Mode Transendent dan Lonjakan Kekuatan

Setelah makan malam yang tenang namun dipenuhi banyak pikiran, Liu Han dan Ling Yan kembali ke kamar masing-masing di Penginapan Angin Jing. Ling Yan tampak lebih tenang, meskipun jelas bahwa pertanyaan tentang kekuatan Liu Han masih menggantung di benaknya.

Liu Han masuk ke kamarnya, menutup pintu perlahan. Udara di dalam ruangan itu sejuk dan hening, hanya suara samar dari aktivitas di bawah yang terdengar. Dia duduk di atas tempat tidur, memandangi tangannya yang terbuka, lalu mengepalkannya.

“Apa sebenarnya yang terjadi pada diriku?” gumamnya pelan, suaranya hampir tak terdengar.

Bayangan pertarungan melawan Mo Zu terus bermain di pikirannya. Saat itu, dia bisa merasakan kekuatan yang luar biasa bangkit dari dalam dirinya, kekuatan yang bukan miliknya tetapi terasa seperti bagian dari dirinya. Rambut putih keemasan, aura emas yang memancar seperti lautan, dan keberanian yang tidak biasa—semuanya terasa asing, tetapi juga akrab.

“Itu bukan aku,” pikirnya. “Tapi saat itu… aku merasa seolah-olah aku bisa menghadapi apa pun.”

Dia terdiam sejenak, mengingat kembali perasaan saat kekuatan itu menguasainya. Meski dia tidak tahu apa sumbernya, dia merasa perlu memberinya nama.

“Mode… Transendent,” gumamnya, memutuskan nama itu karena kekuatan itu terasa melampaui batas manusia biasa.

Namun, memikirkan kekuatan itu juga membuatnya merasa waspada. Jika dia tidak memahami asal-usul atau cara mengendalikannya, kekuatan itu bisa menjadi pedang bermata dua—berbahaya bagi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Setelah menghabiskan beberapa waktu merenung, Liu Han memutuskan untuk tidak terlalu larut dalam pikirannya. “Aku perlu menjadi lebih kuat. Jika Mo Zu kembali, aku tidak bisa bergantung pada kekuatan yang tidak kumengerti.”

Dia membuka cincin penyimpanannya, memeriksa sumber daya yang dia kumpulkan selama ini. Di dalamnya terdapat berbagai pil kultivasi, kristal energi spiritual, dan rumput Vitalitas Qi yang dia panen dari danau jingga sebelumnya.

“Ini saatnya memanfaatkan semua ini,” pikirnya.

Dia duduk bersila di tengah kamar, menciptakan penghalang sederhana dengan energi spiritualnya agar tidak terganggu. Dengan napas yang dalam, dia mulai memusatkan pikirannya, menarik energi dari sumber daya yang ada di sekitarnya.

Liu Han memulai dengan meminum pil-pil kultivasi tingkat tinggi yang ada di cincinnya. Begitu pil itu larut di dalam tubuhnya, energi spiritual yang murni segera mengalir ke nadinya, memenuhi jalur energi di dalam tubuhnya.

Dia kemudian mengambil kristal energi spiritual, memegangnya di kedua tangannya. Cahaya lembut dari kristal itu perlahan meresap ke dalam tubuhnya, menambah energi yang dia serap dari pil-pil sebelumnya.

Energi yang melimpah itu mengalir ke inti spiritualnya, memperkuat akar spiritual emasnya yang kini bersinar lebih terang dari sebelumnya. Liu Han memanfaatkan semua energi itu dengan hati-hati, mengarahkan alirannya untuk memperkuat tubuh dan intinya sekaligus.

Proses itu berlangsung selama beberapa jam. Energi spiritual di dalam tubuhnya terus meningkat, mendorong batas-batasnya sedikit demi sedikit. Setiap dorongan membuatnya merasa lebih kuat, lebih terkendali, dan lebih stabil.

