Alkan nda mau punya ibu tiliii!

Julia dan Evano baru saja tiba di rumah Mars, mereka memutuskan untuk ke rumah Mars untuk menemui cucu mereka. Sesampainya di rumah, keadaan rumah sangat sepi. Julia terlihat bingung, ia berjalan menghampiri Maid yang sedang membersihkan rumah.

"Bi, Arkan dimana?" Tanya Julia.

"Tuan kecil dari kemarin masih mengurung diri di kamar Nyonya, bahkan kami tidak boleh masuk ke kamarnya. Kami hanya mengantar makanan saja di depan pintu, nanti Tuan kecil keluar untuk mengambilnya." Jawab Maid itu.

"Apa dia masih marah?" Gumam Julia, ia pun memutuskan beranjak pergi ke kamar cucunya. Evano hanya mengikuti istrinya saja tanpa banyak bicara.

Sesampainya di depan pintu kamar yang bercat putih, Julia mengetuknya. "Arkan, Oma datang sayang. Buka pintunya yuk, Oma bawakan kue kesukaan Arkan."

Tok!

Tok!

"Arkan, cucu tampan Omaaa ... keluar yuk." Ajak Julia kembali.

BRAK!

"DI BILANGNA ALKAN NDA MAU KELUAAAAL!" Teriakan Suara anak kecil membuat Julia dan Evano saling tatap.

"Arkan, gak boleh kayak gitu. Ayo keluar, Oma gak pernah ajarin kamu gak sopan kayak gini sama orang tua. Arkan!" Julia memainkan memutar pintu dengan kasar. Berharap, gertakannya membuat sang cucu membuka pintu itu.

Tak lama, terdengar suara kunci yang terbuka. Mendengar itu, Julia dan Evano saling pandang. Keduanya menghela nafas lega dan tersenyum senang. Tak lama, pintu terbuka. Terlihat sosok bocah menggemaskan menatap mereka dengan tatapan marah dan alisnya yang menukik tajam. Arkan Meteor Reviano, putra Mars yang kini berusia empat tahun.

"ALKAN BILANG NDA MAU IBU TILIII! KENAPA OMA KACIH ALKAN IBU TILIII!" Seru Arkan dengan nafas memburu. Julia berlutut di hadapan cucunya, ia meraih kedua bahu Arkan dan menatap lembut bocah menggemaskan itu.

"Eh Arkan sayang, dengar Oma. Arkan mau punya ibu kan? Nah, kemarin daddy udah nikah sama mommy tiri Arkan."

"Daddy udah nikah cama ibu tiliii?!" Pekik Arkan dengan mata membulat sempurna.

Julian mengangguk, "Nanti kan Arkan ada ...,"

Arkan melepaskan tangan sang oma dari bahunya, lalu anak itu kembali masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya dengan sangat kencang. Julia tak sempat mencegah, Arkan sudah mengunci pintu kamarnya.

"ALKAN NDA MAU PUNYA IBU TILII!" Teriak Arkan.

Julia akan mengetuk pintu kamar Arkan kembali, tetapi Evano menghalanginya. "Jangan, Arkan butuh waktu. Sedari awal dia tidak setuju daddynya menikah lagi, dia sepertinya takut dengan ibu tiri. Kamu tahu sendiri, calon istri Mars sebelumnya tidak dekat dengan Arkan. Bahkan, cucumu itu sangat memusuhinya. Tak jarang, Arkan terus mengerjainya." Terang Evano.

"Apa dia akan sulit menerima istri Mars yang sekarang? Papa mu sih, kenapa harus di lanjutkan! Kita gak terlalu kenal dengan dia, bagaimana sifatnya dan bagaimana prilakunya! Umurnya belum dua puluh tahun, masih sangat labil. Akan merepotkan Mars nanti kedepannya." Gerutu Julia.

"Itu tugasmu sebagai ibu mertua! Tugasmu membimbing menantu mu! Untungnya ada dia, jika tidak? Kita akan malu dengan batalnya pernikahan Mars! Terima saja, jika putra kita memiliki istri kecil." Ujar Evano dan menepuk kepala istrinya. Ia lalu beranjak pergi, meninggalkan Julia yang mendengus sebal.

