Dia sudah menjadi istri saya!

Semua tamu undangan sudah pulang, hanya tersisa para keluarga saja. Herman akan berpamitan untuk pulang, tapi ia bingung. Dirinya pulang sendiri atau bersama dengan keponakannya? Secara, Aurora menikah mendadak dan pasti tak membawa persiapan apapun.

"Oh ya, Mars. Nanti surat pernikahannya menyusul setelah data Aurora di terima. Habis ini kita langsung ke kamar hotel saja untuk beristirahat." Ujar Tuan Mark pada Mars yang tengah sibuk dengan ponselnya. Mars tak menjawab, ia beralih menatap Aurora yang sedang merengek pada sang paman meminta ikut pulang.

"Kamu sudah jadi istri orang, ikut suami. Kalau mau ikut Paman pulang, izin dulu." Peringat Herman.

Aurora berdecak kesal, ia beralih menatap Mars yang sedang menatapnya. Tatapan Mars membuat Aurora gugup, tapi ia harus bertanya pada pria itu.

"Boleh aku pulang dengan Paman? Baju-bajuku masih ada di rumah, jadi ...,"

"Besok akan saya antar pulang, malam ini dia harus ikut dengan saya." Sela Mars yang mana membuat Aurora meneguk kasar lud4hnya.

"Paman ...." Cicit Aurora dengan penuh ketakutan. Ia memegang tangan sang paman, menatapnya dengan tatapan penuh permohonan. Sempat-sempatnya ia melirik Mars yang tengah menatap dingin padanya.

Herman mencoba untuk berbicara pada Mars, ia tahu jika keponakannya masih merasa canggung dengan keluarga Reviano. "Sepertinya Aurora masih canggung, bisakah saya membawanya pulang dulu?" Tanya Herman dengan nada pelan.

"Tidak! Aurora tetap harus ikut dengan saya malam ini. Karena, ada hal yang harus saya bicarakan padanya. Terlebih, sekarang ia sudah menjadi istri saya." Ujar Mars dengan nada tegas.

Tak ada pilihan, akhirnya Aurora menurut. Ia melepaskan tangan sang paman dan mendekat pada Mars yang tengah menunggunya. Tanpa di duga, Mars meraih pinggang Aurora dan melingkarkan tangannya. Sontak, hal itu membuat Aurora reflek mendongak dan menatap Mars yang jauh lebih tinggi darinya.

"Kenapa ni muka orang satu selalu datar yah? Pas pembagian ekspresi wajah, kayaknya dia terlambat datang deh." Batin Aurora.

"Yasudah, Herman ... terima kasih sudah membantu keluarga kami." Ujar Tuan Mark sembari menepuk bahu asisten pribadinya itu.

"Tuan, tapi saya mohon. Perlakukan Aurora dengan baik, ia sudah mengalami kesulitan sejak bayi. Tolong sayangi dia seperti cucu anda sendiri dan bagian dari keluarga ini. Dia memang manja, keras kepala, dan cengeng, tapi dia anak yang baik. Usianya baru sembilan belas tahun, dia masih terlalu labil. Mohon pengertiannya," ujar Herman memberi pesan untuk memperlakukan keponakannya dengan baik. Sebab, ia tahu bagaimana keponakannya itu.

Tuan Mark tersenyum, ia beralih menatap Aurora yang menatap keduanya. "Pasti, Kami akan memperlakukan menantu keluarga Reviano dengan sangat baik."

Herman mengangguk, ia mendekati Aurora dan menatap keponakannya itu dengan tatapan lembut. "Paman tinggal pulang dulu, besok kamu dan suami mu akan ke rumah kan? Tak apa, keluarga Reviano sangat baik. Kamu tidak perlu takut, Aurora ... maafkan Paman."

Aurora mengangguk, matanya terlihat berkaca-kaca. Ia berjalan mendekati sang paman dan memeluknya. Pamannya dan ayahnya terbilang mirip, jadi ketika ia merindukan sang ayah, dia pasti akan menatap pamannya.

"Paman, terima kasih." Lirih Aurora sebelum melepas pelukannya.

