Pov Sofi
Setelah pekerjaanku selesai, aku pun segera kebelakang untuk mengambil tasku yang tercantel diruang ganti karyawan. Aku mengambil kunci motor dan bergegas pulang. Lelah dan letih yang aku rasakan. Aku berangkat pagi dan pulang malam.
Cafe ini belum diatur secara baik oleh tuannya. Jam kerja yang masih berantakan, juga terkadang harus lembur karena salah satu dari kami tidak berangkat karena alasan tertentu. Untungnya, aku punya stok tenaga yang banyak berkali-kali lipat dibanding anak seumuranku. Aku sudah dewasa sebelum waktunya. Jadi, aku menjalani hariku dengan tenang. Iam stong !!
Aku telusuri jalanan yg sudah membisu ketika pukul sudah menunjukkan jam delapan malam. Dengan kecepatan maksimal, dan sudah lumayan sepi yang aku lewati.
Aku berhenti disalah satu rumah yang sederhana, punya sedikit tanaman dan teras minimalis. Rumah ini tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, pas untuk kami bertiga bertahan hidup dikota yang keras ini.
Ini rumahku, yang katanya peninggalan dari eyang. Tapi, beliau sudah almarhum beberapa tahun lalu.
Sesampainya didepan rumah, aku melepaskan sepatu dan menaruh helm ditempatnya. Keadaannya sepi... Sepatu Yasmin juga tidak terlihat. Aku yakin dia sedang pergi. Aku ketuk pintu, dan mengucapkan salam,namun tak ada yg menjawab. Ya.. benar dugaanku tidak ada orang.
Lalu ku rebahkan tubuhku di kasur lempes ini
Sudah berapa tahun aku tiduri tanpa bisa aku menggantinya dengan yang baru. Jika aku terbangun dari tidur, bukannya lebih baik malah semakin remuk rasa tubuhku. Tapi tak mengapa. Suatu saat pasti aku punya yang lebih bagus daripada ini. Berharap ada pangeran yang mempersunting dan membawaku pergi.
Aku harus bersyukur, mungkin banyak orang yang menginginkan hidup sepertiku. Tapi kadang aku suka mengeluhkan keadaan.
Padahal, Allah sudah menyiapkan yang terbaik untukku.
Tapi kali ini aku tidak bisa menahan rasa sedihku. Uangku telah habis, dan selalu habis untuk ku berikan pada ibuku. Bebelanja kebutuhan sehari-hari dan adikku sekolah.
Dan mungkin, aku hanya menyisakan sedikit uang untuk membeli bensin.
Walaupun kadang kurang! Pernah aku tidak dilayani saat kehabisan bensin dan uangku habis, hanya tersisa limaribu. Dengan susah payah aku mendorongnya sejauh tiga kilo meter. Untung jarak ke Cafenya sudah dekat. kalau tidak, aku bisa apa?
Aku jadi tulang punggung keluarga, ibuku tidak bisa lelah, beliau langsung sakit bila terlalu banyak bekerja. Pernah dulu bekerja cuci gosok, namun asmanya sering kambuh. Dan aku menghentikannya.
Oh ayaah...
Banyak sekali yg ingin ku tanyakan kepadamu. Seandainya ayah masih hidup
Mungkin aku tidak bekerja sekeras ini. Aku ingin melanjutkan kuliahku, seperti teman-teman yang lain. Melihat mereka membuatku iri yah...! Aku ingin keluargaku yang lengkap.
Aku benci perpisahan.
Kupandangi foto ayah dibingkai kecil, dan ku usap-usap dengan jariku. Aku sangat rindu pada ayah.
Apa kau tau Yah... Ibu dan adek selalu menjauhiku, mereka membenciku tanpa sebab yah... Padahal aku berusaha jadi anak yang baik dan kakak yang baik.
Ayah... besok aku libur aku akan ke makam tempatmu beristirahat. Aku menyayangimu ayah...
Tiba-tiba ada seseorang menggedor pintu dengan kerasnya. Aku tau itu pasti ibu.
Syukurlah, ibu sudah pulang.
TOK TOK TOK !!
"*K*enapa tidak pelan-pelan saja,aku masih bisa mendengar bu..." batinku sedih
Iya benar... ibuku yang mengetuknya. Ibuku sangat cantik. sepertinya habis pulang kondangan atau arisan.
