Sinergi dan Kemajuan

Perjalanan Liu Han dan Li Cao menuju lokasi misi berlangsung lebih dari sehari. Di sepanjang jalan, mereka bertemu dengan berbagai tantangan kecil, mulai dari spiritual beast tingkat rendah hingga jebakan alami yang membuat mereka harus bekerja sama untuk mengatasinya.

Kerja sama mereka semakin kuat dari waktu ke waktu. Liu Han, dengan kecepatan dan ketepatannya menggunakan teknik Langkah Matahari Emas, mampu menarik perhatian musuh, sementara Li Cao memanfaatkan celah untuk melancarkan serangan mematikan dengan pedangnya.

Setiap kali bertarung, keduanya tampak seperti sudah lama berlatih bersama, meskipun ini adalah misi pertama mereka sebagai tim.

“Saudara Liu,” kata Li Cao sambil membersihkan pedangnya setelah mereka mengalahkan seekor Macan Taring Gelap, “aku tidak percaya kita bisa bekerja sama sebaik ini dalam waktu singkat.”

Liu Han tersenyum kecil. “Itu karena kau cepat menyesuaikan diri, Saudara Li. Kita saling melengkapi.”

Li Cao tertawa. “Kalau begini terus, mungkin kita bisa mengambil misi yang lebih menantang di masa depan.”

Liu Han mengangguk, meskipun dalam hatinya dia tahu bahwa kekuatan mereka masih jauh dari cukup untuk menghadapi ancaman yang lebih besar.

Ketika malam tiba, mereka memutuskan untuk berhenti di sebuah tempat perlindungan alami di kaki bukit. Li Cao duduk bersila, memejamkan matanya, mencoba menenangkan diri setelah seharian bertarung.

Liu Han memperhatikan dari kejauhan, melihat aura Li Cao mulai berubah. “Saudara Li, kau mencoba menerobos?” tanyanya.

Li Cao membuka matanya sebentar dan mengangguk. “Ya. Setelah pertarungan kita tadi, aku merasa dantianku hampir penuh. Aku akan mencoba menerobos ke Flowing Qi.”

“Kalau begitu, aku akan berjaga-jaga,” kata Liu Han sambil bersandar di pohon terdekat.

Li Cao mulai memusatkan energinya, menarik aura spiritual dari sekitarnya ke dalam tubuhnya. Cahaya lembut mulai muncul di sekelilingnya, menandakan bahwa dia berada di ambang terobosan.

Sementara itu, Liu Han duduk tidak jauh dari Li Cao. Dia merasakan auranya sendiri juga mulai bergejolak setelah pertarungan hari itu. Dengan napas dalam, dia memutuskan untuk tidak membuang waktu.

“Kalau dia bisa menerobos, aku juga tidak boleh ketinggalan,” pikir Liu Han.

Liu Han duduk bersila, memanfaatkan kristal energi spiritual dari cincinnya untuk meningkatkan aliran energi dalam tubuhnya. Dia memusatkan energinya, mendorongnya melalui jalur energi dengan ritme stabil tetapi intens. Dalam waktu singkat, dia merasakan hambatan di dantiannya pecah sebanyak 3 kali, menandakan bahwa dia telah berhasil menaikkan lapisan kultivasinya.

Ketika dia membuka matanya, aura Flowing Qi lapisan ke-4 terpancar dari tubuhnya. Energi spiritualnya terasa jauh lebih kuat dan stabil dibandingkan sebelumnya.

“Lapisan keempat…” gumam Liu Han sambil mengepalkan tangannya, merasakan kekuatan barunya.

Ketika Li Cao akhirnya membuka matanya, senyumnya lebar. “Aku berhasil, Saudara Liu. Aku akhirnya menerobos ke Flowing Qi.”

Namun, senyum itu berubah menjadi ekspresi bingung ketika dia merasakan aura Liu Han. “Tunggu sebentar… Bukankah tadi kau berada di lapisan pertama ? Bagaimana kau sudah mencapai lapisan ke-4?”

Liu Han tersenyum tipis. “Aku hanya memanfaatkan waktu sebaik mungkin, Saudara Li.”

