Diusir

_________________^POV SOFI^_________________

Pagi telah tiba, saatnya aku berutinitas seperti biasa. Aku sibuk didapur dengan memasak nasi goreng dan menggoreng telur. Karena hanya itu bahan yang ada dikulkas.

Rumah juga aku bereskan, menyapu dalam maupun halaman, mengepel dan cuci mencuci. Aku mengurusnya semua sendiri.

Setelah beres, Aku bersiap memakai pakaian serba hitam karena jadwal libur ini aku selalu ke makam ayah untuk mendoakannya.

Aku tutupi kepalaku dengan selendang polos yang senada dengan warna bajuku.

Bagaimanapun aku selalu merasa berkabung.

Aku selalu berkabung, karna seluruh hidupku hilang semenjak ayah pergi.

Tidak ada yang salah, hanya Allah yang menghendaki kehidupanku seperti ini. Mungkin Allah sudah menyiapkan yang terbaik untukku. Aku sebagai manusia hanya diperintahkan untuk bersabar.

"Sofi !!" panggil Ibu berteriak. Aku menoleh kebelakang.

"Mau kemana?? Pekerjaanmu belum selesai ?!!!"

"Hei setiap minggu kau selalu berpakaian hitam!! kenapa?" Aku terlalu sakit untuk mejawabnya.

"Ohh iya kamu akan menemui ayahmu yang sudah tersisa tulang belulang yang ada didalam tanah itu ya hahaha!!"

Astaghfirullah, aku hanya bisa mengelus dadaku berkali-kali untuk menenangkannya. menahannya untuk tidak menangis.

"Aku mau pergi ke makam ayah Bu... seperti biasa" jawabku lembut.

Apa dasarnya selalu marah padaku? Andaikan aku punya uang banyak. Aku akan memilih untuk pergi. Hanya saja aku memiliki hati nurani dan memikirkan hidup kalian demi ayah.

"Kau susul saja ayahmu biar kamu nggak usah balik-balik lagi kerumah ini!! dasar anak pembawa sial !!! Pergi sana!!"

Ya Allah ibu... Kata-kata beliau begitu sangat menyakitkan untukku. Batinku seperti melepuh. Semoga Allah senantiasa melindunginya.

Aku terbiasa seperti ini sendirian. Merasakan sulit ini hanya dengan mengadu pada-Nya.

Aku menaiki motorku dengan kecepatan sedang. Jalanan yaang lumayan sepi membuatku cepat sampai ditujuan. Setelah motorku terparkir, ada rasa sakit kepala yang hebat. Ini akibatnya kalau aku terlalu banyak menangis.

Aku berjalan dengan gontai, aku teguk sebotol air mineral berharap perasaan sakit ini lebih baik. Tapi, ternyata tidak. Aku semakin lemas,penglihatanku juga terlihat kunang-kunang.

Aku datang kesini ayah. Aku bawakan bunga untukmu, semoga Kau bahagia dan ditempatkan ditempat yang terbaik disisi-Nya. Semoga Allah ampuni dosa-dosamu dan kami semuanya. Ayah, ibu dan adik, aku selalu mendoakan dan menyayangi kalian"

Hari semakin panas, rasanya tidak mungkin aku kembali terlalu siang. Saatnya aku pulang. Aku kuatkan kakiku melangkah dan pulang kerumah. Semoga Ibu menarik kata-katanya yang tadi. Mungkin beliau hanya emosi sesaat. Mana mungkin, seorang ibu tega mengusir anaknya sendiri. Batinku berkata. Ibu pasti menyayangiku.

Setibanya dirumah, aku dikagetkan dengan teriakan ibu lagi. Aku salah menduga, ternyata ibu benar-benar mengusirku. Ya Allah... Ya Allah... Ya Allah... Kusebut nama-Nya berkali-kali. Tolong kuatkan aku.

"Kenapa kamu balik lagi haa?! Anak sialan! bukannya sudah aku bilang sebaiknya kamu susul saja ayahmu yang kere itu?!"

