Rahasia yang Disembunyikan

Udara di dalam gua terasa lebih tenang setelah kepergian Mo Zu, meskipun bekas pertarungan masih terlihat jelas. Retakan besar di dinding gua, lantai yang penuh puing, dan aroma darah bercampur dengan aura spiritual yang menyisakan tekanan samar.

Setelah beberapa waktu, Ling Yan perlahan membuka matanya. Rasa sakit menyelimuti seluruh tubuhnya, tetapi dia masih bisa bergerak. Di sampingnya, Liu Han masih terbaring, napasnya pelan dan stabil. Ling Yan mencoba bangkit, meskipun tubuhnya terasa berat.

“Xiao Han…” panggilnya lemah.

Liu Han juga mulai bergerak, matanya terbuka perlahan. Pandangannya kabur beberapa saat sebelum akhirnya fokus. Dia menoleh ke arah Ling Yan, yang menatapnya dengan ekspresi penuh kekhawatiran.

“Kak Ling, kau sadar,” katanya pelan, mencoba bangkit meskipun tubuhnya terasa lemah.

Ling Yan mengangguk. “Begitu juga kau. Syukurlah…” Dia berhenti sejenak, mengatur napasnya. “Tapi… apa yang sebenarnya terjadi? Kau—dan makhluk itu…”

Liu Han menghindari tatapan Ling Yan, merasa enggan untuk langsung menjawab pertanyaan itu. Sebaliknya, dia membuka cincin penyimpanannya dan mengeluarkan dua pil penyembuh tingkat tiga. Pil-pil itu memancarkan aroma herbal yang kuat, memberikan rasa nyaman bahkan sebelum dikonsumsi.

“Kak Ling, minumlah ini,” katanya sambil menyodorkan salah satu pil. “Ini akan membantumu pulih.”

Ling Yan mengambil pil itu tanpa bertanya, meskipun matanya tetap tertuju pada Liu Han, penuh dengan rasa penasaran. Keduanya menelan pil itu, merasakan energi penyembuhan perlahan menyebar ke seluruh tubuh mereka. Luka-luka di tubuh mereka mulai sembuh, dan rasa lelah yang menekan tubuh mereka berkurang sedikit demi sedikit.

Setelah beberapa saat, Ling Yan kembali bersuara, suaranya lembut tetapi tegas. “Xiao Han, aku tidak bisa mengabaikan apa yang kulihat tadi.”

Liu Han menoleh ke arahnya, tetapi tetap diam.

“Kekuatan yang kau tunjukkan…” Ling Yan melanjutkan, menatap Liu Han dengan serius. “Itu bukan kekuatan biasa, bahkan untuk kultivator di ranah tinggi. Siapa sebenarnya kau, Xiao Han? Dan dari mana asal kekuatan itu?”

Liu Han merasa dadanya menegang. Dia tahu Ling Yan tidak akan berhenti bertanya, tetapi dia juga tidak bisa mengungkapkan kebenaran tentang buku emas yang menyatu dengan tubuhnya. Setelah beberapa saat berpikir, dia menarik napas dalam-dalam dan memutuskan untuk memberi jawaban yang separuh benar.

“Mungkin… itu berasal dari garis keturunanku,” katanya pelan.

Ling Yan mengerutkan kening. “Garis keturunanmu?”

Liu Han mengangguk, mencoba terlihat tenang. “Aku sendiri tidak tahu pasti, Kak Ling. Keluargaku, keluarga Liu, pernah bercerita tentang leluhur kami yang memiliki kekuatan istimewa. Tapi aku tidak pernah menganggapnya serius karena aku selalu dianggap tidak berbakat.”

Dia menundukkan kepalanya, berpura-pura terlihat bingung. “Tapi tadi, saat aku melihatmu terluka dan iblis itu hampir membunuh kita… sesuatu di dalam diriku bangkit. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya.”

Ling Yan memperhatikan Liu Han dengan tatapan penuh perhatian. Meskipun dia masih merasa ada sesuatu yang disembunyikan, dia juga melihat kejujuran dalam ekspresi Liu Han.

“Garis keturunan…” gumam Ling Yan pelan. “Jika itu benar, maka kau jauh lebih istimewa daripada yang kau kira, Xiao Han.”

