Part 10 Kami semua sayang Caca

Xanders menggendong Caca ala bridal style, kemudian disusul oleh Rere yang membawa kotak P3K.

Xanders merebahkan Caca dengan sangat hati-hati ke atas kasur kamarnya.

Ia segera mengobati tangan Caca dengan telaten dan hati-hati.

"Panas Xanders" keluh Caca, ia meringis menahan sakit di area tangannya.

"Iya sayang, sebentar ya aku obatin dulu".

"Caca sayang, tahan sebentar ya nak" ucap Rere, mertuanya itu benar-benar terlihat sangat khawatir dengan keadaan Caca.

"Daddy sudah hubungi Dokter John sebentar lagi ia akan sampai" kata Alex yang sudah menyusul mereka ke atas.

Caca tertegun, ia benar-benar tak menyangka jika semua orang yang ada disini begitu perhatian padanya. Mereka semua mengkhawatirkan Caca.

Tangis Caca semakin kencang, mereka semua yang melihat itu justru semakin panik.

"Heyy Acha, kenapa? mana yang sakit?" Xanders panik setengah mati.

"Xanders ayo kita bawa kerumah sakit saja" kata Rere tak kalah panik.

"Daddy siapkan mobil dulu" Alex sudah melangkah keluar mencapai pintu, tapi suara Caca berhasil menghentikan langkahnya.

"E-enggak"

"Caca gak kenapa-kenapa"

"Terus kenapa Caca nangisnya makin kenceng sayang?" tanya Rere.

"Caca terharu mom, ternyata disini banyak yang sayang sama Caca" ujar Caca lirih.

Mereka semua tertegun mendengar ucapan Caca.

"Caca pikir di dunia ini udah gak ada yang sayang lagi sama Caca, selain mama" sambung Caca.

Rere merengkuh tubuh ringkih Caca, Ia memeluk Caca dengan penuh kasih sayang.

"Caca, dengerin mommy. Kami semua disini sayang sama Caca, Caca itu sudah seperti anak Mommy dan Daddy sama seperti Xanders. Jadi Caca gak boleh berfikir seperti ini lagi ya" Ujar Rere, ia mengelus punggung Caca yang bergetar akibat menangis.

"Caca, dengar Daddy. Kamu itu putri Daddy sekarang, ayahmu Bram adalah sahabat Daddy. Kamu tak perlu merasa sendirian sekarang, kami semua disini sayang padamu"

"Daddy dan Mommy adalah orangtua mu, sama seperti Maya ibumu" jelas Alex, ia mengelus kepala Caca.

Xanders bersyukur karena kedua orangtua nya benar-benar menerima dan menyayangi istrinya.

"Makasih Mommy Daddy" ujar Caca, ia menatap Alex dan Rere penuh rasa syukur.

"Permisi, maaf tuan dan nyonya Dokter John sudah datang" Ujar Sean, ia datang bersama dengan Dokter pribadi keluarga Smith.

"Suruh dia masuk" jawab Alex.

"Selamat malam Tuan Smith dan nyonya Smith" sapa Dokter John

"Selamat malam Tuan muda, nona" sapa John pada Xanders juga Caca.

"Malam, Dokter tolong cepat periksa menantu saya sekarang" ujar Rere.

Kening Dokter John berkerut tanda bahwa ia tengah bingung sekarang, siapa yang disebut sebagai menantu keluarga Smith? Pikirnya.

Lalu matanya menatap seorang gadis yang tengah terbaring di atas ranjang.

"Apakah yang dimaksut gadis ini" pikir John dalam hati.

"Cepatttt!! kau dibayar untuk bekerja bukan melamun" sentak Xanders tak sabaran.

Xanders sama sekali tak melepas genggaman tangannya pada Caca, ia berusaha memberi kenyamanan pada Caca.

Dokter mulai memeriksa tangan Caca.

"Ini tersiram air panas?" Tanya Dokter.

"Iya Dokter, gak sengaja tersiram teh panas" jelas Rere.

"Periksa dengan benar, jangan sampai ada yg terlewat" Kata Xanders, Dokter mengangguk sebagai jawaban.

"Lukanya cukup parah, ini saya kasih salep dan obat, salepnya di oles pagi dan malam saja. Obatnya diminum 3x sehari dan harus rajin-rajin diganti perbannya" kata sang Dokter.

"Jika sampai tiga hari ke depan tidak ada perubahan, bawa kerumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut" sambung dokter John.

"Baik Dokter, terimakasih" kata Caca.

"Sama-sama, kalau begitu saya pamit undur diri tuan nyonya"

"Ah iya terimakasih dokter" kata Rere.

"Sean antar Dokter John ke depan" perintah Alex.

"Baik tuan" jawab Sean, ia membungkuk hormat lalu pergi mengantar Dokter John.

"Caca kamu istirahat ya sekarang, Mommy sama Daddy keluar dulu" sebelum pergi Rere menyempatkan untuk mengecup kening Caca.

"Jaga istrimu Xanders" kata Alex.

"Hmmm"

"Emm... Mommy Caca minta tolong jangan kasih tau mama ya soal ini"

"Caca gak mau kalo mama khawatir terus kepikiran" ujar Caca.