Li Cao menatap Liu Han dengan takjub. “Kau benar-benar monster, Saudara Liu. Aku baru saja mencapai Flowing Qi, dan kau sudah meninggalkan aku begitu saja.”

Liu Han menepuk bahu Li Cao. “Tenang saja, Saudara Li. Yang penting kita berdua terus berkembang. Aku yakin kita bisa saling membantu untuk menjadi lebih kuat.”

Li Cao menghela napas, lalu tertawa kecil. “Aku rasa aku harus bekerja lebih keras. Kalau tidak, aku akan terus tertinggal darimu.”

Setelah beristirahat semalam, mereka melanjutkan perjalanan menuju wilayah tempat kawanan Serigala Taring Baja dilaporkan sering muncul. Lokasi itu adalah padang rumput yang luas dengan beberapa hutan kecil di sekitarnya, menciptakan tempat berburu yang sempurna untuk kawanan serigala.

“Menurut laporan misi, setidaknya ada lima serigala di sini. Dua di antaranya adalah pemimpin kawanan yang berada di puncak Flowing Qi,” kata Li Cao sambil membaca peta misi mereka.

Liu Han mengangguk. “Kita harus berhati-hati. Kalau mereka menyerang bersama-sama, itu bisa menjadi masalah.”

Li Cao menatap Liu Han dengan percaya diri. “Tapi aku yakin, dengan kerja sama kita, mereka tidak akan punya peluang.”

Liu Han tersenyum kecil. “Mari kita pastikan itu.”

Mereka melangkah ke padang rumput dengan penuh waspada, mata mereka mengawasi setiap gerakan di sekitar. Angin membawa aroma samar binatang buas, menandakan bahwa serigala itu tidak jauh.

“Saudara Liu,” bisik Li Cao, menunjuk ke depan.

Di kejauhan, mereka melihat bayangan serigala besar dengan bulu abu-abu mengkilap dan gigi taring yang mencolok. Di belakangnya, beberapa serigala lain mulai muncul, mata mereka berkilau dengan niat membunuh.

“Waktunya berburu,” kata Liu Han sambil menghunus pedangnya.

Li Cao mengangkat pedangnya sendiri, senyum tipis muncul di wajahnya. “Ayo tunjukkan pada mereka kekuatan kita.”

Dengan semangat dan sinergi yang semakin kuat, Liu Han dan Li Cao bersiap menghadapi tantangan baru, memastikan bahwa misi pertama mereka sebagai tim akan menjadi awal dari perjalanan yang penuh kemenangan.

Liu Han dan Li Cao menatap kawanan Serigala Taring Baja yang mulai mengelilingi mereka. Lima ekor serigala, termasuk dua yang lebih besar dari lainnya, menunjukkan taring mereka dengan geraman rendah. Aura *Flowing Qi* puncak dari pemimpin kawanan itu membuat udara terasa lebih berat.

“Kau ambil yang di kiri, Saudara Li,” kata Liu Han sambil memutar pedangnya dengan santai. “Aku akan menghadapi pemimpin kawanan.”

Li Cao tersenyum tipis, meskipun keringat dingin terlihat di dahinya. “Jangan mati-matian sendiri, Saudara Liu. Aku akan membantumu setelah aku selesai.”

Pertarungan Melawan Kawanan Serigala

Serigala pertama melompat ke arah Li Cao dengan kecepatan luar biasa, giginya yang tajam mengarah ke lehernya. Li Cao menangkis serangan itu dengan pedangnya, memutar tubuhnya untuk menghindari cakar serigala yang menyusul. Dalam satu gerakan tegas, dia menebas punggung serigala itu, membuatnya jatuh dengan luka besar.

Di sisi lain, Liu Han menghadapi kedua pemimpin kawanan sekaligus. Dengan teknik Langkah Matahari Emas, dia bergerak cepat menghindari serangan-serangan besar mereka, sambil melancarkan tebasan ke titik lemah mereka.

Salah satu serigala pemimpin melompat tinggi, mencoba menggigit Liu Han dari atas. Dengan kecepatan seperti kilat, Liu Han menghilang dan muncul di belakangnya, menebas punggung serigala itu dengan pedangnya yang bersinar emas.

“Ini cukup menantang,” gumam Liu Han sambil melirik serigala yang tersisa.