Liu Han hanya tersenyum tipis, meskipun dalam hatinya dia merasa bersalah karena tidak menceritakan seluruh kebenaran. “Aku hanya beruntung, Kak Ling. Jika bukan karena kekuatan itu, kita mungkin sudah mati sekarang.”

Ling Yan mengangguk, lalu memandang ke arah altar yang hancur. “Tapi bagaimana dengan makhluk itu? Mo Zu, dia menyebut dirinya sebagai salah satu dari sembilan pilar Dewa Iblis… Jika dia benar-benar sekuat itu, aku takut apa yang terjadi tadi hanya awal dari sesuatu yang jauh lebih besar.”

“Ya,” jawab Liu Han pelan, menatap ke arah yang sama. “Dia terluka, tapi dia pasti akan kembali.”

Keduanya terdiam sejenak, merenungi apa yang baru saja mereka hadapi. Ling Yan akhirnya memecah keheningan dengan sebuah senyuman kecil.

“Xiao Han,” katanya, “apa pun yang terjadi, aku berutang nyawa padamu. Aku tidak tahu apakah aku bisa membalasnya, tapi kau harus tahu bahwa aku benar-benar menghargaimu.”

Liu Han tersenyum, kali ini dengan ketulusan. “Kak Ling, kau sudah membantuku banyak sekali. Aku hanya melakukan apa yang seharusnya kulakukan.”

Ling Yan tertawa kecil. “Kau terlalu rendah hati untuk seseorang yang baru saja mengalahkan Jenderal Iblis.”

Mereka tertawa ringan, meskipun hati mereka masih dipenuhi kecemasan. Setelah beberapa saat, Ling Yan bangkit perlahan, diikuti oleh Liu Han.

“Untuk sekarang, kita harus keluar dari sini,” kata Ling Yan. “Dan kita harus melaporkan ini ke Sekte Pedang Langit. Mereka perlu tahu bahwa Mo Zu telah bangkit.”

Liu Han mengangguk, lalu membantu Ling Yan berdiri sepenuhnya. Meskipun tubuh mereka masih belum pulih sepenuhnya, mereka mulai berjalan keluar dari gua, meninggalkan tempat itu dengan perasaan campur aduk.

Mereka tahu perjalanan mereka belum selesai, dan apa yang mereka hadapi hanyalah awal dari sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih berbahaya.

...****************...

Setelah berjam-jam berjalan melalui jalan berbatu dan hutan yang lebat, Ling Yan dan Liu Han akhirnya keluar dari Pegunungan Huosu. Cahaya matahari senja menyambut mereka, memberikan sedikit kehangatan setelah perjalanan panjang yang penuh bahaya. Meski tubuh mereka sudah lebih baik berkat pil penyembuh, rasa lelah tetap menyelimuti.

“Kota terdekat ada di lembah sana,” kata Ling Yan, menunjuk ke arah perbukitan di depan mereka. Di kejauhan, mereka bisa melihat asap tipis dari cerobong-cerobong rumah, tanda kehidupan yang jauh lebih damai daripada suasana tegang di pegunungan.

Liu Han mengangguk. “Kita perlu istirahat, Kak Ling. Kau belum sepenuhnya pulih.”

Ling Yan tersenyum kecil, meskipun wajahnya masih pucat. “Kau juga, Xiao Han. Jangan terlalu memikirkan aku. Setelah semua ini, kita berdua pantas mendapatkan tempat tidur yang layak.”

Mereka melanjutkan perjalanan dengan langkah lebih ringan, mengetahui bahwa tempat perlindungan sudah tidak jauh lagi. Jalan menuju kota itu dihiasi ladang hijau dan beberapa pohon besar yang memberikan bayangan dari cahaya matahari. Meski tidak ada bahaya yang terlihat, Ling Yan tetap waspada, matanya sesekali melirik sekeliling.

“Kak Ling, apa menurutmu Mo Zu akan kembali dalam waktu dekat?” tanya Liu Han tiba-tiba, memecah keheningan.

Ling Yan terdiam sejenak sebelum menjawab. “Aku tidak tahu. Tapi aku yakin dia butuh waktu untuk memulihkan kekuatannya. Luka yang kau berikan padanya cukup parah, Xiao Han.”

