Kesalahpahaman di Pagi Hari

Matahari pagi mulai menyinari hutan, sinarnya yang lembut menembus dedaunan lebat dan masuk ke dalam gua kecil tempat Liu Han dan wanita misterius itu beristirahat. Liu Han duduk di dekat api kecil, memanggang potongan daging belut yang dia bawa sebelumnya. Aroma harum dari daging panggang mulai memenuhi udara, bercampur dengan embusan angin pagi yang dingin.

Dia sesekali melirik ke arah wanita yang masih pingsan di sudut gua, terbaring dengan wajah pucat. Meski tidak tahu siapa dia, Liu Han merasa bersyukur bahwa wanita itu masih hidup setelah pertempuran sengit semalam.

“Semoga dia segera sadar,” gumam Liu Han sambil membalik potongan daging di atas bara. “Aku sudah menghabiskan pil penyembuh untuk merawatnya.”

Namun, suara pelan dari arah wanita itu membuat Liu Han menghentikan kegiatannya. Dia menoleh, dan mendapati wanita itu mulai bergerak. Perlahan, matanya terbuka, menatap langit-langit gua dengan ekspresi bingung.

Wanita itu mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya pandangannya tertuju pada Liu Han yang sedang duduk di dekat api. Tatapan bingungnya dengan cepat berubah menjadi curiga.

“Kau… siapa kau?!” serunya sambil berusaha bangkit, meski tubuhnya masih lemah.

Liu Han buru-buru menenangkan. “Tenang dulu. Aku hanya membantumu. Kau terluka parah tadi malam setelah—”

Namun, sebelum dia sempat menjelaskan, wanita itu sudah berdiri meski sedikit sempoyongan. Tatapan dingin dan penuh amarah terpancar dari matanya.

“Kau... apa yang sudah kau lakukan padaku?!” teriaknya sambil mengangkat tangannya, mengumpulkan energi spiritual yang tersisa.

“Apa? Aku tidak melakukan apa-apa!” jawab Liu Han, mundur dengan tangan terangkat.

Wanita itu tidak mempercayainya. Dia memeriksa tubuhnya sendiri, memastikan pakaian dan barang-barangnya masih utuh. Namun, kondisi fisiknya yang lemah membuatnya mengira yang terburuk.

“Kau bajingan rendah! Beraninya kau bertindak tak senonoh padaku!” teriaknya dengan suara penuh kemarahan.

Energi spiritual berwarna ungu gelap mulai berkumpul di tangannya, membentuk sebuah bola energi yang mengarah langsung ke Liu Han.

“Oi, tunggu dulu! Aku hanya menyelamatkanmu! Tidak ada hal buruk yang terjadi!” Liu Han mencoba menjelaskan, tapi wanita itu tidak mendengar.

Bola energi itu melesat cepat ke arah Liu Han. Meski kekuatan spiritualnya lemah karena pertarungan semalam, energi dari serangan itu masih cukup untuk membunuh Liu Han jika dia terkena langsung.

Dengan refleks, Liu Han melompat ke samping, membuat bola energi itu menghantam dinding gua dan menciptakan ledakan kecil yang menghancurkan batu di sekitarnya.

Wanita itu kembali menyerang, kali ini dengan tinjunya yang dilapisi energi spiritual. Liu Han, yang tidak ingin melawan, terus menghindar sambil mencoba berbicara.

“Tunggu! Kau salah paham!” teriak Liu Han.

Namun, wanita itu tidak peduli. Setiap serangannya semakin cepat, dan Liu Han hanya bisa bertahan dengan mengandalkan kelincahannya.

“Kau tidak akan bisa lari!”

Wanita itu melompat, mencoba menghantam Liu Han dengan serangan terakhirnya. Namun, tubuhnya yang masih lemah membuatnya kehilangan keseimbangan di udara. Liu Han melihat celah itu dan menangkap pergelangan tangannya untuk menghentikan serangan.

“Dengar aku dulu!” seru Liu Han, menahan serangan dengan tenaga yang cukup untuk tidak melukainya.