Sementara itu di kamar, Arkan membuka lemarinya. Ia meraih tas sekolahnya dan memasukkan beberapa mainannya. Tak lupa, dia mengambil jajan miliknya yang ia sembunyikan dalam lemari. Seolah, ia akan berpetualangan sebentar lagi.

"Alkan mau kabul pokoknya! Nda mau punya ibu tiliii! Ibu tili jahat! Cukaanya culuh anak tili beles-beles lumah, Alkan nda mau! Alkan kan maunya minum cucu, makan, tidul." Gumam Arkan dan lekas menutup tasnya. Bocah menggemaskan itu lalu menggendong tasnya dan berencana akan kabur dari rumah.

"Eh, nanti di depan ada Oma. Badan Oma becal, nanti nda jadi kabul Alkan." Gumam bocah menggemaskan itu.

Arkan menatap jendela kamarnya, senyumannya merekah. Ia berlari ke arah jendela kamarnya dan membukanya. Senyumannya semakin merekah saat melihat pagar samping kediamannya ternyata sedang terbuka. Bergegas, Arkan mengambil kursi belajar miliknya dan menaikinya.

"Lempaaal dulu!"

BUGH!

Arkan melempar tasnya lebih dulu agar menjadi pijakan kakinya. Kemudian, ia mulai menurunkan kakinya barulah tubuhnya. Namun, perut bulatnya tersangkut hingga membuatnya kesulitan.

"Pelacaan nda banyak makan tadi, kok teljepit pelutnaaaa!" Gumam Arkan dengan nada tertahan.

Bugh!

Arkan berhasil juga turun dari jendela kamarnya, ia menepuk kedua telapak tangannya. Melihat tasnya yang sedikit kotor, ia segera membersihkannya. "Nda papa lah, kabul dulu aja." Gumam Arkan dan kembali memakai tasnya.

Sejenak, bocah menggemaskan itu mengawasi sekitar. Khawatir, ada bodyguard yang berjaga sedang lewat dan melihatnya. Memastikan keadaan aman, Arkan baru berlari menuju pagar yang terbuka. Biasanya pagar itu tertutup, hanya sesekali terbuka saat ada petugas sampah datang untuk mengambil sampah.

"Eheee bica kabul juga Alkaaaan!" Teriak Arkan dengan senyuman mengembang.

Arkan berlari, ia tidak tahu mau pergi kemana. Yang terpenting untuknya, ia ingin kabur untuk meluapkan rasa kesalnya pada semua keluarganya. Ia tak ingin punya ibu tiri, menurutnya ibu tiri itu tak akan menyayanginya. Jadi, dia tidak mau sang daddy menikah kembali.

"Biallah olang cibuk nyali Alkan kabul. Olang Alkan mau punya adek, malah di kacih ibu tiliiii. Memang aneh Oma ini, minta apa di kacihna apa." Gerutu Arkan sembari melangkah menjauh dari kediamannya.

Sedangkan di rumah, Julia baru saja memotongkan kue kesukaan Arkan. Ia membawa piring berisikan kue itu dan membawanya kamar Arkan. Dengan senyuman mengembang, Julia mengetuk pelan pintu kamar cucunya.

Tok!

Tok!

"Arkan sayang, Oma bawa kue kesukaan Arkan. Tiramisu Cake, yakin gak mau? Heeemm ... enak loh, nanti di habiskan Opa loh!" Bujuk Julia.

"Arkan ... ih, kok tumben di bujuk kue gak mau." Gumam Julia.

Tatapan Julia menangkap seorang maid yang sedang melewatinya. "Bi, sebentar Bi!" Seru Julia membuat maid itu menghentikan langkahnya.

"Iya Nyonya?" Sapa Maid itu.

"Tolong cariin kunci cadangan kamar Arkan yah, takutnya dia jatuh di kamar mandi atau pingsan. Tadi dia udah sarapan belum?" Tanya Julia.

Maid itu mengangguk pelan, "Makan kok, nambah juga seperti biasa." Jawab Maid itu.

Julia terdiam, tapi dia merasa ada sesuatu yang janggal. "Coba, kamu carikan aja kunci cadangan kamar Arkan." Pinta Julia.

