Mereka menghabiskan waktu beberapa menit untuk pemanasan dan setelah itu memulai latihan mereka.
Mereka berlatih dengan cara melatih teknik beladiri tingkat dasar mereka terlebih dahulu, untuk memperkuat dasar yang mereka miliki. Meski sudah berada di Dasar Pondasi tingkat 2, namun melatih dasar sangatlah penting.
Ketiganya melatih teknik beladiri tingkat dasar yang berbeda. Weng Lou dengan Teknik Pembentuk Tubuh, Weng Wan dengan Teknik Pengerasan Otot dan Tulang, dan Weng Hai dengan Teknik Penguatan Jantung. Ketiga-tiganya merupakan teknik beladiri dasar yang dimiliki oleh Keluarga Klan Cabang Keluarga Weng Desa Sungai Biru dan diajarkan kepada hampir semua anak di dalamnya.
Meski begitu, ketiga teknik ini memfokuskan pada tiga aspek yang berbeda. Teknik Pengerasan Otot dan Tulang milik Weng Wan berfokus pada otot-otot dan juga tulang di dalam tubuh, dimana teknik itu akan menguatkan otot orang yang berlatih menggunakan tersebut dan membuat tulang-tulang menjadi jauh lebih keras.
Teknik Penguatan Jantung Weng Hua berfokus pada jantung serta peredaran dan sirkulasi darah yang ada di dalam tubuh. Teknik ini akan membuat jantung di dalam tubuh penggunanya akan bertambah kuat meski dalam batas tertentu. Sistem peredaran darah di dalam tubuh mereka juga akan semakin lebar dan membersihkan segala penyumbatan. Kecepatan hasil yang didapatkan juga lumayan lama, mengingat ini hanyalah sebuah teknik beladiri dasar.
Adapun Teknik Pembentuk Tubuh yang dilatih oleh Weng Lou, itu adalah teknik yang fokus pada seluruh tubuh di saat yang bersamaan. Namun karena fokus pengembangannya adalah seluruh tubuh, teknik ini membuat perkembangan yang dirasakan oleh penggunanya sangatlah lambat. Namun hasil yang didapatkan tentu saja jauh lebih baik dibandingkan dua teknik beladiri dasar yang di pelajari Weng Wan dan Weng Hua.
Mereka bertiga fokus melatih teknik beladiri masing-masing. Beberapa saat kemudian, Weng Wan terlihat menghentikan latihannya dan memilih untuk duduk di tanah, beristirahat. Tak berapa lama, Weng Hua juga tampak kelelahan dan menghentikan latihannya.
Yang tersisa hanyalah Weng Lou. Dia dengan semangat mempraktekan semua gerakan di dalam Teknik Pembentuk Tubuh miliknya.
Akhirnya setelah beberapa saat kemudian, dia berhenti berlatih. Bukan karena kelelahan, tapi karena dia menyadari tidak ada gunanya berlatih terlalu lama menggunakan Teknik Pembentuk Tubuh. Hasil yang dia dapat tidak akan bertambah banyak atau bahkan dia rasakan.
Dia memilih untuk bermeditasi, begitu juga Weng Wan dan Weng Hua.
Meditasi adalah bentuk pelatihan mental. Meski di tingkat mereka saat ini tidak diperlukan berlatih meditasi, namun hal tersebut bisa membantu mereka dalam perenungan teknik beladiri yang mereka lakukan.
Weng Lou sendiri tidak merenungkan Teknik Pembentuk Tubuh di dalam kepalanya. Saat ini, dia sedang sibuk mengingat setiap kata-kata yang dia baca di dalam Kitab Keabadian mengenai Teknik Pembersih Jiwa. Dia tidak tau apakah teknik itu nyata dan bisa dipraktekkan, oleh sebab itu dia memiliki perasaan campur aduk antara gelisah dan penuh harap.
Juga, dia tidak bisa mengingat dengan jelas setiap kata yang yang menjelaskan tentang teknik tersebut. Jadi dia hanya bisa melatihnya secara kasar dan menurut apa yang dia ingat.
