Jalan Keluar dari Jurang

Setelah memanen semua rumput Vitalitas Qi dan menyerap sebagian energinya, Liu Han berdiri di tepi danau jingga, memandang ke arah aliran sungai yang mengalir ke hilir. Meski telah mendapatkan kekuatan baru, dia tahu satu hal pasti: dia harus keluar dari jurang ini.

“Tempat ini penuh dengan bahaya,” gumamnya sambil memandangi air jingga yang kini tenang, seolah menjadi saksi bisu pertempurannya melawan belut kepala dua.

Dia mengalihkan pandangannya ke arah hulu sungai, tempat dia sebelumnya melarikan diri dari kejaran makhluk itu. Jalan ke hulu telah dia telusuri sebelumnya dan ternyata berakhir buntu di dinding batu yang mustahil dilewati.

“Hilir, ya?” pikir Liu Han, matanya menyusuri aliran sungai yang mengarah ke arah lain. Dia memutuskan untuk mengikuti sungai itu, berharap menemukan jalan keluar ke permukaan.

Dengan langkah penuh kehati-hatian, Liu Han mulai menyusuri tepian sungai. Aroma segar air dan dedaunan mulai menggantikan bau mineral aneh dari danau jingga, memberikan sedikit ketenangan setelah pertarungan sengit sebelumnya.

Aliran sungai semakin deras, menciptakan suara gemuruh lembut yang mengiringi perjalanannya. Di sepanjang jalan, Liu Han memperhatikan bahwa jurang ini penuh dengan tanaman dan bebatuan yang memancarkan aura spiritual lemah. Namun, dia tidak berhenti memungutnya. Prioritas utamanya adalah menemukan jalan keluar.

Setelah berjalan beberapa jam, Liu Han akhirnya melihat sesuatu yang membuatnya berhenti sejenak. Sebuah jalur batu kecil terlihat di sisi dinding jurang, membentuk tanjakan curam yang mengarah ke atas. Jalur itu terlihat alami tetapi cukup stabil untuk didaki.

Dia mendekat, memeriksa kondisi batu-batu tersebut. “Curam, tapi tidak mustahil. Dengan kekuatan baruku, ini seharusnya tidak terlalu sulit.”

Liu Han mulai mendaki jalur batu itu. Setiap langkah terasa ringan, bahkan meski jalur itu cukup licin dan sempit. Energi spiritual yang mengalir dalam tubuhnya memberikan kekuatan tambahan pada otot-ototnya, membuat pendakian yang sebelumnya tampak menantang menjadi terasa mudah.

Dengan beberapa loncatan cepat, dia sudah hampir mencapai puncak. Angin segar dari atas permukaan mulai terasa, membawa aroma pepohonan dan tanah yang lembap. Dalam waktu singkat, Liu Han berhasil sampai ke atas, berdiri di tepian jurang sambil menatap ke bawah.

“Kurasa ini pertama kalinya aku merasa dunia tidak terlalu besar untukku,” katanya dengan senyum kecil.

Setelah memastikan dirinya aman, Liu Han mulai mencari tempat untuk beristirahat. Tidak jauh dari tempatnya berdiri, dia melihat sebuah pohon besar dengan cabang-cabang lebat yang memberikan naungan sempurna. Akar pohon itu menonjol dari tanah, menciptakan tempat duduk alami yang nyaman.

Dia meletakkan barang-barangnya, lalu mengambil beberapa potong daging dari belut kepala dua yang telah dia kalahkan sebelumnya. Daging itu masih segar, dan aroma khasnya yang sedikit amis tercium samar.

Dengan sedikit ranting dan daun kering di sekitarnya, Liu Han segera menyalakan api kecil. Dia menancapkan potongan daging itu pada ranting dan mulai memanggangnya di atas api.

