai singa yang kelaparan, aku hanya membuka mulut lebar-lebar.

Apa salahnya dari hal itu coba?

Tapi kemudian aku yang dikatai brengsek. Padahal, dari semua cewek yang pernah menggodaku, aku hanya memacari dua belas di antara mereka. Memang sih, itu hanya dalam rentang waktu satu tahun.

Tapi mau bagaimana lagi. Kata seorang gadis aku itu: "Amat sangat tampan dan menggoda dengan tubuh proporsional berbalut kulit kecokelatan yang menunjang tinggi badannya, rambut yang selalu tampak acak-acakan nan seksi, mata elang ditambah dengan alis tebal, hidung mancung, serta bibir penuh dan dagunya yang kelihatan tegas."

Astaga. Tiba-tiba aku jijik dengan deskripsi yang berlebihan itu. Tapi aku serius saat bilang ada seorang gadis yang mengatakan itu. Dia salah seorang cewek yang setiap hari menggangguku dan mengatakan dia telah menjadikan aku sebagai tokoh utama dalam cerita yang ditulisnya.

Sayangnya, citra jelek yang melekat pada diriku, bertambah hancur saat hari pembagian rapor.

Sebisa mungkin aku memasang wajah cool tanpa celah saat teman-teman, yang sebenarnya jauh lebih goblok dariku, membahas tentang rapor jeblok milik masing-masing.

"Absen gue lebih banyak, bro, liat nih!" Seorang cowok pendek membanggakan jumlah hari ia tidak hadir.

Cowok lain berdecak. "Alah gitu doang, nilai gue yang paling jelek dibanding kalian semua."

Dengarlah betapa bodohnya mereka.

"Tapi gak ada yang tinggal kelas, kan?"

Ah, shit.

"Gue naik kok."

"Gue juga."

"Gue juga."

"Masa sih zaman sekarang masih ada anak yang gak naik kelas? Tolol banget tuh orang kalo sampe kagak naik!"

Sialan. Aku memelototi orang yang secara tidak sadar telah mengumpankan diri sendiri ke mulut buaya itu tajam, membuat si tersangka keder dan tampak menciut.

Iya, benar. Sekarang kalian sudah tahu kan apa yang membuat citraku jadi lebih jelek.

AKU TIDAK NAIK KELAS!

Namun, yang tidak disangka-sangka adalah keputusan tiba-tiba Ayah yang memintaku pindah sekolah. Bukan hanya pindah sekolah saja, melainkan juga pindah dari rumahnya---atau istilah lainnya: aku diusir. Memang aku tak akan ditelantarkan begitu saja. Aku akan pindah ke Medan dan tinggal dengan nenek plus kakak sepupuku yang rada aneh.

Lalu apakah aku bersedih dengan hal itu? Nyatanya aku bahagia sekali bisa memisahkan diri dengan ayahku, sebab jujur saja, aku juga muak tinggal dengan pria itu. Si workaholic yang sepertinya tak mengenal kehidupan di luar pekerjaannya. Pria berhati dingin yang tak pernah terganggu akan semua kenakalan yang aku perbuat. Terkadang aku sempat berpikir mungkin ibuku meninggal karena bosan. Iya, hanya karena bosan. Habis sampai sekarang aku tak pernah tahu apa penyebab pasti meninggalnya beliau. Itu sangat aneh dan tiba-tiba. Ibuku sehat dan tak memiliki riwayat penyakit apa pun. Apalagi pemakamannya juga terkesan buru-buru dan terlalu ditutup-tutupi dari orang luar.

Kebosanan itu benar-benar membunuh. Ada rasa tak tertahankan yang teramat sangat dan kau tidak tahu harus diapakan. Dan aku menyalurkan perasaan itu melalui keonaran. Rasanya benar-benar lega. Semua itu serasa menguap hilang melalui pori-pori setiap aku bertingkah. Kesunyian yang telah menderaku selama bertahun-tahun pun seketika memudar, kemudian berganti suara bising yang lama sekali tidak kudengar.

Hanya dengan kebisingan, suara gaduh, aku merasa tidak sendirian.

Aku menatap ke luar jendela, hamparan luas benda putih yang menjadi objek pandanganku, perlahan berganti menjadi kegelapan saat mataku memejam.

***

"Perlu bantuan?" tanya Randall, abang sepupuku yang tiga tahun lebih tua. Setelah acara peluk-pelukan dari nenek dan si Randall ini di bandara Kuala Namu tadi, kini aku sudah berada di dalam kamar yang sengaja disiapkan untukku. Membuka satu per satu koper yang kubawa.

