Clara keluar dari sebuah mini market membeli soft drink, dia berjalan dengan santai meski sudah malam dan jalanan nampak sepi.
Clara mengamati kiri kanan benar-benar sepi, sesekali diteguknya minuman itu, sambil berjalan menuju mobil yang dia parkirkan agak jauh dari mininarket.
"Ada gadis pakai baju hitam keluar dari mini market,"
"Iya, dia persis dengan foto yang bos kirimkan,"
"Sambungkan panggilan pada X1!"
"X1 stand by, apakah sasaran sudah tepat?"
”sesuai, ayo! Pada gadis berkaos hitan itu!"
Clara terkejut manakala dia hambir membuka pintu mobil ada 5 pria berbadan kekar dan berwajah seram mengeroyoknya.
Dia tetap tenang dan berusaha cuek, dibukanya pintu mobil, tapi salah satu dari mereka menahan dengan memegang lengan kanan Clara.
"Ada apa ini, ya? Saya tidak ada urusan dengan kalian, jangan ganggu saya!" ucap Clara.
Diiringi gelak tawa dari mereka, salah satunya berkata, "Manis, ayo ikut kami, malam-malam kok sendiri."
"pergi!" bentak Clara.
Salah satu dari mereka ada yang berniat menyerang Clara melayankan sebuah pukulan dari samping, untung saja Clara bisa membaca situasi, ditangkis pukulan itu, di tarik lengannya dan di untir, sementara kakinya menendang salah satu pria yang berusaha menyerangnya.
Sendirian Clara melawan lima pria yang tidak dia ketahui identitasnya serta apa tujuannnya itu, selang beberapa menit saja,dia berhasil membuat kelimanya babak belur.
Yang dua berhasil dia tahan untuk diintrogasi, sedangkan yang 3 berhasil melarikan diri.
"Lari saja, ayo!" ucap salah 1 dari mereka.
"Iya kita kabur aja, jangan-jangan dia banci Thailand yang berhasil transgender saja, hiiii untung belum di apa-apain," sahut salah satu dari 3 pria itu yang terbirit-birit kabur.
"Hey, kalian itu siapa dan mau apa? Apa tujuan kalian menyerangku?" tanya Clara pada dua orang yang dia tahan.
"Maaf mbak, maaf, saya, saya cuma disuruh," jawab salah 1 pria itu terbata-bata karena takut.
"Iya mbak, tolong lepaskan kami," sahut yang satunya lagi.
"Enak aja minta dilepasin, di bawa ke kantor polisi kalian juga dipenjara loh."
"Makanya mbak, saya minta maaf, kurang puas apa uda bikin saya babak belur?"
"Siapa yang mulai? Ok aku maafin, tapi ada saratnya siapa yang nyuruh kalian? Jika kalian tidak jujur aku seret kalian ke kantor polisi!" bentak Clara.
"Bos kami, Heru dan putrinya, Yuna,"
"Oh. Jadi mereka, ok, ya uda aku lepasin kalian, agar bisa berkumpul lagi dengan keluarga kalian, dengan 1 syatat!"
"Apa mbak?"
"...."
"Hah," mereka berpandangan, "Cuma itu mbak?"
"Iya, mau tidak? Ini sebagai DP awal, jika sukses aku kasih 2x lipatnya, gimana?" ucap Clara.
Dua pria itu melotot seolah tidak percaya, bagaimana bisa semudah itu.
"Kamu terima sebagai tanda setuju, larilah jika tidak bersedia maka kau akan kutangkap dan kujebloskan ...."
"Iya mbak, iya saya terima, terimakasih banyak mbak, kami akan laksanakan itu mbak terimakasih,"
Kedua orang itupun pergi, Clara sudah aman, dengan begitu mungkin cukup untuk memberi pelajaran pada mereka, dengan santainya dia membuka pintu mobil.
Belum tau siapa aku, tuh ikut bela diri bermanfaat, kan? Batinnya.
Clara emang feminim, tapi siapa sangka do'i jago bela diri, ya kan?😍😍😘

Clara membuka pintu rumah malas, suasana sudah sepi dan gelap, dia pikir semua orang sudah pada tidur, tapi begitu dia masuk lalu menutup pintu lagi, ....
Ceklek....
Lampu menyala menerangi ruang tamu, berdiri Vivian tepat di hadapan Clara.
"Eh, Mama, belum tidur? Hehe" kata Clara sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Dalam hati dia mengumpat mampus, sudah kamu, Ra. Bakal di cincang habis sama emak kamu.
"Ini sudah jam berapa?" tanya Vivian tegas dan datar.
"Jam berapa ya? Clara melihat arloji di lenganya, Ooo jam 11, Ma. Kenapa belum tidur, Ma?"
"Jangan tanya kenapa Mama belum tidur, jawab pertanyaan Mama."
Clara berdecak kesal, "Mama kan cuma tanya jam, jam berapa? Clara uda jawab, kan, Ma."
"Dari mana saja kamu?"
"Itu, tadi lupa jalan, hehe, daaa Mama Clara ngantuk mau tidur," ucapnya lalu lari kabur naik tangga menuju kamarnya.
Vivian menhempaskan nafas kesal dan hanya geleng-geleng kepala saja, "Anak satu saja susah banget di atur," gumamnya lalu masuk ke dalam kamarnya.