"Kamu bukan anakku lagi !!"

"Sudah cukup aku melihatmu selama ini disini. Aku muaakkk melihat wajahmu. "

DEG!!!

Seperti ada pisau tak kasat mata yang tertusuk tepat dihati paling dalam.

"Dia tidak meninggalkan warisan apapun dan menjadikanku miskin!! Dia menghancurkan separuh hidupku ?!! Mengerti ?!!"

Hening...

Aku menahan sesak didada, aku hanya korban dari permasalahan kalian yang tidak kuketahui secara detailnya.

Aku tidak ingin berdebat dengannya, aku segera memasuki kamar karena kepalaku sudah tidak kuat menahan sakit. Tapi ibu tak membuanya mudah, ibu mengikutiku dan menggedor pintu kamarku kuat-kuat.

"Dimana kupingmu? kenapa tuli?

Aku dah teriak-teriak kamu diam saja!!!"

"Sofi!!!! Sofii!!!! Sofii buka pintunya!!!"

"DORR DORRR DORR!!!!"

Aku kunci rapat-rapat pintu kamarku

tak peduli berapa kali ibu memanggil dan menggedorku. Aku benar-benar lelah. Kau jahat bu !! Kau jahaatt !!

BRAAAAKKKKK!!!!

Pintu kamar terbuka dan handle pintu patah karena ulahnya. Aku tidak tau apa penyebab Ibu sangat murka dan membabi buta hari ini.

"Pergi kamu dari sini keluar!! Pergi kamu dari sini aku bilang?! Anak sialan?!"

Aku beranikan diri untuk menjawabnya baru kali ini aku ada sedikit kekuatan untuk melawan Ibuku sendiri. Padahal itu yg paling dilarang didalam agamaku. Ibu adalah sosok yang katanya paling mulia didunia. Tapi tidak berlaku pada Ibu yang satu ini.

Keinginanku adalah berbakti kepadamu ibu...

"Cukup Bu !! "

"Kenapa ibu tega sekali mengusirku dari sini bu? apa penyebab ibu membenciku, sebenci ini, sudah aku berikan segalanya bu...

aku berusaha untuk berbakti" ucapku lemah.

"Sudah kubilang pergi dari sini!!!"

"Jangan bawa apapun kecuali pakaian. Aku muak melihatmu sama saja seperti melihat ayahmu!!" Ibu berteriak sambil membawa balok kayu dan sambil terus memukulku.

Brugh!! brugh!! brughh!!

Sungguh, sakit pukulan tidak seberapa. Tapi sakit hati bisa aku rasakan selamanya.

"aampuun buu sakiitt. aku mohon bu, aku akan tinggal dimana?" jawabku yg mengerang kesakitan. Iya sekujur tubuhku mungkin sudah memerah.

"Melawan saja kamu hah??? Anak sialan!!"

"Baiklah... aku akan segera pergi, jangan pukul aku lagi. Semoga ibu tidak akan menyesal suatu hari nanti...." Aku tidak punya tenaga lagi. Aku sudah sangat melemah.

"Apa kamu bilang? Menyesal ??? Tidaaak akan !!"

Allah akan selalu melindungiku. Aku yakin.

Aku segera mengambil tas dan memasukkan baju-bajuku dan segera keluar dari rumah ini.

Berjalan tertatih-tatih tanpa arah tujuan.

Tak terasa darah menetes dari hidung

*tes, tes, tes*

Aku benar-benar demam, badanku menggigil dan teramat pusing. Aku menyusuri trotoar dan memegang pembatas besi agar tanganku kuat menolang tubuhku yang sudah gontai.

Beberapa puluh menit aku berjalan dengan menarik koper besar. Banyak tatapan aneh melihat diriku.

Tapi aku tidak sekuat yang aku kira. Tiba-tiba aku tak kuat lagi berjalan. Pandanganku kabur dan menggelap. Sebelum ahirnya aku tak ingat apa-apa lagi, sayup-sayup aku mendengar orang-orang berteriak meminta tolong.

brukk !!

