Part 11 Ungkapan Perasaan

Caca memuntahkan kembali obat yang baru saja ia telan.

"Heyy kamu kenapa"

"Ini minum dulu" Xanders menyodorkan segelas air putih.

"Hikss...Hikssss aku gak bisa minum obat pil kayak gini" ujar Caca, ia meraung.

"HAHAHA" Tawa Xanders pecah.

"Huaaaa kamu jahat banget masa ngetawain aku" Caca memukul Xanders dengan jengkel.

"Maaf-maaf, abisan kamu lucu banget. Kenapa gak bilang coba kalau gak bisa minum obat kaya gini" Xanders terkekeh.

"Aku malu mau bilangnya" cicit Caca.

"Gak usah malu sayang, kenapa harus malu?"

"Kita suami istri, udah selayaknya saling mengerti satu sama lain baik itu kekurangan kamu maupun aku".

Xanders menghapus air mata yang mengalir di pipi chubby istrinya.

"Udah kamu jangan nangis lagi, biar aku halusin dulu obatnya ya".

Caca melihat Xanders dengan telaten menghaluskan obat untuknya, biasanya Maya yang selalu melakukan itu untuknya, kini sudah ada Suaminya yang akan melakukan itu untuknya.

"Udah, sekarang minum ya".

Drama minum obat pun selesai, kini Xanders sedang mengoleskan Salep dan juga mengganti perban Caca.

"Pelan-pelan Xanders, perih" ujar Caca meringis.

"Iya sayang, tahan sedikit yaa".

Xanders meniup-niup luka ditangan Caca, Caca menatap Xanders dengan lekat. Caca bukan tak sadar dengan semua perlakuan Xanders selama mereka menikah, Ia sangat menyadari bahwa selama mereka bersama Xanders selalu memperlakukannya dengan sangat baik.

"Udah selesai, habis ini pasti cepet sembuh" kata Xanders.

"Sekarang aku mau ke ruangan kerja dulu ya, aku ada kerjaan yang harus di selesaiin, kamu mau dikamar atau turun bawah?" Tanya Xanders.

"Aku dikamar dulu aja" jawab Caca.

"Yaudah kalo gitu aku tinggal dulu ya".

"Xanders" panggil Caca.

Xanders yang mendengar panggilan dari Caca pun menghentikan langkahnya, ia menoleh pada Caca.

"Semangat ya" ucap Caca malu-malu.

Xanders tersenyum manis mendengarnya, ia kembali menghampiri Caca.

"Apa? Coba ulangi aku gak denger" gurau Xanders.

"Ck apasih, Ngga jadi"

"Udah sana keluar" usir Caca.

"Hahaha, makasih sayang semangatnya"

"Cup".

Xanders mengecup kening Caca, ia keluar menuju ruang kerjanya.

Caca memegang keningnya yang baru saja di kecup oleh Xanders.

"Huaaaaa Xanders lama-lama gue baper sama Lo"

*

*

Saat ini Caca sedang termenung dibalkon kamar Xanders.

"Apa selama ini gue salah menilai Xanders ya" gumam Caca.

"Dari awal kita ketemu Xanders selalu memperlakukan gue dengan baik, bahkan sikap dia ke gue pun baik banget, dia lembut sabar ngadepin gue yang sering ketus sama dia"

"Mommy sama Daddy juga baik banget ke gue, bahkan mereka keliatannya sayang banget sama gue, sedangkan papa tiri gue boro-boro" Caca tersenyum miris ketika ingatannya melayang pada perlakuan buruk papa tirinya selama ini.

"Apa gue coba buat terima Xanders di hidup gue ya, mau gimanapun juga kita udah nikah. Mama juga gak mungkin asal nikahin gue sama sembarangan orang" Caca berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini memang sudah takdir yang seharusnya ia jalani.

"Aku cari-cari ternyata kamu disini" ucapan Xanders berhasil membuyarkan lamunan Caca.

"Ngagetin aja deh" kata Caca.

"Kamu ngapain ngelamun disini"

"Aku mau nanya sesuatu sama kamu" ucap Caca.

"Mau tanya apa hmm" ujar Xanders, ia menatap wajah Caca yang sangat cantik meskipun tanpa polesan make up.

"Foto anak kecil yang ada di kamar kamu itu foto aku kan?" Tanya Caca.

"Iya" jawab Xanders.

"Kenapa bisa ada foto aku di kamar kamu, terus itu foto kapan? Kok aku gak tau kamu foto aku diem-diem" tanya Caca beruntun.

"Kamu inget ini" ujar Xanders.

Ia mengeluarkan sebuah kalung liontin dari balik bajunya, kalung dengan bandul love setengah hati.

"LOH!? kok bisa ada di kamu" ujar Caca kaget.

"Ya karena aku orangnya".

