BAB 19 Mengambil Keputusan.

Nayla menggeser tirai kamarnya, matahari sudah mulai condong ke arah barat. Sekali lagi ia melihat uang tukaran ratusan ribu di atas tempat tidurnya.

"Pasti lelaki itu orang kaya sehingga dia memberikan uang sebanyak itu untuk perobatanku padahal aku tidak terluka parah."

Gumam Nayla dalam hati. Ia kembali duduk di atas ranjangnya. Tiba-tiba HPnya berbunyi sepertinya ada pesa WA yang masuk. Nayla langsung membukanya.

"Nayla, kapan kamu putus dengan Fandy? Tadi aku liat dia jalan bareng Titin. Maaf ya Nay, aku baru tau kalo lo dan Fandy putus."

Begitu pesan WA yang di terimanya dari Lasmi. Nayla meletakkan HPnya tanpa membalasnya. Air matanya perlahan jatuh di pipinya. Tega sekali lelaki itu mencampakkannya tanpa sebab. Mudah sekali ia mengucapkan kalimat untuk memutuskan hubungan mereka padahal sudah tunangan. Secepat kilat ia gebet teman Nayla jadi pacarnya. Sepertinya Fandy tidak punya hati Nurani, bagaimana mungkin ia memutuskan Nayla dengan mudah tanpa rasa bersalah lalu pacaran dengan temannya? Bukankah itu namanya bajingan? Ya, bajingan, seperti lagu yang di bawakan oleh band wali 'emang dasar kamu bajingan'.

"Nayla ! Aku mencintai mu... jangan pernah berfikir untuk meninggalkan ku, itu membuat ku tidak bisa bernafas... aku sangat takut kehilangan mu..."

Nayla kembali teringat kata-kata itu. Selama ini Fandy selalu mencintainya dan selalu takut kehilangannya bahkan terkesan protektif. Namun nyatanya kini dialah yang lebih dulu meninggalkan Nayla. Ah, orang-orang memang berubah, tiada yang abadi, bahkan perasaan dan cinta pun tidaklah abadi. Air mata jatuh di pipinya yang lembut.

Selama ini Nayla selalu tulus mencintai Fandy. Sedikitpun ia tidak pernah berfikir untuk berkhianat, perasaanya benar-benar ia jaga. Tidak ada lelaki yang bisa menggoyahkannya untuk berpaling dari Fandy. Orang-orang juga mengetahui hubungan mereka, bahkan banyak di antaranya yang iri pada Fandy. Namun kini Fandy mengkhianati ketulusan dan kesetiaannya. Ah, kadang manusia memang begitu.

"Aku tidak hanya ingin hidup bersama mu, tapi aku juga ingin engkau kelak manjadi ibu dari anak-anak ku." Kata-kata itu di ucapkan Fandy menjelang hari pertunangan mereka. Namun kini hanya tersisa air mata daan kenangan.

Nayla memeluk bantal dengan erat, di remasnya ujung bantal sambil menangis tersedu-sedu. Bagaimanapun ia berfikir tidak di temukannya kesalahan yang telah di perbuat olehnya sehingga Fandy sanggup membatalkan pertunangan mereka dan memutuskan untuk meninggalkannya dan memilih temannya sendiri sebagai pengganti dirinya.

"Jahat sekali! Dasar egois! Hanya memikirkan diri sendiri."Gerutu Nayla sambil menangis. Rasanya sakit sekali dan menyesakkan dada. Ia meraih HPnya kembali lalu mencari kontak untuk menemukan nomor Fandy. Ia sangat penasaran apa yang membuat Fandy memutuskannya di hari ulang tahunnya. Gadis itu mulai mengetik.

"Assalamualaikum! Fandy, boleh aku tau apa sebabnya kau batalkan pertunangan kita?" Nayla menekan tombol kirim. Langsung ceklis dua pertanda lelaki itu sedang online sekarang. Tidak lama kemudiaan centang dua itu berubah jadi biru pertanda sudah di baca namun tiada balasan. Sepertinya lelaki itu tidak berniat untuk membalasnya.

