Part 14 Demi Kamu

Caca yang tengah tertidur pun seolah terusik kala wajahnya di kecup bertubi-tubi membuat matanya terbuka dan mendapati Xanders yang ada didepannya.

"Xanders diem deh, kamu ganggu aku tidur"

"Bangun sayang udah sore mandi"

"Lima menit lagi" pinta Caca seraya memejamkan matanya kembali.

"Nanti tidur lagi sayang, sekarang bangun dulu kamu belum makan belum mandi" ujar Xanders mengingatkan.

Xanders mengusap puncak kepala istrinya.

"Sayang bangun dulu ayo udah mau Maghrib ini, gak boleh mandi kemaleman" kata Xanders lagi.

"Ish, iya-iya ini bangun" jengkel Caca.

Caca segera bangun, ia duduk dengan mata yang masih setengah terpejam sepertinya nyawanya belum terkumpul.

Xanders benar-benar gemas melihat istrinya ini.

"Mau aku gendong ke kamar mandi?" Tanya Xanders.

"Atau mau aku mandiin" ucapan Xanders sukses membuat mata Caca terbuka sempurna.

"Gak aku bisa mandi sendiri, awas"

Setelah selesai mandi Caca menghampiri Xanders yang sedang duduk di sofa kamar mereka.

"Malam-malam gini Harusnya jangan keramas Acha nanti kamu pusing" omel Xanders.

"Seger Xanders kalo keramas tuh, kepala berasa enteng banget" ujar Caca terkekeh.

"Tapi kamu bisa sakit, sini aku keringin rambutnya"

Caca duduk di depan meja rias kamarnya, Xanders dengan telaten mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer.

"Rambut kamu wangi aku suka, wangi strawberry manis, kaya orangnya" gombal Xanders.

"apa sih gombal banget deh"

"Kamu aja blushing sama gombalan aku" Xanders tertawa melihat pipi Caca yang memerah.

"Dah selesai, sekarang kita salepin tangan nya biar cepet sembuh"

Xanders mengoleskan salep tersebut pada tangan Caca.

"Salepnya bagus tau, tangan aku udh kering bahkan bekas luka nya juga cepet memudar" kata Caca.

"Iya sayang, Dokter John itu kinerjanya bagus obat yang dia kasih juga kualitasnya bener-bener bagus".

"Nah sekarang minum obatnya, ini udah aku halusin" ujar Xanders.

Xanders benar-benar merawatnya dengan sangat baik, salah satu hal yang patut Caca syukuri.

"Pinter banget sih, istri siapa iniii"

"Istri tuan muda Xanders" kata Caca sambil tertawa, tawa yang menular pada Xanders.

"Sayang mau makan sama apa?" Tanya Xanders dengan membuka salah satu aplikasi pengiriman makanan online.

"Aku pengen Seblak deh" jawab Caca.

"Gak, gak ada seblak-seblak" ujar Xanders tegas.

"Tadi kamu nanya mau makan sama apa giliran aku bilang pengen makan seblak gak kamu bolehin" ujar Caca jengkel.

"Iya tapi gak seblak juga sayang, perut kamu lagi sakit kalau kamu makan seblak nanti perutnya tambah sakit" Xanders menasehati sang istri.

"Ya udah gak usah makan" ketus Caca.

"Harus makan sayang".

"Ya udah aku maunya makan sama seblak titik.

"Ya udah boleh, tapi tetep harus makan nasi dulu dan seblak nya gak boleh pedes" final Xanders, ia berusaha untuk tak merusak mood istri tercintanya ini.

"Ya gak bisa gitu dong, aku maunya pedes" sewot Caca.

"Gak pedes atau gak sama sekali" Xanders menatapnya tajam.

Caca yang takut dengan tatapan itu pun pada akhirnya mengangguk.

"Ya udah deh" pasrah Caca.

*

*

Saat ini Xanders tengah rebahan dengan berbantalkan paha sang istri. Caca mengelus puncak kepala Xanders, Xanders memejamkan matanya menikmati usapan lembut dari tangan istrinya.

Caca sempat berfikir jika yang akan di jodohkan dengannya adalah pria tua perut buncit, tapi ternyata suaminya adalah ciptaan tuhan yang sangat sempurna sepertinya tak ada celah kekurangan dalam diri Xanders, perlakuan Xanders bagaikan seorang malaikat penolong untuk Caca.

"Xanders kenapa kamu mau bantu perusahaan Papa" Tanya Caca, ia sudah gatal ingin menanyakan ini dari kemarin.

"Karena kamu" jawab Xanders.

"Aku? Kenapa Aku?" Tanya Caca, jawaban Xanders membuatnya bingung.

"Karena apa yang aku lakuin itu untuk Kamu dan demi Kamu" Ujar Xanders, ia membuka matanya menatap wajah Caca dari bawah.