Aroma daging panggang segera memenuhi udara. Liu Han menatap api dengan pandangan kosong, pikirannya melayang ke semua yang telah terjadi. Perubahan dalam dirinya, buku emas, pria misterius dalam ingatan, dan taring naga—semuanya terasa seperti mimpi yang tidak nyata.

Namun, saat dia menggenggam pedang peraknya dan merasakan kekuatan baru dalam tubuhnya, dia tahu bahwa ini adalah kenyataan.

“Dunia ini sudah membuangku terlalu lama,” gumamnya, matanya memantulkan api kecil di depannya. “Sekarang giliranku untuk membalikkan segalanya.”

Ketika daging selesai dipanggang, Liu Han mulai memakannya perlahan. Rasanya sedikit kenyal, tapi aroma bakarannya cukup menggugah selera. Setiap gigitan memberi energi baru, mengisi tubuhnya yang lelah setelah perjalanan panjang dan pertarungan sebelumnya.

Setelah makan, dia bersandar pada batang pohon besar itu, menatap langit malam yang mulai muncul di sela-sela dedaunan. Bintang-bintang bersinar terang, mengingatkan Liu Han bahwa dunia ini jauh lebih luas daripada yang dia bayangkan.

“Tapi aku tidak takut lagi,” katanya pelan sambil memejamkan mata. Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun, dia merasa sedikit damai.

Dengan perut kenyang dan tubuh yang lelah, Liu Han tertidur di bawah pohon besar itu, bersiap untuk langkah berikutnya dalam perjalanannya menuju puncak.

...****************...

Setelah beristirahat cukup lama di bawah pohon besar, Liu Han merasakan tubuhnya kembali segar. Meskipun masih banyak pertanyaan yang memenuhi pikirannya, dia tahu bahwa waktu tidak boleh terbuang sia-sia.

Dia duduk bersila di bawah naungan pohon, mengangkat tangannya dan memanggil buku emas yang kini menyatu dengan tubuhnya. Cahaya keemasan yang hangat muncul di depan dadanya, membentuk buku tersebut dengan ukiran kuno yang memancarkan aura misterius.

Dengan hati-hati, Liu Han membuka buku itu. Namun, alih-alih penuh dengan tulisan atau diagram, hanya satu halaman pertama yang memiliki isi, sementara halaman-halaman lainnya kosong, seperti lembar kertas emas tanpa tinta.

Dia memusatkan perhatian pada halaman pertama yang penuh dengan kata-kata bersinar:

"Jalan beladiri luas dan tak terbatas. Lampaui apapun, dan kau akan tahu kebenarannya."

Liu Han membacanya berulang kali. Pesan itu singkat, tetapi mengandung makna yang dalam.

"Apa maksudnya ‘lampaui apapun’? Apakah ini tentang kultivasi? Atau sesuatu yang lebih dari itu?" gumam Liu Han, mencoba memahami maknanya.

Dia memejamkan matanya, membiarkan pikirannya merenungi kata-kata tersebut. Namun, saat dia mulai merasakan sedikit pencerahan, sebuah suara dari kejauhan memecah konsentrasinya.

Telinga Liu Han menangkap suara logam bertemu logam, disertai teriakan yang menggema di tengah hutan. Dia membuka matanya, mengarahkan pandangannya ke arah suara tersebut. Tidak jauh dari tempatnya, dia melihat kilatan cahaya spiritual yang berasal dari pertarungan sengit.

Dengan hati-hati, Liu Han mendekati sumber suara itu, bersembunyi di balik pepohonan. Ketika pandangannya cukup jelas, dia melihat seorang wanita muda, sekitar usia 20 tahun, sedang bertarung melawan lima orang berjubah hitam.

Wanita itu terlihat gagah, dengan pedang spiritual di tangannya yang memancarkan aura tajam. Meski dikeroyok, dia bertarung dengan sangat terampil, serangannya penuh ketegasan dan kekuatan.

