Menerima apa adanya

"Aku sakit dek. Aku tidak bisa menikahimu" ucap Firman ragu-ragu dan takut.

"Sakit?? Sakit apa kak??" jawab Sofi kaget dan membulatkan matanya.

Selama ini kamu terlihat baik-baik saja. bohong kamu kak! apa maumu kaa?

kamu mau mencari kebenaran atas sikap salahmu itu. "batin Sofi.

"Sakit apa? Jawab kak? Aku lihat kakak selalu baik-baik saja" Tanya Sofi lagi.

"A-aku.... aku....." Aaarghhh!! ku benci mengungkapkannya!!

"Aku divonis impot*n!!" jawab Firmab dangan mata tertutup. Dan nafas memburu. Ahirnya rahasianya terungkap.

Pelan dua bola mata saling bertemu dan mengunci.

"Hanya itu kan? Demi apapun tidak akan membuat kau rendah sama sekali dimataku?" ucap Sofi lirih.

"Jadi itu penyebabnya. Pantas saja ada ketidak percayaan diri disana kak. Oh Ya Tuhan...aku sempat berfikir yang tidak-tidak" batin Sofi.

"Kenapa jawab seperti itu? Jangan kamu anggap ini remeh" ucap Firman lagi.

''Iya... aku harus seperti apa kak? Tidak akan berkurang rasa cintaku ini dengan penyakit apapun yang kamu derita" jawab Sofi dengan rasa iba.

"Kamu boleh meninggalkanku. Kamu berhak bahagia. Aku bangga padamu, kamu wanita yang kuat. Aku beruntung bisa mengantarkanmu walaupun hanya sampai disini..."

"Aku bukan laki-laki yang sempurna. Kamu tidak akan bahagia jika menikah denganku. Ketahuilah, aku juga akan pergi ke Jerman. Aku akan percayakan Cafe pada Bayu...."

" Aku akan mencari kesibukan disana biar pelan-pelan aku terbiasa hidup tanpa kamu dek" ucap Firman dengan raut wajah setengah menangis.

"Itu bukan penyakit yang serius kakak tenanglah! Jangan merasa terbebani. Aku tidak akan menjauhimu. Semua akan baik-baik saja. Hanya wanita bodoh yang meninggalkan laki-laki baik hati sepertimu kak" ucap Sofi membangkitkan semangat Firman yang redup.

"Terimakasih... kau...." belum selesai menjawab.

"Nikahi aku kak, jadikan aku istrimu. Jangan pernah pergi. Tetaplah disini, aku tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku tidak ingin menuntut kesempurnaan apapun darimu kak" ucap Sofi dengan lantang.

Diapun tidak tau kenapa ada keberanian mengucapkan itu. Cintanya sudah sangat dalam. Dia tidak bisa berfikir apapun kecuali bisa saling mencintai. Walaupun setelah menikah nanti tanpa berhubungan seperti pasangan suami istri lain. Menikah bukan tentang ranjang saja. Jadi itu bukan masalah yang besar bagi Sofi. Baginya perjuangan cinta Firman sudah sangat cukup untuk membalas rasa cinta Sofi.

Sesaat mereka terdiam. Sementara firman membeku dengan jawaban Sofi. dengan gampangnya dia mengatakan itu. Apakah dia sudah berfikir matang-matang. Mengingat pernikahan adalah janji suci ,sekali seumur hidup. Dia tidak ingin disalahkan nantinya karena hal ini. Mengingat semua sudah diutarakan dari awal.

"Kamu yakin ? Masih banyak waktu untuk kamu berfikir. Jangan karna kamu merasa hutang budi lalu kau korbankan hidupmu untuk laki-laki sepertiku" ucap Firman merendah.

"Tidak kak ! Apapun kekuranganmu aku terima dengan ikhlas" ucap Sofi.

Firman bingung harus jawab apa. Sofi yang keras kepala itu memang mungkin belum terfikirkan nanti apa yang terjadi bila mereka menikah.

"Dek... dengar kakak. Tolong berfikir lebih jernih. Mana ada perempuan yang mau menikah denganku? Mungkin hanya nenek-nenek yang mau denganku. Aku tidak bisa memberikan nafkah batin seperti suami-suami pada umumnya. Aku tidak bisa meskipun aku sangat mencintaimu dek..."

"Mana ada wanita yang tahan jika aku hanya bisa menciuminya sepanjang malam tanpa berbagi cinta. Sebuah keluarga juga pasti menginginkan seorang anak. Aku tidak bisa memberikannya. Tolong pikirkan matang-matang" ucap Firman panjang lebar.

"Aku sudah memikirkannya kak! Aku bisa menjadi istri yang baik tanpa meminta hakku yang itu. Menikah bukan hanya untuk itu saja kak. Menikah adalah ibadah..." Sofi tetaplah Sofi yang keras kepala dan teguh pendirian.