"Aku tau Ca kamu sering dapet perlakuan buruk dari ayah dan adik tiri kamu, aku juga tau kamu sering dapet kekerasan fisik dari mereka" ucap Xanders.

Caca yang mendengar pun tentu kaget.

"Dari mana Xanders tau" ujar Caca dalam hati.

"Jangan bilang kebangkrutan perusahaan papa juga ulah kamu?" Tebak Caca.

Xanders mengangguk sebagai jawaban.

"Terus kenapa kamu bantuin Papa kalo kamu sendiri yang bikin dia bangkrut" tanya Caca, ini semua benar-benar membingungkan untuknya.

"Aku lakuin ini semua supaya aku bisa bawa kamu pergi dari Neraka itu. Aku gak mau istri aku ini terus-terusan di sakitin".

"Aku gak tau harus gimana nyatain perasaan aku ke kamu dan dengan cara apa, aku juga gak mungkin mau maksa kamu keluar dari rumah itu. Tapi aku gak bisa terus-terusan ngeliat kamu disakitin sama mereka" jelas Xanders.

"Aku harap kamu ngerti maksut aku"

"Aku tau mungkin kemarin yang aku lakuin juga terkesan pemaksaan buat kamu, mungkin kamu berfikir kalau aku ini jahat dan mungkin caraku ini salah. Tapi setelah ini aku harap kamu ngerti kalau aku ngelakuin ini semua untuk kamu dan demi kebaikan kamu".

"Aku ngerti" jawab Caca.

Setelah itu tak ada percakapan lagi diantara mereka.

Drrrtt.... Drrrtt...

Suara dering Telvon berhasil memecahkan keheningan.

"Hallo Ma" Sapa Caca, ternyata yang menelvon adalah Maya sang mama.

"Gimana kabar kamu sayang" Tanya Maya di seberang Telvon.

"Caca baik ma, mama sendiri gimana"

"Alhamdulillah, mama juga baik sayang".

"Xanders mana?" Tanya maya.

"Ada ma, kenapa?" tanya Caca.

"Gapapa, cuma nanyain mantu mama aja"

"Besok mama mau main kerumah kalian boleh?"

"Boleh ma, nanti Caca Sharelock ya alamatnya"

"Iya sayang, ya sudah sampai jumpa besok".

panggilan sudah terputus, Caca beralih menatap Xanders.

"Besok mama mau main kesini" ujar Caca.

"Iya Gapapa sayang".

*

*

"Tuan, Nona di depan ada ibu-ibu katanya mamanya non Caca" Ujar Mang Ujang.

"Iya mang suruh masuk ya" kata Caca.

Terlihat Maya berjalan ke arah mereka ternyata ia tak datang sendirian, melainkan bersama Nara.

Nara memandang Takjub seisi rumah Caca, ia benar-benar iri dengan kehidupan Caca sekarang. Tekadnya untuk merebut Xanders dari Caca semakin kuat.

Caca yang melihat kehadiran Nara pun dengan sengaja memeluk lengan Xanders, ia bersandar manja di bahu suaminya.

"Mamaaaa" Caca bangkit lalu memeluk Maya.

"Ma" Xander menyalami sang mertua.

"Hallo Kak Caca"

Caca hanya diam tak menanggapi ucapan Nara.

"Hallo kak Xanders, aku Nara adik kak Caca" Nara mengulurkan tangannya di hadapan Xanders.

"Adik tiri lebih tepatnya" ujar Caca.

Xanders sama sekali tak menerima uluran tangan dari Nara, menatap pun tidak.

Nara menurunkan uluran tangannya, tangannya terkepal penuh dengan dendam.

Bersambung......