Namun, Liu Han segera menyadari sesuatu yang membuat napasnya tercekat. Semua orang di arena itu, termasuk wanita tersebut, berada di ranah *True Foundation*—tiga tingkat di atasnya.

"Ini bukan levelku," pikir Liu Han, menelan ludah. "Jika aku ikut campur, aku hanya akan mati."

Dia tetap bersembunyi, mengamati dari kejauhan. Wanita itu dengan gagah berani berhasil menyingkirkan empat orang berjubah hitam dengan kombinasi serangan cepat dan cerdas. Namun, dia tidak keluar dari pertarungan itu tanpa luka. Darah segar mengalir dari lengannya, dan napasnya semakin berat.

Orang berjubah hitam terakhir, yang tampaknya adalah pemimpin mereka, maju dengan senyum dingin. Dia mengangkat senjatanya, mengeluarkan aura yang menindas, dan menyerang wanita itu dengan penuh kekuatan.

Wanita itu, meskipun terluka parah, tidak menunjukkan rasa takut sedikit pun. Dengan gerakan cepat, dia mengeluarkan sesuatu dari cincin penyimpanannya—sebuah artefak berbentuk bola kristal dengan cahaya berkilauan.

"Artefak tingkat tinggi," gumam Liu Han, terkejut. "Tapi dia… benar-benar akan menggunakannya?"

Wanita itu memfokuskan sisa energinya ke dalam artefak tersebut. Bola kristal itu bersinar terang, menciptakan tekanan besar yang bahkan bisa dirasakan Liu Han dari tempat persembunyiannya. Dengan satu gerakan, wanita itu mengarahkan artefak itu ke musuh terakhirnya.

Kilatan cahaya terang meledak dari bola kristal, menghantam pria berjubah hitam tersebut dengan kekuatan yang luar biasa. Pria itu berteriak kesakitan sebelum tubuhnya terlempar jauh, menghantam pohon besar dan tergeletak tak bernyawa.

Namun, kemenangan itu datang dengan harga mahal. Artefak tersebut menyerap seluruh energi spiritual wanita itu. Pedangnya jatuh ke tanah, dan dia sendiri ambruk, pingsan akibat kelelahan dan kehilangan energi.

Liu Han yang menyaksikan semuanya dari kejauhan akhirnya keluar dari persembunyiannya. "Ini peluangku," pikirnya.

Dia bergerak cepat ke arena pertarungan. Tanpa ragu, dia memeriksa tubuh lima orang berjubah hitam tersebut, mengambil semua cincin penyimpanan dan barang berharga yang bisa dia temukan.

"Jubah hitam, senjata tingkat rendah... siapa mereka sebenarnya?" pikir Liu Han sambil menyimpan barang-barang itu ke dalam cincinnya.

Setelah itu, dia mendekati wanita yang tergeletak tak sadarkan diri. Dia tampak lemah, tapi napasnya masih stabil.

Liu Han berjongkok di sampingnya, memeriksa kondisinya. Luka-luka di tubuh wanita itu cukup serius, tetapi dengan bantuan obat-obatan, dia mungkin bisa pulih.

"Aku tidak tahu siapa kau, tapi aku tidak bisa membiarkanmu mati di sini," gumam Liu Han.

Dengan susah payah, dia mengangkat tubuh wanita itu ke punggungnya. Meski bobotnya cukup berat, kekuatan baru yang dia dapatkan dari penyatuan buku emas memudahkannya.

Dia membawa wanita itu ke tempat aman, memilih sebuah gua kecil tidak jauh dari tempat pertarungan. Setelah memastikan tidak ada ancaman di sekitar, Liu Han meletakkan wanita itu di atas tanah, lalu mengambil beberapa pil penyembuh dari cincin penyimpanannya untuk merawat luka-lukanya.

Liu Han duduk bersandar pada dinding gua, mengamati wanita itu dengan rasa penasaran. "Siapa dia? Dan kenapa mereka mengincarnya?"

