Seorang waiters mendekat, membuat pandangan Firman terhenti.
"Permisi Tuan, Nona pesanan anda sudah kami antar semua ya?"ucap seorang waiters.
"Sudah semua terimakasih" jawab Sofi.
Waiters berlalu dan meninggalkan pasangan serasi ini hanya berdua saja. Yaaa mereka tentunya sudah diberi aba-aba untuk membuat kencannya jadi romantis spesial.
Firman mengambil sendoknya dan mulai mencicipi makanan pembuka yang ada didepannya. Semua makanan yang dipesan adalah maknaan sehat. Sebuah hidangan yang menggiurkan yang tidak boleh dilewatkan. Setelah makanan pembuka selesai disantap, lanjut dengan makanan lain.
Sofi tampak sangat menikmati hidangan, apalagi Firman. Nafsu makannya bertambah karena terpampang jelas seorang bidadari sedang ada didepannya.
Setelah perut merasa terisi tak lupa Firman memesan dessert mewah.
"Oh Ya Tuhan kelakuan orang kaya rata-rata seperti ini ya? menghambur-hamburkan uang makanan seperti ini saja sudah cukup sebenarnya" Sofi membatin sambil membatin keheranan.
Sofi tau persis bagaimana rasanya jadi orang kecil seperti dirinya. Jika makanan ini diuangkan, mungkin cukup untuknya makan selama beberapa bulan kedepan.
Setelah makanan selesai, Firman mengajaknya keliling restoran yang dikelilingi taman kecil. Betapa bahagianya raut wajah gadis ini. Expresinya seperti orang yang baru saja dikeluarkan dari kandang!
"Dari tadi cuma ngliatin terus! Ayo ngomong sekarang !! Aku tidak ingin menunggu lagi. Atau aku duluan yang memohon untuk pergi" gumam Sofi yang sedang duduk bersebelahan dengan Firman.
Sofi menundukkan wajahnya sedih. Entah kenapa sempat terbesit dihatinya untuk segera meninggalkan Firman ditempat ini.
Dia merasa diterbangkan kelangit lalu dijatukan dengan kerasnya ke bebatuan.
Sofi merasa terabaikan Firman sibuk dengan ponselnya ditempat duduk. Tentu saja Sofi marah. Dia sudah berdandan cantik menuruti semua keinginan Firman. Tapi Firman malah sibuk sendiri. Hancur sudah harapan Sofi kali ini. Mungkin memang tidak ada niatan Firman untuk hal kesana.
Sofi menghentak-hentakkan kakinya keras. Dengan hati yang marah dia memutuskan untuk pergi meninggalkan Firman. Dia sudah sangat jenuh. Kesabarannya sudah habis.
"Kau jahat kak! kau jahat!!!!"
batin Sofi, tak terasa buliran bening jatuh dipipi mulusnya.
"Tunggu dek" Firman membalikkan badan dan mempercepat langkahnya. Dengan segera Firman menarik tangan sofi lembut. Mendekapkan Sofi dalam pelukan.
"Maafkan kakak... Kalau adek mau marah, marah saja tidak apa-apa. Tapi jangan kamu tetesin air mata adek untuk laki-laki sepertiku..."
"Baiklah aku bicara dari hati kehati sekarang. Maafkan sikapku... . Aku hanya sedang bingung. Kemarilah dek, ayo duduk" Firman menepuk tempat duduk sebelahnya.
Pelan-pelan Sofi mendudukkan badannya disamping Firman. Airmata Sofi masih saja menetes. Dia ga habis pikir, tadi masih romantis. Tapi sekarang? Lihat! Firman membuatnya menangis.
"Kakak bingung harus memulai dari mana, kakak masih ragu. Kakak juga takut kecewa dengan apa jawabanmu nanti. Tapi kita selesaikan semua hari ini" ucap Firman dengan wajah memelas.
"Apa yang kakak sembunyikan dariku kak? Sesulit itukah mengungkapkan perasaan?"
"Kalau kakak punya wanita lain,aku tidak apa-apa kak...."
" Tapi tolong! Bersikaplah seperti biasa. Kita berteman! Jangan beri perhatian lebih. Lakukan seperti kakak memperlakukan karyawan yang lainnya. Aku sudah digantung sangat lama. Aku lelah kak...."