Flashback On

Gadis cilik berusia lima tahun tengah bermain di taman komplek. Saat sedang asyik bermain ia melihat seorang anak laki-laki sebayanya sedang menangis, Caca kecil pun menghampiri anak laki-laki tersebut.

"Kamu kenapa nangis?" tanya Caca kecil. Namun Anak laki-laki itu hanya diam saja.

"Hei kalau ditanya itu dijawab" omel Caca kecil.

"Aku bukan olang jahat, kamu jangan takut".

"Kamu kenapa nangis, kamu sendilian disini?" Caca kecil itu sangat cerewet.

Masih tak ada jawaban dari anak tersebut, caca pun akhirnya jengkel.

"Ya udah lah kalo kamu gak mau jawab omongan aku, nih buat kamu" Caca menyodorkan sebuah kalung liontin berbentuk setengah hati pada anak laki-laki itu.

"Caca gak punya pelmen jadi Caca kasih kalung itu buat kamu, nih Caca juga punya yang setengahnya. Nanti kita akan beltemu lagi" ujar Caca dengan gaya cedalnya.

"Jangan di ilangin ya kalungnya, oteee".

"Caca pulang dulu, kamu jangan nangis lagi".

"Papaiiiii" Caca melambaikan tangan ceria pada anak laki-laki itu.

Anak laki-laki itu memandang kalung pemberian Caca, Ia tersenyum tipis menatap kalung itu.

Flashback off

"Jadi anak laki-laki itu kamu" tanya Caca kaget.

"Iya sayang itu aku" jawab Xanders.

"Setelah kejadian itu aku sering dateng ke taman buat cari kamu, tapi kamu gak pernah Dateng lagi" sambung Xanders.

"Aku Pindah rumah waktu itu"

"Dan akhirnya aku ketemu kamu lagi waktu masuk sekolah SMA, tapi kayanya kamu gak ngenalin aku. Aku sering merhatiin kamu setiap di sekolah ataupun diluar sekolah, Karena bagi aku semenjak pertemuan pertama kita kamu adalah milikku. Ya bisa dibilang kamu adalah cinta pertamaku, aku jatuh cinta pada pandangan pertama waktu ketemu kamu" jelas Xanders panjang lebar.

"Mungkin bagi orang lain itu cuma cinta monyet, tapi buat aku engga Ca. Nyatanya sampai sejauh ini perempuan yang ada di hatiku cuma kamu" sambung Xanders.

"Kenapa selama ini kamu gak pernah kasih tau aku?" tanya Caca.

"Biarkan waktu yang mempertemukan, toh pada akhirnya kita memang berjodoh"

"kalau kita gak jodoh gimana" tanya Caca.

"Pasti jodoh" jawab Xanders yakin.

"Aku sayang kamu Ca selama ini tanpa kamu tau" Xanders menatap lurus kedepan.

"banyak perempuan yang deketin aku, tapi yang aku mau cuma kamu".

"Sekarang harapanku cuma satu yaitu kamu mau menerima pernikahan kita dan mau menerima kehadiran aku di hidup kamu" Xanders beralih menatap Caca.

"Aku mau" jawab Caca tegas tanpa rasa ragu sedikitpun.

Mulai sekarang dia akan belajar menerima takdir, ia akan mencoba berdamai dengan keadaan.

"Ayo kita jalani pernikahan ini sama-sama" ujar Caca, ia tersenyum pada Xanders.

Senyuman yang menular pada Xanders. Inilah kalimat yang Xanders tunggu-tunggu sejak kemarin.

"Terimakasih Sayang".

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Marshanda maulia Putri

Marshanda maulia Putri

Hai semuaa!! Semoga kalian suka ya sama Cerita author❤️
jangan lupa tinggalkan komen🥰