Liu Han menundukkan kepala, ingatan pertarungan itu masih membekas di pikirannya. Dia tidak tahu bagaimana kekuatan misterius itu muncul, dan meskipun itu menyelamatkan mereka, dia merasa ada sesuatu yang menakutkan di baliknya.

“Kita harus bersiap jika dia kembali,” lanjut Ling Yan. “Dan itu berarti melibatkan sekteku. Mo Zu bukan ancaman yang bisa diabaikan.”

Liu Han hanya mengangguk, meskipun dia tahu perjalanannya mungkin tidak akan sederhana setelah ini.

Saat matahari hampir terbenam, mereka tiba di gerbang kota kecil yang dikenal sebagai Lembah Jing. Kota itu dikelilingi pagar kayu sederhana, dengan penjaga di pintu masuk yang tampak ramah namun tetap waspada.

“Selamat datang di Lembah Jing,” kata salah satu penjaga, seorang pria paruh baya dengan senyum ramah. “Kalian tampak lelah. Apa kalian datang dari Pegunungan Huosu?”

Ling Yan mengangguk singkat. “Benar. Kami hanya butuh tempat untuk beristirahat.”

Penjaga itu mengangguk penuh pengertian, lalu menunjuk ke arah jalan utama kota. “Penginapan terbaik ada di tengah kota, dekat pasar. Namanya Penginapan Angin Jing. Pemiliknya ramah, dan masakannya terkenal enak.”

“Terima kasih,” jawab Ling Yan, lalu melangkah masuk bersama Liu Han.

Kota Lembah Jing tampak hidup meskipun ukurannya kecil. Penduduknya sibuk dengan kegiatan sehari-hari, dan aroma makanan dari kedai-kedai pinggir jalan memenuhi udara. Suasana itu memberikan rasa damai yang kontras dengan kekacauan di Pegunungan Huosu.

“Tempat ini terasa jauh dari semua masalah,” gumam Liu Han, mengamati sekeliling.

Ling Yan tersenyum. “Itulah kenapa kita harus menjaga tempat-tempat seperti ini tetap aman.”

Mereka akhirnya tiba di Penginapan Angin Jing, sebuah bangunan dua lantai yang terbuat dari kayu berwarna cokelat tua. Lampion-lampion merah tergantung di depan pintu, memberikan suasana hangat dan ramah.

Seorang wanita paruh baya yang tampak ramah menyambut mereka di pintu. “Selamat datang! Kalian berdua pasti lelah. Silakan masuk.”

Ling Yan memesan dua kamar dan makanan untuk mereka berdua, membayar dengan koin emas dari cincin penyimpanannya. Setelah itu, mereka naik ke lantai dua, di mana kamar-kamar penginapan berada.

“Kita istirahat dulu,” kata Ling Yan, membuka pintu salah satu kamar. “Setelah makan malam, kita bisa membicarakan langkah selanjutnya.”

Liu Han mengangguk, lalu masuk ke kamarnya sendiri. Ruangan itu sederhana tetapi bersih, dengan tempat tidur kayu yang nyaman dan meja kecil di sudut. Setelah membersihkan diri, Liu Han duduk di tepi tempat tidur, menatap keluar jendela yang menghadap jalan utama kota.

Dia menghela napas panjang, pikirannya penuh dengan pertanyaan tentang kekuatan yang muncul dari dirinya. “Apa yang sebenarnya terjadi padaku?” gumamnya.

Ketika malam tiba, mereka berkumpul di ruang makan penginapan. Makanan yang disajikan sederhana tetapi menghangatkan hati—nasi hangat, sup sayuran, dan daging panggang yang dibumbui dengan rempah-rempah lokal.

Ling Yan menatap Liu Han saat mereka makan, rasa ingin tahunya yang tertahan akhirnya memuncak lagi. “Xiao Han,” katanya pelan, “tentang kekuatanmu tadi…”

Liu Han berhenti makan sejenak, lalu menatap Ling Yan. “Kak Ling, aku sudah memberitahumu. Mungkin itu berasal dari garis keturunanku.”

“Tapi itu bukan kekuatan biasa,” balas Ling Yan, suaranya lembut tetapi tegas. “Aku pernah melihat banyak kultivator dengan kekuatan garis keturunan, tetapi yang kau tunjukkan tadi… itu jauh di luar batas True Foundation. Bahkan Mo Zu terluka parah karena itu.”