Pov author

"Ada orang pingsaaan! Ada orang pingsaan! tolooong! toloooong!" teriak pengemudi ojol yang sedang mangkal disana.

"Ada apa??"

"Ada apa???"

"Kenapa bisa?"

"Kenapa pakaiannya serba hitam?"

"Tapi sepertinya bukan orang sini?"

"Saya memperhatikan jalannya gadis ini yang tampak kebingungan dan terus menunduk, terus ga lama langsung pingsan" jelas Pak ojol.

Banyak orang yang berkerumun, namun mereka hanya bisa berusaha menyadarkan. Tanpa membawanya kerumah sakit.

Karena penasaran, Firman yang kebetulan lewat langsung menepikan mobil dan menghampiri kerumunan.

"Saya mengenalnya Pak! tolong bantu saya membawa gadis ini ke mobil saja. Biar saya yang bawa ke Rumah Sakit terdekat, keluarganya biar saya hubungi nanti" jawab Firman tegas. Tanpa menunggu lama mereka menyetujui ucapan Firman.

"Baik Mas!"

"Ayo"

"Ayo" Jawab orang-orang disekitar.

Firman menggendong Sofi dibantu oleh saksi yang lain. Dia meletakkannya di kursi belakang dan segera melaju kerumah sakit terdekat. Supaya bisa langsung diberi penanganan.

Setibanya dirumah sakit, Sofi langsung dilarikan ke UGD

.

.

.

.

.

..NEXT, TINGGALKAN LIKE DAN KOMEN YAAAA AKAAKKK!!!

Terpopuler

Comments

Afifa Afifauzma

Afifa Afifauzma

yang sabar ya Shofi...
mungkin shofi bukan anak kandung ibunya

2021-03-30

1

Tatik Pkl

Tatik Pkl

Kl sofie pergi. Siapa yg biayain hidupmu mak???