Tiap langkah-langkah yang dia masih ingat dalam Teknik Pembersih Jiwa berputar di dalam kepalanya. Dia mulai mempraktekkannya dan menemukan bahwa teknik tersebut sangat mudah untuk latih!
Meski ini adalah sebuah teknik beladiri tingkat tinggi, namun tingkat kesulitannya sama sekali tidak sepadan dengan teknik beladiri tingkat menengah. Teknik ini sangat mudah untuk dia latih!
Kepalanya merasakan sebuah tekanan ketika Teknik Pembersih Jiwa mulai bekerja di dalam kepalanya. Tekanan itu tidak membuatnya merasa tidak nyaman, malah dia merasa tekanan itu entah bagaimana membantu dirinya berpikir dengan lebih jernih.
Tekanan yang dia rasakan sedikit demi sedikit berubah dan tak lama kepalanya terasa sangat ringan.
Sensasi itu sangat menyenangkan, dan Weng Lou merasa dirinya bisa terus berada dalam kondisi selamanya.
Waktu kemudian berubah menjadi tengah hari, Weng Lou akhirnya membuka kedua matanya dan asap aneh keluar dari mata, hidung, dan juga mulutnya. Dengan dikeluarkannya asap itu, dia merasa tubuhnya jauh lebih ringan. Dia tau bukan tubuhnya yang terasa ringan, melainkan kepalanya.
Ketika dia melihat sekitarnya, dia melihat Weng Wan dan Weng Hua yang masih bermeditasi di tempat mereka sebelumnya. Dia tidak ingin mengganggu mereka berdua dan segera bangkit berdiri untuk mencoba mencari tau apakah ada efek khusus setelah melatih Teknik Pembersih Jiwa.
Dari penjelasan yang dia lihat di Kitab Keabadian tadi malam, dikatakan dengan melatih Teknik Pembersih Jiwa, seseorang bisa mendapatkan pemahaman yang lebih jauh ketika sedang melatih teknik beladiri. Weng Lou ingin mencoba apakah dia bisa memahami lebih jauh Teknik Pembentuk Tubuhnya.
Teknik Pembentuk Tubuh bisa dilatih sampai seorang Praktisi Beladiri mencapai Dasar Pondasi tingkat 3. Setelah seseorang mencapai tingkat itu, tidak akan ada manfaat yang didapat lagi darinya meski mau sekeras apapun seseorang itu berlatih. Hal ini karena ketika sudah mencapai Dasar Pondasi tingkat 3, Praktisi Beladiri tidak terlalu melatih tubuh mereka lagi, melainkan tenaga dalam mereka.
Fhuuuu~
Menghela napasnya, dia kemudian mulai memperagakan Teknik Pembentuk Tubuh. Gerakan demi gerakan dia lakukan dan hasilnya benar-benar mencengangkan. Dia seperti mendapatkan pencerahan dari Teknik Pembentuk Tubuh!
Tiap gerakan yang dia lakukan, dia bisa merasakan bagaimana gerakan yang seharusnya dia lakukan sehingga bisa memaksimalkan perkembangan tubuhnya. Apa yang lebih mengejutkan, dia seperti memahami kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam gerakan Teknik Pembentuk Tubuh yang dia praktekkan.
Dengan begitu, dia mulai berlatih sambil memperbaiki gerakan, sikap tubuhnya, serta cara bernapasnya.
Sensasi menggebu-gebu menjalar di sekujur tubuhnya. Weng Lou bisa merasakan tubuhnya mengalami perkembangan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.
Ini merupakan manfaat melatih Teknik Pembersih Jiwa! Dan juga, ini bukanlah teknik lengkapnya. Ini adalah bagian langkah-langkah yang sempat dia ingat di dalam kepalanya. Jika dia melatih Teknik Pembersih Jiwa dengan benar, maka siapa yang tau seberapa hebat manfaat teknik tersebut padany?
Ketika dia masih sibuk berlatih, tidak jauh darinya, di dekat Weng Wan dan Weng Hua sedang bermeditasi, sebuah kitab berwarna emas yang tampak usang tergeletak di tanah. Kitab itu sesekali akan mengeluarkan cahaya keemasan yang sangat pudar.
