Part 20 i wanna kiss you

Caca berlalu keluar dari kampus, Xanders menarik lengan Caca begitu sampai di parkiran dan memasukkan istrinya ke dalam mobil.

"Acha sayang....." panggil Xanders dengan wajah memelasnya.

Caca mengalihkan pandangannya menghadap jendela mobil.

"Sayang......." Rengek Xanders.

"Lah, kok malah ngerengek gini? Ini beneran Xanders? yang kata orang-orang dingin tak tersentuh, datar Cuek sama orang. Kok jadi ngerengek begini?" Batin Caca.

Caca adalah orang pertama yang berhasil membuat seorang Xanders memohon bahkan merengek pada perempuan.

"Sayang jangan diemin aku!"

"Berisik Xanders" ketus Caca.

"Dengerin penjelasan aku dulu sayang" ucap Xanders.

"Aku gak tau kalo dia bakal jatuh dipangkuan aku sumpah demi tuhan, aku ngerasa dia itu malah kayak orang yang sengaja ngejatuhin diri gitu sayang. Kamu liat sendiri kan aku tadi langsung dorong dia bahkan kepalanya aja sampai berdarah loh gara-gara aku dorong." ucap Xanders berusaha menjelaskan pada Caca.

Caca memang tau jika Selena itu sengaja jatuh di atas pangkuan Xanders tapi tetap saja ia sangat kesal melihatnya.

"Tapi kamu seneng kan pangku-pangkuan sama dia" ujar Caca Sewot.

"Enggak sayangggg sumpah" Xanders menggeleng dengan tegas.

"Jangan ngambek sayang aku minta maaf yaa ya yaaa, jangan ngambek plissss" ucap Xanders dengan mengatupkan kedua tangannya di depan dada bahkan wajah datarnya kini terlihat menggemaskan sekali.

"Aku mau pulang" ujar Caca.

"Maafin aku dulu baru kita pulang" kata Xanders.

"Dih ogah"

"Mending aku pulang naik taksi" Caca hendak keluar dari dalam mobil tapi Xanders menahan lengannya.

"Aku gak akan biarin kamu pergi sebelum kamu maafin aku, dengerin penjelasan aku sayang aku bener gak ngapa-ngapain sama dia. Aku minta maaf ya....."

"Aku kesel sama kamu Xanders jangan ajak aku ngomong".

"Aku harus gimana sayang supaya kamu maafin aku" Xanders benar-benar frustasi.

"Aku mau pulang, kamu mau anter pulang enggak?" Kata Caca.

"kalau enggak biarin aku naik taksi." Sambungnya.

"Oke kita pulang sekarang".

Xanders melajukan mobilnya menuju rumah mereka. Selama di perjalanan hening tak ada percakapan diantara mereka.

Sesampainya dirumah Caca langsung turun begitu saja tanpa menunggu Xanders membukakan pintu. Xanders yang melihat itu segera berlari menyusul Caca yang sudah berjalan lebih dulu ke kamar mereka.

Mang Ujang yang melihat kelakuan keduanya menggaruk kepalanya bingung.

"Itu si Tuan muda Sama Non Caca teh kunaon, pada kejar-kejaran kayak di Film-Film india" gumam mang Ujang.

"Ngambek mereun ya Non Caca nya"

Sesampainya di kamar Xanders segera menghampiri sang istri.

"Sayang kamu masih marah?" Tanya Xanders.

"Acha" panggil Xanders.

"Diem, aku mau mandi" Caca bergegas masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan Xanders yang sedang uring-uringan dikamar.

"Ah sial gara-gara cewek sialan itu Acha jadi marah sama gue" geram Xanders.

...****************...

Dua puluh menit kemudian Caca sudah selesai mandi, dia keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang sudah jauh lebih segar.

Xanders langsung bangkit menghampiri Caca.

"Acha" panggil Xanders.

"Kamu masih marah?" Tanya Xanders, ia bergelayut manja pada lengan Caca.

"Apa sih Xanders kamu kayak Cicak deh nemplok-nemplok gini" Caca ingin sekali tertawa melihat Xanders seperti ini.

Tapi dia masih ingin mendiamkan suaminya ini, enak saja dia pangku-pangkuan sama cewek lain!

"Biarin" ketus Xanders, dia mengikuti kemanapun Caca pergi.

"Lepas Xanders aku mau kebawah ambil minum" ujar Caca.

"Maafin aku dulu sayang".

Caca duduk di sofa kamar mereka masih dengan Xanders yang bergelayut manja di lengannya.

Caca lama-lama merasa jengah juga dengan kelakuan suaminya ini, dia bangkit dari duduknya tapi Xanders justru menarik tangan nya sehingga membuat Caca terjatuh di atas pangkuan Xanders.

Kini posisi Caca duduk menyamping di pangkuan suaminya, tangan Xanders langsung melingkar memeluk pinggang Caca.

"Ini baru namanya pangku sayang" ujar Xanders.

"Lepas Xanders." ujar caca.

