Part 13 Suami Idaman

Setelah sampai di depan kamar mereka Xanders menurunkan Caca dari gendongannya.

"Ini dia kamar kita" ujar Xanders.

Ceklek...

Xanders membuka pintu kamar tersebut, Mata Caca melotot sempurna.

"XANDERS INI SERIUS KAMAR KITA?" tanya Caca penuh antusias.

Pasalnya kamar yang ada di hadapannya sekarang ini adalah kamar impian Caca selama ini.

Bagaimana Xanders bisa tau itu?

"Iya sayang, suka nggak?" Tanya Xanders.

"Sukaaaa bangetttttt" sangking senangnya Caca sampai reflek memeluk Xanders.

Xanders yang dipeluk tiba-tiba oleh Caca pun terkekeh gemas, ia membalas pelukan Caca tak kalah eratnya. Xanders senang melihat istrinya bahagia seperti ini.

"Xanders kok kamu tau sih kalo aku pengen punya kamar kaya gini?" Tanya Caca dengan heran.

"Apa yang aku gak tau dari kamu hmm" ujar Xanders.

"Emmm... Tapi kamu gimana, kamu gapapa?" Tanya Caca ragu-ragu.

"Gimana apanya?"

"Emang kamu gapapa tidur di kamar kaya gini, ini kan kamar cewek banget aku takut kamu gak nyaman?" Ucap Caca.

Sejak kecil Caca punya impian ingin mempunyai kamar nuansa pink ala princess-princess kerajaan.

Dan kini Xanders benar-benar mewujudkan impiannya.

"Gapapa sayang, selagi tidurnya sama kamu" Canda Xanders.

"Apa sih modus banget" ujar Caca.

Setelah puas berkeliling kamar, Caca mendudukkan dirinya diranjang empuk kamarnya.

"Kamarnya bener-bener sesuai ekspektasi aku banget, Makasih ya Xanders aku bener-bener suka bangetttt. Aku gak nyangka kalo kamar impianku bisa terwujud dan itu berkat kamu" ujar Caca dengan senyum tulus yang terpatri pada bibir manisnya.

"Sama-sama sayang, anything for you" Xanders mengelus rambut Caca.

Xanders benar-benar menyiapkan segalanya untuk Caca.

"Sekarang udah waktunya tidur siang buat istirahat, kamu pasti cape kan tadi katanya lemes badannya" ujar Xanders.

"Sini rebahan, aku temenin"

Caca merebahkan tubuhnya, ia masuk kedalam dekapan hangat Xanders.

"Puk puk sambil di usap-usap" pinta Caca manja.

Xanders yang mendapati Caca manja seperti ini padanya tersenyum gemas, dia sangat suka sekali.

"Iya sayang"

Setelah memastikan Caca tidur dengan Nyenyak, Xanders bangkit secara perlahan dari atas kasur. Dia membuka hp nya, setalah itu Xanders keluar dari kamar tak lupa ia membawa kunci mobil miliknya.

"Mang Saya mau ke supermarket depan, kalau istri saya bangun nyariin saya bilang aja saya lagi keluar sebentar ya" ujar Xanders pada mang ujan yang sedang berada di pos satpam rumah mereka.

"Siap Tuan muda".

Xanders segera melajukan mobilnya menuju supermarket yang tak jauh dari rumah mereka.

Sesampainya di supermarket Xanders berjalan menuju rak-rak khusus Pembalut, Ntah apa yang akan dilakukan oleh Xanders.

Banyak orang-orang yang menatap penuh damba kepada Xanders, siapa yang tak kenal dirinya? Xanders adalah orang yang selalu disoroti dimana-mana, semua orang jelas mengenalnya.

Setelah selesai membeli semua kebutuhannya, ia segera membayar belanjaannya lalu bergegas pulang takut jika sang istri mencarinya.

"Ssshhh...." Caca mendesis, bergerak Tak nyaman dalam tidurnya.