Anehnya, kitab itu tidak bisa terlihat oleh Weng Wan dan Weng Hua ketika mereka menyelesaikan meditasi mereka. Kitab itu seolah-olah tersembunyi dari mata keduanya.
Mereka berdua menoleh ke arah Weng Lou yang sedang mempraktekan Teknik Pembentuk Tubuh dan terkejut melihat Weng Lou yang terus bergerak seolah-olah dia mendapatkan pencerahan dari teknik tersebut.
"Lou sepertinya berhasil selangkah lebih maju dari kita berdua," ujar Weng Wan sambil menghela napasnya.
Weng Hua tidak membalas. Dia berkedip sebelum kemudian bangkit berdiri dan mulai mempraktekkan teknik beladiri dasarnya, Teknik Penguatan Jantung.
Dia mengambil napas dalam-dalam dan membiarkan udara masuk ke seluruh paru-parunya. Terlihat dadanya sedikit mengembang ketika dia membiarkan udara tetap di dalam selama lima menit penuh. Wajahnya merah seperti tomat ketika kemudian menghela napasnya dan mengeluarkan asap yang sama seperti yang Weng Lou keluarkan sebelumnya ketika dia selesai melatih Teknik Pembersih Jiwa.
Keringat segera membasahi sekujur tubuhnya. Weng Hua sekali lagi mengambil napas dalam, kemudian dia mulai melakukan beberapa gerakan tubuh, sambil tetap menahan napasnya. Lima menit lainnya berlalu, dan dia membuang napas panjang.
Weng Wan yang masih di tempatnya tampak terkejut melihat yang dilakukan Weng Hua.
"Huuuu......aku tidak akan dari kalian!" Dengan perasaan kompetitif dalam dirinya, dia mulai ikut berlatih dan mempraktekkan Teknik Pengerasan Otot nya.
Berbeda dengan kedua teknik milik Weng Lou dan Weng Hua, Teknik Pengerasan Otot Weng Wan membuat Weng Wan harus melakukan beberapa gerakan yang menekan tubuhnya sendiri dan memaksakan otot-ototnya agar menjadi sekeras dan sepadat mungkin.
Ketiga terus berlatih hingga sore hari sebelum akhirnya terbaring di tanah karena kelelahan.
Karena teknik beladiri dasar Weng Lou dan Weng Wan menggunakan banyak gerakan yang menekan tubuh, keduanya lebih merasakan kelelahan dibandingkan Weng Hua yang napasnya masih tampak beraturan meski sebenarnya dia sama lelahnya.
Saat mereka berbaring menatap langit, Weng Lou tiba-tiba dikejutkan dengan sebuah cahaya yang tertangkap oleh sudut matanya.
Dia menoleh ke samping dan melihat ke arah kitab yang mengeluarkan cahaya tersebut.
Seketika dia terdiam di tempatnya dan berkedip. Dengan cepat dia menggosok kedua matanya, memastikan dia sedang tidak menghayal. Kitab itu masih ada di situ, dan tampak benar-benar nyata di matanya.
Weng Lou kemudian juga mencubit tubuhnya sendiri, memastikan dia tidak sedang bermimpi.
Ah! Dia bisa merasakan sakit cubitannya. Ini bukanlah mimpi! Dia tidak bisa menahan diri untuk bangkit duduk dan menatap dengan bengong pada kitab di hadapannya.
Saat dia sedang menatap kitab di atas tanah itu, kitab tersebut perlahan terbang melayang di hadapannya.
Weng Hua yang ada di sampingnya melihat tingkah aneh Weng Lou dan segera bertanya padanya. "Kau kenapa, Lou?"
Weng Lou hanya diam, dia menoleh kepada Weng Hua, lalu kemudian pada Weng Wan yang juga sudah menatap ke arahnya. Dia hendak mengatakan sesuatu saat kemudian gelombang rasa sakit berdenyut di dalam kepalanya.
Rasa sakit itu hanya berlangsung selama beberapa saat sebelum kemudian menghilang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 331 Episodes
Comments
Yuda Suastika
manTaaappppp
2024-06-20
1
lanjut
2023-08-13
1
Heri Wibisono
Waduh revision kok jd aneh...
2023-07-09
1