Drama Arkan di pagi hari

Pagi hari, Arkan baru saja selesai mandi. Maid membantunya untuk bersiap, karena hari ini Arkan akan kembali bersekolah. Yah, Mars memang menyekolahkan Arkan di salah satu playgroup terbaik. Agar, putranya itu memiliki teman sebayanya dan dapat belajar lebih. Karena dirinya tak bisa seharian memantau dan mengajarkan putranya.

"Tuan kecil, hari ini pakai seragam coklat." Ujar Maid itu sembari membawakan seragam milik Arkan.

Bocah menggemaskan itu baru saja memakai celana dalamnya, raut wajahnya tampak kesal. Ia menatap wanita paruh baya yang tengah menyiapkan pakaian dan juga perlengkapannya yang lain.

"Mommy Alkan mana? Kok nda ke kamal Alkan? Alkan kan mau cekolah loh!" Protes Arlan.

Maid itu mengerutkan keningnya heran, "Mommy ...,"

"Mommy Lolaa, mommy tilina Alkan yang tantik itu! Maca bibi nda tahu, yang tantik itu loooh." Seru Arkan dengan tatapan menggemaskan.

Maid pun tersenyum mendengar ucapan bocah menggemaskan di hadapannya, "Oh, maksudnya Nona Aurora. Tuan sama Nona belum keluar kamar, mungkin masih tidur."

"Macih tidul?! Jam belapaaa ini? Alkan mau cipa-ciapna cama mommy Lolaaa, cini bajunya."

"EH?!" Maid itu kaget saat Arkan mengambil seragam sekolahnya dan berlari keluar kamar. Panik, ia langsung mengejar nya karena khawatir sang tuan marah karena tak menjaga putranya dengan baik. Namun, Arkan berlari kencang. Ia menaiki tangga dengan cepat untuk sampai ke kamar orang tuanya.

"MOMMYY! MOMMYYY! MOMMY LOLAAAAA!"

"Tuan kecil, tolong hati-hati!" Seru Maid itu yang panik. Tubuhnya berisi, membuatnya sulit menaiki tangga dengan cepat. Arkan berlari ke kamar orang tuanya, ia langsung mengetuk pintu kamar dengan sangat kencang.

TOK!

TOK!

"MOMMYYY! MOMMYY! ALKAN MAU BELANGKAAT CEKOLAAAH! MOMMY!"

Teriakan Arkan tentu mengganggu tidur sepasang suami istri yang tengah berpelukan di atas ranjang? Berpelukan? Ya, setelah malam drama menangis, Mars menenangkan Aurora dengan cara tidur sambil memeluknya. Aurora pun tak menolak, ia merasa nyaman di pelukan suami tampannya itu.

"Siapa?" Tanya Aurora dengan suara lirih, ia tak sanggup membuka matanya yang terasa lengket.

"Arkan, dia mau sekolah." Balas Mars, pria itu bergegas duduk untuk menghampiri pintu.

Tok!

Tok!

"MOMMYY! EKHEEE! ALKAN MAU CEKOLAH HIKS. .. NANTI TELAMBAT, BELOM PAKAI BAJU CEKOLAH HIKS ...."

Mars mengusap kasar wajahnya, drama apalagi yang putranya itu lakukan? Pria itu menghela nafas pelan, ia beranjak berdiri dan berjalan menuju pintu untuk membukanya. Sementara Aurora? Gadis itu memilih tidur kembali sembari memeluk gulingnya.

Cklek!

"Ada ap ...." Mars kaget melihat wajah putranya yang sudah di banjiri oleh air mata. Dirinya heran, mengapa bocah itu sampai menangis seperti ini.

"Gecel hiks ... Alkan mau mommy na Alkan hiks ...."

"Tuan maafkan saya, Tuan kecil tidak mau memakai pakaian sekolahnya. Dia tadi langsung berlari kesini untuk mencari nona." Ucap Maid yang mengejar Arkan tadi sembari menundukkan kepalanya.

Pantas saja putranya datang ke kamarnya tanpa memakai pakaian, hanya memakai celana dalam berwarna hitam bergambar beruang putih. Biasanya putranya sangat mandiri, bahkan sudah bisa memakai pakaiannya sendiri. Tak pernah ada kejadian seperti ini. Kenapa setelah ada Aurora, putranya itu jadi serba tidak bisa?