Ketika energi di dalam tubuhnya mencapai puncaknya, dia merasakan hambatan kecil yang menghalangi aliran energi spiritualnya. Dengan konsentrasi penuh, dia mendorong energi itu ke depan, memecahkan hambatan tersebut.

“Lapisan ketiga…” gumam Liu Han sambil tersenyum kecil. Tapi dia tidak berhenti di situ.

Dia melanjutkan proses itu, menggunakan sisa sumber daya yang ada di cincinnya untuk terus mendorong batasnya. Setelah beberapa jam lagi, dia berhasil menerobos ke lapisan keempat, lalu lapisan kelima Qi Gathering.

Ketika akhirnya dia membuka matanya, mata ungunya bersinar dengan kekuatan baru. Tubuhnya terasa jauh lebih kuat, dan aliran energi spiritual di dalam dirinya jauh lebih lancar.

“Tiga ranah kecil sekaligus,” gumamnya. “Ini lebih dari yang kukira.”

Setelah selesai berkultivasi, Liu Han duduk diam, membiarkan tubuhnya menyesuaikan diri dengan kekuatan barunya. Dia memikirkan semua yang telah dia lalui sejauh ini—keluarganya yang mengusirnya, pertemuannya dengan Ling Yan, dan kebangkitan Mo Zu.

“Dunia ini tidak akan mempermudah hidupku,” pikirnya. “Tapi aku tidak akan menyerah. Aku akan terus maju, apa pun yang terjadi.”

Dia menatap ke luar jendela, melihat langit malam yang dipenuhi bintang. Di dalam hatinya, tekadnya semakin kuat untuk memahami kekuatan yang dia miliki dan untuk melindungi orang-orang yang berarti baginya.

Ketika akhirnya dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, rasa kantuk segera datang. Namun, sebelum dia sepenuhnya tertidur, dia berkata pelan pada dirinya sendiri, “Mode Transendent… Aku harus mencari tahu apa itu sebenarnya.”

Di kamar sebelah, Ling Yan juga sedang duduk bersila, merenungkan apa yang telah terjadi. Pikiran tentang sosok bercahaya yang bertarung melawan Mo Zu tidak bisa hilang dari benaknya.

“Xiao Han… apa yang sebenarnya kau sembunyikan?” gumam Ling Yan, sebelum akhirnya membiarkan rasa kantuk mengambil alih dirinya.

Malam itu berlalu dengan tenang, memberikan mereka istirahat yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi hari-hari yang akan datang.

...****************...

Fajar mulai menyingsing di kota Lembah Jing. Sinar matahari pagi yang lembut menembus celah-celah jendela Penginapan Angin Jing, membangunkan para penghuni yang bersiap memulai hari mereka. Liu Han membuka matanya perlahan, merasakan tubuhnya segar setelah istirahat malam yang panjang.

Dia menghela napas lega, merasa energi di tubuhnya mengalir dengan lancar. Kultivasi semalam telah memberinya kekuatan baru, dan dia merasa lebih percaya diri untuk melanjutkan perjalanan ke depan.

Setelah membersihkan diri, Liu Han keluar dari kamarnya dan turun ke ruang makan penginapan. Aroma roti panggang dan teh herbal segera memenuhi indera penciumannya. Ling Yan sudah duduk di salah satu meja, tampak santai meskipun matanya tetap menunjukkan kewaspadaan seorang murid inti Sekte Pedang Langit.

“Selamat pagi, Kak Ling,” sapa Liu Han sambil mendekat.

Ling Yan tersenyum kecil, menyilakan Liu Han untuk duduk di depannya. “Selamat pagi, Xiao Han. Bagaimana tidurmu?”

“Nyenyak,” jawab Liu Han sambil mengambil secangkir teh yang disediakan oleh pelayan penginapan. “Kak Ling sendiri?”

Ling Yan mengangguk. “Lumayan, meskipun aku masih merasa sedikit lelah. Pertarungan itu benar-benar menguras energiku.”

