Aku merogoh ponselku yang sudah kehabisan baterai dan tak lupa aku men'chargernya dinakas. Aku rebahkan tubuhku dan berharap dia datang didalam mimpi.
_
_
_
_
Alarm ponsel sudah berbunyi pertanda mulai pagi. Disatu kamar telah ada seorang wanita muslim yang sedang bersujud menunaikan kewajibannya beribadah.
Sofi bukanlah muslim yang begitu sholehah.
Namun kewajiban tetaplah kewajiban. Setidaknya, dia tetap melaksanakan ibadah yang paling utama yaitu sholatnya.
Setelah selesai sholat Sofi segera berganti pakaian dan membereskan kamar.
Tap tap tap
Sofi turun dan segera mengeluarkan bahan masakan. Setelah potong memotong selesai Sofi mulai memasak dengan lihainya. Kemampuan masak Sofi sudah diasah sedari kecil. Pun bisa dibilang dewasa sebelum waktunya.
Seseorang bisa kaget karna sewaktu-waktu. Karena *h*ooman tidak selalu punya keadaan yang baik. Jadi... perempuan harus bisa masak.
Sofi jarang membeli makanan dari luar. Selain berhemat, juga karena lebih senang makanan rumahan. Sesuai dengan seleranya sendiri, lebih bersih dan hiegenis. Masakan pagi ini porsinya lebih banyak dari biasanya. berharap calon suaminya datang untuk makan bersama. Sesuai janji Firman hari ini akan menjemputnya mencari Yasmin dan ke TPU makam ibu dan ayahnya.
"Gara-gara drama kemarin jadi batal rencana untuk mencari Yasmin dan makam ibu. Tapi mudah-mudahan kak Firman ngga ngebatalin lagi. Sekalian aku mau minta antar ke kampung paman bibi. Ya kalau boleh, kan sambil minta doa restu" Sofi membatin.
"Tin tin!!" suara klakson mobil Firman.
"Ahh iya itu suara mobilnya dah datang, pas banget masakanku baru mateng"
Seperti biasa,Firman lewat pintu belakang yang langsung terhubung sama dapur karna seperti mencium aroma-aroma masakan lezat. Sofi membuka pintunya.
"Hallo... pagi cintaku..." ucap Firman.
"Pagi juga my bos" jawab Sofi tersenyum.
"Jam begini udah mateng aja, baunya
enak huummm, Aku mau langsung makan ya" ucap Firman sambil mengendus-endus.
"Iya boleh kak" ucap Sofi sambil mengambilkan lauk pauknya.
"Terimakasih ! calon istri idaman ..." puji Firman.
"Sama-sama kak, oh iya hari ini jadi kan kak?" tanya Sofi.
"Iyaa jadi... Kakak kan sudah janji kemarin. Sebenarnya adikmu dinegara bukan dinegara X...Maaf belum memberitahumu secara jelas kemarin. Apa kamu tetap mau kesana?" ucap Firman merasa bersalah.
"Iiih kakak gak bilang-bilang aku udah berharap banget bisa ketemu hari ini.
Kenapa dia ada disana? Apa dia ikut suaminya?"
"Iya... menurut pendengaranku begitu. Tapi kalau kamu mau kesana jangan hari-hari ini kakak masih banyak urusan. Lagi pula lima hari lagi kita mau pulang ke Jerman. Kamu mau ikut kan? Kita mau sekalian minta restu ke Mama Papahku"ucap Firman.
"Insyaa allah aku ikut ke Jerman kak. Aku ke kampungnya paman bibi kapan? Trus memangnya Yasmin dinegara apa sih?"tanya Sofi lagi.
"Dia gak jauh masih disebrang negara kita,singap*re. Kalau masalah paman bibimu bisa diatur..."
"Pokoknya sebelum akad kita sudah ketemu mereka" jawab Firman.
"Oh iya sudah... Aku siap-siap dulu ya. Hmmm kak itu pendapatan cash kemarin masih ada di brankas kalau mau diambil nih kuncinya" ucap Sofi sambil menyodorkan kuci.
"Ya sayang" jawab Firman.
Sofi mengganti pakaiannya dengan tunic warna hitam dan tak lupa selendang polos dengan warna senada. Point paling dari setiap wanita, Sofi memoles bibirnya agar tidak terlihat pucat. 10 menit berisiap daaan selesaai.
"Sayangku sudah selesai?" tanya Firman dengan wajah sumringah.
"Sudaaaah" jawab Sofi.
"Ok"
1 jam kemudian sesampai diTPU, Sofi membeli bunga di plataran. Belum sampai ke makamnya sofi sudah berderai air mata. Padahal angan-angannya selama ini... Sangat ingin bertemu dengan ibunya ,memeluk dan mencium ibunya. Tapi apalah daya, takdir berkata lain, sekarang ibunya sudah meninggal dan sudah berada di alam yang berbeda. Firman mencoba menguatkan sofi dengan mengusap-usap punggungnya.
"Yang sabar ya dek, Ibumu pasti sangat senang kamu datang kesini..."ucap Firman.
Sofi mengelus batu nisan ibunya penuh penyesalan.
"Bu.. lihatlah aku datang kesini. Tolong maafkan segala kesalahanku padamu Bu. Aku tidak pernah membencimu Bu. Kau wanita hebat. Kau wanita hebat yang sudah melahirkan dan merawatku selama ini. Aku sayang ibu..." Batin Sofi.
Sofi membuka tasnya lalu diambilnya buku kecil dan membacakan Yasin untuk ibunya.
"Bu... kita minta doa restu, secepatnya kami akan menikah tolong restui pernikahan kami ya, aku janji akan membahagiakan Sofi"ucap Firman memandangi batu nisan sambil menggenggam erat tangan Sofi tanda ia bersungguh-sungguh.
30 menit berlalu, Sofi berdiri.
"Udah dek?" tanya Firman.
"Sudah Kak" jawab Sofi
"Sudah jangan sedih lagi ya... Nanti wajahmu jadi jelek" ucap Firman.
"Apa?" ucap Sofi cemberut.
"Hehehehe"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUED
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Mystera11
suka sm critanya thor...pdhl alurx keren loh...heran sdikit yg like...moga para reader segera mampir...rugi klo ngg baca..😍😍
2022-03-23
0