"Arkan, pakai bajumu. Jangan manja, mommy masih tidur." Tegur Mars dengan tegas.

"Nda mau! Geceeeel!" Arkan mendorong kaki Mars, bocah menggemaskan itu menemukan celah untuk masuk ke dalam kamar. Mars membiarkan saja, dia sudah tak bisa lagi menahannya.

"Tuan ...,"

"Biarkan saja, terima kasih. Bibi bisa mengurus yang lain." Ucap Mars pada maid itu.

Mars kembali menutup pintu, ia beralih menatap putranya yang sedang berusaha membangunkan Aurora. Dari cara memanggilnya, dan menggoyangkan lengannya tapi sang mommy tidak bangun juga.

"Mommy hiks ... Alkan mau cekolaaaah hiks. ..."

"Sini, Daddy bantu pakaikan seragam." Saat Mars akan mengambil pakaian seragam Arkan, putranya itu justru kembali menarik seragamnya dan memeluknya dengan erat.

"Alkan mau cama Mommy, Daddy canaaaa!"

"Arkan, jangan manja seperti ini! Pakai seragam mu sendiri! Biasanya kamu pakai seragam sendiri, jangan ganggu mommy tidur! Kalau kamu nakal, daddy akan menghukum mu! Mengerti?" Teguran Mars membuat Arkan kembali menangis.

"Kenapa sih?" Aurora terbangun karena mendengar suara kencang suaminya. Ia beranjak duduk dan melihat Arkan yang sudah menangis di hadapannya. Tentunya, Aurora terkejut, ia langsung menatap Mars meminta penjelasan.

"Kenapa? Kamu memarahinya?" Aurora belum sadar sepenuhnya, tapi ia mendengar suara kencang Mars memarahi putranya. Mars tak menjawab, ia masih menatap tajam putranya yang terus menangis. Aurora merasa tak tega, ia mengelus wajah Arkan yang basah karena air mata.

"Alkan mau di pakaikan celagam cama mommy kayak teman Alkan hiks ... katanya teman Alkan di ulus cama mommynya, Alkan nda pelnah hiks ... cekalang Alkan ada mommy maca nda boleh hiks ... di malahi tadi Alkan cama Daddy Mommy hiks ..." Adu Arkan dengan serangkaian drama tangis yang ia buat.

"Sayang ... sayang ... sayang, cup ... cup ... udah berhenti nangisnya. Sini, mommy bantu pakaikan seragamnya." Aurora meraih seragam milik Alkan, ia turun dari ranjang dan membantu anak itu memakainya.

Mars memilih masuk kamar mandi untuk bersiap ke kantor, ia sedikit merasa menyesal atas perkataannya tadi pada putranya. Tak seharusnya dia memarahi Arkan, tapi tadi dia hanya kesal karena tingkah manja putranya itu yang tak biasanya.

"Malah lah itu Daddy," ujar Arkan sembari menatap wajah Aurora yang sedang serius memakaikan kancing seragamnya.

"Biarkan, Daddy mu itu selalu marah-marah. Cepat tua, Mommy cari suami baru nanti." Balas Aurora.

"Jangaaan hiks ... jangan cali cuami baluuu hiks ...." Arkan justru menangis kembali, Aurora tentu bingung dan tak merasa dirinya salah bicara.

"Hei, kenapa menangis lagi?" Bingung Aurora.

"Kalau Mommy cali cuami balu, nanti ada anak balu lagi hiks ... Alkan nda cama Mommy lagi hiks ... jangan cali cuami baluuu hiks ... cama Daddy na Alkan aja hiks ... Daddy j3lek, tapi Alkan cayang hiks ... jangan yang Mommy yah, cama Daddy na Alkan aja hiks ...."

Aurora hampir tertawa di buatnya, ia merasa lucu dengan celotehan Arkan yang menurutnya sangat menggemaskan. Selesai memakaikan anak sambungnya itu pakaian sekolah, Aurora menyisir rambut Arkan dengan rapih.

"Tunggu di meja makan yah, Mommy siap-siap juga." Pinta Aurora.

"Ciap-ciap antal Alkaaan?!" Seru Arkan dengan semangat, tatapannya terlihat membulat sempurna.