"Paman pulang dulu." Pamit Herman.

Aurora melepas kepergian sang paman, tatapannya tak lepas dari punggung pria paruh baya itu. Helaan nafas berat terdengar, ia beralih menatap mertuanya yang menatapnya. Namun, saat matanya melihat ke arah ibu mertuanya. Sontak, wanita paruh baya itu langsung melengos. Hal itu, tentu membuat Aurora merasa kaget.

"Masa iya sih peran sinetron ikan terbang bakal berlaku di kehidupan ku. Punya ibu mertua judes banget, astaga ... perasaan semalam gak ada aku nonton drama ikan terbang. Kenapa jadi gini nasibku." Batin Aurora.

.

.

.

Cklek!

Mars membuka pintu kamar hotelnya, ia meninggalkan Aurora di depan pintu. Sesampainya di depan ranjang, Mars langsung menarik dasinya yang sangat mencekik lehernya. Lalu, ia melepaskan jasnya. Merasa tak ada suara pintu tertutup, Mars pun menoleh ke arah Aurora yang masih diam di posisinya.

"Kenapa masih berdiri di sana? Masuk lah!" Seru Mars dengan tatapan kesal.

Aurora berjalan masuk, langkahnya sangat pelan. Ia lalu menutup pintu dan sejenak mengatur degup jantungnya. Pertama kalinya ia sekamar dengan seorang pria, tentu saja membuatnya merasa gugup. Namun, Aurora mencoba melawan rasa gugup. Ia berbalik dan menatap Mars yang sedang sibuk memainkan ponselnya. Padahal, pria itu baru saja melepaskan kancing kemejanya dan belum sempat melepas kemejanya dari tubuhnya.

"Tu ... aduh manggilnya apa lagi? Tadi namanya siapa yah? Kayak planet gitu, Merkurius? Venus? Bumi? Mars? Yupiter? Atau ... neptunus?"

"Bilang apa kamu?!" Teguran Mars sontak membuat Aurora terkejut. Ia langsung menormalkan ekspresinya, walau terlihat jelas wajahnya sangat pucat menahan kegugupannya.

"Itu ... aku mau mandi, tapi kan gak bawa baju ganti. Gak mungkin kan aku tidur pakai gaun ini? Apa Tuan Planet punya baju wanita?" Perkataan Aurora membuat Mars mengerutkan keningnya dalam.

"Apa katamu tadi? Kamu memanggil saya apa?" Mars mengusap telinganya, ia mengira jika dirinya salah mendengar.

"Eh? Mungkin pake bahasa panggilan lain kali yah." Batin Aurora. Ia kembali menatap Mars yang masih menunggu jawabannya.

"Mister ... Planet?" Raut wajah Mars berubah dingin, hal itu membuat Aurora merasa ada yang salah dari panggilannya. Mars melangkah maju mendekati Aurora . membuat gadis itu reflek memundurkan langkahnya. Sayangnya, geraknya terbatas karena ada pintu di belakangnya.

Langkah Mars kian mendekat, ekspresi wajah pria itu membuat Aurora merasa takut. Sampai, langkah Mars terhenti saat tiba di hadapan Aurora. Tangannya terangkat, ia meletakkan kedua telapak tangannya di sisi kepala Aurora dan menatap gadis yang telah menjadi istrinya itu dengan tatapan dalam.

"Sa-salah yah? Aku lupa namanya siapa, yang aku ingat nama nya Planet. Planet kan ada banyak, aku lupa salah satunya yang mana. Maaf jika membuat Tuan eh Mister marah." Ujar Aurora dengan terbata-bata.

"Tadi kamu bertanya tentang pakaian kan?" Aurora mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Mars.

"Untuk apa pakaian? Bukankah setelah ini kita ...,"

"HIIII! ENGGAK MAU!" Aurora berjongkok, ia keluar dari kungkungan tangan Mars dan berlari ke pojok kamar. Mars terkejut atas sikap Aurora, dia berbalik dan melihat gadis itu sudah mengarahkan tiang lampu tidur padanya.

"Jangan macam-macam yah! Duda genit!" Pekik Aurora.