Caca terbangun, ia memegang perutnya yang terasa sakit sekali.

Ia mengecek kalender di hp nya, pantas saja perutnya sakit ternyata hari ini adalah jadwalnya ia datang bulan.

"Aduh pembalut gue habis lagi, kemarin lupa belum beli"

"Xanders kemana ya kok gak ada" gumam Caca, Ia menatap kesekeliling kamar namun tak mendapati Xanders dikamar mereka.

Caca berguling kesana-kemari di atas kasur, PMS day one adalah musuh terbesar bagi Caca. Perutnya akan terasa sakit, moodnya berantakan dan malas buat ngapa-ngapain.

Tak lama Pintu kamar terbuka, terlihat Xanders masuk dengan menentang sebuah kantung plastik yang berisi belanjaan.

Caca menoleh dia segera melayangkan protes pada Xanders.

"Kamu kemana aja sih, aku cari-cariin gak ada" ujar Caca jengkel.

"Maaf sayang, aku habis dari luar" jawab Xanders.

"Kamu kenapa guling-guling kaya gini"

"Perutnya sakit" Adu Caca dengan mata berkaca-kaca.

Xanders mengerti sekarang "Sebentar ya, aku ambil kompresan dulu sama obat pereda nyeri".

Tak lama kemudian Xanders datang dengan menggenggam sebuah botol yang sudah di isi air hangat.

"Sini angkat dulu baju nya" titah Xanders.

"Mau ngapain?" Tanya Caca.

"Di kompres sayang perutnya biar gak sakit lagi, kamu lagi haid hari pertama kan" ujar Xanders.

"Kok kamu tau, kan aku belum ngomong" ujar Caca kaget.

"Semua tentang kamu aku tau" kata Xanders.

Hati Caca menghangat mendapati perlakuan Xanders, bahkan hal sekecil ini pun Xanders tau.

"Makasih ya" ujar Caca tulus.

"Sama-sama sayang".

Kemudian Caca bersuara kembali "Emmm, Xanders boleh minta tolong nggak?" tanya Caca dengan ragu.

Dia malu sebenernya kalau minta tolong pada Xanders, tapi dia juga butuh sekarang.

"Minta tolong apa?" Tanya Xanders.

"Emm, Pembalut aku habis" cicit Caca malu-malu.

Xanders yang mendapati tingkah menggemaskan Caca pun tersenyum dengan gemasnya, ingin sekali dia menggigit pipi Chubby istrinya ini.

"Terus kenapa kalau pembalutnya habis" tanya Xanders pura-pura tak mengerti.

"Em...Em.... Ya tolong beliin ke supermarket mau engga?" Caca berucap dengan menundukkan kepalanya.

"Tapi kalau kamu gak mau gapapa, kamu juga pasti malu kalo disuruh beliin kaya gitu" ujar Caca kemudian.

"Aku udah beliin sayang, sebentar aku ambilin" Xanders membuka kantung plastik belanjaan yang tadi ia bawa.

"Nih, bener kan yang ini?" Tanya Xanders.

"Kamu udah beliin aku pembalut juga?" Tanya caca syok.

"Iya sayang"

Mata Caca berkaca-kaca, kenapa Xanders sebaik ini padanya? Padahal sikap dan perlakuan Caca masih banyak kurangnya pada Xanders.

"Hiks... Hiks..." Tiba-tiba terdengar suara tangisan yang berasal dari Caca.

Xanders gelagapan apa dirinya salah? Pikir Xanders, Kenapa istrinya malah menangis.

"Acha kenapa nangis?"

"Perutnya sakit?"

"Aku salah ya? Aku minta maaf sayang"

"Heyy, maaf sayang" kata Xanders panik, melihat Caca menangis adalah hal yang menyakitkan bagi Xanders.

Acha nya harus bahagia, itulah yang selalu ada dibenak Xanders.