Wanita itu mencoba melepaskan diri, tapi kekuatannya sudah habis. Napasnya memburu, dan tubuhnya bergetar karena kelelahan.

“Kau...” gumamnya, matanya mulai kehilangan fokus.

“Aku tidak melakukan apa-apa padamu,” kata Liu Han dengan nada lebih tenang. “Aku hanya membawamu ke tempat aman setelah kau pingsan. Itu saja.”

Wanita itu terdiam sejenak, menatap mata keemasan Liu Han yang penuh keteguhan. Dia mulai menyadari bahwa pria di depannya tidak menunjukkan tanda-tanda niat buruk.

“Jadi… kau tidak menyentuhku?” tanyanya dengan suara melemah.

“Tentu saja tidak!” Liu Han menjawab tegas. “Aku bahkan tidak tahu siapa kau!”

Mendengar itu, wanita itu akhirnya melepaskan tangannya dari cengkeraman Liu Han. Dia tersungkur di tanah, tubuhnya terlalu lemah untuk berdiri lagi.

“Kalau begitu... maaf,” katanya pelan, suaranya nyaris seperti bisikan.

Liu Han mendesah lega, lalu membantu wanita itu kembali duduk di sudut gua. Dia mengambil mangkuk sederhana dari cincin penyimpanannya, menuangkan sup herbal yang dia buat dari bahan-bahan di sepanjang perjalanan.

“Minumlah ini. Kau butuh energi,” katanya sambil menyodorkan mangkuk itu.

Wanita itu ragu sejenak, tetapi akhirnya menerima mangkuk itu dan mulai meminumnya perlahan. Wajahnya yang tegang mulai melunak seiring dengan rasa hangat dari sup herbal itu mengalir ke tubuhnya.

“Aku benar-benar minta maaf,” katanya setelah beberapa saat. “Aku terlalu cepat menuduhmu.”

Liu Han hanya menggeleng. “Kau tidak salah. Dalam situasi seperti itu, aku juga mungkin akan berpikir hal yang sama. Tapi aku pastikan, aku hanya ingin membantumu.”

Wanita itu menatap Liu Han dengan tatapan campuran rasa terima kasih dan rasa bersalah. “Namaku Ling Yan. Terima kasih karena telah menyelamatkanku.”

Liu Han tersenyum tipis. “Aku Liu Han. Dan kurasa kita butuh lebih dari sekadar perkenalan. Apa yang terjadi semalam? Kenapa mereka menyerangmu?”

Ling Yan menunduk, wajahnya serius. “Itu... cerita panjang. Tapi aku tidak bisa tinggal di sini terlalu lama. Ada lebih banyak musuh yang mungkin sedang mencariku.”

Liu Han menyadari bahwa situasi ini lebih rumit daripada yang dia duga. “Kalau begitu, kau harus pulih dulu. Kita bisa mencari cara untuk keluar dari hutan ini setelah itu.”

Ling Yan mengangguk pelan, lalu kembali bersandar pada dinding gua. Meski rasa takut sempat menghantuinya, dia kini merasa sedikit lebih tenang di bawah perlindungan Liu Han.

Sementara itu, Liu Han menatap api yang mulai redup, memikirkan langkah selanjutnya. Dengan Ling Yan di sisinya, perjalanan keluar dari hutan ini akan menjadi lebih rumit.

Setelah Ling Yan pulih sebagian berkat sup herbal dan perawatan sederhana Liu Han, suasana di dalam gua menjadi lebih tenang. Ling Yan duduk bersandar di dinding, menatap api kecil yang perlahan mengecil, sementara Liu Han sibuk menambahkan ranting-ranting kering untuk menjaga api tetap menyala.

Setelah beberapa saat hening, Ling Yan menarik napas panjang dan mulai berbicara.

"Kurasa kau berhak tahu siapa aku sebenarnya," katanya pelan. "Namaku Ling Yan. Aku adalah salah satu murid inti dari Sekte Pedang Langit."