Namun, Xanders tidak menggubris permintaan Caca, membuat Caca memberontak di atas pangkuan Xanders.

"Shittt!! jangan gerak sayang." Suara Xanders terdengar berat seperti tengah menahan sesuatu.

"Awas makanya aku mau bangun, males banget duduk di pangkuan bekas cewe lain" Caca kembali memberontak, namun ia merasakan ada sesuatu keras yang mengganjal dibawah bokongnya.

"Xanders ini apa kok keras" ujar Caca. Dia lalu memegang sesuatu yang mengganjal dibawah bokongnya.

"Jangan di peg..." Ucapan Xanders terputus.

"Ahhh....." satu desahan berhasil lolos dari mulut Xanders.

Mata Xanders terpejam, sial Caca sudah membangunkan adik kecilnya.

Mata Caca melotot saat menyadari ada sesuatu bahaya untuknya.

"Kamu bangunin dia sayang" ucapnya serak.

Kemudian Xanders membalik posisi mereka membuat Caca menjadi dibawah kungkungan nya.

"Xan-ders Lep-as" Caca berujar dengan gugup.

Xanders malah semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Caca.

"kamu harus tanggungjawab tidurin dia lagi sayang"

"I wanna kiss you now" ujarnya serak, suara Xanders terdengar sangat sexy sekali.

Xanders lalu memiringkan wajahnya.

CUPP!!

Bibir mereka berhasil menempel, pelan tapi pasti Xanders melumat bibir pink merah muda milik sang istri.

Tubuh Caca menegang ia seperti orang bodoh yang tidak bisa merespon apa-apa. Ciuman itu terasa lembut namun menuntut, Xanders semakin menurunkan ciuman nya ke leher jenjang sang istri.

"A-ah" satu desahan lolos dari bibir mungil Caca, matanya terpejam tanpa sadar ia menjambak rambut Xanders guna menyalurkan sensasi aneh dalam dirinya.

Tangan Xanders meraba dua bukit kembar milik istrinya, ah besar dan pas sekali di tangannya. Kemudian ia meremas salah satunya.

seketika Caca tersadar ia langsung mendorong Xanders.

"A-aku mau ke ka-mar mandi dulu" Caca tergagap ia langsung berlari masuk ke kamar mandi.

"Shitt manis banget bibirnya" Ujar Xanders.

"Punya Caca gede banget ternyata" Xanders tersenyum geli. Kemudian ia melangkah pergi ke kamar mandi bawah guna menuntaskan hasratnya.

Sedangkan Caca berada di dalam kamar mandi sedang berusaha menetralkan detak Jantungnya.

"Gila Lo tadi ngapain Caca" gumam Caca pada dirinya sendiri.

"Kenapa gue diem aja coba pas di kokop sama Xanders"

Caca menyentuh bibir bawahnya, bibirnya terasa agak bengkak akibat ciuman Xanders tadi.

"Xanders jago banget lagi ngokopnya, apa dia pernah ciuman sama cewek lain ya". Caca menjadi overthinking sendiri.

"Mana tadi dia remes dada gue lagi, malu banget sumpah".

TOK ...TOK...

Tiba-tiba pintu kamar mandi di ketuk dari luar.

"Sayang kamu belum selesai" Tanya Xanders.

"Acha" panggil Xanders.

"Aduh Xanders lagi, gimana dong" gumam Caca.

"Tenang Ca tenang anggep aja gak terjadi apa-apa Oke".

CEKLEK

Pintu kamar mandi terbuka..

"Eh Xanders ngapain disini" tanya Caca pura-pura tak tau.

"Kamu kenapa lama banget di dalam sayang?" tanya Xanders.

"Oh a-nu a-ku kebelet, iya kebelet"

"Gak usah malu sayang kita ini suami istri, mau lebih dari yang tadi juga boleh" Xanders menarik turunkan alisnya menggoda Caca.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung.......