"Tentu saja, Mommy ingin tahu dimana sekolah Arkan. Biar teman-teman Arkan juga tahu, Arkan sekarang sudah punya Mommy."

Arkan mengangguk gemas, ia lali m3ng3cup pipi Aurora sebelum berlari ke kamarnya. Aurora gemas dengan tingkah bocah itu, ia memegangi pipinya yang baru saja di k3cup oleh Arkan.

"Hais anak itu, sangat lucu." Gumamnya yang merasa gemas.

Aurora beranjak berdiri, dia mendekati nakas untuk mengambil ponselnya. Bertepatan dengan itu, pintu kamar mandi terbuka. Aurora masih fokus melihat ponselnya untuk mengecek pesan yang masuk. Namun tiba-tiba, ia merasakan seseorang yang berdiri di belakang tubuhnya. Reflek, Aurora menoleh.

"KAMUUU?! NGAPAIN CUMAN PAKE HANDUK?!" Teriak Aurora yang kaget melihat Mars hanya mengenakan handuk di bawah perut.

"Apa lagi? Saya juga ingin seperti Arkan yang di urus olehmu."

"Hah?!"

___

Jangan lupa dukungannya kawaaan🤩

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

hadeuh mars² barusan kamu agak emosi ngadepin anakmu yg ingin dimanja mommy barunya lah kok jd malah ikutan ingin dimanja sm bini barumu juga 🤣🤣

2024-11-12

5

Fitri Prasetyo

Fitri Prasetyo

Arkan, apapun yang kamu mau ke Mommy Lola mu, Daddymu juga pingin Arkan.. Daddymu gak mau kalah denganmu.. 😂😂😂

2024-11-12

6

miss Han

miss Han

/Facepalm/bbbuuuaahhhhhahhaahah
tadi yg rewel si kecil sekarang gantian bayi besar juga pingin diurus/Grin/