Liu Han mendongak, terkejut mendengar nama sekte yang terkenal itu. Sekte Pedang Langit adalah salah satu sekte besar di wilayah selatan, dikenal karena murid-muridnya yang kuat dan disiplin yang ketat.

"Sekte Pedang Langit?" ulang Liu Han.

Ling Yan mengangguk. "Benar. Aku ditugaskan oleh sekte untuk menyelidiki markas sebuah organisasi bandit yang baru-baru ini mulai meresahkan warga di sekitar wilayah pegunungan Huosu. Mereka tidak hanya merampok para pedagang, tetapi juga membunuh tanpa ampun. Akibatnya, banyak pedagang yang waswas dan mulai menghindari rute di sekitar pegunungan ini."

Dia menatap Liu Han, ekspresinya serius. "Aku hampir berhasil menemukan markas utama mereka, tapi sepertinya mereka sudah tahu bahwa aku mengawasi. Itulah sebabnya aku disergap oleh orang-orang berjubah hitam tadi malam."

Liu Han mengangguk pelan, mencerna cerita Ling Yan. Dia bisa merasakan kelelahan yang tersirat dalam suaranya, meskipun wanita itu berusaha terlihat tegar.

"Bagaimana denganmu?" tanya Ling Yan tiba-tiba, menatap Liu Han dengan rasa ingin tahu. "Apa yang membuat seorang pemuda seperti kau berkeliaran sendirian di tempat berbahaya seperti ini?"

Liu Han terdiam sejenak, menimbang apa yang harus dia ceritakan. Akhirnya, dia memutuskan untuk berbicara jujur, meski tanpa menyebutkan buku emas yang menjadi rahasianya.

"Aku berasal dari kota Fangchi," katanya pelan. "Aku... diusir dari keluarga Liu."

"Diusir?" Ling Yan mengernyit. "Kenapa?"

Liu Han menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. "Keluarga Liu menganggapku sebagai aib. Dibandingkan sepupu-sepupuku, aku dianggap tidak berbakat dalam kultivasi. Ayahku tewas dalam misi, dan ibuku koma. Tanpa siapa pun untuk melindungiku, aku hanya menjadi beban di mata mereka."

Dia tertawa kecil, penuh rasa pahit. "Akhirnya, mereka memutuskan bahwa aku tidak layak tinggal di rumah keluarga besar. Jadi, di sinilah aku, mencoba bertahan hidup di dunia yang tidak peduli pada yang lemah."

Ling Yan memandang Liu Han dengan tatapan tidak percaya. "Tunggu... kau sekarang berada di ranah *Qi Gathering* lapisan kedua, kan? Bagaimana mungkin mereka menganggapmu tidak berbakat? Untuk anak seusiamu, itu sudah cukup tinggi."

Liu Han hanya mengangkat bahu, tidak berniat menjelaskan lebih jauh. Dia tidak bisa menceritakan tentang buku emas itu, terutama pada seseorang yang baru dia kenal.

"Aku tidak tahu. Mungkin mereka hanya ingin alasan untuk menyingkirkanku," jawabnya singkat.

Ling Yan terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis. "Keluargamu mungkin tidak menghargaimu, tapi menurutku kau punya potensi. Kau berhasil menyelamatkanku tadi malam, dan aku yakin itu bukan kebetulan. Kau lebih kuat daripada yang kau kira."

Liu Han hanya tersenyum kecil, merasa sedikit canggung dengan pujian itu.

Setelah beberapa saat, Ling Yan melanjutkan. "Kau tahu, Liu Han, Sekte Pedang Langit selalu mencari bakat baru. Dengan kemampuanmu sekarang, kau pasti bisa menjadi murid di sana. Aku bahkan bisa merekomendasikanmu langsung."

Mata Liu Han melebar mendengar itu. "Kau... serius?"

"Tentu saja," jawab Ling Yan dengan yakin. "Sekte Pedang Langit adalah tempat di mana bakat seperti milikmu bisa berkembang. Ditambah lagi, aku sudah menganggapmu seperti adikku sendiri sekarang."