Malam mulai menyelimuti hutan, tapi Liu Han tahu bahwa ini hanyalah awal dari babak baru dalam perjalanannya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Muh, Manan

Muh, Manan

alih alih menolonh mc sendiri masih lemah

2024-12-29

1

adji ahmad

adji ahmad

MC pintar... jangan pernah lewatkan harta gratis

2024-12-14

1

OI

OI

blm nugq apa2 udh muncul karakter cewe haiis alamat bucin lagi inimah

2025-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Aib Keluarga Liu
2 Dunia yang Kejam
3 Takdir yang buruk
4 Buku emas dari masa lampau
5 Jalan Keluar dari Jurang
6 Kesalahpahaman di Pagi Hari
7 Pilihan Jalan yang Baru
8 Pertarungan di Bawah Bayangan Hutan
9 Misteri di Pegunungan Huosu
10 Identitas di Balik Topeng
11 Bangkitnya Kekuatan Tersembunyi
12 Rahasia yang Disembunyikan
13 Mode Transendent dan Lonjakan Kekuatan
14 Ujian dan Tribulasi
15 Sekte Pedang Langit dan Awal Baru
16 Beradaptasi di Pelataran Luar Sekte Pedang Langit
17 Langkah Matahari Emas dan Pertemuan yang Panas
18 Fitnah dan Balas Dendam
19 Sinergi dan Kemajuan
20 Kembali ke Sekte
21 Pertarungan yang berat sebelah
22 Petunjuk Baru dari Buku Emas
23 Pagoda Gravitasi Sepuluh Lantai
24 Kunjungan ke Puncak Xihe
25 Dua Jalan yang Berbeda
26 Latihan Neraka
27 Petunjuk Baru
28 Pertemuan di Tepian Danau
29 Seleksi Dimulai
30 Babak Delapan Besar
31 Pertarungan Final
32 Pertarungan Final II
33 Empat Terbaik dari Pelataran Dalam
34 Sang Pedang Cahaya yang Menggemparkan Benua Selatan
35 Peningkatan kekuatan
36 Misteri terungkap
37 Perjalanan Menuju Ibu Kota Kekaisaran
38 Kedatangan di Ibu Kota Kekaisaran
39 Arahan dan Konflik Lama
40 Konflik lainnya
41 Hubungan yang Semakin Dekat
42 Pembukaan Turnamen
43 Babak pertama
44 Babak pertama II
45 Awal Babak Kedua - Pertarungan Saudara yang Tertunda
46 Babak 24 Besar Dimulai
47 Pertarungan Epik Dua Jenius
48 Dominasi Sang Pedang Cahaya
49 Kesenjangan yang Tak Terjembatani
50 Puncak Turnamen
51 Keajaiban Bocah Pedang Cahaya
52 Putaran Kedua
53 Pertarungan penutup hari ini
54 Persiapan untuk Hari Esok
55 Pertarungan Panas Liu Han vs Lei Zhu
56 Perang saudara
57 Penutupan dan Persiapan
58 Putaran Ketujuh Dimulai
59 Kejutan dari Bocah 14 tahun
60 Putaran Kesembilan Dimulai
61 Pagi yang Berbeda
62 Pertarungan Penuh Kehormatan
63 Pedang Cahaya Menunjukkan Keagungannya
64 Kekuatan Absolute dan Penobatan
65 Penetapan Peringkat Akhir dan Hadiah
66 Malam kebanggaan Sekte Pedang Langit
67 Hanya Kecerobohan Kecil
68 Ceramah Sang Ketua Sekte
69 Perjalanan Pulang yang Penuh Makna
70 Kembali ke Penginapan
71 Kabar yang Mengkhawatirkan
72 Menuju Lembah Wuzi
73 Kekuatan sang Pedang Kehampaan