Mars menaikkan satu alisnya, ia merasa aneh dengan tingkah Aurora yang sangat di luar dugaannya. Namun, tingkah gadis itu membuatnya menyeringai dalam. Aurora yang melihat ekspresi Mars menjadi bertambah takut.

"Siapa yang tertarik denganmu? Tepos, kurus, pendek, cere ...,"

"KOK BODY SHAMING SIH MAINYAAA! GAK SOPAN YAH!" Mata Aurora membulat sempurna, ia tak terima Mars menjelekkan bentuk tubuhnya. Walau, pada kenyataannya pun memang begitu.

Mars berjalan mendekati Aurora, membuat istri kecilnya itu langsung menjauh dan mencari posisi yang aman. Sayangnya, karena berada di sudut, Aurora memutuskan untuk naik ke atas ranjang dan melompat turun. Ia langsung mengarahkan tiang lampu tidur itu agar Mars tak mendekat. Tak terduga, Mars bukan mau mendekat padanya. Pria itu hanya ingin mengambil paper bag yang ada di atas sofa dan mengambil isi di dalamnya.

"Pakailah, ini piyama tidur. Mungkin, pas untuk ukuranmu." Ujar Mars sembari menyodorkan satu set piyama lengan panjang pada Aurora. Melihat itu, Aurora langsung meraihnya dan membawa nya masuk ke dalam kamar mandi. Tiang lampu tadi? Tentu sudah Aurora letakkan kembali.

Cklek!

Mars tersenyum tipis menatap pintu kamar mandi yang baru saja tertutup. Ia mengusap wajahnya dan berkacak pinggang saat mengingat kembali tingkah Aurora. Namun, senyumannya tak berlangsung lama. Ia merubah kembali eskpresi wajahnya dan berpura-pura sibuk dengan ponselnya.

Sementara itu di dalam kamar mandi, Aurora masih menormalkan degup jantungnya. Ia masih takut dengan Mars. Sebab, tingkah pria itu sangat tidak mudah di tebak. Namun, sedetik kemudian dia mengingat tentang acara yang sebenarnya.

"Astaga! Aku lupa kabarin si Vitaaa! Ponselku!" Aurora mengecek saku celana di dalam gaunnya, ia menyembunyikan ponselnya di sana. Melihat banyaknya pesan dan telepon tak terjawab, membuat tubuh Aurora lemas seketika. Parahnya lagi, dia mengaktifkan mode senyap hingga dirinya lupa akan acaranya sejak awal.

"Dasar pelupaaa! Habis aku di marahi ini." Gumam Aurora.

Aurora mengirim pesan singkat pada salah satu temannya, mengabarkan ia ada masalah mendesak hingga tak bisa menghadiri acara Pentas Drama itu. Setelah selesai, ia langsung mandi dan berpakaian kembali. Lalu, perlahan ia membuka pintu kamar mandi. Mengintip, dimanakah keberadaan Mars.

Melihat Mars yang sedang tidur di ranjang, bergegas Aurora keluar dari kamar mandi. kakinya melangkah mendekati ranjang, matanya tetap mengarah pada Mars yang tertidur dengan kancing kemeja yang full terbuka hingga memperlihatkan perut kotak-kotak miliknya. Melihat itu, Aurora tak bisa lepas pandangan darinya.

"Waaah, apakah ini yang di namakan gapura kabupaten? Mister Planet punya juga, eh ... foto kali yah? Lumayan kan, bisa di jual. Foto bagus ini." Gumam Aurora dan langsung membuka aplikasi kamera di ponselnya. Ia lalu sedikit merendahkan tubuhnya agar mendapat foto yang pas. Namun, tiba-tiba tangannya di tarik hingga membuatnya jatuh di atas tubuh pria yang tertidur itu.

Srett!!

Bugh!

"EEEHH!!" Aurora memejamkan matanya, ia pikir dirinya terjatuh. Namun, merasakan sebuah tangan melingkar di pinggang nya. Perlahan, ia membuka matanya dan menatap pria yang saat ini menatapnya dengan tatapan tajam. Tatapan keduanya bertemu, membuat tatapan Mars berubah dan memandang lekat kedua mata cantik milik Aurora. Seolah, ia tak asing dengan kecantikan mata itu.