"Tolong jawab pertanyaan ku, ku mohon Fandy." Pesan itu di kirimnya lagi. Tidak lama kemudian Fandy mengirim alasan. Air mata Nayla bercucuran memandanginya. Lelaki itu mengirim fotonya bersama Titin di beberapa tempat. Rupanya sudah lama lelaki itu menjalin hubungan dengan Titin, pantasan saja akhir-akhir ini lelaki itu berubah pada Nayla. Banyak dari teman-temannya yang tau bahwa Fandy menjalin hubungan dengan Titin. Titin adalah gadis cantik dan kaya jadi tidak ada yang berani memberi tahukan Nayla perihal hubungan Fandy dan Titin.

"Aku menemukan orang yang lebih baik dari kamu, ku harap kamu bisa mengerti dan menerima takdir kita." Itulah pesan balasan yang di terima Nayla selain foto-foto yang di kirimkan Fandy. Nayla menenggelamkan wajahnya ke bantal gulingnya. Lelaki yang kemarin datang bermanis-manis kini telah membuatnya menelan pahitnya rasa sakit. Ya, memang benar sekali, orang yang bermanis-manis itu tidak selamanya baik. Terkadang mereka memiliki topeng untuk melindungi diri dari ketahuan, hingga waktu yang tepat mereka akan membuka topeng itu. Dan saat itu tiba si korban tidak mungkin lagi un tuk kembali.

Berat sekali bagi Nayla menerimanya, berhari-hari ia mogok makan dan kuliahnya hampir hancur. Ayah dan ibunya heran melihatnya. Gadis cantik itu sampai sakit hampir seminggu. Ibunya sangat khawatir melihat putrinya hanya diam daan murung.

"Apa yang terjadi sayang?" Tanya ibunya ketika Nayla sedang termenung dekat kolam renang. Semenjak hubungannya dengan Fandy kandas gadis itu lebih banyak menghabiskan waktu termenung di pinggir kolam renang atau mengurung diri di kamarnya. Terkadang ia berenang seperti orang gila dan kadang tertawa sendiri lalu kemudian menangis.

"Apa yang terjadi? Ceritalah pada ibu sayang." Kata ibunya suatu ketika sambil membelai rambutnya. Nayla menangis di pelukan ibunya. Berkali-kali ia menangis di pelukan ibunya namun tidak sanggup untuk mengatakan apapun.

"Nayla sayang... bicaralah dengan ibu." Kata ibunya lagi membelai rambut hitamnya. Gadis itu sedang duduk di pinggir kolam renang dengan kaki terendam sampai mata kaki. Nayla masih diam dan matanya berkaca-kaca menatap kolam dengan pandangan kosong.

"Nayla sayang! Kamu sudah lebih dari dua pekan seperti ini. Ibu, ayah daan adikmu juga sangat khawatir apalagi kamu tidak mau cerita."

Ibunya membelai rambutnya dan ikut duduk di samping Nayla dan memposisikan kakinya seperti kaki Nayla, basah sampai mata kaki.

"Ibu..." panggil Nayla dengan suara pelan dan gemetar.

"Ia sayang..."

"A....

"A... aku..."

Tenggorokannya seperti tercekik, Nayla menghela nafas dan menelan ludah seperti baru saja ia menelan sesuatu yang sangat pahit.

"Ia, kenapa sayang? Perlakuan ibunya begitu lembut.

"Aku... aku mau meniklkah dengan Zaini bu."

Akhirnya kalimat itu keluar dari mulutnya. Buk Dalifah kaget mendengarnya. Matanya terbelalak tidak yakin. Tidak menyangka akan mendapat pernyataan seperti itu.

"Nayla sayang, coba tenang dulu bicaralah dengan jelas nak, ada apa sebenarnya?"

"Ibu, aku hanya ingin menikah dengan Zaini, aku sudah berkali-kali menolaknya tapi dia tetap baik padaku." Kali ini suaranya lebih jelas dan nadanya lebih tenang

"Sayang, kenapa tiba-tiba begini? Bagaimana dengan Fandy? Apakah kamu tidak menyukai Fandy lagi? Kan kamu sudah tunangan dengannya."