Mereka mulai menikmati sarapan sederhana yang terdiri dari roti panggang, buah segar, dan sup hangat. Ling Yan memperhatikan Liu Han dengan seksama, ekspresinya perlahan berubah menjadi penasaran.

“Aku merasa ada sesuatu yang berbeda darimu,” kata Ling Yan tiba-tiba.

Liu Han menghentikan suapannya, menatap Ling Yan dengan alis terangkat. “Berbeda? Maksud Kak Ling apa?”

Ling Yan meletakkan cangkir tehnya, matanya menyipit seolah mencoba membaca rahasia Liu Han. “Energi spiritualmu… terasa jauh lebih kuat daripada tadi malam. Jangan bilang kau…”

Dia terdiam sejenak, lalu melanjutkan dengan nada terkejut, “Kau naik tiga ranah kecil dalam satu malam?”

Liu Han sedikit tersentak, meskipun dia mencoba menyembunyikannya. Dia menunduk sejenak, lalu tersenyum kecil. “Sepertinya begitu, Kak Ling.”

Ling Yan menatapnya dengan mata melebar. “Tiga ranah kecil dalam satu malam? Itu bukan sesuatu yang biasa, bahkan untuk murid inti sekalipun. Xiao Han, apa yang sebenarnya kau lakukan semalam?”

Liu Han menggaruk belakang kepalanya dengan canggung, mencoba meredakan kegelisahan Ling Yan. “Aku hanya memanfaatkan sumber daya yang aku miliki, Kak Ling. Aku pikir, jika aku tidak memperkuat diriku sekarang, aku akan menjadi beban saat kita menghadapi hal-hal yang lebih besar di depan.”

Ling Yan menghela napas, tetapi senyum kecil muncul di wajahnya. “Kau benar-benar mengejutkan, Xiao Han. Tapi kau harus hati-hati. Kultivasi yang terlalu cepat tanpa dasar yang kuat bisa menjadi pedang bermata dua. Pastikan kau tidak melewatkan proses memperkuat fondasimu.”

“Aku mengerti, Kak Ling,” jawab Liu Han dengan serius.

Meski masih sedikit bingung dengan kecepatan kultivasi Liu Han, Ling Yan memutuskan untuk tidak mendesaknya lebih jauh. Dia tahu bahwa Liu Han memiliki rahasia yang dia pilih untuk tidak diungkapkan, dan Ling Yan menghormati keputusan itu.

Setelah selesai sarapan, mereka keluar dari penginapan. Ling Yan memimpin jalan menuju gerbang kota, di mana perjalanan menuju Sekte Pedang Langit akan dimulai.

“Kita butuh waktu sekitar dua hari perjalanan untuk mencapai sekte, tapi aku ingin dalam perjalanan ini membuatmu menambah pengalaman dan keterampilan bertarunmu” kata Ling Yan sambil melihat ke arah jalan setapak di depan mereka. “Kau harus bersiap menghadapi perjalanan panjang ini, Xiao Han.”

Liu Han mengangguk, merasa antusias tetapi juga sedikit gugup. Ini adalah langkah besar baginya, sebuah kesempatan untuk memulai hidup baru setelah diusir oleh keluarganya.

“Apakah kau benar-benar yakin aku bisa diterima di Sekte Pedang Langit, Kak Ling?” tanya Liu Han sambil mempercepat langkahnya agar sejajar dengan Ling Yan.

Ling Yan menoleh, tersenyum penuh keyakinan. “Setelah melihat apa yang kau lakukan di Pegunungan Huosu, aku yakin kau memiliki potensi besar. Dengan sedikit bimbingan dan disiplin, kau akan menjadi salah satu murid terbaik sekte ini.”

Liu Han merasa dadanya menghangat mendengar itu. Dia tidak bisa menahan senyuman kecil yang muncul di wajahnya.

“Terima kasih, Kak Ling. Aku tidak akan mengecewakanmu.”

Ling Yan tertawa kecil. “Kita lihat saja nanti. Tapi untuk sekarang, fokuslah pada perjalanan. Siapa tahu, kita mungkin menghadapi bahaya lain di sepanjang jalan.”

