Part 2 Perjodohan

Dua hari sudah berlalu...

Saat ini Caca sedang bersantai di ruang keluarga sembari menonton film kartun kepala botak kesayangannya, sesekali ia tertawa cekikikan melihat tayangan yang tampil di televisi.

Jam masih menunjukkan pukul 3 sore. Hari ini kedua orangtua nya akan pulang dari luar kota, kemungkinan akan sampai dimansion pukul 5 sore nanti.

Selama dua hari ini pula Nara tak pernah pulang ke mansion, Caca pun tak tau dimana keberadaan adik tirinya itu.

Tiba-tiba terdengar suara derap langkah kaki berjalan memasuki mansion, Caca menoleh guna melihat siapa yang datang.

Nampaklah Nara berjalan santai memasuki mansion sembari menenteng beberapa paperbag dari brand-brand ternama. Nara pulang dengan pakaian yang sangat terbuka, menampilkan belahan dadanya serta lekuk tubuhnya.

"Habis ngejalang dimana Lo?" tanya Caca sambil bersedekap dada.

"Bukan urusan Lo" jawab Nara ketus.

"Dua hari gak pulang, pulang-pulang udah jadi jalang upss". Caca menutup mulutnya seolah berlagak sedang keceplosan.

"Bacot!!" Sentak Nara.

Brakk..

Nara menutup pintu kamarnya dengan kencang, Caca mengedikkan bahunya acuh.

Beberapa jam kemudian...

Ting...Tong...

Bel mansion berbunyi, seorang pelayan berlari tergopoh-gopoh membukakan pintu mansion.

"Tuan, Nyonya" Sapa pelayan itu.

"Anak-anak dimana bi?" Tanya maya.

"Non Caca sama non Nara ada di kamarnya nyonya"Jawab pelayan itu sopan.

"Yaudah bibi tolong bawa masuk barang-barang didepan ya, saya mau bersih-bersih dulu".

"Baik nya". Pelayan itu bergegas pergi.

Setelah membersihkan diri, Maya kembali turun guna menemui anak-anaknya.

"Bi Caca sama Nara belum keluar kamar ya" Tanya Maya pada bi Surti salah satu pelayan di mansion Anggara.

"Belum nyonya, apa mau saya panggilkan?" tanya bi Surti.

"Boleh deh bi, tolong panggilin mereka ya suruh ke ruang keluarga sekarang" ucap Maya.

"Baik nyonya" bi Surti bergegas menuju kamar Caca dan Nara.

Caca berjalan menghampiri kedua orangtuanya.

"Mamaa" Caca memasukkan tubuhnya pada pelukan hangat sang mama.

"Caca kangen banget deh sama mama" ucap Caca manja.

"Iya sayang, mama juga kangen bangett sama princess mama ini" Maya mengecup kening putrinya.

Caca beralih menatap papa tirinya yang duduk bersebelahan dengan sang mama. Wajah Delon terlihat sangat masam, seperti banyak sekali beban pikiran yang sedang menganggunya.

"Sini sayang duduk" Maya menepuk sofa di sebelahnya.

"Nara mana sayang" tanya maya.

"Gak tau ma, kata bibi sih dipanggil-panggil gak nyahut, pintunya juga dikunci" jawab Caca.

"Biarkan saja, mungkin dia sedang tidur". Sela Delon.

"Ada yang mau papa bicarakan sama kamu" Delon kembali bersuara. Ia menatap Caca, seolah ada hal penting yang ingin ia sampaikan.

Caca menatap sang mama, Maya yang menyadari kebingungan putrinya pun menjelaskan.

"Jadi gini sayang, perusahaan papa kamu sekarang lagi collapse bahkan terancam bangkrut. Kemarin papa dan mama pergi untuk mengurusi permasalahan ini, tapi kita belum menemukan solusi lain" jelas Maya hati-hati.

Caca mendengarkan penjelasan mamanya dengan seksama.

"Papa gak mau bertele-tele, satu-satunya caranya yang bisa bantu perusahaan papa itu cuma kamu" Ujar Delon.

"Maksut papa apa?" Tanya Caca bingung.

"Rekan bisnis papa mau membantu menyuntikkan dana ke perusahaan tapi dengan syarat kamu harus menikah dengan putra tunggal mereka" jelas Deon panjang lebar.

"APA MENIKAH!?" Tanya Caca syok.

"Ya. Dan kamu tidak punya pilihan lain selain menerima, papa tidak terima penolakan apapun" Jawab Delon tegas tak menerima bantahan.

"Papa minta tolong sama kamu, tolong kamu bantu papa untuk kali ini, kamu harapan papa satu-satunya".

"Caca gak mau pa!! Caca masih sekolah Caca gamau nikah muda apalagi dengan cara perjodohan konyol kaya gini" bentak Caca dengan emosi.

"Ma Caca gak mau" Caca beralih menatap sang mama, memohon pada sang mama berharap mendapat pertolongan.