Liu Han tertegun mendengar kata-kata itu. Dia tidak pernah membayangkan bahwa pertemuannya dengan Ling Yan akan mengarah ke sesuatu yang sebesar ini.

"Adik, ya?" gumamnya sambil tersenyum.

Ling Yan tertawa kecil. "Kenapa? Tidak suka punya kakak seperti aku?"

Liu Han menggeleng sambil tertawa pelan. "Tidak, bukan itu. Aku hanya belum pernah memiliki seseorang yang memanggilku adik sebelumnya. Rasanya... aneh."

Mereka berdua tertawa ringan, dan suasana yang semula tegang perlahan mencair. Meskipun perjalanan mereka masih panjang dan penuh bahaya, keduanya merasa lebih tenang karena memiliki satu sama lain untuk diandalkan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Harman Loke

Harman Loke

seeeeemaaaaaaaaaangaaaaaaaaattt teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss Liu Han

2025-02-07

0

Har Yanto

Har Yanto

crita membosankn

2025-02-03

0

Darus Sutriatno

Darus Sutriatno

ayo rintis prestasimu

2025-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Aib Keluarga Liu
2 Dunia yang Kejam
3 Takdir yang buruk
4 Buku emas dari masa lampau
5 Jalan Keluar dari Jurang
6 Kesalahpahaman di Pagi Hari
7 Pilihan Jalan yang Baru
8 Pertarungan di Bawah Bayangan Hutan
9 Misteri di Pegunungan Huosu
10 Identitas di Balik Topeng
11 Bangkitnya Kekuatan Tersembunyi
12 Rahasia yang Disembunyikan
13 Mode Transendent dan Lonjakan Kekuatan
14 Ujian dan Tribulasi
15 Sekte Pedang Langit dan Awal Baru
16 Beradaptasi di Pelataran Luar Sekte Pedang Langit
17 Langkah Matahari Emas dan Pertemuan yang Panas
18 Fitnah dan Balas Dendam
19 Sinergi dan Kemajuan
20 Kembali ke Sekte
21 Pertarungan yang berat sebelah
22 Petunjuk Baru dari Buku Emas
23 Pagoda Gravitasi Sepuluh Lantai
24 Kunjungan ke Puncak Xihe
25 Dua Jalan yang Berbeda
26 Latihan Neraka
27 Petunjuk Baru
28 Pertemuan di Tepian Danau
29 Seleksi Dimulai
30 Babak Delapan Besar
31 Pertarungan Final
32 Pertarungan Final II
33 Empat Terbaik dari Pelataran Dalam
34 Sang Pedang Cahaya yang Menggemparkan Benua Selatan
35 Peningkatan kekuatan
36 Misteri terungkap
37 Perjalanan Menuju Ibu Kota Kekaisaran
38 Kedatangan di Ibu Kota Kekaisaran
39 Arahan dan Konflik Lama
40 Konflik lainnya
41 Hubungan yang Semakin Dekat
42 Pembukaan Turnamen
43 Babak pertama
44 Babak pertama II
45 Awal Babak Kedua - Pertarungan Saudara yang Tertunda
46 Babak 24 Besar Dimulai
47 Pertarungan Epik Dua Jenius
48 Dominasi Sang Pedang Cahaya
49 Kesenjangan yang Tak Terjembatani
50 Puncak Turnamen
51 Keajaiban Bocah Pedang Cahaya
52 Putaran Kedua
53 Pertarungan penutup hari ini
54 Persiapan untuk Hari Esok
55 Pertarungan Panas Liu Han vs Lei Zhu
56 Perang saudara
57 Penutupan dan Persiapan
58 Putaran Ketujuh Dimulai
59 Kejutan dari Bocah 14 tahun
60 Putaran Kesembilan Dimulai
61 Pagi yang Berbeda
62 Pertarungan Penuh Kehormatan