"Kalau masalah anak.... Kita bisa adopsi dipanti asuhan. Banyak disana bayi-bayi dan anak-anak yang membutuhkan kasih sayang. Iya kan kak? Memangnya kakak rela kalau aku pergi? Hmm....?" ucap Sofi mencubit perut Firman.

"Aaauuuwww !! Kamu semakin nakal ya" ucap Firman bahagia mendengar jawaban dewasa dari Sofi. Dia pun membalas mencubit pinggang Sofi kencang karna saking bahagianya.

"Aaaauuwww sakit tau" ucap Sofi cemberut. Kemudian mereka berdua tersenyum dan tertawa lepas.

"Aku takut nanti kamu mencari kepuasan pada laki-laki lain" ucap Firman.

"Hussh aku tidak pernah terfikir untuk itu" jawab Sofi.

"Baiklah aku akan segera melamarmu sayang" ucap Firman berbinar-binar.

Kedua mata Sofi berkaca-kaca. Tanpa sepatah kata apapun Sofi langsung mendekatkan tubuhnya dan mendekapkan kepalanya didada firman.

Firman masih belum menyangka. Dia pikir hari ini Tuhan akan memisahkan dia dari gadis cantiknya. Ternyata dugaannya salah. Dia menerimanya. Mencintai firman dengan tulus. Dia memang wanita yang sangat baik.

"Awal mula kakak divonis seperti ini gimana ceritanya kak? Asisten Bayu tau?" tanya Sofi hati-hati.

"Hanya aku, dan kamu yang tau sayang" ucap Firman.

"Selama itu Kakak menyembunyikannya??"

"Iyya..."

"Begini ceritanya... bla bla... bla...."

Firman dengan legowo menceritakan kisah hidup nya yang menjadikan dia menderita sakit tersebut.

"Psikologis terganggu karna kejadian pada waktu itu. Aku sudah konsultasi ke beberapa dokter,tapi ga ada hasil. Kakak sempat depresi berat waktu itu.... "

"Jika aku berontak, aku selalu disuntik obat penenang. Sebagai laki-laki aku merasa gak berguna sama sekali. Tidak ada yang bisa dibanggakan dari seorang laki-laki sukses,mapan dan terkenal Kalau keadaannya seperti aku" ucap Firman panjang lebar.

Sofi tertegun, kalau bukan wanita seperti dirinya, mungkin sudah kabur jauh semenjak tadi saat mengetahui hal ini. Tetapi dia tetap setia mendengarkan Firman. Dia sangat menghargai sosok laki-laki hebat disampingnya. Tidak ada juga yang akan mau jika ditakdirkan seperti itu bukan?

Hari ini adalah hari bahagia mereka. Hari yang dikira Firman akan mengalami perpisahan, tapi malah sebaliknya.

"Sudah hampir petang. Lama juga kita berdebat. Ayo pulang..." ajak Firman.

"Ayo bos siaapp" jawab Sofi dengan tangan hormat.

Mereka berdua keluar dari restoran sambil bergandengan tangan. Membuat para pelayan restoran baper dengan kemesraan mereka.

Candaan-candaan didalam mobil menghilangkan bekas drama kesedihan ditempat tadi. Bagaimana tidak? Mulai hari ini mereka sudah menjadi pasangan kekasih.

T B C

.

.

.

.

.

.

.

