yeeaayy!!

Candaan-candaan didalam mobil menghilangkan bekas drama kesedihan ditempat tadi. Bagaimana tidak? mulai hari ini mereka sudah menjadi pasangan kekasih.

30 menit perjalanan pulang, mereka telah sampai di cafe waktu menunjukkan pukul lima sore. Di cafe ada dua orang wanita sedang sibuk membuat pesanan. Tidak banyak customer disana. Hanya ada dua sampai tiga orang. Mengingat waktu-waktu nanggung jam segini sebentar lagi adzan maghrib sebentar lagi berkumandang. Biasanya cafe akan kembali rame selepas waktu sholat isya.

Sintia dan dewi terheran-heran melihat Sofi dan Pakbosnya berduaan dalam mobil.

"Ya aaaampuuun baru aja kita datang, kita langsung disuguhkan pemandangan langka. Ini trending topik guys. Ada kemajuan rupanya hubungan Sisopi sama Pakbos kita, kemungkinan undangan segera dicetak" celetuk sintia sambil melongo melihat pasangan kekasih yang lagi dimabuk cinta.

"Apa sih Sin? ntar ntar aku bikin mocca latte pesanan yang duduk paling pinggir itu"ucap Dewi dan berlalu mengantar pesanan.

Setelah selesai mengantar, Dewi kembali dan sama-sama penasaran sama apa yang diomongin sintia barusan.

"Tuh liat, dia ga turun-turun. Lagi ehem ehem"ucap Sintia lagi.

Plak ! Lagi-lagi jidatnya disentak.

"Mereka yang pacaran kita yang baper yah Sin, ahirnya... Setelah ditunggu-tunggu sampai bertahun-tahun, Sekarang dah jadian juga. Gak kebayang gimana hasil karyanya nanti. Ganteng dan cantik pasti top markotop"ucap Dewi sambil memegang dagunya.

"Pasti omongan kita ga jauh-jauh dari ranjang ya Dew. Aku benci pikiranku hhhh" ucap Sintia.

"Coba aja aku jadi Sofi. Bertahun-tahun jadi jomblowati ya gak kuat lah" ucap Dewi lagi.

"Iya penantiannya ngga sia-sia. Kenapa ngga dari dulu aja ya jadiannya. Kalau jadiannya dah dari dulu pasti kan sekarang udah merit" kata Sintia.

"Kalau aku jadi Sofi udah aku tembak duluan!" ucap Dewi greget.

"Memangnya Sofi seperti kamu Dew? Yang bisa nembak cowo duluan. Kan beda aliran. Sofi penyabar kamu bar-bar hehehe" ucap Sintia.

"Dia ga sadar lagi kita liatin yah sin. Udah ah aku mau lanjut nyapu. Gosip aja, kita nanti dimarahin Allah" ucap Dewi.

"Iyaa mamah curhat ya mamahh" jawab Sintia sambil melanjutkan pekerjaannya lagi.

Hhhhh edaaaan tenan mereka ya!

Sementara dimobil hitam fort*ner warna hitam, sepasang kekasih yang baru saja meresmikan hubungan hari ini tampaknya masih berbincang manja. Seolah-olah tidak mau melepas satu sama lain. Belum sadar juga rupanya bahwa hari sudah semakin gelap.

"Kita mau tidur disini cah ayu?" tanya Firman

"Ya udah atuh kita turun, lagian kita bercanda terus dari tadi" ucap Sofi.

"Abisnya aku seneng banget. Makasih ya! I love you" ucap Firman sambil memonyongkan bibirnya.

"Love you to sayang" jawab Sofi.

.

"Itu kedengarannya lebih bagus daripada yang sebelumnya" jawab Firman

"Hehe iya kak, tapi... masih belum terbiasa" ucap Sofi.

"Nanti dibiasakan ya" ucap Firman.

"Iyaaa"

"Aku pulang ke apartement, hari ini aku mau ngecek cafe di taman solo ada sedikit problem. Kamu libur aja, aku udah WA ke temanmu. Oh iya, penghasilan hari ini di brangkas aja dulu. Kakak percayakan sama mereka. Asisten Bayu lagi cuti" ucap Firman.

"Oke kak, hati-hati" ucap Sofi.

Sofi turun dari mobilnya dan segera masuk lewat pintu belakang mengendap-endap.

Melihat temannya sibuk adalah kesempatan untuk lolos dari masa. Sudah tau betul gimana kejahilan teman-temannya, alih-alih Sofi memilih untuk menghindar. Dia malas bertemu, kalau mereka melihat Sofi pasti Dewi dan Sinntia langsung memanggilnya hanya untuk diinterogasi yang mereka lihat tadi.

Setelah naik keatas, Sofi langsung menyembunyikan sepatunya dan menutup pintu rapat-rapat tanpa jejak.

"fiiiuuuhhh! lolos juga ahirnya. Mudah-mudahan mereka mengira aku pergi lagi sama firman" batin Sofi berharap.

Merasa badannya lengket Sofi langsung menyambar handuk di balkon dan segera membersihkan badannya. Mengingat apa yang hari ini dia lakukan bersama Firman membuat sofi senyum-senyum sendiri di kamar mandi.

.

.

.

.

.

.

.

TO BE CONTINUED

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***