"Ada apa ibu?" tanyaku lembut.
"Ibu baru saja pulang arisan, tolong jahitkan baju gamis ibu robek sedikit" perintahnya sambil menyodorkan bajunya.
"Baik ibu, kenapa dirumah sangat sepi? kemana Yasmin bu?" tanyaku penasaran.
"Dia mungkin sedang jalan dengan pacarnya, biar saja kan pacarnya org kaya. Nanti juga bawa oleh-oleh untuk Ibu !!"
"Tidak seperti kamu! Tiap hari kerja bertemu banyak orang tidak ada yg bisa kamu pacari. Coba seperti adikmu, dia pacaran sama orang kaya dan Ibu selalu di beri oleh-oleh mahal seperti tas ini" jawab ibu panjang lebar sambil memamerkan tas barunya.
"Astaghfirullah... sadarkan ibuku...beliau dibutakan oleh dunia. Sudahlah, sebaiknya aku jangan melawan. Jelas-jelas itu salah.
Lebih baik aku diam, sebaiknya aku jahit ini dan segera kekamar " batinku.
Setelah jahitannya selesai, aku berikan pada ibu dan segera aku segera berbaring ditempat tidur. Aku semakin terisak, sikapnya kenapa jadi seperti itu sekarang. Beliau benar-benar semakin menjadi. Tanpa sadar beliau menyuruhku berpacaran dengan orang kaya agar aku bisa morotin hartanya. Perintah seorang Ibu macam apa itu?
Jalan satu-satunya adalah tidur untuk sejenak melupakan peemasalahan hari ini. Aku tarik selimutku dan segera memejamkan mata.
Tapi, tidak seperti yang aku bayangkan, aku kembali terbangun pada pukul satu pagi dan kembali memikirkan perkataan ibu yang semalam. Akan seperti apa nasib adikku nanti jika terus dibiarkan seperti itu. Dia belum tau mana yang baik dan benar. Aku takut dia terjerumus dalam dosa besar.
Aku bangun dan mengerjakan sholat malam. Aku meminta pada Allah agar segera dibukakan pintu hidayah.
Aku melihat pantulan diriku didepan cermin, tubuhku semakin kurus wajahku pucat seperti mayat hidup. Aku terlalu banyak memikirkan masalah. Ibu... tolong perhatikan aku sedikit saja, mungkin hanya menanyakan keadaanku dan mempedulikannya, ku pasti sedikit lebih bahagia. Aku rindu kasih sayangmu.
Aku bosan melihat ibu tiap hari keluyuran ngga jelas bareng teman-temannya. Aku khawatir ibu membiarkan Yasmin berpacaran dengan siapapun. Pikirnya yang penting kaya raya dan sering membelanjakannya. Bagaimana nanti nasibnya? Kenapa keluargaku sangat rumit??
Banyak pertanyaan berkelebat dikepalaku. Apakah aku bukan anak ibu? Apakah aku bukan saudara kandungmu Yasmin? kenapa jadi seperti ini rasanya. Aaaaaargghhh !!Dimana keluargaku yang lain?
Andaikan aku bisa bertemu paman, banyak hal yang ingin aku tanyakan.
Dimanakah pamanku berada? Kenapa mereka seperti ditelan bumi. Tidak pernah ada kabarnya sama sekali. Aneh sekali rasanya.
Apa Ibuku melarang mereka bertemu denganku?
Bahkan tetanggapun seakan-akan menjauhi keluarga kami, karna ibuku yang kurang ramah, selalu marah-marah dan terkesan angkuh. Hidupku benar-benar buruk.
.
.
.
.
.
.
mohon dikoreksi ya readers ini novel pertamaku
jangan lupa tinggalkan like dan jejak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Sisilia Nopita Sari
udah lama sih thor jd paforit cma bru bca skrg,,nyesel gk bca dri wkt prtma jdiin pfrit,,crtany itu bner ngena,,asli kyk kjdian mnsia dikhdpan nyata
the best lahh👍👍👍
2021-12-30
1
hidagede1
nyimak
2021-11-15
0
Me
syeeediiihh..tp ak sukaaaak, pembelajaran kuat sejak dini meski tersiksa🥺🥺
2021-08-15
0