"Nyaman berada di atas tubuhku hm?"

"Hah?!"

Terpopuler

Comments

Alistalita

Alistalita

Gapura kabupaten.Wkwkwk
Jodoh Mr. planet kali ini agak lain, pecicilan gak bisa diam, banyak bicara. sepertinya Mars bakal ngurus dua anak, bikin darting dan suka jajan..

Tips, kalau mau cepat bertemu jodoh.
-pake gaun pengantin
-bawa motor blm puny sim
-pas ada rajiaan larinya ke nikahan orang.
-berdoa supaya pengantin ceweknya kabur.
- semoga beruntung🤣🤣🤣

2024-11-08

51

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

ni sih komedi romantis yang akan seru sih dengan kegilaan si Aurora dengan sikap yang masih terbilang bocah🤭🤭🤭

2024-11-08

8

Uba Muhammad Al-varo

Uba Muhammad Al-varo

kakak Author ini selalu the best, ceritanya selalu bagus, keren dan menghibur, semoga kakak Author selalu sehat, selalu semangat dan selalu sukses dalam berkarya terima kasih 🙏❤️💪💪💪

2024-11-08

5

lihat semua
Episodes
1 Situasi yang berbeda
2 Tak ada pilihan
3 Hati yang terikat
4 Dia sudah menjadi istri saya!
5 Si gadis pecicilan
6 Alkan nda mau punya ibu tiliii!
7 Rasa kecewa seorang putri
8 Kakak tantik, ibu tili Alkan?!
9 Panggil Mars! Jangan Planet!
10 Kehebohan di dapur
11 Jangan memasak, jika kamu akan terluka
12 Aku tidak suka!
13 Kucing nakal!
14 Tidak mau di jandakan
15 Drama Arkan di pagi hari
16 Mulai posesif
17 Aku akan menjaganya
18 Dunia saya yang baru adalah kamu ~Mars
19 Cerita Arkan
20 Kedatangan adik ipar
21 Minta ponakan baru~
22 Perasaan yang mulai tumbuh
23 Tingkah Aurora
24 Ujian menantu
25 Demam dadakan
26 Ego seorang ayah
27 Perhatian yang di impikan
28 Gara-gara martabak
29 Diam nya Mars
30 Bahagiakan dia!
31 Saran adik ipar
32 Terjebak rencana sendiri
33 Jual aja, Mommy!
34 Kepedulian seorang anak
35 Bubuuul
36 Sulit menebak
37 Manjanya Aurora
38 Langkah yang Mars ambil
39 Ada yang harus kamu tahu~
40 Tak ingin kehilangan lagi
41 Kejailan Arkan
42 Jailnya Aurora
43 Nda enak pelacaan Alkan ini
44 Hadiah dari suami
45 Salah sangka
46 Memberikan hakmu
47 Tanda cinta
48 Tamu bulanan
49 Manjanya seorang putri
50 Kehebohan Arkan
51 Menciptakan momen berdua
52 Tingkah istri kecil Tuan Mars
53 Isi Paket Aurora
54 Kebahagiaan sederhana Arkan
55 Cemburunya Mars
56 Adek balu nya kapan?
57 Bulan madu 1
58 Bulan madu 2
59 Bulan Madu 3
60 Orang yang sama?
61 Terlupakan
62 Nda enaaaak!
63 Selesainya masa kebebasan Arkan
64 Kebahagiaan manis keluarga kecil
65 Berpisah sementara
66 Tak sengaja
67 Bangganya Mars
68 Perhatiannya mama mertua
69 Kedatangan yang tak di harapkan
70 Sikap tegas Aurora
71 Kehebohan Zeeya
72 Pembelaan mertua
73 Kamu tidak tahu seberapa bar-bar nya aku!
74 Acara Tuan Mark
75 Kata cinta yang sangat berarti
76 Mual~
77 Aku mengenalnya!
78 Rahasia besar yang di sembunyikan
79 Tak mudah percaya
80 Rekaman kenangan