Dengan semangat baru dan tekad yang lebih kuat, mereka melangkah ke depan, meninggalkan kota Lembah Jing. Perjalanan menuju Sekte Pedang Langit menjadi babak baru dalam hidup Liu Han, sebuah kesempatan untuk membuktikan dirinya di dunia yang penuh dengan bahaya dan peluang besar.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Darus Sutriatno

Darus Sutriatno

mc nya punya kebiasaan garuk garuk kepala dengan tanpa disadari

2025-01-10

0

Dewo Bumi

Dewo Bumi

Ini ceritanya mirip-mirip film dragon ball 🤭

2025-01-06

0

Iwa Kakap

Iwa Kakap

liu han
xiao han..
mana yg bener thor

2025-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 Aib Keluarga Liu
2 Dunia yang Kejam
3 Takdir yang buruk
4 Buku emas dari masa lampau
5 Jalan Keluar dari Jurang
6 Kesalahpahaman di Pagi Hari
7 Pilihan Jalan yang Baru
8 Pertarungan di Bawah Bayangan Hutan
9 Misteri di Pegunungan Huosu
10 Identitas di Balik Topeng
11 Bangkitnya Kekuatan Tersembunyi
12 Rahasia yang Disembunyikan
13 Mode Transendent dan Lonjakan Kekuatan
14 Ujian dan Tribulasi
15 Sekte Pedang Langit dan Awal Baru
16 Beradaptasi di Pelataran Luar Sekte Pedang Langit
17 Langkah Matahari Emas dan Pertemuan yang Panas
18 Fitnah dan Balas Dendam
19 Sinergi dan Kemajuan
20 Kembali ke Sekte
21 Pertarungan yang berat sebelah
22 Petunjuk Baru dari Buku Emas
23 Pagoda Gravitasi Sepuluh Lantai
24 Kunjungan ke Puncak Xihe
25 Dua Jalan yang Berbeda
26 Latihan Neraka
27 Petunjuk Baru
28 Pertemuan di Tepian Danau
29 Seleksi Dimulai
30 Babak Delapan Besar
31 Pertarungan Final
32 Pertarungan Final II
33 Empat Terbaik dari Pelataran Dalam
34 Sang Pedang Cahaya yang Menggemparkan Benua Selatan
35 Peningkatan kekuatan
36 Misteri terungkap
37 Perjalanan Menuju Ibu Kota Kekaisaran
38 Kedatangan di Ibu Kota Kekaisaran
39 Arahan dan Konflik Lama
40 Konflik lainnya
41 Hubungan yang Semakin Dekat
42 Pembukaan Turnamen
43 Babak pertama
44 Babak pertama II
45 Awal Babak Kedua - Pertarungan Saudara yang Tertunda
46 Babak 24 Besar Dimulai
47 Pertarungan Epik Dua Jenius
48 Dominasi Sang Pedang Cahaya
49 Kesenjangan yang Tak Terjembatani
50 Puncak Turnamen
51 Keajaiban Bocah Pedang Cahaya
52 Putaran Kedua
53 Pertarungan penutup hari ini
54 Persiapan untuk Hari Esok
55 Pertarungan Panas Liu Han vs Lei Zhu
56 Perang saudara
57 Penutupan dan Persiapan
58 Putaran Ketujuh Dimulai
59 Kejutan dari Bocah 14 tahun
60 Putaran Kesembilan Dimulai
61 Pagi yang Berbeda
62 Pertarungan Penuh Kehormatan
63 Pedang Cahaya Menunjukkan Keagungannya
64 Kekuatan Absolute dan Penobatan
65 Penetapan Peringkat Akhir dan Hadiah
66 Malam kebanggaan Sekte Pedang Langit
67 Hanya Kecerobohan Kecil
68 Ceramah Sang Ketua Sekte
69 Perjalanan Pulang yang Penuh Makna