Terpopuler

Comments

airiss

airiss

di tunggu ni Adegan ekhem2 nya 😁🤗

2024-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Kehidupan Caca
2 Part 2 Perjodohan
3 Part 3 Pertunangan
4 part 3 Galaunya Caca
5 Part 5 Hari kelulusan
6 Part 6 Ijab kabul
7 Part 7 Malam pertama?
8 Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9 Part 9 Insiden
10 Part 10 Kami semua sayang Caca
11 Part 11 Ungkapan Perasaan
12 Part 12 Rumah Baru
13 Part 13 Suami Idaman
14 Part 14 Demi Kamu
15 Part 15 Lancang!!
16 Part 16 Caca gengs
17 Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18 Part 18 Ospek Hari Pertama
19 Part 19 Anu Pangku Mas!!
20 Part 20 i wanna kiss you
21 Part 21 Ospek Hari terkahir
22 Part 22 Do you love me?
23 Part 23 Kerja Malam (21+)
24 Part 24 Caca Sakit
25 Part 25 Nara Carmuk
26 Part 26 Kepergok (21+)
27 Part 27 Keributan di mansion Anggara
28 Part 28 Kampus
29 Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30 Part 30 Halo Om Tampan
31 Part 31 Tanggungjawab sayang
32 Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33 Part 33 Murka!!
34 Part 34 Kekuasaan Smith
35 Part 35 Teror
36 Part 36 Siapa pelakunya?
37 Part 37 Ngambek
38 Part 38 Dinner
39 Part 39 Pingsan
40 Part 40 Hamil?
41 Part 41 Heboh
42 Part 42 Heboh 2
43 Part 43 Calon bapak posesif
44 Part 44 I love you my Husband
45 Part 45 Bumil ngidam?
46 Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47 Part 47 Sidang perceraian
48 Part 48 Di bully
49 Part 49 Tiga ratus juta
50 Part 50 Kecelakaan
51 Part 51 Nyaris keguguran
52 Part 52 Terungkap
53 Part 53 Fakta mengejutkan
54 Part 54 Gangguan mental
55 Part 55 Perempuan Baik
56 Part 56 Taruhan
57 Part 57 Kanaya & Brayen
58 Part 58 Kehidupan Delon
59 Part 59 Bertengkar
60 Part 60 Kecewa
61 Part 61 Berburu Maaf
62 Part 62 Oh My Good
63 Part 63 Menyerah
64 Part 64 Memaafkan
65 Part 65 Di luar Nurul
66 Part 66 Perkara ngidam
67 Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68 Part 68 5 juta
69 Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70 Part 70 Selingkuh?
71 Part 71 Aku gak selingkuh
72 Part 72 Gosip
73 Part 73 Danau & Hujan
74 Part 74 Solidaritas
75 75 Karma & Nara
76 76 Anak Durhaka
77 Part 77 Nomor baru
78 Part 78 Jebakan
79 Part 79 Murka nya Xanders
80 Part 80 Rumah Sakit
81 Part 81 Hukuman
82 Part 82 tujuh bulanan
83 Part 83 Welcome
84 Part 84 Baby Mora
85 Part 85 END
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1 Kehidupan Caca
2
Part 2 Perjodohan
3
Part 3 Pertunangan
4
part 3 Galaunya Caca
5
Part 5 Hari kelulusan
6
Part 6 Ijab kabul
7
Part 7 Malam pertama?
8
Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9
Part 9 Insiden
10
Part 10 Kami semua sayang Caca
11
Part 11 Ungkapan Perasaan
12
Part 12 Rumah Baru
13
Part 13 Suami Idaman
14
Part 14 Demi Kamu
15
Part 15 Lancang!!
16
Part 16 Caca gengs
17
Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18
Part 18 Ospek Hari Pertama
19
Part 19 Anu Pangku Mas!!
20
Part 20 i wanna kiss you
21
Part 21 Ospek Hari terkahir
22
Part 22 Do you love me?
23
Part 23 Kerja Malam (21+)
24
Part 24 Caca Sakit
25
Part 25 Nara Carmuk
26
Part 26 Kepergok (21+)
27
Part 27 Keributan di mansion Anggara
28
Part 28 Kampus
29
Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30
Part 30 Halo Om Tampan
31
Part 31 Tanggungjawab sayang
32
Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33
Part 33 Murka!!
34
Part 34 Kekuasaan Smith
35
Part 35 Teror
36
Part 36 Siapa pelakunya?
37
Part 37 Ngambek
38
Part 38 Dinner
39
Part 39 Pingsan
40
Part 40 Hamil?
41
Part 41 Heboh
42
Part 42 Heboh 2
43
Part 43 Calon bapak posesif
44
Part 44 I love you my Husband
45
Part 45 Bumil ngidam?
46
Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47
Part 47 Sidang perceraian
48
Part 48 Di bully
49
Part 49 Tiga ratus juta
50
Part 50 Kecelakaan
51
Part 51 Nyaris keguguran
52
Part 52 Terungkap
53
Part 53 Fakta mengejutkan
54
Part 54 Gangguan mental
55
Part 55 Perempuan Baik
56
Part 56 Taruhan
57
Part 57 Kanaya & Brayen
58
Part 58 Kehidupan Delon
59
Part 59 Bertengkar
60
Part 60 Kecewa
61
Part 61 Berburu Maaf
62
Part 62 Oh My Good
63
Part 63 Menyerah
64
Part 64 Memaafkan
65
Part 65 Di luar Nurul
66
Part 66 Perkara ngidam
67
Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68
Part 68 5 juta
69
Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70
Part 70 Selingkuh?
71
Part 71 Aku gak selingkuh
72
Part 72 Gosip
73
Part 73 Danau & Hujan
74
Part 74 Solidaritas
75
75 Karma & Nara
76
76 Anak Durhaka
77
Part 77 Nomor baru
78
Part 78 Jebakan
79
Part 79 Murka nya Xanders
80
Part 80 Rumah Sakit
81
Part 81 Hukuman
82
Part 82 tujuh bulanan
83
Part 83 Welcome
84
Part 84 Baby Mora
85
Part 85 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!