2024-11-12

5

lihat semua
Episodes
1 Situasi yang berbeda
2 Tak ada pilihan
3 Hati yang terikat
4 Dia sudah menjadi istri saya!
5 Si gadis pecicilan
6 Alkan nda mau punya ibu tiliii!
7 Rasa kecewa seorang putri
8 Kakak tantik, ibu tili Alkan?!
9 Panggil Mars! Jangan Planet!
10 Kehebohan di dapur
11 Jangan memasak, jika kamu akan terluka
12 Aku tidak suka!
13 Kucing nakal!
14 Tidak mau di jandakan
15 Drama Arkan di pagi hari
16 Mulai posesif
17 Aku akan menjaganya
18 Dunia saya yang baru adalah kamu ~Mars
19 Cerita Arkan
20 Kedatangan adik ipar
21 Minta ponakan baru~
22 Perasaan yang mulai tumbuh
23 Tingkah Aurora
24 Ujian menantu
25 Demam dadakan
26 Ego seorang ayah
27 Perhatian yang di impikan
28 Gara-gara martabak
29 Diam nya Mars
30 Bahagiakan dia!
31 Saran adik ipar
32 Terjebak rencana sendiri
33 Jual aja, Mommy!
34 Kepedulian seorang anak
35 Bubuuul
36 Sulit menebak
37 Manjanya Aurora
38 Langkah yang Mars ambil
39 Ada yang harus kamu tahu~
40 Tak ingin kehilangan lagi
41 Kejailan Arkan
42 Jailnya Aurora
43 Nda enak pelacaan Alkan ini
44 Hadiah dari suami
45 Salah sangka
46 Memberikan hakmu
47 Tanda cinta
48 Tamu bulanan
49 Manjanya seorang putri
50 Kehebohan Arkan
51 Menciptakan momen berdua
52 Tingkah istri kecil Tuan Mars
53 Isi Paket Aurora
54 Kebahagiaan sederhana Arkan
55 Cemburunya Mars
56 Adek balu nya kapan?
57 Bulan madu 1
58 Bulan madu 2
59 Bulan Madu 3
60 Orang yang sama?
61 Terlupakan
62 Nda enaaaak!
63 Selesainya masa kebebasan Arkan
64 Kebahagiaan manis keluarga kecil
65 Berpisah sementara
66 Tak sengaja
67 Bangganya Mars
68 Perhatiannya mama mertua
69 Kedatangan yang tak di harapkan
70 Sikap tegas Aurora
71 Kehebohan Zeeya
72 Pembelaan mertua
73 Kamu tidak tahu seberapa bar-bar nya aku!
74 Acara Tuan Mark
75 Kata cinta yang sangat berarti
76 Mual~
77 Aku mengenalnya!
78 Rahasia besar yang di sembunyikan
79 Tak mudah percaya
80 Rekaman kenangan
81 Arkan, si bocah hobi jajan
82 Cinta bertepuk sebelah tangan
83 Tertangkap juga
84 Cucu kesayangan kakek Ansel
85 Lari pagi
86 Hasil yang tak sesuai harapan
87 Keterkejutan Evano & Julia
88 Alkan lapal
89 Hamil?
90 Kehamilan Aurora
91 Drama ngidamnya Mars
92 Perhatian mertua
93 Kekasih Denzel?
94 Membujuk istri
95 Alkan mau potong lambut!
96 Pintar VS cerdik
97 Ledekan Jimmy
98 Sidang penetapan hukuman
99 Dia sangat meratukanku
100 Jemput Arkan
101 Bukan suami yang sempurna
102 Nda boleh lebut mommy tili olang!
103 Kedatangan Denzel
104 Di labraak
105 Ke lumah kakeeeek!
106 Berharap tak pernah tahu
107 Salah lagi
108 Titipan yang salah
109 Tragedi
110 Putraku atau putramu?
111 Terbongkar!
112 Si belok!
113 Kebijakan Aurora
114 Kembar
115 Susu hamil
116 Mood ibu hamil
117 Ngidamnya bumil
118 Kesepakatan
119 Teloooong!
120 Duda baru
121 Harus menerima
122 Pasrahnya Mars menghadapi mood bumil
123 Pinjam Mommy
124 Mendadak Operasi
125 Lahirnya si kembar
126 Bayi kembar yang di nanti
127 Pulang
128 Ci kembal
129 Begadang
130 Tingkah Arkan
131 Sama-sama jaaiil
132 Tuan Mark
133 Kesenangan Arkan
134 Mommy nya gak rindu?
135 Kejailan Aurora
136 Ada apa?
137 Perasaan Zeeya
138 Terlambat
139 Tingkah memggemaskan si kembar
140 Menerima
141 Si kembar yang menggemaskan
142 Adek lagi?
143 Lamaran Zeeya
144 Happy End
145 Bonus Chapter
146 Bonus Chapter
147 UNDANGAN!
148 Bonus Chapter
149 Bonus Chapter
150 Bonus Chapter
151 Bonus Chapter
152 Bonus chapter
153 Bonus Chapter
154 Bonus Chapter
155 Bonus Chapter
156 Bonus Chapter
157 Bonus Chapter
158 Bonus Chapterr
159 Bonus Chapter
160 Bonus Chapter
161 Bonus Chapter
162 Bonus Chapter
163 Bonus Chapter
164 Bonus Chapter
165 Bonus Chapter
166 Bonus Chapter
167 Bonus Chapter
168 BONCHAP HABIS
169 Cinta yang kamu pilih~