Maid itu segera melakukan tugasnya, tak butuh waktu lama ia kembali dengan kunci cadangan yang ia bawa. Lalu, Julia meraihnya dan mencoba membuka pintu kamar cucunya. sayangnya, kunci kamar Arkan masih tergantung di dalam. Jadi, ia susah membuka kuncinya.

"Jendela!" Julia berbalik, ia berlari keluar rumah untuk menghampiri jendela kamar cucunya. Sesampainya di sana, ia justru terkejut melihat jendela kamar Arkan dalam keadaan yang terbuka. Dengan panik dan penuh rasa was-was, Julia mencoba menyingkap gorden kamar dan menatap ke dalam isi kamar cucunya untuk mencari keberadaan bocah menggemaskan itu.

"Arkan ... Arkan ...." Tatapan Julia mengarah pada pintu pagar samping yang terbuka. Melihat itu, mata Julia membulat sempurna. "ARKAAAN!"

"PAAAA! ARKAN KABUR PAAAA! PAPAAA!" Teriak Julia dan masuk ke dalam rumah mencari suaminya.

___

si bocah menggemaskan sudah hadiiir😆

Selanjutnya baru ketemu si Aurora yah🤓

Terpopuler

Comments

Ayousri Pratama

Ayousri Pratama

sudah bolak balik ngecek taunya blm up lg /Grimace/

2024-11-09

3

Ita rahmawati

Ita rahmawati

ternyta anaknya juga udah filling tuh klo calon ibu tiri yg sebelumnya gk baik,,
nah kamu blm liat kan klo calon ibu tiri mu itu udah ganti arkan,,main kabur² aja 🤦‍♀️

2024-11-09

6

Sukhana Ana lestari

Sukhana Ana lestari

Si cadel Arkan udah nongol bikin guueemessss klw Arkan gk mau ibu tiri terus adiknya dari mana nak...??😅😅😅