63 Pedang Cahaya Menunjukkan Keagungannya
64 Kekuatan Absolute dan Penobatan
65 Penetapan Peringkat Akhir dan Hadiah
66 Malam kebanggaan Sekte Pedang Langit
67 Hanya Kecerobohan Kecil
68 Ceramah Sang Ketua Sekte
69 Perjalanan Pulang yang Penuh Makna
70 Kembali ke Penginapan
71 Kabar yang Mengkhawatirkan
72 Menuju Lembah Wuzi
73 Kekuatan sang Pedang Kehampaan
74 Dalang di Balik Kekacauan ini
75 Kebangkitan Iblis
76 Pilar Ketiga
77 Keputusan yang Diambil
78 Bimbingan di Hutan Bambu
79 Niat Pedang
80 Kembali ke Tempat Ling Bai
81 Teknik Pedang Angin Tak Terlihat
82 Ancaman di Hutan Yinying
83 Kembali di Bawah Komando Hao Jie
84 Tekad Liu Han
85 Tribulasi yang Menggemparkan
86 Monster Kecil di Puncak Xihe
87 Pertempuran di Hutan Yinying
88 Kegelapan Semakin Pekat
89 Mencoba Kekuatan Baru
90 Cahaya Ditengah Kegelapan
91 Mengejar Bahaya
92 Keganasan Mo Yuan
93 Emas dan Perak
94 Hidup dan Mati
95 Kemenangan yang Penuh Korban
96 Bangkit Setelah Perang
97 Putra Suci Sekte Pedang Langit
98 Puncak Langit Perak
99 Langkah ke Pegunungan Yinguang
100 Maksud dari petunjuk
101 Dunia Kecil Penuh Berkah
102 Hampir Saja
103 Warisan yang Tersembunyi
104 Benih Keabadian dan harta tak ternilai
105 Telur Misterius
106 Menembus Ancestor Realm
107 Rahasia Pohon Suci Xingguang dan Tubuh Emas Abadi
108 Pertarungan Melawan Langit
109 Tribulasi Kedua
110 Petir Dewa Ashura
111 Kekuatan yang Mengguncang Dunia
112 Memperdalam Ilmu
113 Misi Baru Liu Han
114 Bertemu Sang Ibu
115 Fakta Sebenarnya
116 Kedamaian Sebelum Petualangan Baru
117 Mencari Kebenaran
118 Menuju Benua Tengah
119 Keganasan Lautan
120 Rintangan Lainnya
121 Tiba di Benua Tengah
122 Kota Guangming
123 Struktur Benua Tengah
124 Kuil Misterius
125 Entitas Kuat Berdatangan
126 Mengambil Kesempatan
127 Monumen Pencerahan
128 Kristal Misterius
129 Ujian Kuil
130 Dunia Baru yang Misterius
131 Pengumuman
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Aib Keluarga Liu
2
Dunia yang Kejam
3
Takdir yang buruk
4
Buku emas dari masa lampau
5
Jalan Keluar dari Jurang
6
Kesalahpahaman di Pagi Hari
7
Pilihan Jalan yang Baru
8
Pertarungan di Bawah Bayangan Hutan
9
Misteri di Pegunungan Huosu
10
Identitas di Balik Topeng
11
Bangkitnya Kekuatan Tersembunyi
12
Rahasia yang Disembunyikan
13
Mode Transendent dan Lonjakan Kekuatan
14
Ujian dan Tribulasi
15
Sekte Pedang Langit dan Awal Baru
16
Beradaptasi di Pelataran Luar Sekte Pedang Langit
17
Langkah Matahari Emas dan Pertemuan yang Panas
18
Fitnah dan Balas Dendam
19
Sinergi dan Kemajuan
20
Kembali ke Sekte
21
Pertarungan yang berat sebelah
22
Petunjuk Baru dari Buku Emas
23
Pagoda Gravitasi Sepuluh Lantai
24
Kunjungan ke Puncak Xihe
25
Dua Jalan yang Berbeda
26
Latihan Neraka
27
Petunjuk Baru
28
Pertemuan di Tepian Danau
29
Seleksi Dimulai
30
Babak Delapan Besar
31
Pertarungan Final
32