81 Arkan, si bocah hobi jajan
82 Cinta bertepuk sebelah tangan
83 Tertangkap juga
84 Cucu kesayangan kakek Ansel
85 Lari pagi
86 Hasil yang tak sesuai harapan
87 Keterkejutan Evano & Julia
88 Alkan lapal
89 Hamil?
90 Kehamilan Aurora
91 Drama ngidamnya Mars
92 Perhatian mertua
93 Kekasih Denzel?
94 Membujuk istri
95 Alkan mau potong lambut!
96 Pintar VS cerdik
97 Ledekan Jimmy
98 Sidang penetapan hukuman
99 Dia sangat meratukanku
100 Jemput Arkan
101 Bukan suami yang sempurna
102 Nda boleh lebut mommy tili olang!
103 Kedatangan Denzel
104 Di labraak
105 Ke lumah kakeeeek!
106 Berharap tak pernah tahu
107 Salah lagi
108 Titipan yang salah
109 Tragedi
110 Putraku atau putramu?
111 Terbongkar!
112 Si belok!
113 Kebijakan Aurora
114 Kembar
115 Susu hamil
116 Mood ibu hamil
117 Ngidamnya bumil
118 Kesepakatan
119 Teloooong!
120 Duda baru
121 Harus menerima
122 Pasrahnya Mars menghadapi mood bumil
123 Pinjam Mommy
124 Mendadak Operasi
125 Lahirnya si kembar
126 Bayi kembar yang di nanti
127 Pulang
128 Ci kembal
129 Begadang
130 Tingkah Arkan
131 Sama-sama jaaiil
132 Tuan Mark
133 Kesenangan Arkan
134 Mommy nya gak rindu?
135 Kejailan Aurora
136 Ada apa?
137 Perasaan Zeeya
138 Terlambat
139 Tingkah memggemaskan si kembar
140 Menerima
141 Si kembar yang menggemaskan
142 Adek lagi?
143 Lamaran Zeeya
144 Happy End
145 Bonus Chapter
146 Bonus Chapter
147 UNDANGAN!
148 Bonus Chapter
149 Bonus Chapter
150 Bonus Chapter
151 Bonus Chapter
152 Bonus chapter
153 Bonus Chapter
154 Bonus Chapter
155 Bonus Chapter
156 Bonus Chapter
157 Bonus Chapter
158 Bonus Chapterr
159 Bonus Chapter
160 Bonus Chapter
161 Bonus Chapter
162 Bonus Chapter
163 Bonus Chapter
164 Bonus Chapter
165 Bonus Chapter
166 Bonus Chapter
167 Bonus Chapter
168 BONCHAP HABIS
169 Cinta yang kamu pilih~
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Situasi yang berbeda
2
Tak ada pilihan
3
Hati yang terikat
4
Dia sudah menjadi istri saya!
5
Si gadis pecicilan
6
Alkan nda mau punya ibu tiliii!
7
Rasa kecewa seorang putri
8
Kakak tantik, ibu tili Alkan?!
9
Panggil Mars! Jangan Planet!
10
Kehebohan di dapur
11
Jangan memasak, jika kamu akan terluka
12
Aku tidak suka!
13
Kucing nakal!
14
Tidak mau di jandakan
15
Drama Arkan di pagi hari
16
Mulai posesif
17
Aku akan menjaganya
18
Dunia saya yang baru adalah kamu ~Mars
19
Cerita Arkan
20
Kedatangan adik ipar
21
Minta ponakan baru~
22
Perasaan yang mulai tumbuh
23
Tingkah Aurora
24
Ujian menantu
25
Demam dadakan
26
Ego seorang ayah
27
Perhatian yang di impikan
28
Gara-gara martabak
29
Diam nya Mars
30
Bahagiakan dia!
31
Saran adik ipar
32
Terjebak rencana sendiri
33
Jual aja, Mommy!
34
Kepedulian seorang anak
35
Bubuuul
36
Sulit menebak
37
Manjanya Aurora
38
Langkah yang Mars ambil
39
Ada yang harus kamu tahu~
40