"Ternyata Fandy itu bajingan bu, dia sudah lama pacaran dengan teman ku bu, tapi dia baru saja membatalkan pertunangan kami, ku rasa dia terlalu beruntung jika aku menikah dengannya."

Perlahan butiran bening mengalir deras di pipinya yang lembut. Buk Dalifah menggeser tubuhnya merapat pada Nayla lalu menyandarkan tubuh Nayla ke bahunya dan menepuk-nepuk lengan putrinya dengan lembut.

"Sayang, Fandy mengkhianati mu dan membatalkan pertunangan kalian?" Tanya wanita paruh baya itu dengan hati-hati. Tangannya masih menepuk-nepuk lengan putrinya dan membelai rambut indah yang tergerai tidak di ikat. Terlihat sedikit acak-acakan namun tidak membuat gadis itu tampak kusut dan berantakan. Ia masih cantik mempesona.

"Bukan hanya menyakiti ku bu, dia menyakiti ku dan mengkhianati keluarga kita, dia membatalkan pertunangan kami dan memilih teman ku sendiri bu, Fandy itu jaha! Aku menyesal pernah mencintainya."

Episodes
1 BAB 1 PERISTIWA VILLA GREEN PALACE
2 BAB 2 Nayla De Rain
3 BAB 3 Hari Ulang Tahun
4 BAB 4 Suasana Canggung
5 BAB 5 Alexander Almahendra
6 BAB 6 Pagi tuan Alex D Menara X
7 BAB 7 Menemui Tahanan
8 BAB 8 Dendam
9 BAB 9 Lorong Neraka
10 BAB 10 Di Hotel
11 BAB 11 Hadiah Untum Tuan Alex
12 BAB 12 Menolak Hadiah
13 BAB 13 Ulang tahun Nayla
14 BAB 14 Hadiah ulang tahu
15 BAB 15 Kado ulang tahun
16 BAB 16 Kecelakaan
17 BAB 17 Nayla Sadar
18 BAB 18 Menuju rumah Nayla
19 BAB 19 Mengambil Keputusan.
20 BAB 20 Keputusan nayla
21 BAB 21 Tuan Alex masuk Bar
22 BAB 22 Perkelahian Sengit
23 BAB 23 Balas dendam
24 BAB 24 Perencanaan
25 BAB 25 Menginap di hotel
26 BAB 26 Bayangan masa lalu
27 BAB 27 Galau?
28 BAB 28 Hati Yang Bergejolak
29 BAB 29 Mimpi-Mimpi Nayla
30 BAB 30 Andika
31 BAB 31 Balas dendam
32 BAB 32 Menikah Dan Pernikahan
33 BAB 33 Pertemuan Tak Terduga
34 BAb 34 erluka Dan Terhina
35 BAB 35 Gaun putih
36 BAB 36 Pingsan
37 BAB 37 Malam tuan Alex
38 BAB 38 Mendekati Tuan Alex
39 BAB 39 Menghancurkan Para Penjahat
40 BAB 40 Menikah
41 BAB 41 Ijab Kabul
42 BAB 42 Di Rawat Dokter
43 BAB 43 Hati Yang Bingung
44 BAB 44 Mendekati Kematian
45 BAB 45 Kembalinya Masa Lalu
46 BAB 46 Kembali Saling Mengenal
47 BAB 47 Tuan Alex Terluka
48 BAB 48 Siapa Dokter Fifi?
49 BAB 49 Mengungkap Masa Lalu
50 BAB 50 Perjalanan Menuju Rumah
51 BAB 51 Sampai Di rumah
52 BAB 52 Kembali Bersama
53 BAB 53 Menemui Tuan Alex
54 BAB 54 Bersama Tuan Alex
55 BAB 55 bertemu Fandy
56 BAB 56 Bertemu Zaini
57 BAB 57 Apa Yang Di Katakan Andika?
58 BAB 58 Tukang Paket Misterius
59 BAB 59 adiah Tuan Alex
60 BAB 60 Bertemu Ratih
61 BAB 61 Si penguntit?
62 BAB 62 Restoran Merah Maron
63 BAB 63 Rahasia Nayla
64 BAB 64 Restoran Merah Maron
65 BAB 65 Apa mungkin Ada Musuh Dalam Selimut?
66 Pengirm Paket
67 BAB 67 Sisi Lain Tuan Alex
68 BAB 28 Nikah Siri
69 BAB 69 Rahasia Yang Terbongkar
70 BAB 70 Tidak Sadarkan Diri
71 BAB 71 Memberi Tahu Rahasia
72 BAB 72 Menikah Lagi
Episodes

