BAB 15 Kado ulang tahun

Ratih menghubungi Nayla berkali-kali. Namun tidak di angkat sama sekali. Gadis cerewet itu sangat khawatir, apalagi dia memiliki firasat tidak enak dari tadi saat ia meninggalkan Nayla sendirian memasuki gadung tempat dia mengantar Nayla tadi.

Ratih segera menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi. Tidak butuh waktu lama ia sudah tiba di gedung di mana ia tadi mengantar Nayla. Di perhatikannya sekitar gedung itu setelah ia masuk ke dalam. Di lihatnya seorang lelaki berjalan dari arah kolam renang, sementara seorang gadis berkerudung masih berdiri di dekat kola renang. Berdiri mematung tanpa ada teman di sisinya. Gadis berkerudung itu adalah Nayla. Ratih berlari ke arah kolam renang, tanpa sengaja ia tabrakan dengan Fandy.

"Eh, kalo jalan matanya di pake dong." Teriak Ratih kesal. Fandy tidak menjawabnya lelaki itu hanya diam dan melangkah lagi.

"Huh! Mentang-mentang tampan, soknya minta ampun." Gerutu Ratih kesal dengan sikap Fandy. Ratih menghampiri Nayla, di lihatnya gadis itu berdiri dan air mata deras sekali mengalir di pipinya. Gadis cerewet itu menghampiri Nayla dengan khawatir.

"Nayla, Apa yang terjadi? Apa lelaki tadi mengganggu mu?" Tanyanya kemudian. Nayla langsung menghambur ke pelukan Ratih. Isak tangisnya langsung pecah di bahu sahabatnya.

"A... a... aku... hiks... hiks... hiks..." Sulit sekali rasanya merangkai kalimat untuk di samapaikan pada sahabatnya itu.

"Tenanglah Nayla, kamu kenapa?" Ratih memeluk Nayla dan menepuk-nepuk punggungnya.

"Hiks... hiks... a... aku... di putusin sama Fandy." Setelah bersusah payah akhirnya kalimat itu keluar dari mulutnya. Kali ini tangisnya meledak di pelukan Ratih.

"Apa? Kenapa Fandy mutusin kamu?" Tanya Ratih dengan geram. Ingin sekali ia merobek mulut Fandy ketika mengatakan kata 'putus'.

"Aku gak tau Ti, aku tidak tau apa salah ku."

Jawab Nayla masih menangis di pelukan Ratih. Ratih dengan sabar menenangkannya. Ratih memang tidak mengenal Fandy, meski tidak mengenalnya namun Ratih begitu marah pada lelaki bernama Fandy itu. Nayla masih terisak di pelukan Ratih. Dengan sabar gadis cerewet itu menenangkan Nayla. Tiba-tiba Ratih merasakan getaran HPnya. Sepertinya ada pesan WA. Ratih meraih HPnya dan membuka chat WA yang baru saja ia terima.

"Ada desus-desus kalau Fandy mempunyai hubungan dengan Titin temannya Nayla juga, apa itu menurut mu mungkin?"

Ratih terbelalak melihat pesan WA dari salah seorang temannya. Tangannya mengepal tidak bisa mengontrol emosi dan rasa geram yang menghinggapi hatinya.

"Apa kamu punya bukti?" Balas Ratih. Perasaan panas masih mengalir di seluruh tubuhnya. Nayla masih sesenggukan di pelukannya.

"Aku mendengar langsung dari Titin." Balasan temannya menyertakan screenshot dari percakapannya dengan Titin. Ratih tidak membalas pesan itu lagi. Ia menutup HPnya. Gadis cerewet itu terlalu geram dan marah, ia memasukkan HPnya ke dalam kantongnya. Lalu menenangkan Nayla agar tidak terlalu sedih.