70 Kembali ke Penginapan
71 Kabar yang Mengkhawatirkan
72 Menuju Lembah Wuzi
73 Kekuatan sang Pedang Kehampaan
74 Dalang di Balik Kekacauan ini
75 Kebangkitan Iblis
76 Pilar Ketiga
77 Keputusan yang Diambil
78 Bimbingan di Hutan Bambu
79 Niat Pedang
80 Kembali ke Tempat Ling Bai
81 Teknik Pedang Angin Tak Terlihat
82 Ancaman di Hutan Yinying
83 Kembali di Bawah Komando Hao Jie
84 Tekad Liu Han
85 Tribulasi yang Menggemparkan
86 Monster Kecil di Puncak Xihe
87 Pertempuran di Hutan Yinying
88 Kegelapan Semakin Pekat
89 Mencoba Kekuatan Baru
90 Cahaya Ditengah Kegelapan
91 Mengejar Bahaya
92 Keganasan Mo Yuan
93 Emas dan Perak
94 Hidup dan Mati
95 Kemenangan yang Penuh Korban
96 Bangkit Setelah Perang
97 Putra Suci Sekte Pedang Langit
98 Puncak Langit Perak
99 Langkah ke Pegunungan Yinguang
100 Maksud dari petunjuk
101 Dunia Kecil Penuh Berkah
102 Hampir Saja
103 Warisan yang Tersembunyi
104 Benih Keabadian dan harta tak ternilai
105 Telur Misterius
106 Menembus Ancestor Realm
107 Rahasia Pohon Suci Xingguang dan Tubuh Emas Abadi
108 Pertarungan Melawan Langit
109 Tribulasi Kedua
110 Petir Dewa Ashura
111 Kekuatan yang Mengguncang Dunia
112 Memperdalam Ilmu
113 Misi Baru Liu Han
114 Bertemu Sang Ibu
115 Fakta Sebenarnya
116 Kedamaian Sebelum Petualangan Baru
117 Mencari Kebenaran
118 Menuju Benua Tengah
119 Keganasan Lautan
120 Rintangan Lainnya
121 Tiba di Benua Tengah
122 Kota Guangming
123 Struktur Benua Tengah
124 Kuil Misterius
125 Entitas Kuat Berdatangan
126 Mengambil Kesempatan
127 Monumen Pencerahan
128 Kristal Misterius
129 Ujian Kuil
130 Dunia Baru yang Misterius
131 Pengumuman
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Aib Keluarga Liu
2
Dunia yang Kejam
3
Takdir yang buruk
4
Buku emas dari masa lampau
5
Jalan Keluar dari Jurang
6
Kesalahpahaman di Pagi Hari
7
Pilihan Jalan yang Baru
8
Pertarungan di Bawah Bayangan Hutan
9
Misteri di Pegunungan Huosu
10
Identitas di Balik Topeng
11
Bangkitnya Kekuatan Tersembunyi
12
Rahasia yang Disembunyikan
13
Mode Transendent dan Lonjakan Kekuatan
14
Ujian dan Tribulasi
15
Sekte Pedang Langit dan Awal Baru
16
Beradaptasi di Pelataran Luar Sekte Pedang Langit
17
Langkah Matahari Emas dan Pertemuan yang Panas
18
Fitnah dan Balas Dendam
19
Sinergi dan Kemajuan
20
Kembali ke Sekte
21
Pertarungan yang berat sebelah
22
Petunjuk Baru dari Buku Emas
23
Pagoda Gravitasi Sepuluh Lantai
24
Kunjungan ke Puncak Xihe
25
Dua Jalan yang Berbeda
26
Latihan Neraka
27
Petunjuk Baru
28
Pertemuan di Tepian Danau
29
Seleksi Dimulai
30
Babak Delapan Besar
31
Pertarungan Final
32
Pertarungan Final II
33
Empat Terbaik dari Pelataran Dalam
34
Sang Pedang Cahaya yang Menggemparkan Benua Selatan
35