Maya hanya terdiam, ia sendiripun bingung harus bagaimana, karena memang satu-satunya cara untuk mempertahankan perusahaan suaminya hanyalah ini.

"MAU ATAUPUN TIDAK KAMU HARUS TETAP MENERIMA PERJODOHAN INI" bentak Delon.

"Kenapa gak Nara aja, dia anak kesayangan papa kan!?"

"Kenapa harus Caca!?" Teriak Caca, bahkan air matanya sudah mengalir deras di pipi mulusnya.

"Sayang, anak rekan bisnis papa sudah sepakat menerima perjodohan ini, asalkan kamu yang menikah dengan dia bukan Nara" Maya mencoba menjelaskan kepada putrinya.

"Siapkan diri kamu, besok malam kalian akan melangsungkan pertunangan" ucap Delon sebelum berlalu pergi meninggalkan sepasang ibu dan anak itu.

"Ma tolong bantu bicara sama papa, Caca gak mau nikah". Caca memohon pada sang mama.

"Sayang mama udah bicara sama papa sebelumnya, tapi memang ini satu-satunya cara yang bisa kita lakukan, mama mohon sama kamu ya tolong kali ini saja kamu bantu papa kamu, demi mama sayang" Maya memeluk putrinya dengan erat, ia pun tak kuasa menahan air matanya.

*

*

Caca termenung di balkon kamarnya, tatapan matanya terlihat kosong. Usaha yang dilakukannya untuk menolak perjodohan ini hanya berakhir sia-sia.

"Takdir kenapa sebercanda ini ya sama hidup gue" gumam Caca tersenyum getir.

Di tempat lain, tepatnya mansion keluarga Smith..

"Son papa dapat kabar jika gadismu mau menerima perjodohan ini, Ah lebih tepatnya terpaksa" ledek seorang pria paruh baya yang tak lain adalah tuan Smith.

"Hmm" gumam putranya.

Tuan Smith mendengus kesal mendengar jawaban sang anak.

"Sean beritahu tuan Delon sekarang jika Xanders sudah tidak menginginkan perjodohan ini lagi, batalkan pertunangan besok malam" titah tuan Smith pada orang kepercayaannya.

Xanders menatap tajam sang Daddy.

"Sekali saja kau lakukan perintah dari Pak tua ini, kupatahkan kepalamu Sean" Suara dingin Xanders terdengar.

Sean meneguk ludahnya gugup.

"Cih sok jaim sekali" celetuk tuan Smith.

XANDERS JULIANO SMITH merupakan anak tunggal dari pasangan ALEXANDER SMITH dan RERE LATUSIA SMITH.

XANDERS JULIANO SMITH, lelaki berparas tampan, pemilik tubuh atletis berbentuk roti sobek, tinggi badan mencapai 175cm, hidung mancung di sertai rahang tegasnya yang kokoh. Sangat Sempurna itulah satu kata yang pas untuk julukan seorang Xanders.

Ia adalah anak tunggal dari pemilik perusahaan raksasa yang kesuksesannya mencapai angka nomor 1 di asia yaitu Smith company.

Xanders bahkan sudah menjabat sebagai CEO muda di usianya yang masih 18 tahun.

Siapa yang tidak kagum dengan Sosok Xanders? Lelaki idaman sejuta umat ini.

Ganteng? Banget!

Tajir? Jangan ditanya!

Posisi? Ceo muda coyy!!

kurang apalagi kan? Gak ada kurangnya kalo kata author mah hehe.

Hanya saja Xanders merupakan lelaki dingin yang tak tersentuh, tetapi dibalik sikap dinginnya siapa sangka jika Xanders sudah mencintai satu gadis dihatinya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Aprilia Amanda

Aprilia Amanda

pasti dibalik "hampir" bangkrutnya perusahaan itu ulah Xanders🤣

2025-01-27

0

nauuuuuu?!

nauuuuuu?!

biar gue tebak! cinta nya pasti sama Caca!!