Li Cao berhasil menyingkirkan dua serigala lainnya dengan strategi yang rapi, meskipun beberapa goresan menghiasi lengan dan bahunya.

Ketika hanya tersisa satu pemimpin kawanan, Liu Han dan Li Cao bergabung untuk menghadapi musuh terakhir. Dengan kombinasi serangan mereka, serigala itu tidak punya kesempatan untuk melawan. Tebasan terakhir dari Liu Han mengakhiri pertarungan.

Setelah pertarungan selesai, keduanya menghela napas panjang, melihat tubuh serigala yang tergeletak di sekitar mereka.

“Pekerjaan yang bagus,” kata Li Cao sambil duduk di atas batu, menghapus keringat dari dahinya.

“Kita belum selesai,” jawab Liu Han sambil mengeluarkan belati kecil dari cincin penyimpanannya.

Dia mulai memotong bagian tubuh serigala untuk mengambil inti spiritual beast, bola kristal kecil yang menjadi sumber energi spiritual mereka. Inti ini menjadi bukti utama penyelesaian misi mereka.

Beberapa saat kemudian, mereka telah mengumpulkan lima inti spiritual. Liu Han memasukkannya ke dalam kantong penyimpanannya.

“Dengan ini, kita sudah menyelesaikan misi,” kata Liu Han.

Li Cao berdiri, meskipun tubuhnya tampak lelah. “Ayo kita segera kembali ke sekte. Tapi sebelumnya… bagaimana kalau kita singgah sebentar di desa kecil yang kita lewati tadi? Aku butuh makan yang layak.”

Liu Han tersenyum. “Ide bagus. Aku juga lapar.”

Desa itu tidak jauh dari lokasi perburuan mereka, hanya membutuhkan waktu setengah jam untuk mencapainya. Ketika mereka tiba, suasana desa tampak damai. Penduduk terlihat sibuk dengan kegiatan sehari-hari, sementara aroma makanan dari sebuah kedai kecil menarik perhatian mereka.

“Kedengarannya enak,” kata Li Cao sambil menunjuk kedai itu.

Mereka masuk ke dalam kedai, memesan makanan sederhana berupa nasi, daging panggang, dan sup herbal hangat. Saat mereka menikmati makanannya, suasana berubah tegang ketika seorang pria besar dengan wajah garang masuk bersama beberapa orang lainnya.

Pria itu menatap para pengunjung kedai dengan tatapan tajam sebelum matanya tertuju pada seorang pria tua di sudut ruangan.

“Kau belum membayar pajak bulan ini, Pak Tua,” katanya dengan suara berat.

Pria tua itu gemetar, memegang kantong kecil berisi koin. “Maaf, tuan. Hasil panen kami tahun ini kurang baik. Saya belum memiliki cukup uang…”

Pria besar itu menggebrak meja. “Alasan! Kau tahu aturan kami. Jika tidak membayar, kami akan mengambil yang lain!”

Liu Han menaruh sumpitnya, menatap pria itu dengan dingin. “Kau cukup berisik.”

Semua orang di kedai menoleh ke arah Liu Han, termasuk pria besar itu. Dia mendekati meja Liu Han dengan langkah berat.

“Berani sekali kau bicara begitu padaku,” katanya, mengepalkan tinjunya. “Apa kau ingin mati?”

Liu Han berdiri dengan tenang, auranya memancar lembut tetapi penuh tekanan. “Aku hanya ingin makan dengan tenang. Jika kau tidak ingin masalah, pergilah sekarang.”

Pria itu tampak ragu sejenak, merasakan aura Liu Han yang jelas menunjukkan bahwa dia adalah seorang kultivator. Namun, gengsinya membuatnya menyerang lebih dulu.

Dalam sekejap, Liu Han mengaktifkan Langkah Matahari Emas, menghilang dari tempatnya dan muncul di belakang pria itu. Dengan satu dorongan lembut menggunakan energinya, pria besar itu terlempar ke luar kedai, menabrak tong air.

Orang-orang yang bersamanya segera kabur, meninggalkan desa tanpa banyak bicara.

Penduduk desa, termasuk pria tua itu, segera mengucapkan terima kasih kepada Liu Han dan Li Cao.