Aku menoleh pada Randall. "'Gak usah, Bang!' Gue tau seharusnya gue ngomong gitu, tapi gue males beberes. Jadi iya, gue butuh bantuan."

"Kampret lo, dari dulu gak berubah!"

Berubah? Maksudnya seperti dia sekarang ini?

Dulu Randall juga tinggal di Jakarta dan hidup penuh masalah sepertiku. Namun sekarang laki-laki itu berbeda seratus delapan puluh derajat. Dia lebih mirip anak culun superlembek dibanding mantan preman sekolah. Rambutnya yang dipotong monoton tanpa gaya tertentu (aku bahkan curiga dia potong rambut sendiri, modelnya jelek banget), wajah berminyak dengan kacamata bingkai hitam, kuping tanpa tindik (padahal dulu cowok ini melantur akan berubah jadi bab* jika melepas benda itu), dan badan letoi berbalut kaus cupu kebesaran---kalau masalah celana, dari dulu dia memang hobi pakai boxer.

Sebenarnya apa yang membuat si gengster berubah jadi anak alim?

"Kok malah melamun? Awas entar lo kesambet lagi."

"Gak apa-apa. Lagi pula kenapa memangnya kalo gue kampret? Masih mending daripada gue jadi aneh kayak elu." Aku merinding sendiri membayangkan diriku dalam bentukan cowok nerd begitu.

"Aneh apanya?" tanya Randall yang kini sudah berleyeh-leyeh di atas kasur. Padahal katanya tadi mau bantu-bantu.

"Lo gak ngerasa aneh dengan semua yang ada sama diri lo sekarang ini?" Aku menaikkan sebelah alisku dan berhenti membongkar pakaian.

"Hehe," cowok itu malah cengengesan. "Gue udah tebak sih elo bakal anggap gue kayak gitu. Tapi gue udah bosen hidup kayak dulu. Sekarang gue pengen hidup untuk diri gue sendiri, ngelakuin hal yang dari dulu gue tutup-tutupi gara-gara takut dianggap cupu."

"Emang apa yang elo lakuin sekarang?"

Randall menatapku dengan cengiran menyebalkan. Lalu dengan bangga mengatakan, "Sekarang gue jadi penulis novel thriller."

🥀🥀🥀

Sincerely,

Dark Pappermint

Terpopuler

Comments

Ryoka2

Ryoka2

Wkwkwk😂

2023-08-03

0

Rani nay

Rani nay

akhirnya setelah berabad-abad nyari novel yg sesuai kriteria ku akhirnya dapat juga