Liu Han menunduk, mencoba menyembunyikan kegelisahannya. “Aku juga tidak tahu, Kak Ling. Itu muncul begitu saja, dan aku bahkan tidak yakin bagaimana cara mengendalikannya.”

Ling Yan memperhatikan ekspresinya dengan seksama, tetapi akhirnya menghela napas. “Baiklah. Aku tidak akan memaksamu untuk bicara sekarang. Tapi aku harap, jika kau tahu sesuatu, kau akan memberitahuku.”

Liu Han tersenyum kecil. “Aku akan melakukannya, Kak Ling. Terima kasih sudah memercayaiku.”

Mereka melanjutkan makan dalam keheningan yang nyaman, membiarkan tubuh mereka pulih sepenuhnya. Meski keduanya tahu perjalanan mereka belum selesai, malam itu memberikan mereka kesempatan untuk beristirahat dan bersiap menghadapi apa yang akan datang.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Aldrianto M. Lasut

Aldrianto M. Lasut

ini cerita yg aku gak enak bacanya mengandalkan kekuatan tambahan bukan kekuatan asli,,Thor coba baca karya penulis lama sperti Khulung,Chan dll tuk jadi referensi cerita kultivator fantasi anda

2025-03-10

4

OI

OI

ini yg kk angkatnya ko sampe pgn tau rahasia org lain, aneh udh di tolong berulang malah kek gitu bikin ilfil