Updated 72 Episodes

1
BAB 1 PERISTIWA VILLA GREEN PALACE
2
BAB 2 Nayla De Rain
3
BAB 3 Hari Ulang Tahun
4
BAB 4 Suasana Canggung
5
BAB 5 Alexander Almahendra
6
BAB 6 Pagi tuan Alex D Menara X
7
BAB 7 Menemui Tahanan
8
BAB 8 Dendam
9
BAB 9 Lorong Neraka
10
BAB 10 Di Hotel
11
BAB 11 Hadiah Untum Tuan Alex
12
BAB 12 Menolak Hadiah
13
BAB 13 Ulang tahun Nayla
14
BAB 14 Hadiah ulang tahu
15
BAB 15 Kado ulang tahun
16
BAB 16 Kecelakaan
17
BAB 17 Nayla Sadar
18
BAB 18 Menuju rumah Nayla
19
BAB 19 Mengambil Keputusan.
20
BAB 20 Keputusan nayla
21
BAB 21 Tuan Alex masuk Bar
22
BAB 22 Perkelahian Sengit
23
BAB 23 Balas dendam
24
BAB 24 Perencanaan
25
BAB 25 Menginap di hotel
26
BAB 26 Bayangan masa lalu
27
BAB 27 Galau?
28
BAB 28 Hati Yang Bergejolak
29
BAB 29 Mimpi-Mimpi Nayla
30
BAB 30 Andika
31
BAB 31 Balas dendam
32
BAB 32 Menikah Dan Pernikahan
33
BAB 33 Pertemuan Tak Terduga
34
BAb 34 erluka Dan Terhina
35
BAB 35 Gaun putih
36
BAB 36 Pingsan
37
BAB 37 Malam tuan Alex
38
BAB 38 Mendekati Tuan Alex
39
BAB 39 Menghancurkan Para Penjahat
40
BAB 40 Menikah
41
BAB 41 Ijab Kabul
42
BAB 42 Di Rawat Dokter
43
BAB 43 Hati Yang Bingung
44
BAB 44 Mendekati Kematian
45
BAB 45 Kembalinya Masa Lalu
46
BAB 46 Kembali Saling Mengenal
47
BAB 47 Tuan Alex Terluka
48
BAB 48 Siapa Dokter Fifi?
49
BAB 49 Mengungkap Masa Lalu
50
BAB 50 Perjalanan Menuju Rumah
51
BAB 51 Sampai Di rumah
52
BAB 52 Kembali Bersama
53
BAB 53 Menemui Tuan Alex
54
BAB 54 Bersama Tuan Alex
55
BAB 55 bertemu Fandy
56
BAB 56 Bertemu Zaini
57
BAB 57 Apa Yang Di Katakan Andika?
58
BAB 58 Tukang Paket Misterius
59
BAB 59 adiah Tuan Alex
60
BAB 60 Bertemu Ratih
61
BAB 61 Si penguntit?
62
BAB 62 Restoran Merah Maron
63
BAB 63 Rahasia Nayla
64
BAB 64 Restoran Merah Maron
65
BAB 65 Apa mungkin Ada Musuh Dalam Selimut?
66
Pengirm Paket
67
BAB 67 Sisi Lain Tuan Alex
68
BAB 28 Nikah Siri
69
BAB 69 Rahasia Yang Terbongkar
70
BAB 70 Tidak Sadarkan Diri
71
BAB 71 Memberi Tahu Rahasia
72
BAB 72 Menikah Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!