Pertarungan Final II
33
Empat Terbaik dari Pelataran Dalam
34
Sang Pedang Cahaya yang Menggemparkan Benua Selatan
35
Peningkatan kekuatan
36
Misteri terungkap
37
Perjalanan Menuju Ibu Kota Kekaisaran
38
Kedatangan di Ibu Kota Kekaisaran
39
Arahan dan Konflik Lama
40
Konflik lainnya
41
Hubungan yang Semakin Dekat
42
Pembukaan Turnamen
43
Babak pertama
44
Babak pertama II
45
Awal Babak Kedua - Pertarungan Saudara yang Tertunda
46
Babak 24 Besar Dimulai
47
Pertarungan Epik Dua Jenius
48
Dominasi Sang Pedang Cahaya
49
Kesenjangan yang Tak Terjembatani
50
Puncak Turnamen
51
Keajaiban Bocah Pedang Cahaya
52
Putaran Kedua
53
Pertarungan penutup hari ini
54
Persiapan untuk Hari Esok
55
Pertarungan Panas Liu Han vs Lei Zhu
56
Perang saudara
57
Penutupan dan Persiapan
58
Putaran Ketujuh Dimulai
59
Kejutan dari Bocah 14 tahun
60
Putaran Kesembilan Dimulai
61
Pagi yang Berbeda
62
Pertarungan Penuh Kehormatan
63
Pedang Cahaya Menunjukkan Keagungannya
64
Kekuatan Absolute dan Penobatan
65
Penetapan Peringkat Akhir dan Hadiah
66
Malam kebanggaan Sekte Pedang Langit
67
Hanya Kecerobohan Kecil
68
Ceramah Sang Ketua Sekte
69
Perjalanan Pulang yang Penuh Makna
70
Kembali ke Penginapan
71
Kabar yang Mengkhawatirkan
72
Menuju Lembah Wuzi
73
Kekuatan sang Pedang Kehampaan
74
Dalang di Balik Kekacauan ini
75
Kebangkitan Iblis
76
Pilar Ketiga
77
Keputusan yang Diambil
78
Bimbingan di Hutan Bambu
79
Niat Pedang
80
Kembali ke Tempat Ling Bai
81
Teknik Pedang Angin Tak Terlihat
82
Ancaman di Hutan Yinying
83
Kembali di Bawah Komando Hao Jie
84
Tekad Liu Han
85
Tribulasi yang Menggemparkan
86
Monster Kecil di Puncak Xihe
87
Pertempuran di Hutan Yinying
88
Kegelapan Semakin Pekat
89
Mencoba Kekuatan Baru
90
Cahaya Ditengah Kegelapan
91
Mengejar Bahaya
92
Keganasan Mo Yuan
93
Emas dan Perak
94
Hidup dan Mati
95
Kemenangan yang Penuh Korban
96
Bangkit Setelah Perang
97
Putra Suci Sekte Pedang Langit
98
Puncak Langit Perak
99
Langkah ke Pegunungan Yinguang
100
Maksud dari petunjuk
101
Dunia Kecil Penuh Berkah
102
Hampir Saja
103
Warisan yang Tersembunyi
104
Benih Keabadian dan harta tak ternilai
105
Telur Misterius
106
Menembus Ancestor Realm
107
Rahasia Pohon Suci Xingguang dan Tubuh Emas Abadi
108
Pertarungan Melawan Langit
109
Tribulasi Kedua
110
Petir Dewa Ashura
111
Kekuatan yang Mengguncang Dunia
112
Memperdalam Ilmu
113
Misi Baru Liu Han
114
Bertemu Sang Ibu
115
Fakta Sebenarnya
116
Kedamaian Sebelum Petualangan Baru
117
Mencari Kebenaran
118
Menuju Benua Tengah
119
Keganasan Lautan
120
Rintangan Lainnya
121
Tiba di Benua Tengah
122
Kota Guangming
123
Struktur Benua Tengah
124
Kuil Misterius
125
Entitas Kuat Berdatangan
126
Mengambil Kesempatan
127
Monumen Pencerahan
128
Kristal Misterius
129
Ujian Kuil
130
Dunia Baru yang Misterius
131
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!