"Hiks... Aku terharu sama semua perlakuan kamu, kamu kenapa baik banget sih sama aku, padahal aku belum bisa jadi istri yang baik buat kamu" Caca menatap Xanders dengan air mata yang berlinang di pelupuk matanya.

"Aku masih sering ketus, aku juga belum bisa jadi istri yang baik" sambung Caca.

"Acha hey dengerin aku, kamu itu udah jadi istri yang baik buat aku. Kamu hanya perlu lebih banyak belajar aja, aku juga masih banyak kurangnya kok buat jadi suami kamu, kita sama-sama belajar ya..."

"Kamu gak boleh merasa kalau kamu bukan istri yang baik" Ujar Xanders dengan penuh kelembutan.

Ntahlah jika bersama Caca Xanders bisa menjadi sosok yang banyak berbicara seperti ini, lembut dan manis. Dia benar-benar seperti dua orang yang berbeda, Jika diluar dia akan bersikap dingin tak tersentuh bahkan minim ekspresi, kejam serta tegas.

"Udah ya jangan nangis lagi nanti dadanya sesek kalau kelamaan nangisnya" Xanders menghapus air mata di pipi Caca, lalu ia kecup bergantian kedua mata sang istri.

"Sini rebahan aku usap-usap perutnya"ujar Xanders.

Caca sadar bahwa Xanders benar-benar menyayangi dirinya, Xanders benar-benar suami idaman para kaum hawa di dunia.

Usapan diperutnya membuatnya merasa nyaman. Sakit di perutnya pun terasa mereda, apa tangan Xanders ajaib?

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

ara09

ara09

aaaaaa yang kaya xanders di dunia ada 1 ga sih😩

2024-11-24

3

04581

04581

bahagia banget klo punya suami kaya xander..