2022-12-13

0

novita setya

novita setya

tergoda mampir krn referensi tmn..kynya menarik. okee q ikuti alurnya dl..☺

2021-08-14

1

lihat semua
Episodes
1 #1 The Mysterious Rose - Prolog: Dia
2 Satu: Hanselio Kaban
3 Dua: Hanselio Kaban
4 Tiga: Hanselio Kaban
5 Empat: Kawanan Berjaket Hoodie
6 Lima: Ningsih Sri Wahyuni
7 Enam: Ningsih Sri Wahyuni
8 Tujuh: Hanselio Kaban
9 Delapan: Hanselio Kaban
10 Sembilan: Hanselio Kaban
11 Sepuluh: Hanselio Kaban
12 Sebelas: Hanselio Kaban
13 Dua Belas: Hanselio Kaban
14 Tiga Belas: Hanselio Kaban
15 Empat Belas: Hanselio Kaban
16 Lima Belas: Hanselio Kaban
17 Enam Belas: Hanselio Kaban
18 Tujuh Belas: Hanselio Kaban
19 Delapan Belas: Hanselio Kaban
20 Sembilan Belas: Hanselio Kaban
21 Dua Puluh: Hanselio Kaban
22 Dua Puluh Satu: Hanselio Kaban
23 Dua Puluh Dua: Hanselio Kaban
24 Dua Puluh Tiga: Hanselio Kaban
25 Dua Puluh Empat: Hanselio Kaban
26 Dua Puluh Lima: Hanselio Kaban
27 Dua Puluh Enam: Jay dan Sang Tersangka
28 Dua Puluh Tujuh: Hanselio Kaban
29 Dua Puluh Delapan: Hanselio Kaban
30 Dua Puluh Sembilan: Hanselio Kaban
31 Tiga Puluh: Hanselio Kaban
32 Tiga Puluh Satu: Hanselio Kaban
33 Tiga Puluh Dua: Hanselio Kaban
34 Tiga Puluh Tiga: Jay dan Polisi
35 Tiga Puluh Empat: Hanselio Kaban
36 Tiga Puluh Lima: Hanselio Kaban
37 Tiga Puluh Enam: Hanselio Kaban
38 Tiga Puluh Tujuh: Hanselio Kaban
39 Tiga Puluh Delapan: Hanselio Kaban
40 Tiga Puluh Sembilan: Hanselio Kaban
41 Empat Puluh: Hanselio Kaban
42 Empat Puluh Satu: Hanselio Kaban
43 Empat Puluh Dua: Hanselio Kaban
44 Empat Puluh Tiga: Albino
45 Empat Puluh Empat: Griselda Neumann
46 #2 The Mysterious Rose 2 - 1. Diana Hadibroto
47 2. Tengku Ali
48 3. Griselda Neumann
49 4. Korban Pertama
50 5. Diana Hadibroto
51 6. Tengku Ali
52 7. Diana Hadibroto
53 8. Tangku Ali
54 9. Tengku Ali
55 10. Diana Hadibroto
56 11. Tengku Ali
57 12. Tengku Ali
58 13. Tengku Ali
59 14. Diana Hadibroto
60 15. Tengku Ali
61 16. Tengku Ali
62 17. Tengku Ali
63 18. Diana Hadibroto
64 19. Diana Hadibroto
65 20. Tengku Ali
66 21. Griselda Neumann
67 22. Korban Kedua
68 23. Diana Hadibroto
69 24. Diana Hadibroto
70 25. Tengku Ali
71 26. Diana Hadibroto
72 27. Griselda Neumann
73 28. Diana Hadibroto
74 29. Griselda Neumann
75 30. Diana Hadibroto
76 31. Diana Hadibroto
77 32. Tengku Ali
78 33. Griselda Neumann
79 34. Griselda Neumann
80 35. Griselda Neumann
81 36. Griselda Neumann
82 37. Griselda Neumann
83 38. Griselda Neumann
84 39. Griselda Neumann
85 40. Griselda Neumann
86 41. Griselda Neumann
87 42. Griselda Neumann
88 43. Griselda Neumann
89 44. Griselda Neumann
90 45. Griselda Neumann
91 46. Anne dan Masa Lalu
92 47. Anne dan Masa Lalu
93 48. Anne dan Masa Lalu
94 49. Anne dan Masa Lalu
95 50. Anne dan Masa Lalu
96 51. Diana Hadibroto
97 52. Diana Hadibroto
98 53. Diana Hadibroto
99 54. Diana Hadibroto
100 55. Tengku Ali
101 56. Tengku Ali
102 57. Diana Hadibroto
103 58. Tengku Ali
104 59. Tengku Ali
105 60. Tengku Ali
106 61. Griselda Neumann
107 62. Griselda Neumann
108 63. Griselda Neumann
109 Iklan
110 64. Diana Hadibroto
111 65. Diana Hadibroto
112 66. Griselda Neumann
113 67. Griselda Neumann
114 68. Epilog: Tengku Ali
115 Cuap-cuap Novel The Mysterious Rose
116 1. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
117 2. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
118 3. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
119 4. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
120 5. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
121 6. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
122 7. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
123 8. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
124 9. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
125 10. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
126 11. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
127 12. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
128 13. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
129 14. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
130 15. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
131 16. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
132 17. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
133 18. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
134 19. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
135 20. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
136 21. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
137 22. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
138 23. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
139 24. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
140 25. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
141 26. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
142 27. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
143 28. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
144 29. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
145 30. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
146 31. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
147 32. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
148 33. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
149 34. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
150 35. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
151 36. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
152 37. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
153 38. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
154 39. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
155 40. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
156 41. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
157 42. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
158 43. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
159 44. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
160 Pemberitahuan
161 45. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
162 46. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
163 47. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
164 48. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
165 49. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
166 50. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
167 Pengumuman
Episodes