HAI READERSS JANGAN LUPA LIKE DAN TINGGALKAN JEJAK YA

MAKASIH YANG UDAH LIKE DAN KOMEN

SEMOGA HARI-HARI KALIAN MENYENANGKAN

Terpopuler

Comments

Erlina Sri

Erlina Sri

masa gak bisa di obati

2022-02-01

0

Sisilia Nopita Sari

Sisilia Nopita Sari

gilaa si sofii ngebet bngt dah mau.dinkahin sma firman😂😂😂

2021-12-30

0

Nur Isnawati

Nur Isnawati

tenang firman nanti tk panggilin mak erot biar bisa bangun 🤣🤣🤣

2021-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 Kisah
2 Terlambat masuk
3 Rindu
4 Diusir
5 Dibilang aneh
6 Sebatas kasihan
7 Bunga misterius
8 Nyaman dipelukanmu
9 Terbongkar
10 Orang gila
11 Lemah terhadapmu
12 Penyebab sakit
13 Dia yg tidak bisa tidur
14 Sarapan bersama
15 Ungkapan kejujuran 1
16 Ungkapan kejujuran 2
17 Menerima apa adanya
18 yeeaayy!!
19 Selalu mengagumkan
20 Sayang
21 Pertemuan keluarga 1
22 Pertemuan keluarga 2
23 Gemashhh
24 Flying
25 Ciuman mendadak
26 Dikira hilang
27 Arrival
28 Gaun pengantin
29 Kriminal
30 Gak jadi nikah
31 Tuhan berkata lain
32 Mengasingkan diri
33 Menata hati
34 Bertemu es batu
35 Mulai ceria
36 Dijodohkan
37 Dikuntit
38 Terjebak
39 Terpaksa menerima
40 Tunangan
41 Obrowlan nenek-nenek
42 Kebencian yang tak mendasar
43 Frustasi
44 Pertama kali
45 Pingsan
46 Sedang kalem
47 Nasihat ibu
48 Tatapannya
49 Perhatian
50 Mulai luluh
51 Pesan dari mimpi
52 Kekenyangan
53 Bimbang
54 Hari H
55 Sah !!
56 Malam pertama tapii...
57 Pindah rumah baru
58 Mesra
59 Bucin
60 Benda keras
61 Mulai ikhlas
62 Aku akan memakanmu
63 Hangat ! Mohon diperhatikan ini buat umur 21+ Harap bijak dalam membaca.
64 Gol
65 Lingerie untuk servis
66 Apakah itu kabar baik??
67 Positif
68 Berdamai dengan mantan
69 Godaan sibayi
70 PENGUMUMAN
71 Aku menang. Kamu kalah
72 Melakukannya beberapa kali
73 Pria sejati
74 Konflik gegara ayam bakar
75 Dia ???
76 Menyakitiku
77 Permasalahan laki-laki bodoh
78 Mencari keberadaannya
79 Menemukannya
80 Syarat berpuasa
81 Diabaikan itu sakit loh?
82 Giliran Yusuf yang bawa-bawa koper
83 Pelajaran berbayar.
84 Ternyata tidur dikamar sebelah
85 Lahirnya bayi Yusuf
86 Pengumuman plus visual.
87 Istriku, ibu dari anak-anakku kelak
88 Jodoh yang sebenarnya.
89 Pengumuman lagi
90 Lanjut lagi Hot daddy
91 Papinya Faiz
92 Pintar menggoda
93 Moment berdua setelah mempunyai anak
94 Chek dulu.
95 Dalam rangka apa ya ini?
96 Promo judul novel baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Kisah
2
Terlambat masuk
3
Rindu
4
Diusir
5
Dibilang aneh
6
Sebatas kasihan
7
Bunga misterius
8
Nyaman dipelukanmu
9
Terbongkar
10
Orang gila
11
Lemah terhadapmu
12
Penyebab sakit
13
Dia yg tidak bisa tidur
14
Sarapan bersama
15
Ungkapan kejujuran 1
16
Ungkapan kejujuran 2
17
Menerima apa adanya
18
yeeaayy!!
19
Selalu mengagumkan
20
Sayang
21
Pertemuan keluarga 1
22
Pertemuan keluarga 2
23
Gemashhh
24
Flying
25
Ciuman mendadak
26
Dikira hilang
27
Arrival
28
Gaun pengantin
29
Kriminal
30
Gak jadi nikah
31
Tuhan berkata lain
32
Mengasingkan diri
33
Menata hati
34
Bertemu es batu
35
Mulai ceria
36
Dijodohkan
37
Dikuntit
38
Terjebak
39
Terpaksa menerima
40
Tunangan
41
Obrowlan nenek-nenek
42
Kebencian yang tak mendasar
43
Frustasi
44
Pertama kali
45
Pingsan
46
Sedang kalem
47
Nasihat ibu
48
Tatapannya
49
Perhatian
50
Mulai luluh
51
Pesan dari mimpi
52
Kekenyangan
53
Bimbang
54
Hari H
55
Sah !!
56
Malam pertama tapii...
57
Pindah rumah baru
58
Mesra
59
Bucin
60
Benda keras
61
Mulai ikhlas
62
Aku akan memakanmu
63
Hangat ! Mohon diperhatikan ini buat umur 21+ Harap bijak dalam membaca.
64
Gol
65
Lingerie untuk servis
66
Apakah itu kabar baik??
67
Positif
68
Berdamai dengan mantan
69
Godaan sibayi
70
PENGUMUMAN
71
Aku menang. Kamu kalah
72
Melakukannya beberapa kali
73
Pria sejati
74
Konflik gegara ayam bakar
75
Dia ???
76
Menyakitiku
77
Permasalahan laki-laki bodoh
78
Mencari keberadaannya
79
Menemukannya
80
Syarat berpuasa
81
Diabaikan itu sakit loh?
82
Giliran Yusuf yang bawa-bawa koper
83
Pelajaran berbayar.
84
Ternyata tidur dikamar sebelah
85
Lahirnya bayi Yusuf
86
Pengumuman plus visual.
87
Istriku, ibu dari anak-anakku kelak
88
Jodoh yang sebenarnya.
89
Pengumuman lagi
90
Lanjut lagi Hot daddy
91
Papinya Faiz
92
Pintar menggoda
93
Moment berdua setelah mempunyai anak
94
Chek dulu.
95
Dalam rangka apa ya ini?
96
Promo judul novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!