Peningkatan kekuatan
36
Misteri terungkap
37
Perjalanan Menuju Ibu Kota Kekaisaran
38
Kedatangan di Ibu Kota Kekaisaran
39
Arahan dan Konflik Lama
40
Konflik lainnya
41
Hubungan yang Semakin Dekat
42
Pembukaan Turnamen
43
Babak pertama
44
Babak pertama II
45
Awal Babak Kedua - Pertarungan Saudara yang Tertunda
46
Babak 24 Besar Dimulai
47
Pertarungan Epik Dua Jenius
48
Dominasi Sang Pedang Cahaya
49
Kesenjangan yang Tak Terjembatani
50
Puncak Turnamen
51
Keajaiban Bocah Pedang Cahaya
52
Putaran Kedua
53
Pertarungan penutup hari ini
54
Persiapan untuk Hari Esok
55
Pertarungan Panas Liu Han vs Lei Zhu
56
Perang saudara
57
Penutupan dan Persiapan
58
Putaran Ketujuh Dimulai
59
Kejutan dari Bocah 14 tahun
60
Putaran Kesembilan Dimulai
61
Pagi yang Berbeda
62
Pertarungan Penuh Kehormatan
63
Pedang Cahaya Menunjukkan Keagungannya
64
Kekuatan Absolute dan Penobatan
65
Penetapan Peringkat Akhir dan Hadiah
66
Malam kebanggaan Sekte Pedang Langit
67
Hanya Kecerobohan Kecil
68
Ceramah Sang Ketua Sekte
69
Perjalanan Pulang yang Penuh Makna
70
Kembali ke Penginapan
71
Kabar yang Mengkhawatirkan
72
Menuju Lembah Wuzi
73
Kekuatan sang Pedang Kehampaan
74
Dalang di Balik Kekacauan ini
75
Kebangkitan Iblis
76
Pilar Ketiga
77
Keputusan yang Diambil
78
Bimbingan di Hutan Bambu
79
Niat Pedang
80
Kembali ke Tempat Ling Bai
81
Teknik Pedang Angin Tak Terlihat
82
Ancaman di Hutan Yinying
83
Kembali di Bawah Komando Hao Jie
84
Tekad Liu Han
85
Tribulasi yang Menggemparkan
86
Monster Kecil di Puncak Xihe
87
Pertempuran di Hutan Yinying
88
Kegelapan Semakin Pekat
89
Mencoba Kekuatan Baru
90
Cahaya Ditengah Kegelapan
91
Mengejar Bahaya
92
Keganasan Mo Yuan
93
Emas dan Perak
94
Hidup dan Mati
95
Kemenangan yang Penuh Korban
96
Bangkit Setelah Perang
97
Putra Suci Sekte Pedang Langit
98
Puncak Langit Perak
99
Langkah ke Pegunungan Yinguang
100
Maksud dari petunjuk
101
Dunia Kecil Penuh Berkah
102
Hampir Saja
103
Warisan yang Tersembunyi
104
Benih Keabadian dan harta tak ternilai
105
Telur Misterius
106
Menembus Ancestor Realm
107
Rahasia Pohon Suci Xingguang dan Tubuh Emas Abadi
108
Pertarungan Melawan Langit
109
Tribulasi Kedua
110
Petir Dewa Ashura
111
Kekuatan yang Mengguncang Dunia
112
Memperdalam Ilmu
113
Misi Baru Liu Han
114
Bertemu Sang Ibu
115
Fakta Sebenarnya
116
Kedamaian Sebelum Petualangan Baru
117
Mencari Kebenaran
118
Menuju Benua Tengah
119
Keganasan Lautan
120
Rintangan Lainnya
121
Tiba di Benua Tengah
122
Kota Guangming
123
Struktur Benua Tengah
124
Kuil Misterius
125
Entitas Kuat Berdatangan
126
Mengambil Kesempatan
127
Monumen Pencerahan
128
Kristal Misterius
129
Ujian Kuil
130
Dunia Baru yang Misterius
131
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!