Updated 167 Episodes

1
#1 The Mysterious Rose - Prolog: Dia
2
Satu: Hanselio Kaban
3
Dua: Hanselio Kaban
4
Tiga: Hanselio Kaban
5
Empat: Kawanan Berjaket Hoodie
6
Lima: Ningsih Sri Wahyuni
7
Enam: Ningsih Sri Wahyuni
8
Tujuh: Hanselio Kaban
9
Delapan: Hanselio Kaban
10
Sembilan: Hanselio Kaban
11
Sepuluh: Hanselio Kaban
12
Sebelas: Hanselio Kaban
13
Dua Belas: Hanselio Kaban
14
Tiga Belas: Hanselio Kaban
15
Empat Belas: Hanselio Kaban
16
Lima Belas: Hanselio Kaban
17
Enam Belas: Hanselio Kaban
18
Tujuh Belas: Hanselio Kaban
19
Delapan Belas: Hanselio Kaban
20
Sembilan Belas: Hanselio Kaban
21
Dua Puluh: Hanselio Kaban
22
Dua Puluh Satu: Hanselio Kaban
23
Dua Puluh Dua: Hanselio Kaban
24
Dua Puluh Tiga: Hanselio Kaban
25
Dua Puluh Empat: Hanselio Kaban
26
Dua Puluh Lima: Hanselio Kaban
27
Dua Puluh Enam: Jay dan Sang Tersangka
28
Dua Puluh Tujuh: Hanselio Kaban
29
Dua Puluh Delapan: Hanselio Kaban
30
Dua Puluh Sembilan: Hanselio Kaban
31
Tiga Puluh: Hanselio Kaban
32
Tiga Puluh Satu: Hanselio Kaban
33
Tiga Puluh Dua: Hanselio Kaban
34
Tiga Puluh Tiga: Jay dan Polisi
35
Tiga Puluh Empat: Hanselio Kaban
36
Tiga Puluh Lima: Hanselio Kaban
37
Tiga Puluh Enam: Hanselio Kaban
38
Tiga Puluh Tujuh: Hanselio Kaban
39
Tiga Puluh Delapan: Hanselio Kaban
40
Tiga Puluh Sembilan: Hanselio Kaban
41
Empat Puluh: Hanselio Kaban
42
Empat Puluh Satu: Hanselio Kaban
43
Empat Puluh Dua: Hanselio Kaban
44
Empat Puluh Tiga: Albino
45
Empat Puluh Empat: Griselda Neumann
46
#2 The Mysterious Rose 2 - 1. Diana Hadibroto
47
2. Tengku Ali
48
3. Griselda Neumann
49
4. Korban Pertama
50
5. Diana Hadibroto
51
6. Tengku Ali
52
7. Diana Hadibroto
53
8. Tangku Ali
54
9. Tengku Ali
55
10. Diana Hadibroto
56
11. Tengku Ali
57
12. Tengku Ali
58
13. Tengku Ali
59
14. Diana Hadibroto
60
15. Tengku Ali
61
16. Tengku Ali
62
17. Tengku Ali
63
18. Diana Hadibroto
64
19. Diana Hadibroto
65
20. Tengku Ali
66
21. Griselda Neumann
67
22. Korban Kedua
68
23. Diana Hadibroto
69
24. Diana Hadibroto
70
25. Tengku Ali
71
26. Diana Hadibroto
72
27. Griselda Neumann
73
28. Diana Hadibroto
74
29. Griselda Neumann
75
30. Diana Hadibroto
76
31. Diana Hadibroto
77
32. Tengku Ali
78
33. Griselda Neumann
79
34. Griselda Neumann
80
35. Griselda Neumann
81
36. Griselda Neumann
82
37. Griselda Neumann
83
38. Griselda Neumann
84
39. Griselda Neumann
85
40. Griselda Neumann
86
41. Griselda Neumann
87
42. Griselda Neumann
88
43. Griselda Neumann
89
44. Griselda Neumann
90
45. Griselda Neumann
91
46. Anne dan Masa Lalu
92
47. Anne dan Masa Lalu
93
48. Anne dan Masa Lalu
94
49. Anne dan Masa Lalu
95
50. Anne dan Masa Lalu
96
51. Diana Hadibroto
97
52. Diana Hadibroto
98
53. Diana Hadibroto
99
54. Diana Hadibroto
100
55. Tengku Ali
101
56. Tengku Ali
102
57. Diana Hadibroto
103
58. Tengku Ali
104
59. Tengku Ali
105
60. Tengku Ali
106
61. Griselda Neumann
107
62. Griselda Neumann
108
63. Griselda Neumann
109
Iklan
110
64. Diana Hadibroto
111
65. Diana Hadibroto
112
66. Griselda Neumann
113
67. Griselda Neumann
114
68. Epilog: Tengku Ali
115
Cuap-cuap Novel The Mysterious Rose
116
1. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
117
2. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
118
3. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
119
4. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
120
5. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
121
6. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
122
7. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
123
8. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
124
9. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
125
10. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
126
11. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
127
12. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
128
13. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
129
14. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
130
15. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
131
16. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
132
17. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
133
18. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
134
19. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
135
20. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
136
21. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
137
22. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
138
23. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
139
24. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
140
25. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
141
26. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
142
27. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
143
28. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
144
29. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
145
30. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
146
31. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
147
32. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
148
33. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
149
34. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
150
35. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
151
36. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
152
37. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
153
38. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
154
39. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
155
40. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
156
41. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
157
42. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
158
43. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
159
44. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
160
Pemberitahuan
161
45. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
162
46. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
163
47. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
164
48. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
165
49. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
166
50. Dia Sembunyi di Kolong Tempat Tidurmu
167
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!