Penyebab sakit

Wakktu pun menunjukkan tengah malam, pekerjaan mereka selesai hari ini.

Sudah saatnya mereka menutup Cafe.

Sintia dan Dewi pulang berboncengan.

Giliran Sofi naik keatas membersihkan diri dan segera beristirahat.

POV Firman.

Seperti malam-malam sebelumnya, mataku memang sulit untuk tertidur. Apa lagi hari ini, tanpa sengaja aku membuat kekasih hatiku menangis. Rasa bersalah menghantamku. Ceroboh telah membiarkan pintu tak terkunci menyebabkan dia mendengarkan semuanya.

Maafkan aku...!

Aku terlalu ingin tahu tentang apa-apa yang berkaitan dengannya. Jangan tanyakan kenapa,Tuhanlah yang membiarkanku mencintaimu sampai sedalam ini.

Kalau tidak karena penyakit memalukan ini, aku pasti sudah membuatmu menjadi istriku.

Aku malu...! Merasa tidak sempurna menjadi seorang laki-laki. Tapi juga tidak tau diri.

Flashback

Aku hanya seorang anak dari pekerja kantor biasa. Ayah bekerja diperusahaan kecil menengah. Gajinya pun tidak seberapa, bisa dibilang perekonomian keluarga kami sangat pas-pasan. Ya syukur masih bisa makan dan punya tempat tinggal.

Saat ini, usiaku limabelas tahun dan mendekati semester ahir. Hari-hari seperti biasa aku berangkat sekolah dengan angkutan umum. Kadang kalau Papa sempat kami berangkat bersamaan.

Entah mengapa, hari ini aku sangat merindukan Papah. Papah sering pergi keluar kota dan kita jarang quality time bersama kami. Aku berinisiatif menelvon Papah, agar beliau bersedia menjemputku disekolah. Dengan begitu aku bisa mengacaukan jam kerjanya, dan bisa kangen-kangenan sama Papah.

Aku anak tunggal, tidak ada yang bisa aku ajak bercerita dan bermain. Karena itu hubunganku dengan Papah sangatlah dekat layaknya seorang teman. Dan Papah adalah mentor dan super heroku !

Kata Mamah dulu memang sangat mengharapkanku lahir, tapi dengan berbagai usaha. Karena ada masalah kesuburan diantara mereka berdua.

Dan yang pasti, aku adalah sebuah keajaiban dariNya. Mungkin itu alasannya mereka sangat,sangat,sangat menyayangiku. Mereka juga selalu menganggapku anak kecil, padahal aku sudah besar.

Sekolahku dekat hanya 15 menit jika menggunakan angkutan umum.

Saat jam pulang sekolah seperti ini, satu persatu jemputan teman-temanku telah datang. Teman-teman sekelasku juga sudah pada pulang, dan tersisa hanya aku sendiri.

Ada yang menawarkan tumpangan, namun aku menolak secara halus. Takutnya Papah sedang dalam perjalanan kesini, dan malah jadi sliweran.

Tidak biasa-biasanya, Papah sangat lama. Sudah hampir satu jam tapi belum juga sampai kesini. Perasaanku juga tidak enak.

Aku berusaha menenangkan diri walaupan sebenarnya aku sangat cemas.

Ponsel sudah wara-wiri aku keluar masukkan kedalam tas, berharap Papah membalas telvonku. Tapi tidak ada respon sama sekali. Satu jam yang lalu, terahir aku menghubungi Papah nomornya masih aktif. Tapi sekarang, sudah aku hubungi, malah operator yang terus menjawab.

Aku juga sudah menelvon Mamah, tapi Mamah bilang beliau belum pulang. Aku meng'ademkan pikiranku. Menduga dan berprasangka baik, mungkin Papah masih ada dikantor sedang sibuk. Kerjaannya tidak bisa ditinggal.

Hari sudah semakin panas, harus berapa lama lagi aku menunggu. Perutku sudah meminta jatahnya. Aku juga bukan tipikal anak yang suka menunggu lama-lama. Jadi aku putuskan untuk pulang menggunakan angkutan umum.

Namun keanehan terjadi, ngga biasa-biasanya macet seperti ini. Banyak keributan didepan. Aku juga melihat Ambulan yang kebetulan lewat. Aku coba ikut-ikutan bertanya kepada penumpang lain yang turun karena penasaran. Tapi kata mereka bilang ada kecelakaan beruntun.

DEG !!

Jangan ditanya perasaaanku sudah seperti apa? Aku mulai berfikiran buruk. Penuh dengan rasa bersalah, dan penuh dengan rasa penyesalan telah meminta Papah untuk menjemputku. Padahal pulang sendiri juga bisa.

"Apakah papa?"

Ini pertanyaan yang terus berkelebat dikepalaku. Aku memberanikan diri untuk mendekat dan menanyakan korbannya.