2025-03-04

0

Arie Chaniago70

Arie Chaniago70

kau harus belajar Liu biar bisa mempelajari yg ada dalam dirimu

2024-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 Aib Keluarga Liu
2 Dunia yang Kejam
3 Takdir yang buruk
4 Buku emas dari masa lampau
5 Jalan Keluar dari Jurang
6 Kesalahpahaman di Pagi Hari
7 Pilihan Jalan yang Baru
8 Pertarungan di Bawah Bayangan Hutan
9 Misteri di Pegunungan Huosu
10 Identitas di Balik Topeng
11 Bangkitnya Kekuatan Tersembunyi
12 Rahasia yang Disembunyikan
13 Mode Transendent dan Lonjakan Kekuatan
14 Ujian dan Tribulasi
15 Sekte Pedang Langit dan Awal Baru
16 Beradaptasi di Pelataran Luar Sekte Pedang Langit
17 Langkah Matahari Emas dan Pertemuan yang Panas
18 Fitnah dan Balas Dendam
19 Sinergi dan Kemajuan
20 Kembali ke Sekte
21 Pertarungan yang berat sebelah
22 Petunjuk Baru dari Buku Emas
23 Pagoda Gravitasi Sepuluh Lantai
24 Kunjungan ke Puncak Xihe
25 Dua Jalan yang Berbeda
26 Latihan Neraka
27 Petunjuk Baru
28 Pertemuan di Tepian Danau
29 Seleksi Dimulai
30 Babak Delapan Besar
31 Pertarungan Final
32 Pertarungan Final II
33 Empat Terbaik dari Pelataran Dalam
34 Sang Pedang Cahaya yang Menggemparkan Benua Selatan
35 Peningkatan kekuatan
36 Misteri terungkap
37 Perjalanan Menuju Ibu Kota Kekaisaran
38 Kedatangan di Ibu Kota Kekaisaran
39 Arahan dan Konflik Lama
40 Konflik lainnya
41 Hubungan yang Semakin Dekat
42 Pembukaan Turnamen
43 Babak pertama
44 Babak pertama II
45 Awal Babak Kedua - Pertarungan Saudara yang Tertunda
46 Babak 24 Besar Dimulai
47 Pertarungan Epik Dua Jenius
48 Dominasi Sang Pedang Cahaya
49 Kesenjangan yang Tak Terjembatani
50 Puncak Turnamen
51 Keajaiban Bocah Pedang Cahaya
52 Putaran Kedua
53 Pertarungan penutup hari ini
54 Persiapan untuk Hari Esok
55 Pertarungan Panas Liu Han vs Lei Zhu
56 Perang saudara
57 Penutupan dan Persiapan
58 Putaran Ketujuh Dimulai
59 Kejutan dari Bocah 14 tahun
60 Putaran Kesembilan Dimulai
61 Pagi yang Berbeda
62 Pertarungan Penuh Kehormatan
63 Pedang Cahaya Menunjukkan Keagungannya
64 Kekuatan Absolute dan Penobatan
65 Penetapan Peringkat Akhir dan Hadiah
66 Malam kebanggaan Sekte Pedang Langit
67 Hanya Kecerobohan Kecil
68 Ceramah Sang Ketua Sekte
69 Perjalanan Pulang yang Penuh Makna
70 Kembali ke Penginapan
71 Kabar yang Mengkhawatirkan
72 Menuju Lembah Wuzi
73 Kekuatan sang Pedang Kehampaan
74 Dalang di Balik Kekacauan ini
75 Kebangkitan Iblis
76 Pilar Ketiga
77 Keputusan yang Diambil
78 Bimbingan di Hutan Bambu
79 Niat Pedang
80 Kembali ke Tempat Ling Bai
81 Teknik Pedang Angin Tak Terlihat
82 Ancaman di Hutan Yinying
83 Kembali di Bawah Komando Hao Jie
84 Tekad Liu Han
85 Tribulasi yang Menggemparkan
86 Monster Kecil di Puncak Xihe
87 Pertempuran di Hutan Yinying
88 Kegelapan Semakin Pekat
89 Mencoba Kekuatan Baru
90 Cahaya Ditengah Kegelapan
91 Mengejar Bahaya
92 Keganasan Mo Yuan
93 Emas dan Perak
94 Hidup dan Mati
95 Kemenangan yang Penuh Korban
96 Bangkit Setelah Perang
97 Putra Suci Sekte Pedang Langit
98 Puncak Langit Perak
99 Langkah ke Pegunungan Yinguang
100 Maksud dari petunjuk
101 Dunia Kecil Penuh Berkah
102 Hampir Saja
103 Warisan yang Tersembunyi
104 Benih Keabadian dan harta tak ternilai
105 Telur Misterius
106 Menembus Ancestor Realm
107 Rahasia Pohon Suci Xingguang dan Tubuh Emas Abadi
108 Pertarungan Melawan Langit
109 Tribulasi Kedua
110 Petir Dewa Ashura
111 Kekuatan yang Mengguncang Dunia
112 Memperdalam Ilmu
113 Misi Baru Liu Han
114 Bertemu Sang Ibu
115 Fakta Sebenarnya
116 Kedamaian Sebelum Petualangan Baru
117 Mencari Kebenaran
118 Menuju Benua Tengah
119 Keganasan Lautan
120 Rintangan Lainnya
121 Tiba di Benua Tengah
122 Kota Guangming
123 Struktur Benua Tengah
124 Kuil Misterius
125 Entitas Kuat Berdatangan
126 Mengambil Kesempatan
127 Monumen Pencerahan
128 Kristal Misterius
129 Ujian Kuil