"Nayla, sudahlah jangan menangis lagi ya, ayok kita pulang aku akan mengantar mu"

Ajak Ratih pada Nayla. Nayla menghapus air matanya dan berdiri di bantu oleh Ratih. Nayla mengikuti langkah Ratih, namun langkahnya Nayla terhenti ketika matanya menyaksikan pemandangan yang membuat hatinya terasa panas dan sakit tercabik-cabik. Bagaimana tidak? Ia melihat Fandy dan Titin keluar dari bengunan berlantai tiga itu. Berjalan bersama, sesekali tertawa bersama di sela-sela perbincangan mereka. Mereka bahagia menimati kebersamaan. Kali ini Nayla merasa bahawa Fandy benar-benar bajingan.

"Ada apa?" Tanya Ratih melihat langkah kaki Nayla yang terhenti.Ratih mengikuti pandangan mata Nayla yang mengarah pada Fandy dan Titin.

"I... itu... Fandy kok..." kalimat Nayla tergantung.

Ratih langsung konek. Lelaki yang sekarang bersama Titin itu adalah Fandy, lelaki yang baru saja menyakiti sahabatnya.

"Jadi benar Fandy dan Titin pacaran? Gumam Ratih dalam hati. Ia memperhatikan Fandy, lelaki itu tampan, tidak kalah tampannya dari Zaini. Namun jika di bandingkan tentunya mungki fifty-fifty.

"Jadi Fandy mutusin Nayla karna ia pacaran Titin? Temannya Nayla juga? Apa Titin tidak tau kalau Fandy pacarnya Nayla bahkan sudah tunangan?" Gumam Ratih dalam hati tak habis fikir. Ratih memperhatikan Titin lagi.Gadis itu juga cantik. Namun jika di bandingkan dengan Nayla pastilah Titin jauh kalah dari Nayla. Kecantikan Titin tidak ada apa-apanya jika di bandingkan dengan paras dan cantiknya Nayla yang nyaris sempurna.

"Apa sebegitu bodohnya Fandy sehingga ia meninggalkan Nayla? Gadis cantik primadona kampus?"

Gumam Ratih dengan geram. Kalau soal paras dan kecantikan, di mana pun Nayla berada ia selalu menjadi nomor satu. Di sekolah juga Nayla termasuk murid yang pintar. Namun, biasalah ia selalu mendapat nilai yang memuaskan. Selain pintar Nayla juga anak yang baik dan lembut. Gumam Ratih. Tanpa menunggu jawaban Nayla ia langsung bergegas menghampiri Fandy dan Titin lalu menghadangnya. Ia berdiri di depan Fandy dan Titin dengan tangan di lipat di dadanya.

"Jadi nama lo Fandy?" Sapanya memandangi lelaki di depannya mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut.

"Kamu siapa?" Fandy terlihat bingung.

"PLAK... PLAK...

Tanpa ba bi bu Ratih mendaratkan dua tamparan di wajah Fandy. Fandy sangat terkejut tiba-tiba mendapat tamparan dari orang yang tidak ia kenal. Titin juga terkejut saat Ratih menampar Fandy.

"Kamu siapa? Beraninya kamu menampar ku?"

Fandy bingung memegangi wajahnya yang terasa sakit. Andai yang menamparnya itu seorang laki-laki pasti sudah di hajarnya tanpa ampun.

"Dasar bajingan! Apa maksud lo? Hah? Berani sekali kamu membuat masalah dengan teman ku. Lihat saja, aku akan balas dendam."

"Apaan sih nih cewek." Gumam Fandy marah dan tidak mengerti.

"Apaan? Wow! Lo memang sesuatu banget ya! Lo putusin Nayla dan pacaran sama Titin teman Nayla apa lo itu gak bajingan namanya? Lo banci apa bajingan sih!"

"Ratih membuka lipatan tangannya di dada. Menggantinya dengan berdecak pinggang. Gadis cerewet itu benar-benar muak melihat Fandy, wajahnya terlihat marah dan memerah.

"Seharusnya lo gak ikut cam..."

"Tentu saja gue ikut campur! Lo itu brengsek!"