Sedangkan Clara dengan Cepat menutup lalu mengunci pintu kamar, khawatir Mamanya mengikutinya, buru-buru dia cuci muka lalu tidur, atau besok telat karena bangun kesiangan.
-----------
"Den, ada tamu yang mau ketemu sam Aden,"
"Siapa Bi? Laki-laki atau perempuan?"
"Perempuan, Den, gelius pisan den," ucap wanita 40 tahunan itu dengan logay khas sunda.
"Clara?"
"Bukan, Den, Bibi tidak tau, sepertinya baru pertama kalinya dia kesini."
"Ya sudah Bi, suruh dia masuk ke ruang tamu, sebentar lagi saya akan menemuinya," jawab pria itu datar dan penuh wibawa.
"Iya, Den." Wanita itu pun bergegas meninggalkan kamar majikannya.
Reza berfikir keras, kira-kira siapa wanita itu? Dan baru pertamakalinya kesini? Siapa?
Diingatnya nama-nama teman wanita barunya yang tau dengan alamat rumahnya, tapi nihil, Reza tidak begitu dekat dan kenal banyak wanita selain 3 teman masa SMA nya itu. Siapa lagi kalau bukan Clara, Selly dan Eren.
Reza menemui wanita yang di maksut tersebut. Terlihat seorang wanita duduk membelakanginya di ruang tamu, dari belakang diingat-ingat kira-kira siapa, Reza juga tidak mengenalinya.
Ehem...
Reza berdeham, wanita itu menoleh kebelakang dengan tersenyum ramah.
"Selamat pagi, maaf jika saya menganggu." Seorang wanita dengan dres putih itu menoleh kebelakang memberikan senyuman terbaiknya kepada Reza.
"Emm seperti pernah lihat, siapa ya?" Sejenak Pria tampan dengan rambut cepak tinggi sekitar 180cm an itu menautkan alisnya berfikir dan mengingat-ingat. "oh Dokter .... "
"Lusi, panggil Lusi saja," kata Wanita itu, yang ternyata adalah seorang dokter muda yang menangani Reza beberapa hari yang lalu ketika dirinya masuk IGD.
"Oh, iya hehe wah, ada apa ini ya?" ucap Reza gugup.
"Tidak ada apa-apa, cuma mastiin kondisi kamu saja, Maaf ya jika aku ganggu aktifitas kamu, kemarin aku lihat alamat kamu dalam daftar data pasien," ucap Lusi, malu-malu.
"Tidak apa-apa, aku jadi ngrepotin, nih." Dengan agak canggung Reza duduk di depan Lusi.
"Tidak, kok, ini aku lagi jadwal jaga siang, mumpung ada waktu saja," ucap Lusi masih dengan malu-malu.
"Terus dimanfaatin buat jenguk aku?"
Lusi hanya tersenyum sambil menhedarkan matanya ke penjuru ruangan rumah Reza.
"Cari siapa?"
"Di mana orang tuamu?"
"Aku tinggal sendiri di sini. Orang tuaku berada di luar negeri."
Lagi-lagi Lusi hanya tersenyum.
"Oh, iya mau minum apa?" Reza berdiri dan bergegas ke dapur.
"Apa saja boleh."
Saat Reza kebelakang mata lusi tertuju pada sebuah yang terbapang di atas diding. Tanpa sadar ia bangkit melangkah mendekati foto dengan fram motif kerang laut itu.
Dipandanginya wajah Reza yang nampak bahagia dengan seragam SMA penuh coretan dengan 3 orang gadis dan merangkul gadis di kirinya yang tak lain adalah Clara.
Lusi tersenyum miris, merasa bahwa keduanya bukanlah sabahat. Terlebih saat ia melihat keduanya di ruang inap kemarin.
"Kamu lihat apa?" ucap Reza dari belakang sambil membawa dua gelas jus jeruk.
Dengan tergopoh kembali Lusi menggantung foto di tangannya oada dinding.
"Sorry, cuma penasarn dengan wajah SMA kamu." Kembali ia duduk dan meminum jus jeruk itu.
"Iya, itu adalah foto kami berempat," jawab Reza sambil memandang foto yang baru saja dipegang Lusi.
"Apalah gadis di kirimu itu adalah pacarmu?"
"Bukan, dia sahabatku yang paling baik, saja."
"Iya, dia sangat baik, ya. Ya sudah ya Za, aku ke rumah sakit dulu ya, Za. 10 menit lagi dah waktu piket aku." Bergegas sambil melihat jam tangannya.
"Perlu aku antar?"
"Tidak usah."
"Kamu naik apa?"
"Tadi Naik taxi."
"Ya sudah, aku antar saja, lah, aku ga ada kerjaan kok."
Akhirnya Lusi pun bersedia di antarkan oleh Reza. Karena waktu mempet dia pun segera berlari ke dalam setelah mengucap terimakasih.
Sejak saat itu, reza menjadi dekat dengan Dokter Lusi. Memang ketemu jarang, tapi kedekatan hati mereka terjalin dari chat dan video call setiap ada kesempatan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 417 Episodes
Comments
Sherina Maharani Polulu
semoga aj jodoh
2019-12-27
2
Ambro Sia
moga aj jadian...
2019-12-16
3
Nais Putriismanah
mudah2an jadian
2019-09-09
4