"Sempurna" ucap Firman sambil acungkan jempol.
POV Sofi.
Aku begitu bersemangat untuk bangun, Tidak seperti biasanya yang selalu malas-malasan. Tentu saja senang, aku akan berduaan hari ini dengannya. Seperti pohon yang gersang lalu disiram air, rasanya dingin dan kembali segar.
Baru kali ini dia mengajakku keluar hanya berdua menikmati waktu bersama. Itu sangat menyenangkan dan membuatku sedikit besar kepala.
Terimakasih sudah memberiku kesempatan untuk terus bersamamu sampai saat ini.
Terimakasih sudah memberiku rasa nyaman dan aman yang tidak pernah aku lupa.
Mobil keluar dari gerbangnya, lalu berhenti didepanku.
"Ayo naik dek" ucapnya sambil membuka pintu depan.
"Terimakasih kak"Jawabku.
"Jangan lupa sabuk pengamannya, untuk safety, aku tidak ingin tuan putriku kenapa-kenapa"ucap Firman.
Kata-kata itu membuat aku blushing. Aku rasa aku mempunyai penyakit jantung dadakan jika aku terus berdekatan dengannya
dan jika itu terdengar, akan sangat memalukan bukan?
Aku mencuri-curi pandang wajahnya yang begitu menawan. Ingin rasanya aku peluk dan aku ciumi wajah tenangnya itu. Agar rinduku terbalas. Betapa tidak gila, dia jadi bayang-bayangku setiap malam.
Andaikan dia jadi milikku, aku adalah wanita yang paling beruntung didunia ini. Dia adalah laki-laki yang baik hati dari segiapapun. Dijaman seperti ini, sangat jarang ada orang sepertinya. Banyak pemuda pada jaman seperti ini hanya bisa menghabiskan harta orang tuanya. Berfoya-foya, mabuk-mabukan, merusak kehormatan permpuan dll.
Namun, entah apa yang dia sembunyikan. Dari gerak-geriknya seperti mencurigakan.
Selama ini kita sama-sama menyembunyikan perasaan. Aku sebagai wanita, tidak mungkin memulainya lebih dulu.
Atau dia takut aku sakit hati? Karena orang tuanya sudah mempunyai calon untuknya? Bule seperti beliau, yang pasti dia kaya raya,lebih sexy dan sangat cantik? Iya begitu kah? Dan dia bingung?
Jika kenyataan yang lebih pahit dia menyuruhku untuk pergi dari kehidupannya, aku siap.
Telah lama aku mantapkan hati ini untuk siap menampung rasa kecewa. Aku yakin aku kuat. Pun aku sudah banyak menelan kapsul pahit. Jadi jika aku patah hati itu sudah biasa.
Asalkan beri aku kejelasan tentang status kita. Dan biarkan aku melanjutkan hidupku yang sempat terhenti. Begitu saja jelas kan? Bahkan itu sangat mudah untukmu.
30 menit perjalan kita kepusat kota. Tak ada percakapan yang terjadi diantara kami kita hanya berkutat dengan pertanyaan dalam hati masing-masing.
Kecanggungan juga kerap terjadi apalagi aku yang tidak pernah dekat dengan laki-laki manapun. Hari ini aku memberanikan diri menerima tawarannya pergi hanya berdua. Dia yang membuatku seberani ini. Dia adalah laki-laki pertama yang aku beri kesempatan menggenggam tanganku.
Mobil telah sampai di restoran mewah khas jepang. Aku sebenarnya tidak ingin kemewahan ini. Aku tidak begitu suka, bagiku ini terlalu berlebihan.
Firman membuka mobilnya dan segera membuka pintu mobil tempatku duduk. Dengan sigap Firman mengulungkan tangannya.
Aiihh, romantis sekali.
Aku diperlakukan seperti seorang putri,dia pinta aku untuk menggandengnya.
Sesampainya dimeja makan paling ujung aku tertegun, kukagumi keindahan dan kemewahannya. Viewnya menghadap taman kecil dan kolam ikan yang minimalis tapi indah. Kita duduk berhadapan, aku mulai memilih dan memilah makanan dibuku menu.
Sedangkan Firman masih memandangiku seperti tidak ada objek lain. Sudah tau aku malu, mukaku ini sudah memerah.
"Kriiing kriiing"
Ponsel Firman berbunyi pertanda telfon masuk.Tapi Firman membiarkannya sampai ponselnya diam sendiri. Sedangkan dia masih sibuk melihatku... Benar-benar membuatku gila.
Seorang waitres mendekat, langsung membuat pandangan Firman terhenti.
"Permisi Tuan, Nona pesanan anda sudah kami antar semua ya?"ucap seorang waitres.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
NEXT
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Nitamarlisa Nita
ini crita kyk nyata 😍😍😍
2020-10-16
1
Meilia
terlalu banyak pov thorr
2020-10-14
3
Sekar Langit Maharani
bagus nih. tapi kok masih sepi like yaa. ayoook dukung author yaa
2020-10-06
3