“Kalian telah menyelamatkan kami,” kata pria tua itu dengan mata berkaca-kaca.

Liu Han tersenyum kecil. “Tidak perlu berterima kasih. Kami hanya kebetulan ada di sini.”

Li Cao tertawa. “Saudara Liu, kau selalu punya cara untuk membuat segalanya terlihat mudah.”

Setelah makan dan beristirahat sebentar, mereka melanjutkan perjalanan kembali ke Sekte Pedang Langit. Dengan lima inti spiritual di tangan, misi mereka telah berhasil diselesaikan, dan pengalaman ini semakin memperkuat persahabatan serta kepercayaan di antara mereka.

Liu Han merasa bahwa perjalanan ini hanyalah awal dari petualangan yang lebih besar, tetapi dia siap menghadapi apa pun yang menunggunya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Aldrianto M. Lasut

Aldrianto M. Lasut

kek jadi males bacanya kalo pake bahasa inggris pake bahasa yg mudah dimengerti pake bahasa inggris apa tuk menarik nilai nya kamu salah Thor klo pake cara ini, yg biasa aja lah

2025-03-10

0

Alex Kawun

Alex Kawun

cuma inti nya saja yg di ambil kenapa tdk dgn tubuh dari serigsla yg sdh koit khan bisa laku mahal
nalar author nya blom nyampe ya

2024-12-15

0

AoG

AoG

kelihatannya enak. kedengaran aneh krn memang rasa bisa didengar?