Tapi sebelum mereka menjawab, Aku sudah tau jawabannya. Aku melihat mobil yang sangat aku kenali meskipun bagian depan dan belakangnya hancur. Aku juga melihat darah yang tercecer dan HP Papah yang sudah pecah !!

"Tapi dimana Papahku?"

"Nggak salah mobilnya dek?"

"Iya aku tau mobilnya yang ini !! cepat katakan? dimana Papahku ?!"

Sumpah, tidak pernah hatiku sepatah ini. Aku yang salah! Aku yang salah!

"Sabar dek Papahmu sudah dibawa kerumah sakit" jawab salah satu saksi. Kemudian ada yang menjelaskan detail kejadiannya.

"Beliau melaju dengan kecepatan tinggi dan mengalami rem blong. Menabrak truk lalu truk oleng dan menyebabkan kecelakaan beruntun" jawab lagi salah seorang saksi.

Saat inilah penderitaanku dimulai. Aku mengalami trauma yg sangat dalam. Sering melamun, marah-marah sendiri, dan sering menangis sendiri. Rasa bersalah, rasa takut kehilangan Papahku dan kesusahan hebat. Aku sangat depresi berat dan dianjurkan menjalani hipnoterapi. Tidak seharusnya untuk anak seusiaku sudah harus mengalami penderitaan yang sangat menyedihkan.

Belum sampai disitu, ada yang paling menyedihkan lagi. Ketika Papah telah ditunggu polisi untuk dimintai keterangan dan siap menjemputnya ke jeruji besi ketika papa membaik. Padahal Papahku masih terbaring lemah kesakitan. Salah satu kakinya patah dengan masa penyembuhan yang sangat lama. Juga karena faktor usia yang memperlambat penyembuhan.

Saat sedang sedih-sedihnya, banyak korban yang meminta ganti rugi dan santunan dengan biayanya yang tidak main-main. Membuat Papah dan Mamah menjual semua aset-asetnya dan membuat kami tak mempunyai apa-apa selain rumah sempit yang kami tinggali. Itupun masih menyisakan hutang yang menumpuk.

Saat menginjak SMA keadaanku mulai membaik. Aku mulai membantu Mamah bekerja. Aku membagi waktu belajarku disebuah Cafe kecil. Dengan gaji yang tidak seberapa. Hanya untuk uang sakuku sehari-hari aja masih sangat kurang.

Aku belajar dengan giat, sehingga aku mempunyai prestasi yang bagus dan ahirnya aku bisa melanjutkan kuliah dengan beasiswa.

Setelah Papah keluar dari pejara, orangtuaku memutuskan kembali ke Negaranya Papah di Jerman. Untuk membangun kembali ekonomi yang sudah semakin jatuh. Kebetulan disana Papah masih mempunyai rumah dan sedikit warisan dari orang tuanya. Jadi, beliau sedikit demi sedikit mencoba beberapa peluang usaha.

Tapi tidak denganku, aku ingin bertahan disini sebelum usahaku berhasil. Berhasil dengan tanganku sendiri.

Sejak psikisku terganggu, aku menyadari, ada yang aneh didalam diriku. Aku mengalami disfungsi er*ksi. Sudah beberapa dokter menangani keluhanku, tapi membuahkan hasil.

Penyebabnya adalah trauma itu sendiri. Aku bukan laki-laki dengan kepercayaan diri yang tinggi. Aku selalu menjauhi wanita dengan alasan yang tidak mungkin aku katakan.

.

.

.

.

.

.

BUDAYAKAN LIKE DAN TINGGALKAN JEJAK YA READERSS

MAKASIH YANG UDAH LIKE DAN KOMEN

SEMOGA HARI KALIAN MENYENANGKAN

Terpopuler

Comments

Mariana Frutty

Mariana Frutty

2022-11-02

0

Erlina Sri

Erlina Sri

penyakitnya aku gak paham loh Thor ???