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Situasi yang berbeda
2
Tak ada pilihan
3
Hati yang terikat
4
Dia sudah menjadi istri saya!
5
Si gadis pecicilan
6
Alkan nda mau punya ibu tiliii!
7
Rasa kecewa seorang putri
8
Kakak tantik, ibu tili Alkan?!
9
Panggil Mars! Jangan Planet!
10
Kehebohan di dapur
11
Jangan memasak, jika kamu akan terluka
12
Aku tidak suka!
13
Kucing nakal!
14
Tidak mau di jandakan
15
Drama Arkan di pagi hari
16
Mulai posesif
17
Aku akan menjaganya
18
Dunia saya yang baru adalah kamu ~Mars
19
Cerita Arkan
20
Kedatangan adik ipar
21
Minta ponakan baru~
22
Perasaan yang mulai tumbuh
23
Tingkah Aurora
24
Ujian menantu
25
Demam dadakan
26
Ego seorang ayah
27
Perhatian yang di impikan
28
Gara-gara martabak
29
Diam nya Mars
30
Bahagiakan dia!
31
Saran adik ipar
32
Terjebak rencana sendiri
33
Jual aja, Mommy!
34
Kepedulian seorang anak
35
Bubuuul
36
Sulit menebak
37
Manjanya Aurora
38
Langkah yang Mars ambil
39
Ada yang harus kamu tahu~
40
Tak ingin kehilangan lagi
41
Kejailan Arkan
42
Jailnya Aurora
43
Nda enak pelacaan Alkan ini
44
Hadiah dari suami
45
Salah sangka
46
Memberikan hakmu
47
Tanda cinta
48
Tamu bulanan
49
Manjanya seorang putri
50
Kehebohan Arkan
51
Menciptakan momen berdua
52
Tingkah istri kecil Tuan Mars
53
Isi Paket Aurora
54
Kebahagiaan sederhana Arkan
55
Cemburunya Mars
56
Adek balu nya kapan?
57
Bulan madu 1
58
Bulan madu 2
59
Bulan Madu 3
60
Orang yang sama?
61
Terlupakan
62
Nda enaaaak!
63
Selesainya masa kebebasan Arkan
64
Kebahagiaan manis keluarga kecil
65
Berpisah sementara
66
Tak sengaja
67
Bangganya Mars
68
Perhatiannya mama mertua
69
Kedatangan yang tak di harapkan
70
Sikap tegas Aurora
71
Kehebohan Zeeya
72
Pembelaan mertua
73
Kamu tidak tahu seberapa bar-bar nya aku!
74
Acara Tuan Mark
75
Kata cinta yang sangat berarti
76
Mual~
77
Aku mengenalnya!
78
Rahasia besar yang di sembunyikan
79
Tak mudah percaya
80
Rekaman kenangan
81
Arkan, si bocah hobi jajan
82
Cinta bertepuk sebelah tangan
83
Tertangkap juga
84
Cucu kesayangan kakek Ansel
85
Lari pagi
86
Hasil yang tak sesuai harapan
87
Keterkejutan Evano & Julia
88
Alkan lapal
89
Hamil?
90
Kehamilan Aurora
91
Drama ngidamnya Mars
92
Perhatian mertua
93
Kekasih Denzel?
94
Membujuk istri
95
Alkan mau potong lambut!
96
Pintar VS cerdik
97
Ledekan Jimmy
98
Sidang penetapan hukuman
99
Dia sangat meratukanku
100
Jemput Arkan
101
Bukan suami yang sempurna
102
Nda boleh lebut mommy tili olang!
103
Kedatangan Denzel
104
Di labraak
105
Ke lumah kakeeeek!
106
Berharap tak pernah tahu
107
Salah lagi
108
Titipan yang salah
109
Tragedi
110
Putraku atau putramu?
111
Terbongkar!
112
Si belok!
113
Kebijakan Aurora
114
Kembar
115
Susu hamil
116
Mood ibu hamil
117
Ngidamnya bumil
118
Kesepakatan
119
Teloooong!
120
Duda baru
121
Harus menerima
122
Pasrahnya Mars menghadapi mood bumil
123
Pinjam Mommy
124
Mendadak Operasi
125
Lahirnya si kembar
126
Bayi kembar yang di nanti
127
Pulang
128
Ci kembal
129
Begadang
130
Tingkah Arkan
131
Sama-sama jaaiil
132
Tuan Mark
133
Kesenangan Arkan
134
Mommy nya gak rindu?
135
Kejailan Aurora
136
Ada apa?
137
Perasaan Zeeya
138
Terlambat
139
Tingkah memggemaskan si kembar
140
Menerima
141
Si kembar yang menggemaskan
142
Adek lagi?
143
Lamaran Zeeya
144
Happy End
145
Bonus Chapter
146
Bonus Chapter
147
UNDANGAN!
148
Bonus Chapter
149
Bonus Chapter
150
Bonus Chapter
151
Bonus Chapter
152
Bonus chapter
153
Bonus Chapter
154
Bonus Chapter
155
Bonus Chapter
156
Bonus Chapter
157
Bonus Chapter
158
Bonus Chapterr
159
Bonus Chapter
160
Bonus Chapter
161
Bonus Chapter
162
Bonus Chapter
163
Bonus Chapter
164
Bonus Chapter
165
Bonus Chapter
166
Bonus Chapter
167
Bonus Chapter
168
BONCHAP HABIS
169
Cinta yang kamu pilih~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!