2025-02-24

1

lihat semua
Episodes
1 Aib Keluarga Liu
2 Dunia yang Kejam
3 Takdir yang buruk
4 Buku emas dari masa lampau
5 Jalan Keluar dari Jurang
6 Kesalahpahaman di Pagi Hari
7 Pilihan Jalan yang Baru
8 Pertarungan di Bawah Bayangan Hutan
9 Misteri di Pegunungan Huosu
10 Identitas di Balik Topeng
11 Bangkitnya Kekuatan Tersembunyi
12 Rahasia yang Disembunyikan
13 Mode Transendent dan Lonjakan Kekuatan
14 Ujian dan Tribulasi
15 Sekte Pedang Langit dan Awal Baru
16 Beradaptasi di Pelataran Luar Sekte Pedang Langit
17 Langkah Matahari Emas dan Pertemuan yang Panas
18 Fitnah dan Balas Dendam
19 Sinergi dan Kemajuan
20 Kembali ke Sekte
21 Pertarungan yang berat sebelah
22 Petunjuk Baru dari Buku Emas
23 Pagoda Gravitasi Sepuluh Lantai
24 Kunjungan ke Puncak Xihe
25 Dua Jalan yang Berbeda
26 Latihan Neraka
27 Petunjuk Baru
28 Pertemuan di Tepian Danau
29 Seleksi Dimulai
30 Babak Delapan Besar
31 Pertarungan Final
32 Pertarungan Final II
33 Empat Terbaik dari Pelataran Dalam
34 Sang Pedang Cahaya yang Menggemparkan Benua Selatan
35 Peningkatan kekuatan
36 Misteri terungkap
37 Perjalanan Menuju Ibu Kota Kekaisaran
38 Kedatangan di Ibu Kota Kekaisaran
39 Arahan dan Konflik Lama
40 Konflik lainnya
41 Hubungan yang Semakin Dekat
42 Pembukaan Turnamen
43 Babak pertama
44 Babak pertama II
45 Awal Babak Kedua - Pertarungan Saudara yang Tertunda
46 Babak 24 Besar Dimulai
47 Pertarungan Epik Dua Jenius
48 Dominasi Sang Pedang Cahaya
49 Kesenjangan yang Tak Terjembatani
50 Puncak Turnamen
51 Keajaiban Bocah Pedang Cahaya
52 Putaran Kedua
53 Pertarungan penutup hari ini
54 Persiapan untuk Hari Esok
55 Pertarungan Panas Liu Han vs Lei Zhu
56 Perang saudara
57 Penutupan dan Persiapan
58 Putaran Ketujuh Dimulai
59 Kejutan dari Bocah 14 tahun
60 Putaran Kesembilan Dimulai
61 Pagi yang Berbeda
62 Pertarungan Penuh Kehormatan
63 Pedang Cahaya Menunjukkan Keagungannya
64 Kekuatan Absolute dan Penobatan
65 Penetapan Peringkat Akhir dan Hadiah
66 Malam kebanggaan Sekte Pedang Langit
67 Hanya Kecerobohan Kecil
68 Ceramah Sang Ketua Sekte
69 Perjalanan Pulang yang Penuh Makna
70 Kembali ke Penginapan
71 Kabar yang Mengkhawatirkan
72 Menuju Lembah Wuzi
73 Kekuatan sang Pedang Kehampaan
74 Dalang di Balik Kekacauan ini
75 Kebangkitan Iblis
76 Pilar Ketiga
77 Keputusan yang Diambil
78 Bimbingan di Hutan Bambu
79 Niat Pedang
80 Kembali ke Tempat Ling Bai
81 Teknik Pedang Angin Tak Terlihat
82 Ancaman di Hutan Yinying
83 Kembali di Bawah Komando Hao Jie
84 Tekad Liu Han
85 Tribulasi yang Menggemparkan
86 Monster Kecil di Puncak Xihe
87 Pertempuran di Hutan Yinying
88 Kegelapan Semakin Pekat
89 Mencoba Kekuatan Baru
90 Cahaya Ditengah Kegelapan
91 Mengejar Bahaya
92 Keganasan Mo Yuan
93 Emas dan Perak
94 Hidup dan Mati
95 Kemenangan yang Penuh Korban
96 Bangkit Setelah Perang
97 Putra Suci Sekte Pedang Langit
98 Puncak Langit Perak
99 Langkah ke Pegunungan Yinguang
100 Maksud dari petunjuk
101 Dunia Kecil Penuh Berkah
102 Hampir Saja
103 Warisan yang Tersembunyi
104 Benih Keabadian dan harta tak ternilai
105 Telur Misterius
106 Menembus Ancestor Realm
107 Rahasia Pohon Suci Xingguang dan Tubuh Emas Abadi
108 Pertarungan Melawan Langit
109 Tribulasi Kedua
110 Petir Dewa Ashura
111 Kekuatan yang Mengguncang Dunia
112 Memperdalam Ilmu
113 Misi Baru Liu Han
114 Bertemu Sang Ibu
115 Fakta Sebenarnya
116 Kedamaian Sebelum Petualangan Baru
117 Mencari Kebenaran
118 Menuju Benua Tengah
119 Keganasan Lautan
120 Rintangan Lainnya
121 Tiba di Benua Tengah
122 Kota Guangming
123 Struktur Benua Tengah
124 Kuil Misterius
125 Entitas Kuat Berdatangan
126 Mengambil Kesempatan
127 Monumen Pencerahan
128 Kristal Misterius
129 Ujian Kuil
130 Dunia Baru yang Misterius
131 Pengumuman