Teriak Ratih membuat kalimat Fandy tergantung. Gadis cerewet itu mendekati Titin dan memperhatikannya dari bawah hingga ke atas, kerudungnya pendek hanya menutup leher dan sangat tipis.

"Lo juga! Gue kira lo teman yang baik buat Nayla, eh ternyata lo juga jahat, tega banget lo nyakitin Nayla, salah apa dia sama lo?"

Ratih melontarkan kalimat itu tanpa berkedip memandangi Titin dengan kecewa. Dari tadi Nayla hanya terdiam, hatinya terlalu sock dan terkejut, hatinya masih terguncang yang membuat fikirannya seperti kosong.

Sepertinya Fandy tidak peduli dengan hal itu. Namun saat Nayla mulai tersadar dan melihat Ratih memandang Titin tanpa berkedip seolah akan menelannya hidup-hidup otaknya Nayla mulai bekerja dengan baik dan langsung saja ia berlari ke arah Ratih dan menariknya.

Episodes
1 BAB 1 PERISTIWA VILLA GREEN PALACE
2 BAB 2 Nayla De Rain
3 BAB 3 Hari Ulang Tahun
4 BAB 4 Suasana Canggung
5 BAB 5 Alexander Almahendra
6 BAB 6 Pagi tuan Alex D Menara X
7 BAB 7 Menemui Tahanan
8 BAB 8 Dendam
9 BAB 9 Lorong Neraka
10 BAB 10 Di Hotel
11 BAB 11 Hadiah Untum Tuan Alex
12 BAB 12 Menolak Hadiah
13 BAB 13 Ulang tahun Nayla
14 BAB 14 Hadiah ulang tahu
15 BAB 15 Kado ulang tahun
16 BAB 16 Kecelakaan
17 BAB 17 Nayla Sadar
18 BAB 18 Menuju rumah Nayla
19 BAB 19 Mengambil Keputusan.
20 BAB 20 Keputusan nayla
21 BAB 21 Tuan Alex masuk Bar
22 BAB 22 Perkelahian Sengit
23 BAB 23 Balas dendam
24 BAB 24 Perencanaan
25 BAB 25 Menginap di hotel
26 BAB 26 Bayangan masa lalu
27 BAB 27 Galau?
28 BAB 28 Hati Yang Bergejolak
29 BAB 29 Mimpi-Mimpi Nayla
30 BAB 30 Andika
31 BAB 31 Balas dendam
32 BAB 32 Menikah Dan Pernikahan
33 BAB 33 Pertemuan Tak Terduga
34 BAb 34 erluka Dan Terhina
35 BAB 35 Gaun putih
36 BAB 36 Pingsan
37 BAB 37 Malam tuan Alex
38 BAB 38 Mendekati Tuan Alex
39 BAB 39 Menghancurkan Para Penjahat
40 BAB 40 Menikah
41 BAB 41 Ijab Kabul
42 BAB 42 Di Rawat Dokter
43 BAB 43 Hati Yang Bingung
44 BAB 44 Mendekati Kematian
45 BAB 45 Kembalinya Masa Lalu
46 BAB 46 Kembali Saling Mengenal
47 BAB 47 Tuan Alex Terluka
48 BAB 48 Siapa Dokter Fifi?
49 BAB 49 Mengungkap Masa Lalu
50 BAB 50 Perjalanan Menuju Rumah
51 BAB 51 Sampai Di rumah
52 BAB 52 Kembali Bersama
53 BAB 53 Menemui Tuan Alex
54 BAB 54 Bersama Tuan Alex
55 BAB 55 bertemu Fandy
56 BAB 56 Bertemu Zaini
57 BAB 57 Apa Yang Di Katakan Andika?
58 BAB 58 Tukang Paket Misterius
59 BAB 59 adiah Tuan Alex
60 BAB 60 Bertemu Ratih
61 BAB 61 Si penguntit?
62 BAB 62 Restoran Merah Maron
63 BAB 63 Rahasia Nayla
64 BAB 64 Restoran Merah Maron
65 BAB 65 Apa mungkin Ada Musuh Dalam Selimut?
66 Pengirm Paket
67 BAB 67 Sisi Lain Tuan Alex
68 BAB 28 Nikah Siri
69 BAB 69 Rahasia Yang Terbongkar
70 BAB 70 Tidak Sadarkan Diri
71 BAB 71 Memberi Tahu Rahasia
72 BAB 72 Menikah Lagi
Episodes