74 Dalang di Balik Kekacauan ini
75 Kebangkitan Iblis
76 Pilar Ketiga
77 Keputusan yang Diambil
78 Bimbingan di Hutan Bambu
79 Niat Pedang
80 Kembali ke Tempat Ling Bai
81 Teknik Pedang Angin Tak Terlihat
82 Ancaman di Hutan Yinying
83 Kembali di Bawah Komando Hao Jie
84 Tekad Liu Han
85 Tribulasi yang Menggemparkan
86 Monster Kecil di Puncak Xihe
87 Pertempuran di Hutan Yinying
88 Kegelapan Semakin Pekat
89 Mencoba Kekuatan Baru
90 Cahaya Ditengah Kegelapan
91 Mengejar Bahaya
92 Keganasan Mo Yuan
93 Emas dan Perak
94 Hidup dan Mati
95 Kemenangan yang Penuh Korban
96 Bangkit Setelah Perang
97 Putra Suci Sekte Pedang Langit
98 Puncak Langit Perak
99 Langkah ke Pegunungan Yinguang
100 Maksud dari petunjuk
101 Dunia Kecil Penuh Berkah
102 Hampir Saja
103 Warisan yang Tersembunyi
104 Benih Keabadian dan harta tak ternilai
105 Telur Misterius
106 Menembus Ancestor Realm
107 Rahasia Pohon Suci Xingguang dan Tubuh Emas Abadi
108 Pertarungan Melawan Langit
109 Tribulasi Kedua
110 Petir Dewa Ashura
111 Kekuatan yang Mengguncang Dunia
112 Memperdalam Ilmu
113 Misi Baru Liu Han
114 Bertemu Sang Ibu
115 Fakta Sebenarnya
116 Kedamaian Sebelum Petualangan Baru
117 Mencari Kebenaran
118 Menuju Benua Tengah
119 Keganasan Lautan
120 Rintangan Lainnya
121 Tiba di Benua Tengah
122 Kota Guangming
123 Struktur Benua Tengah
124 Kuil Misterius
125 Entitas Kuat Berdatangan
126 Mengambil Kesempatan
127 Monumen Pencerahan
128 Kristal Misterius
129 Ujian Kuil
130 Dunia Baru yang Misterius
131 Pengumuman
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Aib Keluarga Liu
2
Dunia yang Kejam
3
Takdir yang buruk
4
Buku emas dari masa lampau
5
Jalan Keluar dari Jurang
6
Kesalahpahaman di Pagi Hari
7
Pilihan Jalan yang Baru
8
Pertarungan di Bawah Bayangan Hutan
9
Misteri di Pegunungan Huosu
10
Identitas di Balik Topeng
11
Bangkitnya Kekuatan Tersembunyi
12
Rahasia yang Disembunyikan
13
Mode Transendent dan Lonjakan Kekuatan
14
Ujian dan Tribulasi
15
Sekte Pedang Langit dan Awal Baru
16
Beradaptasi di Pelataran Luar Sekte Pedang Langit
17
Langkah Matahari Emas dan Pertemuan yang Panas
18
Fitnah dan Balas Dendam
19
Sinergi dan Kemajuan
20
Kembali ke Sekte
21
Pertarungan yang berat sebelah
22
Petunjuk Baru dari Buku Emas
23
Pagoda Gravitasi Sepuluh Lantai
24
Kunjungan ke Puncak Xihe
25
Dua Jalan yang Berbeda
26
Latihan Neraka
27
Petunjuk Baru
28
Pertemuan di Tepian Danau
29
Seleksi Dimulai
30
Babak Delapan Besar
31
Pertarungan Final
32
Pertarungan Final II
33
Empat Terbaik dari Pelataran Dalam
34
Sang Pedang Cahaya yang Menggemparkan Benua Selatan
35
Peningkatan kekuatan
36
Misteri terungkap
37
Perjalanan Menuju Ibu Kota Kekaisaran