130 Dunia Baru yang Misterius
131 Pengumuman
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Aib Keluarga Liu
2
Dunia yang Kejam
3
Takdir yang buruk
4
Buku emas dari masa lampau
5
Jalan Keluar dari Jurang
6
Kesalahpahaman di Pagi Hari
7
Pilihan Jalan yang Baru
8
Pertarungan di Bawah Bayangan Hutan
9
Misteri di Pegunungan Huosu
10
Identitas di Balik Topeng
11
Bangkitnya Kekuatan Tersembunyi
12
Rahasia yang Disembunyikan
13
Mode Transendent dan Lonjakan Kekuatan
14
Ujian dan Tribulasi
15
Sekte Pedang Langit dan Awal Baru
16
Beradaptasi di Pelataran Luar Sekte Pedang Langit
17
Langkah Matahari Emas dan Pertemuan yang Panas
18
Fitnah dan Balas Dendam
19
Sinergi dan Kemajuan
20
Kembali ke Sekte
21
Pertarungan yang berat sebelah
22
Petunjuk Baru dari Buku Emas
23
Pagoda Gravitasi Sepuluh Lantai
24
Kunjungan ke Puncak Xihe
25
Dua Jalan yang Berbeda
26
Latihan Neraka
27
Petunjuk Baru
28
Pertemuan di Tepian Danau
29
Seleksi Dimulai
30
Babak Delapan Besar
31
Pertarungan Final
32
Pertarungan Final II
33
Empat Terbaik dari Pelataran Dalam
34
Sang Pedang Cahaya yang Menggemparkan Benua Selatan
35
Peningkatan kekuatan
36
Misteri terungkap
37
Perjalanan Menuju Ibu Kota Kekaisaran
38
Kedatangan di Ibu Kota Kekaisaran
39
Arahan dan Konflik Lama
40
Konflik lainnya
41
Hubungan yang Semakin Dekat
42
Pembukaan Turnamen
43
Babak pertama
44
Babak pertama II
45
Awal Babak Kedua - Pertarungan Saudara yang Tertunda
46
Babak 24 Besar Dimulai
47
Pertarungan Epik Dua Jenius
48
Dominasi Sang Pedang Cahaya
49
Kesenjangan yang Tak Terjembatani
50
Puncak Turnamen
51
Keajaiban Bocah Pedang Cahaya
52
Putaran Kedua
53
Pertarungan penutup hari ini
54
Persiapan untuk Hari Esok
55
Pertarungan Panas Liu Han vs Lei Zhu
56
Perang saudara
57
Penutupan dan Persiapan
58
Putaran Ketujuh Dimulai
59
Kejutan dari Bocah 14 tahun
60
Putaran Kesembilan Dimulai
61
Pagi yang Berbeda
62
Pertarungan Penuh Kehormatan
63
Pedang Cahaya Menunjukkan Keagungannya
64
Kekuatan Absolute dan Penobatan
65
Penetapan Peringkat Akhir dan Hadiah
66
Malam kebanggaan Sekte Pedang Langit
67
Hanya Kecerobohan Kecil
68
Ceramah Sang Ketua Sekte
69
Perjalanan Pulang yang Penuh Makna
70
Kembali ke Penginapan
71
Kabar yang Mengkhawatirkan
72
Menuju Lembah Wuzi
73
Kekuatan sang Pedang Kehampaan
74
Dalang di Balik Kekacauan ini
75
Kebangkitan Iblis
76
Pilar Ketiga
77
Keputusan yang Diambil
78
Bimbingan di Hutan Bambu
79
Niat Pedang
80
Kembali ke Tempat Ling Bai
81
Teknik Pedang Angin Tak Terlihat
82
Ancaman di Hutan Yinying
83
Kembali di Bawah Komando Hao Jie
84
Tekad Liu Han
85
Tribulasi yang Menggemparkan
86
Monster Kecil di Puncak Xihe
87
Pertempuran di Hutan Yinying
88
Kegelapan Semakin Pekat
89
Mencoba Kekuatan Baru
90
Cahaya Ditengah Kegelapan
91
Mengejar Bahaya
92
Keganasan Mo Yuan
93
Emas dan Perak
94
Hidup dan Mati
95
Kemenangan yang Penuh Korban
96
Bangkit Setelah Perang
97
Putra Suci Sekte Pedang Langit
98
Puncak Langit Perak
99
Langkah ke Pegunungan Yinguang
100
Maksud dari petunjuk
101
Dunia Kecil Penuh Berkah
102
Hampir Saja
103
Warisan yang Tersembunyi
104
Benih Keabadian dan harta tak ternilai
105
Telur Misterius
106
Menembus Ancestor Realm
107
Rahasia Pohon Suci Xingguang dan Tubuh Emas Abadi
108
Pertarungan Melawan Langit
109
Tribulasi Kedua
110
Petir Dewa Ashura
111
Kekuatan yang Mengguncang Dunia
112
Memperdalam Ilmu
113
Misi Baru Liu Han
114
Bertemu Sang Ibu
115
Fakta Sebenarnya
116
Kedamaian Sebelum Petualangan Baru
117
Mencari Kebenaran
118
Menuju Benua Tengah
119
Keganasan Lautan
120
Rintangan Lainnya
121
Tiba di Benua Tengah
122
Kota Guangming
123
Struktur Benua Tengah
124
Kuil Misterius
125
Entitas Kuat Berdatangan
126
Mengambil Kesempatan
127
Monumen Pencerahan
128
Kristal Misterius
129
Ujian Kuil
130
Dunia Baru yang Misterius
131
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!