Updated 72 Episodes

1
BAB 1 PERISTIWA VILLA GREEN PALACE
2
BAB 2 Nayla De Rain
3
BAB 3 Hari Ulang Tahun
4
BAB 4 Suasana Canggung
5
BAB 5 Alexander Almahendra
6
BAB 6 Pagi tuan Alex D Menara X
7
BAB 7 Menemui Tahanan
8
BAB 8 Dendam
9
BAB 9 Lorong Neraka
10
BAB 10 Di Hotel
11
BAB 11 Hadiah Untum Tuan Alex
12
BAB 12 Menolak Hadiah
13
BAB 13 Ulang tahun Nayla
14
BAB 14 Hadiah ulang tahu
15
BAB 15 Kado ulang tahun
16
BAB 16 Kecelakaan
17
BAB 17 Nayla Sadar
18
BAB 18 Menuju rumah Nayla
19
BAB 19 Mengambil Keputusan.
20
BAB 20 Keputusan nayla
21
BAB 21 Tuan Alex masuk Bar
22
BAB 22 Perkelahian Sengit
23
BAB 23 Balas dendam
24
BAB 24 Perencanaan
25
BAB 25 Menginap di hotel
26
BAB 26 Bayangan masa lalu
27
BAB 27 Galau?
28
BAB 28 Hati Yang Bergejolak
29
BAB 29 Mimpi-Mimpi Nayla
30
BAB 30 Andika
31
BAB 31 Balas dendam
32
BAB 32 Menikah Dan Pernikahan
33
BAB 33 Pertemuan Tak Terduga
34
BAb 34 erluka Dan Terhina
35
BAB 35 Gaun putih
36
BAB 36 Pingsan
37
BAB 37 Malam tuan Alex
38
BAB 38 Mendekati Tuan Alex
39
BAB 39 Menghancurkan Para Penjahat
40
BAB 40 Menikah
41
BAB 41 Ijab Kabul
42
BAB 42 Di Rawat Dokter
43
BAB 43 Hati Yang Bingung
44
BAB 44 Mendekati Kematian
45
BAB 45 Kembalinya Masa Lalu
46
BAB 46 Kembali Saling Mengenal
47
BAB 47 Tuan Alex Terluka
48
BAB 48 Siapa Dokter Fifi?
49
BAB 49 Mengungkap Masa Lalu
50
BAB 50 Perjalanan Menuju Rumah
51
BAB 51 Sampai Di rumah
52
BAB 52 Kembali Bersama
53
BAB 53 Menemui Tuan Alex
54
BAB 54 Bersama Tuan Alex
55
BAB 55 bertemu Fandy
56
BAB 56 Bertemu Zaini
57
BAB 57 Apa Yang Di Katakan Andika?
58
BAB 58 Tukang Paket Misterius
59
BAB 59 adiah Tuan Alex
60
BAB 60 Bertemu Ratih
61
BAB 61 Si penguntit?
62
BAB 62 Restoran Merah Maron
63
BAB 63 Rahasia Nayla
64
BAB 64 Restoran Merah Maron
65
BAB 65 Apa mungkin Ada Musuh Dalam Selimut?
66
Pengirm Paket
67
BAB 67 Sisi Lain Tuan Alex
68
BAB 28 Nikah Siri
69
BAB 69 Rahasia Yang Terbongkar
70
BAB 70 Tidak Sadarkan Diri
71
BAB 71 Memberi Tahu Rahasia
72
BAB 72 Menikah Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!