2024-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Kehidupan Caca
2 Part 2 Perjodohan
3 Part 3 Pertunangan
4 part 3 Galaunya Caca
5 Part 5 Hari kelulusan
6 Part 6 Ijab kabul
7 Part 7 Malam pertama?
8 Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9 Part 9 Insiden
10 Part 10 Kami semua sayang Caca
11 Part 11 Ungkapan Perasaan
12 Part 12 Rumah Baru
13 Part 13 Suami Idaman
14 Part 14 Demi Kamu
15 Part 15 Lancang!!
16 Part 16 Caca gengs
17 Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18 Part 18 Ospek Hari Pertama
19 Part 19 Anu Pangku Mas!!
20 Part 20 i wanna kiss you
21 Part 21 Ospek Hari terkahir
22 Part 22 Do you love me?
23 Part 23 Kerja Malam (21+)
24 Part 24 Caca Sakit
25 Part 25 Nara Carmuk
26 Part 26 Kepergok (21+)
27 Part 27 Keributan di mansion Anggara
28 Part 28 Kampus
29 Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30 Part 30 Halo Om Tampan
31 Part 31 Tanggungjawab sayang
32 Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33 Part 33 Murka!!
34 Part 34 Kekuasaan Smith
35 Part 35 Teror
36 Part 36 Siapa pelakunya?
37 Part 37 Ngambek
38 Part 38 Dinner
39 Part 39 Pingsan
40 Part 40 Hamil?
41 Part 41 Heboh
42 Part 42 Heboh 2
43 Part 43 Calon bapak posesif
44 Part 44 I love you my Husband
45 Part 45 Bumil ngidam?
46 Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47 Part 47 Sidang perceraian
48 Part 48 Di bully
49 Part 49 Tiga ratus juta
50 Part 50 Kecelakaan
51 Part 51 Nyaris keguguran
52 Part 52 Terungkap
53 Part 53 Fakta mengejutkan
54 Part 54 Gangguan mental
55 Part 55 Perempuan Baik
56 Part 56 Taruhan
57 Part 57 Kanaya & Brayen
58 Part 58 Kehidupan Delon
59 Part 59 Bertengkar
60 Part 60 Kecewa
61 Part 61 Berburu Maaf
62 Part 62 Oh My Good
63 Part 63 Menyerah
64 Part 64 Memaafkan
65 Part 65 Di luar Nurul
66 Part 66 Perkara ngidam
67 Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68 Part 68 5 juta
69 Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70 Part 70 Selingkuh?
71 Part 71 Aku gak selingkuh
72 Part 72 Gosip
73 Part 73 Danau & Hujan
74 Part 74 Solidaritas
75 75 Karma & Nara
76 76 Anak Durhaka
77 Part 77 Nomor baru
78 Part 78 Jebakan
79 Part 79 Murka nya Xanders
80 Part 80 Rumah Sakit
81 Part 81 Hukuman
82 Part 82 tujuh bulanan
83 Part 83 Welcome
84 Part 84 Baby Mora
85 Part 85 END
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1 Kehidupan Caca
2
Part 2 Perjodohan
3
Part 3 Pertunangan
4
part 3 Galaunya Caca
5
Part 5 Hari kelulusan
6
Part 6 Ijab kabul
7
Part 7 Malam pertama?
8
Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9
Part 9 Insiden
10
Part 10 Kami semua sayang Caca
11
Part 11 Ungkapan Perasaan
12
Part 12 Rumah Baru
13
Part 13 Suami Idaman
14
Part 14 Demi Kamu
15
Part 15 Lancang!!
16
Part 16 Caca gengs
17
Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18
Part 18 Ospek Hari Pertama
19
Part 19 Anu Pangku Mas!!
20
Part 20 i wanna kiss you
21
Part 21 Ospek Hari terkahir
22
Part 22 Do you love me?
23
Part 23 Kerja Malam (21+)
24
Part 24 Caca Sakit
25
Part 25 Nara Carmuk
26
Part 26 Kepergok (21+)
27
Part 27 Keributan di mansion Anggara
28
Part 28 Kampus
29
Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30
Part 30 Halo Om Tampan
31
Part 31 Tanggungjawab sayang
32
Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33
Part 33 Murka!!
34
Part 34 Kekuasaan Smith
35
Part 35 Teror
36
Part 36 Siapa pelakunya?
37
Part 37 Ngambek
38
Part 38 Dinner
39
Part 39 Pingsan
40
Part 40 Hamil?
41
Part 41 Heboh
42
Part 42 Heboh 2
43
Part 43 Calon bapak posesif
44
Part 44 I love you my Husband
45
Part 45 Bumil ngidam?
46
Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47
Part 47 Sidang perceraian
48
Part 48 Di bully
49
Part 49 Tiga ratus juta
50
Part 50 Kecelakaan
51
Part 51 Nyaris keguguran
52
Part 52 Terungkap
53
Part 53 Fakta mengejutkan
54
Part 54 Gangguan mental
55
Part 55 Perempuan Baik
56
Part 56 Taruhan
57
Part 57 Kanaya & Brayen
58
Part 58 Kehidupan Delon
59
Part 59 Bertengkar
60
Part 60 Kecewa
61
Part 61 Berburu Maaf
62
Part 62 Oh My Good
63
Part 63 Menyerah
64
Part 64 Memaafkan
65
Part 65 Di luar Nurul
66
Part 66 Perkara ngidam
67
Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68
Part 68 5 juta
69
Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70
Part 70 Selingkuh?
71
Part 71 Aku gak selingkuh
72
Part 72 Gosip
73
Part 73 Danau & Hujan
74
Part 74 Solidaritas
75
75 Karma & Nara
76
76 Anak Durhaka
77
Part 77 Nomor baru
78
Part 78 Jebakan
79
Part 79 Murka nya Xanders
80
Part 80 Rumah Sakit
81
Part 81 Hukuman
82
Part 82 tujuh bulanan
83
Part 83 Welcome
84
Part 84 Baby Mora
85
Part 85 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!