2022-02-01

0

Nur Isnawati

Nur Isnawati

ooo gitu ceritanya to

2021-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 Kisah
2 Terlambat masuk
3 Rindu
4 Diusir
5 Dibilang aneh
6 Sebatas kasihan
7 Bunga misterius
8 Nyaman dipelukanmu
9 Terbongkar
10 Orang gila
11 Lemah terhadapmu
12 Penyebab sakit
13 Dia yg tidak bisa tidur
14 Sarapan bersama
15 Ungkapan kejujuran 1
16 Ungkapan kejujuran 2
17 Menerima apa adanya
18 yeeaayy!!
19 Selalu mengagumkan
20 Sayang
21 Pertemuan keluarga 1
22 Pertemuan keluarga 2
23 Gemashhh
24 Flying
25 Ciuman mendadak
26 Dikira hilang
27 Arrival
28 Gaun pengantin
29 Kriminal
30 Gak jadi nikah
31 Tuhan berkata lain
32 Mengasingkan diri
33 Menata hati
34 Bertemu es batu
35 Mulai ceria
36 Dijodohkan
37 Dikuntit
38 Terjebak
39 Terpaksa menerima
40 Tunangan
41 Obrowlan nenek-nenek
42 Kebencian yang tak mendasar
43 Frustasi
44 Pertama kali
45 Pingsan
46 Sedang kalem
47 Nasihat ibu
48 Tatapannya
49 Perhatian
50 Mulai luluh
51 Pesan dari mimpi
52 Kekenyangan
53 Bimbang
54 Hari H
55 Sah !!
56 Malam pertama tapii...
57 Pindah rumah baru
58 Mesra
59 Bucin
60 Benda keras
61 Mulai ikhlas
62 Aku akan memakanmu
63 Hangat ! Mohon diperhatikan ini buat umur 21+ Harap bijak dalam membaca.
64 Gol
65 Lingerie untuk servis
66 Apakah itu kabar baik??
67 Positif
68 Berdamai dengan mantan
69 Godaan sibayi
70 PENGUMUMAN
71 Aku menang. Kamu kalah
72 Melakukannya beberapa kali
73 Pria sejati
74 Konflik gegara ayam bakar
75 Dia ???
76 Menyakitiku
77 Permasalahan laki-laki bodoh
78 Mencari keberadaannya
79 Menemukannya
80 Syarat berpuasa
81 Diabaikan itu sakit loh?
82 Giliran Yusuf yang bawa-bawa koper
83 Pelajaran berbayar.
84 Ternyata tidur dikamar sebelah
85 Lahirnya bayi Yusuf
86 Pengumuman plus visual.
87 Istriku, ibu dari anak-anakku kelak
88 Jodoh yang sebenarnya.
89 Pengumuman lagi
90 Lanjut lagi Hot daddy
91 Papinya Faiz
92 Pintar menggoda
93 Moment berdua setelah mempunyai anak
94 Chek dulu.
95 Dalam rangka apa ya ini?
96 Promo judul novel baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Kisah
2
Terlambat masuk
3
Rindu
4
Diusir
5
Dibilang aneh
6
Sebatas kasihan
7
Bunga misterius
8
Nyaman dipelukanmu
9
Terbongkar
10
Orang gila
11
Lemah terhadapmu
12
Penyebab sakit
13
Dia yg tidak bisa tidur
14
Sarapan bersama
15
Ungkapan kejujuran 1
16
Ungkapan kejujuran 2
17
Menerima apa adanya
18
yeeaayy!!
19
Selalu mengagumkan
20
Sayang
21
Pertemuan keluarga 1
22
Pertemuan keluarga 2
23
Gemashhh
24
Flying
25
Ciuman mendadak
26
Dikira hilang
27
Arrival
28
Gaun pengantin
29
Kriminal
30
Gak jadi nikah
31
Tuhan berkata lain
32
Mengasingkan diri
33
Menata hati
34
Bertemu es batu
35
Mulai ceria
36
Dijodohkan
37
Dikuntit
38
Terjebak
39
Terpaksa menerima
40
Tunangan
41
Obrowlan nenek-nenek
42
Kebencian yang tak mendasar
43
Frustasi
44
Pertama kali
45
Pingsan
46
Sedang kalem
47
Nasihat ibu
48
Tatapannya
49
Perhatian
50
Mulai luluh
51
Pesan dari mimpi
52
Kekenyangan
53
Bimbang
54
Hari H
55
Sah !!
56
Malam pertama tapii...
57
Pindah rumah baru
58
Mesra
59
Bucin
60
Benda keras
61
Mulai ikhlas
62
Aku akan memakanmu
63
Hangat ! Mohon diperhatikan ini buat umur 21+ Harap bijak dalam membaca.
64
Gol
65
Lingerie untuk servis
66
Apakah itu kabar baik??
67
Positif
68
Berdamai dengan mantan
69
Godaan sibayi
70
PENGUMUMAN
71
Aku menang. Kamu kalah
72
Melakukannya beberapa kali
73
Pria sejati
74
Konflik gegara ayam bakar
75
Dia ???
76
Menyakitiku
77
Permasalahan laki-laki bodoh
78
Mencari keberadaannya
79
Menemukannya
80
Syarat berpuasa
81
Diabaikan itu sakit loh?
82
Giliran Yusuf yang bawa-bawa koper
83
Pelajaran berbayar.
84
Ternyata tidur dikamar sebelah
85
Lahirnya bayi Yusuf
86
Pengumuman plus visual.
87
Istriku, ibu dari anak-anakku kelak
88
Jodoh yang sebenarnya.
89
Pengumuman lagi
90
Lanjut lagi Hot daddy
91
Papinya Faiz
92
Pintar menggoda
93
Moment berdua setelah mempunyai anak
94
Chek dulu.
95
Dalam rangka apa ya ini?
96
Promo judul novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!