38
Kedatangan di Ibu Kota Kekaisaran
39
Arahan dan Konflik Lama
40
Konflik lainnya
41
Hubungan yang Semakin Dekat
42
Pembukaan Turnamen
43
Babak pertama
44
Babak pertama II
45
Awal Babak Kedua - Pertarungan Saudara yang Tertunda
46
Babak 24 Besar Dimulai
47
Pertarungan Epik Dua Jenius
48
Dominasi Sang Pedang Cahaya
49
Kesenjangan yang Tak Terjembatani
50
Puncak Turnamen
51
Keajaiban Bocah Pedang Cahaya
52
Putaran Kedua
53
Pertarungan penutup hari ini
54
Persiapan untuk Hari Esok
55
Pertarungan Panas Liu Han vs Lei Zhu
56
Perang saudara
57
Penutupan dan Persiapan
58
Putaran Ketujuh Dimulai
59
Kejutan dari Bocah 14 tahun
60
Putaran Kesembilan Dimulai
61
Pagi yang Berbeda
62
Pertarungan Penuh Kehormatan
63
Pedang Cahaya Menunjukkan Keagungannya
64
Kekuatan Absolute dan Penobatan
65
Penetapan Peringkat Akhir dan Hadiah
66
Malam kebanggaan Sekte Pedang Langit
67
Hanya Kecerobohan Kecil
68
Ceramah Sang Ketua Sekte
69
Perjalanan Pulang yang Penuh Makna
70
Kembali ke Penginapan
71
Kabar yang Mengkhawatirkan
72
Menuju Lembah Wuzi
73
Kekuatan sang Pedang Kehampaan
74
Dalang di Balik Kekacauan ini
75
Kebangkitan Iblis
76
Pilar Ketiga
77
Keputusan yang Diambil
78
Bimbingan di Hutan Bambu
79
Niat Pedang
80
Kembali ke Tempat Ling Bai
81
Teknik Pedang Angin Tak Terlihat
82
Ancaman di Hutan Yinying
83
Kembali di Bawah Komando Hao Jie
84
Tekad Liu Han
85
Tribulasi yang Menggemparkan
86
Monster Kecil di Puncak Xihe
87
Pertempuran di Hutan Yinying
88
Kegelapan Semakin Pekat
89
Mencoba Kekuatan Baru
90
Cahaya Ditengah Kegelapan
91
Mengejar Bahaya
92
Keganasan Mo Yuan
93
Emas dan Perak
94
Hidup dan Mati
95
Kemenangan yang Penuh Korban
96
Bangkit Setelah Perang
97
Putra Suci Sekte Pedang Langit
98
Puncak Langit Perak
99
Langkah ke Pegunungan Yinguang
100
Maksud dari petunjuk
101
Dunia Kecil Penuh Berkah
102
Hampir Saja
103
Warisan yang Tersembunyi
104
Benih Keabadian dan harta tak ternilai
105
Telur Misterius
106
Menembus Ancestor Realm
107
Rahasia Pohon Suci Xingguang dan Tubuh Emas Abadi
108
Pertarungan Melawan Langit
109
Tribulasi Kedua
110
Petir Dewa Ashura
111
Kekuatan yang Mengguncang Dunia
112
Memperdalam Ilmu
113
Misi Baru Liu Han
114
Bertemu Sang Ibu
115
Fakta Sebenarnya
116
Kedamaian Sebelum Petualangan Baru
117
Mencari Kebenaran
118
Menuju Benua Tengah
119
Keganasan Lautan
120
Rintangan Lainnya
121
Tiba di Benua Tengah
122
Kota Guangming
123
Struktur Benua Tengah
124
Kuil Misterius
125
Entitas Kuat Berdatangan
126
Mengambil Kesempatan
127
Monumen Pencerahan
128
Kristal Misterius
129
Ujian Kuil
130
Dunia Baru yang Misterius
131
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!