"Tolong pikirkan perasaanku..." ucap Sofi menahan isak tangisnya.
"Maafkan kakak dek, sudah membuatmu mencintaiku tapi aku membiarkannya. Aku tidak bisa membuatmu bahagia..."
"Hubungan kita mungkin hanya sebatas ini saja. Kakak rela adek melanjutkan hidupmu bersama laki-laki yang lebih baik" ucap Firman, ucapan yang keluar dari mulutnta itu membuatnya ingin bunuh diri saat itu juga.
Deg!!
*H*ubungan kita hanya sebatas ini?
Hubungan kita hanya sebatas ini" batin Sofi terus berputar kata-kata itu. Airmata Sofi semakin deras. Dadanya sesak dan harapannya hancur.
"Apa maksud kakak? Jadi memang benar kakak hanya ingin mempermainkan hatiku ha!!? Kau selamatkan aku yang hampir tenggelam hanya karena kau ingin memangsanya kak? Jahat sekali..."
"Sudah cukup kak !! Biarkan aku pulang. Setelah ini tolong biarkan aku pergi. Tidak ada yang bisa menahanku"
" Terimakasih atas kebaikanmu selama ini. Aku banyak sekali hutang budi padamu. Semoga kau bahagia" ucap Sofi masih berderai air mata.
"Aku ingin jujur... Kamu harus tau alasannya bukan?" ucap Firman. Sofi tertahan dan tidak jadi pergi lagi.
"Ya Allah, Ya Tuhanku... sakit sekali mencintai seseorang apalagi mendengarkan dia ingin pergi dariku" batin Firman.
"Aku bukan laki-laki yang suka mempermainkan wanita... Aku hanya ingin kau bahagia" belum selesai Firman bicara, Sofi memotongnya.
"Bagaimana mungkin aku bisa bahagia, sementara hatiku sudah kamu ambil semua kak. Sudahlah, jika tidak berniat untuk memperjelas status kita. Tolong biarkan aku pergi." ucap Sofi.
"Tunggu dulu sofiii....." ucap Firman setengah berteriak. "Tolong dengarkan aku. Aku bahkan belum mengungkapkan semuanya"
"Aku mencintaimu...!! Sangat mencintaimu!!!!" ucap Firman menggenggam tangan Sofi, posisi mereka berhadapan.
Nyess! hati Sofi seperti tersiram air es.
"Jangan bohongi aku kak, kalau kakak mencintaiku tentu kaka akan memperjuangkannya. Bukan malah berniat meninggalkanku seperti ini" ucap Sofi yang sudah mulai tenang.
"Aku mencintaimu dek...sudah dari dulu..."
" Kamu ingat kan? Waktu kamu diwisuda.
Aku yang memberikanmu bunga. Aku datang waktu itu. Karna aku mencintaimu.
"Aku selalu mengawasi gerak-gerikmu tiap hari agar kamu tetap terjaga"
"Aku yang menyuruh Bayu untuk mencari tau tentang keluargamu itu semua karena apa? Karena cinta dek...."
" Aku selalu ingin tau segalanya tentang kamu dek.... Aku mengagumimu tiap hari. Coba kau lihat kamarku. Banyak foto-fotomu terpajang disana percayalah" ucap Firman.
Ada sedikit kelegaan dihati Sofi dengan ungkapan cinta yang dilontarkan Firman.
Namun belum ada alasan yang tepat yang Firman masih belum mengatakannya.
" Ya. Aku ingat kak bunga itu aku terima dari anak kecil yang datang secara tiba-tiba. Tapi aku sudah tau siapa yang memberikannya..."
" Karna aku melihat mobilmu yang baru saja keluar dari tempat parkir...."
"Kamu sudah percaya kan?"
"Iyya... "
"Sekarang berikan aku alasan kak. Apa orang tuamu tidak setuju karna aku ini yatim piatu dan miskin?" ucap Sofi yang sudah tenang.
"Aku sakit dek. Aku tidak bisa menikahimu" ucap Firman ragu-ragu dan takut.
"Apa? Sakit apa?" jawab Sofi kaget.
.
.
.
.
.
.
.
.
NEXT
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Miss haluu🌹
deg..deg...serr🤭
2020-12-14
1