2024-12-19

0

Khun Tee

Khun Tee

suka nh kalau lakinya bucin dan keluarganya tau 🥰🥰

2024-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Kehidupan Caca
2 Part 2 Perjodohan
3 Part 3 Pertunangan
4 part 3 Galaunya Caca
5 Part 5 Hari kelulusan
6 Part 6 Ijab kabul
7 Part 7 Malam pertama?
8 Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9 Part 9 Insiden
10 Part 10 Kami semua sayang Caca
11 Part 11 Ungkapan Perasaan
12 Part 12 Rumah Baru
13 Part 13 Suami Idaman
14 Part 14 Demi Kamu
15 Part 15 Lancang!!
16 Part 16 Caca gengs
17 Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18 Part 18 Ospek Hari Pertama
19 Part 19 Anu Pangku Mas!!
20 Part 20 i wanna kiss you
21 Part 21 Ospek Hari terkahir
22 Part 22 Do you love me?
23 Part 23 Kerja Malam (21+)
24 Part 24 Caca Sakit
25 Part 25 Nara Carmuk
26 Part 26 Kepergok (21+)
27 Part 27 Keributan di mansion Anggara
28 Part 28 Kampus
29 Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30 Part 30 Halo Om Tampan
31 Part 31 Tanggungjawab sayang
32 Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33 Part 33 Murka!!
34 Part 34 Kekuasaan Smith
35 Part 35 Teror
36 Part 36 Siapa pelakunya?
37 Part 37 Ngambek
38 Part 38 Dinner
39 Part 39 Pingsan
40 Part 40 Hamil?
41 Part 41 Heboh
42 Part 42 Heboh 2
43 Part 43 Calon bapak posesif
44 Part 44 I love you my Husband
45 Part 45 Bumil ngidam?
46 Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47 Part 47 Sidang perceraian
48 Part 48 Di bully
49 Part 49 Tiga ratus juta
50 Part 50 Kecelakaan
51 Part 51 Nyaris keguguran
52 Part 52 Terungkap
53 Part 53 Fakta mengejutkan
54 Part 54 Gangguan mental
55 Part 55 Perempuan Baik
56 Part 56 Taruhan
57 Part 57 Kanaya & Brayen
58 Part 58 Kehidupan Delon
59 Part 59 Bertengkar
60 Part 60 Kecewa
61 Part 61 Berburu Maaf
62 Part 62 Oh My Good
63 Part 63 Menyerah
64 Part 64 Memaafkan
65 Part 65 Di luar Nurul
66 Part 66 Perkara ngidam
67 Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68 Part 68 5 juta
69 Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70 Part 70 Selingkuh?
71 Part 71 Aku gak selingkuh
72 Part 72 Gosip
73 Part 73 Danau & Hujan
74 Part 74 Solidaritas
75 75 Karma & Nara
76 76 Anak Durhaka
77 Part 77 Nomor baru
78 Part 78 Jebakan
79 Part 79 Murka nya Xanders
80 Part 80 Rumah Sakit
81 Part 81 Hukuman
82 Part 82 tujuh bulanan
83 Part 83 Welcome
84 Part 84 Baby Mora
85 Part 85 END
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1 Kehidupan Caca
2
Part 2 Perjodohan
3
Part 3 Pertunangan
4
part 3 Galaunya Caca
5
Part 5 Hari kelulusan
6
Part 6 Ijab kabul
7
Part 7 Malam pertama?
8
Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9
Part 9 Insiden
10
Part 10 Kami semua sayang Caca
11
Part 11 Ungkapan Perasaan
12
Part 12 Rumah Baru
13
Part 13 Suami Idaman
14
Part 14 Demi Kamu
15
Part 15 Lancang!!
16
Part 16 Caca gengs
17
Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18
Part 18 Ospek Hari Pertama
19
Part 19 Anu Pangku Mas!!
20
Part 20 i wanna kiss you
21
Part 21 Ospek Hari terkahir
22
Part 22 Do you love me?
23
Part 23 Kerja Malam (21+)
24
Part 24 Caca Sakit
25
Part 25 Nara Carmuk
26
Part 26 Kepergok (21+)
27
Part 27 Keributan di mansion Anggara
28
Part 28 Kampus
29
Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30
Part 30 Halo Om Tampan
31
Part 31 Tanggungjawab sayang
32
Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33
Part 33 Murka!!
34
Part 34 Kekuasaan Smith
35
Part 35 Teror
36
Part 36 Siapa pelakunya?
37
Part 37 Ngambek
38
Part 38 Dinner
39
Part 39 Pingsan
40
Part 40 Hamil?
41
Part 41 Heboh
42
Part 42 Heboh 2
43
Part 43 Calon bapak posesif
44
Part 44 I love you my Husband
45
Part 45 Bumil ngidam?
46
Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47
Part 47 Sidang perceraian
48
Part 48 Di bully
49
Part 49 Tiga ratus juta
50
Part 50 Kecelakaan
51
Part 51 Nyaris keguguran
52
Part 52 Terungkap
53
Part 53 Fakta mengejutkan
54
Part 54 Gangguan mental
55
Part 55 Perempuan Baik
56
Part 56 Taruhan
57
Part 57 Kanaya & Brayen
58
Part 58 Kehidupan Delon
59
Part 59 Bertengkar
60
Part 60 Kecewa
61
Part 61 Berburu Maaf
62
Part 62 Oh My Good
63
Part 63 Menyerah
64
Part 64 Memaafkan
65
Part 65 Di luar Nurul
66
Part 66 Perkara ngidam
67
Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68
Part 68 5 juta
69
Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70
Part 70 Selingkuh?
71
Part 71 Aku gak selingkuh
72
Part 72 Gosip
73
Part 73 Danau & Hujan
74
Part 74 Solidaritas
75
75 Karma & Nara
76
76 Anak Durhaka
77
Part 77 Nomor baru
78
Part 78 Jebakan
79
Part 79 Murka nya Xanders
80
Part 80 Rumah Sakit
81
Part 81 Hukuman
82
Part 82 tujuh bulanan
83
Part 83 Welcome
84
Part 84 Baby Mora
85
Part 85 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!