2020-12-10

3

Zidan Irfani

Zidan Irfani

kok ada org tua yg tega ngusir anaknya

2020-12-08

1

lihat semua
Episodes
1 Kisah
2 Terlambat masuk
3 Rindu
4 Diusir
5 Dibilang aneh
6 Sebatas kasihan
7 Bunga misterius
8 Nyaman dipelukanmu
9 Terbongkar
10 Orang gila
11 Lemah terhadapmu
12 Penyebab sakit
13 Dia yg tidak bisa tidur
14 Sarapan bersama
15 Ungkapan kejujuran 1
16 Ungkapan kejujuran 2
17 Menerima apa adanya
18 yeeaayy!!
19 Selalu mengagumkan
20 Sayang
21 Pertemuan keluarga 1
22 Pertemuan keluarga 2
23 Gemashhh
24 Flying
25 Ciuman mendadak
26 Dikira hilang
27 Arrival
28 Gaun pengantin
29 Kriminal
30 Gak jadi nikah
31 Tuhan berkata lain
32 Mengasingkan diri
33 Menata hati
34 Bertemu es batu
35 Mulai ceria
36 Dijodohkan
37 Dikuntit
38 Terjebak
39 Terpaksa menerima
40 Tunangan
41 Obrowlan nenek-nenek
42 Kebencian yang tak mendasar
43 Frustasi
44 Pertama kali
45 Pingsan
46 Sedang kalem
47 Nasihat ibu
48 Tatapannya
49 Perhatian
50 Mulai luluh
51 Pesan dari mimpi
52 Kekenyangan
53 Bimbang
54 Hari H
55 Sah !!
56 Malam pertama tapii...
57 Pindah rumah baru
58 Mesra
59 Bucin
60 Benda keras
61 Mulai ikhlas
62 Aku akan memakanmu
63 Hangat ! Mohon diperhatikan ini buat umur 21+ Harap bijak dalam membaca.
64 Gol
65 Lingerie untuk servis
66 Apakah itu kabar baik??
67 Positif
68 Berdamai dengan mantan
69 Godaan sibayi
70 PENGUMUMAN
71 Aku menang. Kamu kalah
72 Melakukannya beberapa kali
73 Pria sejati
74 Konflik gegara ayam bakar
75 Dia ???
76 Menyakitiku
77 Permasalahan laki-laki bodoh
78 Mencari keberadaannya
79 Menemukannya
80 Syarat berpuasa
81 Diabaikan itu sakit loh?
82 Giliran Yusuf yang bawa-bawa koper
83 Pelajaran berbayar.
84 Ternyata tidur dikamar sebelah
85 Lahirnya bayi Yusuf
86 Pengumuman plus visual.
87 Istriku, ibu dari anak-anakku kelak
88 Jodoh yang sebenarnya.
89 Pengumuman lagi
90 Lanjut lagi Hot daddy
91 Papinya Faiz
92 Pintar menggoda
93 Moment berdua setelah mempunyai anak
94 Chek dulu.
95 Dalam rangka apa ya ini?
96 Promo judul novel baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Kisah
2
Terlambat masuk
3
Rindu
4
Diusir
5
Dibilang aneh
6
Sebatas kasihan
7
Bunga misterius
8
Nyaman dipelukanmu
9
Terbongkar
10
Orang gila
11
Lemah terhadapmu
12
Penyebab sakit
13
Dia yg tidak bisa tidur
14
Sarapan bersama
15
Ungkapan kejujuran 1
16
Ungkapan kejujuran 2
17
Menerima apa adanya
18
yeeaayy!!
19
Selalu mengagumkan
20
Sayang
21
Pertemuan keluarga 1
22
Pertemuan keluarga 2
23
Gemashhh
24
Flying
25
Ciuman mendadak
26
Dikira hilang
27
Arrival
28
Gaun pengantin
29
Kriminal
30
Gak jadi nikah
31
Tuhan berkata lain
32
Mengasingkan diri
33
Menata hati
34
Bertemu es batu
35
Mulai ceria
36
Dijodohkan
37
Dikuntit
38
Terjebak
39
Terpaksa menerima
40
Tunangan
41
Obrowlan nenek-nenek
42
Kebencian yang tak mendasar
43
Frustasi
44
Pertama kali
45
Pingsan
46
Sedang kalem
47
Nasihat ibu
48
Tatapannya
49
Perhatian
50
Mulai luluh
51
Pesan dari mimpi
52
Kekenyangan
53
Bimbang
54
Hari H
55
Sah !!
56
Malam pertama tapii...
57
Pindah rumah baru
58
Mesra
59
Bucin
60
Benda keras
61
Mulai ikhlas
62
Aku akan memakanmu
63
Hangat ! Mohon diperhatikan ini buat umur 21+ Harap bijak dalam membaca.
64
Gol
65
Lingerie untuk servis
66
Apakah itu kabar baik??
67
Positif
68
Berdamai dengan mantan
69
Godaan sibayi
70
PENGUMUMAN
71
Aku menang. Kamu kalah
72
Melakukannya beberapa kali
73
Pria sejati
74
Konflik gegara ayam bakar
75
Dia ???
76
Menyakitiku
77
Permasalahan laki-laki bodoh
78
Mencari keberadaannya
79
Menemukannya
80
Syarat berpuasa
81
Diabaikan itu sakit loh?
82
Giliran Yusuf yang bawa-bawa koper
83
Pelajaran berbayar.
84
Ternyata tidur dikamar sebelah
85
Lahirnya bayi Yusuf
86
Pengumuman plus visual.
87
Istriku, ibu dari anak-anakku kelak
88
Jodoh yang sebenarnya.
89
Pengumuman lagi
90
Lanjut lagi Hot daddy
91
Papinya Faiz
92
Pintar menggoda
93
Moment berdua setelah mempunyai anak
94
Chek dulu.
95
Dalam rangka apa ya ini?
96
Promo judul novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!