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Aib Keluarga Liu
2
Dunia yang Kejam
3
Takdir yang buruk
4
Buku emas dari masa lampau
5
Jalan Keluar dari Jurang
6
Kesalahpahaman di Pagi Hari
7
Pilihan Jalan yang Baru
8
Pertarungan di Bawah Bayangan Hutan
9
Misteri di Pegunungan Huosu
10
Identitas di Balik Topeng
11
Bangkitnya Kekuatan Tersembunyi
12
Rahasia yang Disembunyikan
13
Mode Transendent dan Lonjakan Kekuatan
14
Ujian dan Tribulasi
15
Sekte Pedang Langit dan Awal Baru
16
Beradaptasi di Pelataran Luar Sekte Pedang Langit
17
Langkah Matahari Emas dan Pertemuan yang Panas
18
Fitnah dan Balas Dendam
19
Sinergi dan Kemajuan
20
Kembali ke Sekte
21
Pertarungan yang berat sebelah
22
Petunjuk Baru dari Buku Emas
23
Pagoda Gravitasi Sepuluh Lantai
24
Kunjungan ke Puncak Xihe
25
Dua Jalan yang Berbeda
26
Latihan Neraka
27
Petunjuk Baru
28
Pertemuan di Tepian Danau
29
Seleksi Dimulai
30
Babak Delapan Besar
31
Pertarungan Final
32
Pertarungan Final II
33
Empat Terbaik dari Pelataran Dalam
34
Sang Pedang Cahaya yang Menggemparkan Benua Selatan
35
Peningkatan kekuatan
36
Misteri terungkap
37
Perjalanan Menuju Ibu Kota Kekaisaran
38
Kedatangan di Ibu Kota Kekaisaran
39
Arahan dan Konflik Lama
40
Konflik lainnya
41
Hubungan yang Semakin Dekat
42
Pembukaan Turnamen
43
Babak pertama
44
Babak pertama II
45
Awal Babak Kedua - Pertarungan Saudara yang Tertunda
46
Babak 24 Besar Dimulai
47
Pertarungan Epik Dua Jenius
48
Dominasi Sang Pedang Cahaya
49
Kesenjangan yang Tak Terjembatani
50
Puncak Turnamen
51
Keajaiban Bocah Pedang Cahaya
52
Putaran Kedua
53
Pertarungan penutup hari ini
54
Persiapan untuk Hari Esok
55
Pertarungan Panas Liu Han vs Lei Zhu
56
Perang saudara
57
Penutupan dan Persiapan
58
Putaran Ketujuh Dimulai
59
Kejutan dari Bocah 14 tahun
60
Putaran Kesembilan Dimulai
61
Pagi yang Berbeda
62
Pertarungan Penuh Kehormatan
63
Pedang Cahaya Menunjukkan Keagungannya
64
Kekuatan Absolute dan Penobatan
65
Penetapan Peringkat Akhir dan Hadiah
66
Malam kebanggaan Sekte Pedang Langit
67
Hanya Kecerobohan Kecil
68
Ceramah Sang Ketua Sekte
69
Perjalanan Pulang yang Penuh Makna
70
Kembali ke Penginapan
71
Kabar yang Mengkhawatirkan
72
Menuju Lembah Wuzi
73
Kekuatan sang Pedang Kehampaan
74
Dalang di Balik Kekacauan ini
75
Kebangkitan Iblis
76
Pilar Ketiga
77
Keputusan yang Diambil
78
Bimbingan di Hutan Bambu
79
Niat Pedang
80
Kembali ke Tempat Ling Bai
81
Teknik Pedang Angin Tak Terlihat
82
Ancaman di Hutan Yinying
83
Kembali di Bawah Komando Hao Jie
84
Tekad Liu Han
85
Tribulasi yang Menggemparkan
86
Monster Kecil di Puncak Xihe
87
Pertempuran di Hutan Yinying
88
Kegelapan Semakin Pekat
89
Mencoba Kekuatan Baru
90
Cahaya Ditengah Kegelapan
91
Mengejar Bahaya
92
Keganasan Mo Yuan
93
Emas dan Perak
94
Hidup dan Mati
95
Kemenangan yang Penuh Korban
96
Bangkit Setelah Perang
97
Putra Suci Sekte Pedang Langit
98
Puncak Langit Perak
99
Langkah ke Pegunungan Yinguang
100
Maksud dari petunjuk
101
Dunia Kecil Penuh Berkah
102
Hampir Saja
103
Warisan yang Tersembunyi
104
Benih Keabadian dan harta tak ternilai
105
Telur Misterius
106
Menembus Ancestor Realm
107
Rahasia Pohon Suci Xingguang dan Tubuh Emas Abadi
108
Pertarungan Melawan Langit
109
Tribulasi Kedua
110
Petir Dewa Ashura
111
Kekuatan yang Mengguncang Dunia
112
Memperdalam Ilmu
113
Misi Baru Liu Han
114
Bertemu Sang Ibu
115
Fakta Sebenarnya
116
Kedamaian Sebelum Petualangan Baru
117
Mencari Kebenaran
118
Menuju Benua Tengah
119
Keganasan Lautan
120
Rintangan Lainnya
121
Tiba di Benua Tengah
122
Kota Guangming
123
Struktur Benua Tengah
124
Kuil Misterius
125
Entitas Kuat Berdatangan
126
Mengambil Kesempatan
127
Monumen Pencerahan
128
Kristal Misterius
129
Ujian Kuil
130
Dunia Baru yang Misterius
131
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!