Tak ingin kehilangan lagi
41
Kejailan Arkan
42
Jailnya Aurora
43
Nda enak pelacaan Alkan ini
44
Hadiah dari suami
45
Salah sangka
46
Memberikan hakmu
47
Tanda cinta
48
Tamu bulanan
49
Manjanya seorang putri
50
Kehebohan Arkan
51
Menciptakan momen berdua
52
Tingkah istri kecil Tuan Mars
53
Isi Paket Aurora
54
Kebahagiaan sederhana Arkan
55
Cemburunya Mars
56
Adek balu nya kapan?
57
Bulan madu 1
58
Bulan madu 2
59
Bulan Madu 3
60
Orang yang sama?
61
Terlupakan
62
Nda enaaaak!
63
Selesainya masa kebebasan Arkan
64
Kebahagiaan manis keluarga kecil
65
Berpisah sementara
66
Tak sengaja
67
Bangganya Mars
68
Perhatiannya mama mertua
69
Kedatangan yang tak di harapkan
70
Sikap tegas Aurora
71
Kehebohan Zeeya
72
Pembelaan mertua
73
Kamu tidak tahu seberapa bar-bar nya aku!
74
Acara Tuan Mark
75
Kata cinta yang sangat berarti
76
Mual~
77
Aku mengenalnya!
78
Rahasia besar yang di sembunyikan
79
Tak mudah percaya
80
Rekaman kenangan
81
Arkan, si bocah hobi jajan
82
Cinta bertepuk sebelah tangan
83
Tertangkap juga
84
Cucu kesayangan kakek Ansel
85
Lari pagi
86
Hasil yang tak sesuai harapan
87
Keterkejutan Evano & Julia
88
Alkan lapal
89
Hamil?
90
Kehamilan Aurora
91
Drama ngidamnya Mars
92
Perhatian mertua
93
Kekasih Denzel?
94
Membujuk istri
95
Alkan mau potong lambut!
96
Pintar VS cerdik
97
Ledekan Jimmy
98
Sidang penetapan hukuman
99
Dia sangat meratukanku
100
Jemput Arkan
101
Bukan suami yang sempurna
102
Nda boleh lebut mommy tili olang!
103
Kedatangan Denzel
104
Di labraak
105
Ke lumah kakeeeek!
106
Berharap tak pernah tahu
107
Salah lagi
108
Titipan yang salah
109
Tragedi
110
Putraku atau putramu?
111
Terbongkar!
112
Si belok!
113
Kebijakan Aurora
114
Kembar
115
Susu hamil
116
Mood ibu hamil
117
Ngidamnya bumil
118
Kesepakatan
119
Teloooong!
120
Duda baru
121
Harus menerima
122
Pasrahnya Mars menghadapi mood bumil
123
Pinjam Mommy
124
Mendadak Operasi
125
Lahirnya si kembar
126
Bayi kembar yang di nanti
127
Pulang
128
Ci kembal
129
Begadang
130
Tingkah Arkan
131
Sama-sama jaaiil
132
Tuan Mark
133
Kesenangan Arkan
134
Mommy nya gak rindu?
135
Kejailan Aurora
136
Ada apa?
137
Perasaan Zeeya
138
Terlambat
139
Tingkah memggemaskan si kembar
140
Menerima
141
Si kembar yang menggemaskan
142
Adek lagi?
143
Lamaran Zeeya
144
Happy End
145
Bonus Chapter
146
Bonus Chapter
147
UNDANGAN!
148
Bonus Chapter
149
Bonus Chapter
150
Bonus Chapter
151
Bonus Chapter
152
Bonus chapter
153
Bonus Chapter
154
Bonus Chapter
155
Bonus Chapter
156
Bonus Chapter
157
Bonus Chapter
158
Bonus Chapterr
159
Bonus Chapter
160
Bonus Chapter
161
Bonus Chapter
162
Bonus Chapter
163
Bonus Chapter
164
Bonus Chapter
165
Bonus Chapter
166
Bonus Chapter
167
Bonus Chapter
168
BONCHAP HABIS
169
Cinta yang kamu pilih~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!