Sofi berlari cepat-cepat masuk kedalam Cafe dan sempat terhuyung karena takut terlambat.
Alamak... udah ditunggu dipintu sama sibos !! mati aku...!!
"Mmm....mmaa-aaf aku sedikit terlambat Kak?, lain kali aku tidak seperti ini lagi" ucap sofi tergagap pada pemilik Cafe itu yg sedang berdiri dihadapannya menahan kesal dan amarah. Bagaimana tidak marah, banyak pelanggan yang mengeluh karena pesanannya tak kunjung datang. Teman yang lain sudah kelabakan.
"Kemarin juga seperti itu, kamu selalu terlambat bukan? Ahh sudahlah lebih baik kamu langsung bekerja, cepat! Bantu yang lain. Teman-temanmu sudah sangat kerepotan dari tadi" Ucap pemilik Cafe yg bernama Firman ardiansyah. Dia langsung pergi memasuki mobilnya meninggalkan Cafe.
Firman Ardiansyah
Dia berumur 28 tahun dan sangat tampan,tinggi 180 cm berkulit putih dan tegap
Dia orang yg tidak terlalu dingin, tapi ramah terhadap siapapun. Tapi jangan kalau marah, jangan ditanya. Tatapannya begitu menakutkan.
Firman orang yg sangat disegani oleh banyak org, karena ia pengusaha sukses karena jerih payahnya sendiri. Cafe The Firman's yg sudah bercabang dibanyak tempat membuatnya bisa membuka banyak lowongan pekerjaan.
Orang tuanya tinggal di luar negri, dulu sempat mempunyai masalalu yang buruk diIndonesia. Jadi mereka memutuskan pindah kesana. Orangtuanya memang sudah menetap disana dan membiarkan Firman di Indonesia agar menjadi laki-laki yg mandiri.
Di cafe inilah, Firman bersantai dan beristirahat. Mengontrol pekerjaannya dari sana bersama asisten setianya yang bernama Bayu. Karna dilantai dua dia bangun hunian nyaman yg megah mirip seperti apartemen yang lengkap dan mewah.
Karna kesuksesan yg diraih tentunya banyak wanita yg menyukainya. Ngga sedikit Orang tua yang meminta menikahi anak gadisnya.
Bahkan ada yg menawarkan diri. Tapi begitulah firman, dia belum ingin mencintai siapapun setelah divonis mempunyai penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
Dia juga pernah menjalin hubungan janda beranak satu, dengan harapan dapat menerima dirinya apa adanya. Tapi apalah daya, setelah mengungkapkan kejujuran, perempuan itu memilih pergi meninggalkannya. Dan sekarang dia sudah menjomblo hampir lima tahun.
Tiap hari, Firman pergi untuk mengecek sendiri Cafe-cafenya yg ada di ibukota.
Karna dia yakin keberhasilan terjadi karna kegigihannya. Dia bukan tipe pria yang suka bermalas-malasan.
Walau terkadang dalam hatinya ingin mempercayakan Cafe pada seseorang, lalu dia tinggal menikmati hasilnya dengan duduk santai, tapi tidak begitu, dia meyakini beda tangan akan beda hasil. Maka dari itu, selama dia mampu akan dia pimpin sendiri dengan bantuan sahabat sekaligus asistennya.
"Sofi... kamu naik ya. Tolong bersihkan kamarku, sekalian tolong masukkan baju-bajuku kedalam kantong laundry. Jangan lupa kunci kembali kamarnya. Aku pergi lagi sebentar" perintah Firman.
"Baik kak" jawab Sofi tanpa membantah.
Sofi memang terbiasa ditugaskan untuk membersihkan kamarnya. Sofi disini paling senior, teman-teman yg lain tergolong masih baru. Jadi Firman percayakan kebersihan lantai dua padanya.
Hari semakin siang dan Cafe semakin ramai
Banyak pelanggan dari mereka rata-rata anak-anak muda dan pegawai kantoran.
Sebagian dari mereka mengatakan Cafe ini cukup nyaman karena tempatnya instagramable banget. Punya banyak spot foto menarik. Di Cafe ini juga mempunyai banyak menu jajanan anak muda jaman sekarang.
Kesibukan inilah yg mampu membuat Sofi bahagia dan bisa sedikit melupakan masalahnya dirumah. Dia bahkan sering berlama-lama disana. Dan yang pasti, tidak ingin jauh-jauh dari cintanya.
Saatnya makan siang, Sofi menuju kedapur karena mencium aroma yang sangat enak.
"Dewi, Sintia! mumpung lagi sepi kita makan siang yuk. Makannya bareng aja biar enak gitu" ajak Sofi pada temannya.
"Ayo Sof kebetulan aku dah bikinin ayam goreng, sambal dan ada lalapan timun" Jawab Dewi antusias.
"Oh iya sin tadi aku dibawain rendang sama Ummi'ku" ucap Sintia bergabung dengan Sofi dan Dewi.
"Waduh enak bgt tuh! Lengkap banget menunya. Maaf ga bawa apa-apa. Aku juga gak bantuin kalian masak" jawab Sofi.
"Kan tadi kamu sibuk didepan... ya udah kita langsung makan aja. Ambil nasinya buruan, lapar nih !!" celetuk Dewi mengambil piring dan mereka siap makan bersama.
Mereka memang berteman baik, tak jarang mereka curhat satu sama lain. Masalah keejaan,pacar, keluarga dan teman-temannya.
Tapi berbeda dengan Sofi, dia sedikit tertutup dengan masalah keluarganya. Sofi hanya ingin Ibunya dikenal dengan baik didepan semua orang.
Sebenarnya Dewi dan Sintia tau bagaimana Ibu dan adiknya memperlakukan Sofi tidak baik.Tapi Sofi selalu terlihat tegar dihadapan mereka. Tidak pernah mengeluh.
Sebelum mereka bekerja diCafe ini memang mereka satu sekolah di salah satu SMA negeri. Sofi yang memberikan info pekerjaan setelah dirinya nyaman bekerja ditempat ini.
Gaji UMR, juga punya bonus dan uang makan.
Firman tergolong orang yang cuek juga tidak terlalu open. Dia hanya melihat hasil dan yang paling penting kebersihan. Tidak sulit bagi Sofi menyesuaikan diri bekerja disana. Oleh sebab itu dia semakin nyaman bekerja.
.
.
.
.
.
TINGGALKAN LIKE DAN JEJAK YAH AKAKK
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
hidagede1
mampir
2021-11-15
0
Umma Amyra
Next... 😘😘😘😘
2020-11-26
0
Hakimartinus Lawyers
terus
2020-10-21
3