2024-11-06

1

Dina Anggraeni

Dina Anggraeni

ini harus pake kuota kahhh

2024-12-25

0

As Ri

As Ri

kapan up lagi kak

2024-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Kehidupan Caca
2 Part 2 Perjodohan
3 Part 3 Pertunangan
4 part 3 Galaunya Caca
5 Part 5 Hari kelulusan
6 Part 6 Ijab kabul
7 Part 7 Malam pertama?
8 Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9 Part 9 Insiden
10 Part 10 Kami semua sayang Caca
11 Part 11 Ungkapan Perasaan
12 Part 12 Rumah Baru
13 Part 13 Suami Idaman
14 Part 14 Demi Kamu
15 Part 15 Lancang!!
16 Part 16 Caca gengs
17 Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18 Part 18 Ospek Hari Pertama
19 Part 19 Anu Pangku Mas!!
20 Part 20 i wanna kiss you
21 Part 21 Ospek Hari terkahir
22 Part 22 Do you love me?
23 Part 23 Kerja Malam (21+)
24 Part 24 Caca Sakit
25 Part 25 Nara Carmuk
26 Part 26 Kepergok (21+)
27 Part 27 Keributan di mansion Anggara
28 Part 28 Kampus
29 Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30 Part 30 Halo Om Tampan
31 Part 31 Tanggungjawab sayang
32 Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33 Part 33 Murka!!
34 Part 34 Kekuasaan Smith
35 Part 35 Teror
36 Part 36 Siapa pelakunya?
37 Part 37 Ngambek
38 Part 38 Dinner
39 Part 39 Pingsan
40 Part 40 Hamil?
41 Part 41 Heboh
42 Part 42 Heboh 2
43 Part 43 Calon bapak posesif
44 Part 44 I love you my Husband
45 Part 45 Bumil ngidam?
46 Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47 Part 47 Sidang perceraian
48 Part 48 Di bully
49 Part 49 Tiga ratus juta
50 Part 50 Kecelakaan
51 Part 51 Nyaris keguguran
52 Part 52 Terungkap
53 Part 53 Fakta mengejutkan
54 Part 54 Gangguan mental
55 Part 55 Perempuan Baik
56 Part 56 Taruhan
57 Part 57 Kanaya & Brayen
58 Part 58 Kehidupan Delon
59 Part 59 Bertengkar
60 Part 60 Kecewa
61 Part 61 Berburu Maaf
62 Part 62 Oh My Good
63 Part 63 Menyerah
64 Part 64 Memaafkan
65 Part 65 Di luar Nurul
66 Part 66 Perkara ngidam
67 Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68 Part 68 5 juta
69 Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70 Part 70 Selingkuh?
71 Part 71 Aku gak selingkuh
72 Part 72 Gosip
73 Part 73 Danau & Hujan
74 Part 74 Solidaritas
75 75 Karma & Nara
76 76 Anak Durhaka
77 Part 77 Nomor baru
78 Part 78 Jebakan
79 Part 79 Murka nya Xanders
80 Part 80 Rumah Sakit
81 Part 81 Hukuman
82 Part 82 tujuh bulanan
83 Part 83 Welcome
84 Part 84 Baby Mora
85 Part 85 END
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1 Kehidupan Caca
2
Part 2 Perjodohan
3
Part 3 Pertunangan
4
part 3 Galaunya Caca
5
Part 5 Hari kelulusan
6
Part 6 Ijab kabul
7
Part 7 Malam pertama?
8
Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9
Part 9 Insiden
10
Part 10 Kami semua sayang Caca
11
Part 11 Ungkapan Perasaan
12
Part 12 Rumah Baru
13
Part 13 Suami Idaman
14
Part 14 Demi Kamu
15
Part 15 Lancang!!
16
Part 16 Caca gengs
17
Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18
Part 18 Ospek Hari Pertama
19
Part 19 Anu Pangku Mas!!
20
Part 20 i wanna kiss you
21
Part 21 Ospek Hari terkahir
22
Part 22 Do you love me?
23
Part 23 Kerja Malam (21+)
24
Part 24 Caca Sakit
25
Part 25 Nara Carmuk
26
Part 26 Kepergok (21+)
27
Part 27 Keributan di mansion Anggara
28
Part 28 Kampus
29
Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30
Part 30 Halo Om Tampan
31
Part 31 Tanggungjawab sayang
32
Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33
Part 33 Murka!!
34
Part 34 Kekuasaan Smith
35
Part 35 Teror
36
Part 36 Siapa pelakunya?
37
Part 37 Ngambek
38
Part 38 Dinner
39
Part 39 Pingsan
40
Part 40 Hamil?
41
Part 41 Heboh
42
Part 42 Heboh 2
43
Part 43 Calon bapak posesif
44
Part 44 I love you my Husband
45
Part 45 Bumil ngidam?
46
Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47
Part 47 Sidang perceraian
48
Part 48 Di bully
49
Part 49 Tiga ratus juta
50
Part 50 Kecelakaan
51
Part 51 Nyaris keguguran
52
Part 52 Terungkap
53
Part 53 Fakta mengejutkan
54
Part 54 Gangguan mental
55
Part 55 Perempuan Baik
56
Part 56 Taruhan
57
Part 57 Kanaya & Brayen
58
Part 58 Kehidupan Delon
59
Part 59 Bertengkar
60
Part 60 Kecewa
61
Part 61 Berburu Maaf
62
Part 62 Oh My Good
63
Part 63 Menyerah
64
Part 64 Memaafkan
65
Part 65 Di luar Nurul
66
Part 66 Perkara ngidam
67
Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68
Part 68 5 juta
69
Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70
Part 70 Selingkuh?
71
Part 71 Aku gak selingkuh
72
Part 72 Gosip
73
Part 73 Danau & Hujan
74
Part 74 Solidaritas
75
75 Karma & Nara
76
76 Anak Durhaka
77
Part 77 Nomor baru
78
Part 78 Jebakan
79
Part 79 Murka nya Xanders
80
Part 80 Rumah Sakit
81
Part 81 Hukuman
82
Part 82 tujuh bulanan
83
Part 83 Welcome
84
Part 84 Baby Mora
85
Part 85 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!