Episodes
1 Part 1 Kehidupan Caca
2 Part 2 Perjodohan
3 Part 3 Pertunangan
4 part 3 Galaunya Caca
5 Part 5 Hari kelulusan
6 Part 6 Ijab kabul
7 Part 7 Malam pertama?
8 Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9 Part 9 Insiden
10 Part 10 Kami semua sayang Caca
11 Part 11 Ungkapan Perasaan
12 Part 12 Rumah Baru
13 Part 13 Suami Idaman
14 Part 14 Demi Kamu
15 Part 15 Lancang!!
16 Part 16 Caca gengs
17 Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18 Part 18 Ospek Hari Pertama
19 Part 19 Anu Pangku Mas!!
20 Part 20 i wanna kiss you
21 Part 21 Ospek Hari terkahir
22 Part 22 Do you love me?
23 Part 23 Kerja Malam (21+)
24 Part 24 Caca Sakit
25 Part 25 Nara Carmuk
26 Part 26 Kepergok (21+)
27 Part 27 Keributan di mansion Anggara
28 Part 28 Kampus
29 Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30 Part 30 Halo Om Tampan
31 Part 31 Tanggungjawab sayang
32 Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33 Part 33 Murka!!
34 Part 34 Kekuasaan Smith
35 Part 35 Teror
36 Part 36 Siapa pelakunya?
37 Part 37 Ngambek
38 Part 38 Dinner
39 Part 39 Pingsan
40 Part 40 Hamil?
41 Part 41 Heboh
42 Part 42 Heboh 2
43 Part 43 Calon bapak posesif
44 Part 44 I love you my Husband
45 Part 45 Bumil ngidam?
46 Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47 Part 47 Sidang perceraian
48 Part 48 Di bully
49 Part 49 Tiga ratus juta
50 Part 50 Kecelakaan
51 Part 51 Nyaris keguguran
52 Part 52 Terungkap
53 Part 53 Fakta mengejutkan
54 Part 54 Gangguan mental
55 Part 55 Perempuan Baik
56 Part 56 Taruhan
57 Part 57 Kanaya & Brayen
58 Part 58 Kehidupan Delon
59 Part 59 Bertengkar
60 Part 60 Kecewa
61 Part 61 Berburu Maaf
62 Part 62 Oh My Good
63 Part 63 Menyerah
64 Part 64 Memaafkan
65 Part 65 Di luar Nurul
66 Part 66 Perkara ngidam
67 Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68 Part 68 5 juta
69 Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70 Part 70 Selingkuh?
71 Part 71 Aku gak selingkuh
72 Part 72 Gosip
73 Part 73 Danau & Hujan
74 Part 74 Solidaritas
75 75 Karma & Nara
76 76 Anak Durhaka
77 Part 77 Nomor baru
78 Part 78 Jebakan
79 Part 79 Murka nya Xanders
80 Part 80 Rumah Sakit
81 Part 81 Hukuman
82 Part 82 tujuh bulanan
83 Part 83 Welcome
84 Part 84 Baby Mora
85 Part 85 END
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1 Kehidupan Caca
2
Part 2 Perjodohan
3
Part 3 Pertunangan
4
part 3 Galaunya Caca
5
Part 5 Hari kelulusan
6
Part 6 Ijab kabul
7
Part 7 Malam pertama?
8
Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9
Part 9 Insiden
10
Part 10 Kami semua sayang Caca
11
Part 11 Ungkapan Perasaan
12
Part 12 Rumah Baru
13
Part 13 Suami Idaman
14
Part 14 Demi Kamu
15
Part 15 Lancang!!
16
Part 16 Caca gengs
17
Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18
Part 18 Ospek Hari Pertama
19
Part 19 Anu Pangku Mas!!
20
Part 20 i wanna kiss you
21
Part 21 Ospek Hari terkahir
22
Part 22 Do you love me?
23
Part 23 Kerja Malam (21+)
24
Part 24 Caca Sakit
25
Part 25 Nara Carmuk
26
Part 26 Kepergok (21+)
27
Part 27 Keributan di mansion Anggara
28
Part 28 Kampus
29
Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30
Part 30 Halo Om Tampan
31
Part 31 Tanggungjawab sayang
32
Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33
Part 33 Murka!!
34
Part 34 Kekuasaan Smith
35
Part 35 Teror
36
Part 36 Siapa pelakunya?
37
Part 37 Ngambek
38
Part 38 Dinner
39
Part 39 Pingsan
40
Part 40 Hamil?
41
Part 41 Heboh
42
Part 42 Heboh 2
43
Part 43 Calon bapak posesif
44
Part 44 I love you my Husband
45
Part 45 Bumil ngidam?
46
Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47
Part 47 Sidang perceraian
48
Part 48 Di bully
49
Part 49 Tiga ratus juta
50
Part 50 Kecelakaan
51
Part 51 Nyaris keguguran
52
Part 52 Terungkap
53
Part 53 Fakta mengejutkan
54
Part 54 Gangguan mental
55
Part 55 Perempuan Baik
56
Part 56 Taruhan
57
Part 57 Kanaya & Brayen
58
Part 58 Kehidupan Delon
59
Part 59 Bertengkar
60
Part 60 Kecewa
61
Part 61 Berburu Maaf
62
Part 62 Oh My Good
63
Part 63 Menyerah
64
Part 64 Memaafkan
65
Part 65 Di luar Nurul
66
Part 66 Perkara ngidam
67
Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68
Part 68 5 juta
69
Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70
Part 70 Selingkuh?
71
Part 71 Aku gak selingkuh
72
Part 72 Gosip
73
Part 73 Danau & Hujan
74
Part 74 Solidaritas
75
75 Karma & Nara
76
76 Anak Durhaka
77
Part 77 Nomor baru
78
Part 78 Jebakan
79
Part 79 Murka nya Xanders
80
Part 80 Rumah Sakit
81
Part 81 Hukuman
82
Part 82 tujuh bulanan
83
Part 83 Welcome
84
Part 84 Baby Mora
85
Part 85 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!