2024-11-09

5

lihat semua
Episodes
1 Situasi yang berbeda
2 Tak ada pilihan
3 Hati yang terikat
4 Dia sudah menjadi istri saya!
5 Si gadis pecicilan
6 Alkan nda mau punya ibu tiliii!
7 Rasa kecewa seorang putri
8 Kakak tantik, ibu tili Alkan?!
9 Panggil Mars! Jangan Planet!
10 Kehebohan di dapur
11 Jangan memasak, jika kamu akan terluka
12 Aku tidak suka!
13 Kucing nakal!
14 Tidak mau di jandakan
15 Drama Arkan di pagi hari
16 Mulai posesif
17 Aku akan menjaganya
18 Dunia saya yang baru adalah kamu ~Mars
19 Cerita Arkan
20 Kedatangan adik ipar
21 Minta ponakan baru~
22 Perasaan yang mulai tumbuh
23 Tingkah Aurora
24 Ujian menantu
25 Demam dadakan
26 Ego seorang ayah
27 Perhatian yang di impikan
28 Gara-gara martabak
29 Diam nya Mars
30 Bahagiakan dia!
31 Saran adik ipar
32 Terjebak rencana sendiri
33 Jual aja, Mommy!
34 Kepedulian seorang anak
35 Bubuuul
36 Sulit menebak
37 Manjanya Aurora
38 Langkah yang Mars ambil
39 Ada yang harus kamu tahu~
40 Tak ingin kehilangan lagi
41 Kejailan Arkan
42 Jailnya Aurora
43 Nda enak pelacaan Alkan ini
44 Hadiah dari suami
45 Salah sangka
46 Memberikan hakmu
47 Tanda cinta
48 Tamu bulanan
49 Manjanya seorang putri
50 Kehebohan Arkan
51 Menciptakan momen berdua
52 Tingkah istri kecil Tuan Mars
53 Isi Paket Aurora
54 Kebahagiaan sederhana Arkan
55 Cemburunya Mars
56 Adek balu nya kapan?
57 Bulan madu 1
58 Bulan madu 2
59 Bulan Madu 3
60 Orang yang sama?
61 Terlupakan
62 Nda enaaaak!
63 Selesainya masa kebebasan Arkan
64 Kebahagiaan manis keluarga kecil
65 Berpisah sementara
66 Tak sengaja
67 Bangganya Mars
68 Perhatiannya mama mertua
69 Kedatangan yang tak di harapkan
70 Sikap tegas Aurora
71 Kehebohan Zeeya
72 Pembelaan mertua
73 Kamu tidak tahu seberapa bar-bar nya aku!
74 Acara Tuan Mark
75 Kata cinta yang sangat berarti
76 Mual~
77 Aku mengenalnya!
78 Rahasia besar yang di sembunyikan
79 Tak mudah percaya
80 Rekaman kenangan
81 Arkan, si bocah hobi jajan
82 Cinta bertepuk sebelah tangan
83 Tertangkap juga
84 Cucu kesayangan kakek Ansel
85 Lari pagi
86 Hasil yang tak sesuai harapan
87 Keterkejutan Evano & Julia
88 Alkan lapal
89 Hamil?
90 Kehamilan Aurora
91 Drama ngidamnya Mars
92 Perhatian mertua
93 Kekasih Denzel?
94 Membujuk istri
95 Alkan mau potong lambut!
96 Pintar VS cerdik
97 Ledekan Jimmy
98 Sidang penetapan hukuman
99 Dia sangat meratukanku
100 Jemput Arkan
101 Bukan suami yang sempurna
102 Nda boleh lebut mommy tili olang!
103 Kedatangan Denzel
104 Di labraak
105 Ke lumah kakeeeek!
106 Berharap tak pernah tahu
107 Salah lagi
108 Titipan yang salah
109 Tragedi
110 Putraku atau putramu?
111 Terbongkar!
112 Si belok!
113 Kebijakan Aurora
114 Kembar
115 Susu hamil
116 Mood ibu hamil
117 Ngidamnya bumil
118 Kesepakatan
119 Teloooong!
120 Duda baru
121 Harus menerima
122 Pasrahnya Mars menghadapi mood bumil
123 Pinjam Mommy
124 Mendadak Operasi
125 Lahirnya si kembar
126 Bayi kembar yang di nanti
127 Pulang
128 Ci kembal
129 Begadang
130 Tingkah Arkan
131 Sama-sama jaaiil
132 Tuan Mark
133 Kesenangan Arkan
134 Mommy nya gak rindu?
135 Kejailan Aurora
136 Ada apa?
137 Perasaan Zeeya
138 Terlambat
139 Tingkah memggemaskan si kembar
140 Menerima
141 Si kembar yang menggemaskan
142 Adek lagi?
143 Lamaran Zeeya
144 Happy End
145 Bonus Chapter
146 Bonus Chapter
147 UNDANGAN!
148 Bonus Chapter
149 Bonus Chapter
150 Bonus Chapter
151 Bonus Chapter
152 Bonus chapter
153 Bonus Chapter
154 Bonus Chapter
155 Bonus Chapter
156 Bonus Chapter
157 Bonus Chapter
158 Bonus Chapterr
159 Bonus Chapter
160 Bonus Chapter
161 Bonus Chapter
162 Bonus Chapter
163 Bonus Chapter
164 Bonus Chapter
165 Bonus Chapter
166 Bonus Chapter
167 Bonus Chapter
168 BONCHAP HABIS
169 Cinta yang kamu pilih~
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Situasi yang berbeda
2
Tak ada pilihan
3
Hati yang terikat
4
Dia sudah menjadi istri saya!
5
Si gadis pecicilan
6
Alkan nda mau punya ibu tiliii!
7
Rasa kecewa seorang putri
8
Kakak tantik, ibu tili Alkan?!
9
Panggil Mars! Jangan Planet!
10
Kehebohan di dapur
11
Jangan memasak, jika kamu akan terluka
12
Aku tidak suka!
13
Kucing nakal!
14
Tidak mau di jandakan
15
Drama Arkan di pagi hari
16
Mulai posesif
17
Aku akan menjaganya
18
Dunia saya yang baru adalah kamu ~Mars
19
Cerita Arkan
20
Kedatangan adik ipar
21
Minta ponakan baru~
22
Perasaan yang mulai tumbuh
23
Tingkah Aurora
24
Ujian menantu
25
Demam dadakan
26
Ego seorang ayah
27
Perhatian yang di impikan
28
Gara-gara martabak
29
Diam nya Mars
30
Bahagiakan dia!
31
Saran adik ipar
32
Terjebak rencana sendiri
33
Jual aja, Mommy!
34
Kepedulian seorang anak
35
Bubuuul
36
Sulit menebak
37
Manjanya Aurora
38
Langkah yang Mars ambil
39
Ada yang harus kamu tahu~
40
Tak ingin kehilangan lagi
41
Kejailan Arkan
42
Jailnya Aurora
43
Nda enak pelacaan Alkan ini
44
Hadiah dari suami
45
Salah sangka
46
Memberikan hakmu
47
Tanda cinta
48
Tamu bulanan
49
Manjanya seorang putri
50
Kehebohan Arkan
51
Menciptakan momen berdua
52
Tingkah istri kecil Tuan Mars
53
Isi Paket Aurora
54
Kebahagiaan sederhana Arkan
55
Cemburunya Mars
56
Adek balu nya kapan?
57
Bulan madu 1
58
Bulan madu 2
59
Bulan Madu 3
60
Orang yang sama?
61
Terlupakan
62
Nda enaaaak!
63
Selesainya masa kebebasan Arkan
64
Kebahagiaan manis keluarga kecil
65
Berpisah sementara
66
Tak sengaja
67
Bangganya Mars
68
Perhatiannya mama mertua
69
Kedatangan yang tak di harapkan
70
Sikap tegas Aurora
71
Kehebohan Zeeya
72
Pembelaan mertua
73
Kamu tidak tahu seberapa bar-bar nya aku!
74
Acara Tuan Mark
75
Kata cinta yang sangat berarti
76
Mual~
77
Aku mengenalnya!
78
Rahasia besar yang di sembunyikan
79
Tak mudah percaya
80
Rekaman kenangan
81
Arkan, si bocah hobi jajan
82
Cinta bertepuk sebelah tangan
83
Tertangkap juga
84
Cucu kesayangan kakek Ansel
85
Lari pagi
86
Hasil yang tak sesuai harapan
87
Keterkejutan Evano & Julia
88
Alkan lapal
89
Hamil?
90
Kehamilan Aurora
91
Drama ngidamnya Mars
92
Perhatian mertua
93
Kekasih Denzel?
94
Membujuk istri
95
Alkan mau potong lambut!
96
Pintar VS cerdik
97
Ledekan Jimmy
98
Sidang penetapan hukuman
99
Dia sangat meratukanku
100
Jemput Arkan
101
Bukan suami yang sempurna
102
Nda boleh lebut mommy tili olang!
103
Kedatangan Denzel
104
Di labraak
105
Ke lumah kakeeeek!
106
Berharap tak pernah tahu
107
Salah lagi
108
Titipan yang salah
109
Tragedi
110
Putraku atau putramu?
111
Terbongkar!
112
Si belok!
113
Kebijakan Aurora
114
Kembar
115
Susu hamil
116
Mood ibu hamil
117
Ngidamnya bumil
118
Kesepakatan
119
Teloooong!
120
Duda baru
121
Harus menerima
122
Pasrahnya Mars menghadapi mood bumil
123
Pinjam Mommy
124
Mendadak Operasi
125
Lahirnya si kembar
126
Bayi kembar yang di nanti
127
Pulang
128
Ci kembal
129
Begadang
130
Tingkah Arkan
131
Sama-sama jaaiil
132
Tuan Mark
133
Kesenangan Arkan
134
Mommy nya gak rindu?
135
Kejailan Aurora
136
Ada apa?
137
Perasaan Zeeya
138
Terlambat
139
Tingkah memggemaskan si kembar
140
Menerima
141
Si kembar yang menggemaskan
142
Adek lagi?
143
Lamaran Zeeya
144
Happy End
145
Bonus Chapter
146
Bonus Chapter
147
UNDANGAN!
148
Bonus Chapter
149
Bonus Chapter
150
Bonus Chapter
151
Bonus Chapter
152
Bonus chapter
153
Bonus Chapter
154
Bonus Chapter
155
Bonus Chapter
156
Bonus Chapter
157
Bonus Chapter
158
Bonus Chapterr
159
Bonus Chapter
160
Bonus Chapter
161
Bonus Chapter
162
Bonus Chapter
163
Bonus Chapter
164
Bonus Chapter
165
Bonus Chapter
166
Bonus Chapter
167
Bonus Chapter
168
BONCHAP HABIS
169
Cinta yang kamu pilih~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!