"Iya sayang, Mommy gak akan kasih tau Mama kamu" Rere tersenyum.

Kini tinggalah mereka berdua di kamar.

"Sayang sakit banget ya?" tanya Xanders, ia mengelus tangan Caca yang dibalut oleh perban.

"Aku minta maaf ya, aku gagal jagain kamu. Kamu jadi luka kaya gini" Xanders menatap Caca penuh rasa bersalah.

"Ini bukan salah Lo, pelayannya aja yang gak hati-hati" kata Caca.

"Aku kamu Acha, kenapa masih pake Lo gue" Ujar Xanders jengkel, ia sudah memperingati Caca berulang kali tapi Caca tak mendengarkannya.

"Gue gak terbiasa"

"Harus di biasain, kita sekarang adalah suami istri. Gak sopan kalo manggilnya pake Lo gue kaya gitu" Xanders menasehati Caca.

"Iya-iya gue akan coba"

"AKU" Tekan Xanders.

"I-ya a-ku".

"Good Girl"

"sekarang kita tidur ya, udah malem".

"Good night my wife" Xanders mengecup kening Caca.

"Good night".

*

*

Caca menggeliat ia meraba kasur disampingnya. Kosong tak ada Xanders. Ia mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar, matanya terpaku pada sepiring nasi goreng, Susu dan juga air putih di atas meja kamarnya.

"Apa Xanders yang siapin?" gumam Caca.

CEKLEK...

Pintu kamar mandi terbuka, keluarlah Xanders yang baru saja selesai mandi.

"Kamu udah bangun daritadi?" tanya Xanders.

"Kamu yang siapin sarapan ini?" Caca berbalik tanya pada Xanders.

Mendengar Caca menyebutnya dengan sebutan kamu membuat Xanders tersenyum, terdengar manis sekali.

"Iya sayang, sekarang kamu bersih-bersih yuk, aku bantuin. Setelah itu sarapan terus minum obat".

Setelah selesai membersihkan diri, kini mereka berdua tengah duduk di sofa kamar Xanders.

"Aku suapin ya" Xanders mulai menyuapkan nasi goreng itu kedalam mulut Caca.

"Maaf aku jadi ngerepotin kamu" lirih Caca.

"Enggak sayang, aku gak sama sekali merasa di repotin. Ini udah tugas aku sebagai suami kamu" Kata Xanders.

"Kamu udah sarapan belum?" tanya Caca.

"Belum, aku suapin kamu dulu baru gantian aku makan"

"Kita makan bareng aja" usul Caca, tak etis rasanya jika ia makan sendirian.

"Iyaudah" akhirnya mereka makan sepiring berdua, tanpa mereka sadari mereka makan dengan sendok yang sama.

"Sekarang kamu minum obatnya" ujar Xanders, ia menyodorkan sebutir obat pada Caca.

Caca bergidik ngeri melihatnya, keringat dingin mulai muncul di keningnya. Caca adalah orang yang tak bisa meminum obat dalam bentuk pil.

Setiap Caca sakit pasti Maya akan menghaluskan obatnya hingga hancur baru ia bisa meminumnya.

Caca menerima uluran obat dari Xanders, perlahan ia memasukkan obat itu ke dalam mulutnya, tapi kemudian....

HUEKKK...

Bersambung....

Episodes
1 Part 1 Kehidupan Caca
2 Part 2 Perjodohan
3 Part 3 Pertunangan
4 part 3 Galaunya Caca
5 Part 5 Hari kelulusan
6 Part 6 Ijab kabul
7 Part 7 Malam pertama?
8 Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9 Part 9 Insiden
10 Part 10 Kami semua sayang Caca
11 Part 11 Ungkapan Perasaan
12 Part 12 Rumah Baru
13 Part 13 Suami Idaman
14 Part 14 Demi Kamu
15 Part 15 Lancang!!
16 Part 16 Caca gengs
17 Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18 Part 18 Ospek Hari Pertama
19 Part 19 Anu Pangku Mas!!
20 Part 20 i wanna kiss you
21 Part 21 Ospek Hari terkahir
22 Part 22 Do you love me?
23 Part 23 Kerja Malam (21+)
24 Part 24 Caca Sakit
25 Part 25 Nara Carmuk
26 Part 26 Kepergok (21+)
27 Part 27 Keributan di mansion Anggara
28 Part 28 Kampus
29 Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30 Part 30 Halo Om Tampan
31 Part 31 Tanggungjawab sayang
32 Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33 Part 33 Murka!!
34 Part 34 Kekuasaan Smith
35 Part 35 Teror
36 Part 36 Siapa pelakunya?
37 Part 37 Ngambek
38 Part 38 Dinner
39 Part 39 Pingsan
40 Part 40 Hamil?
41 Part 41 Heboh
42 Part 42 Heboh 2
43 Part 43 Calon bapak posesif
44 Part 44 I love you my Husband
45 Part 45 Bumil ngidam?
46 Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47 Part 47 Sidang perceraian
48 Part 48 Di bully
49 Part 49 Tiga ratus juta
50 Part 50 Kecelakaan
51 Part 51 Nyaris keguguran
52 Part 52 Terungkap
53 Part 53 Fakta mengejutkan
54 Part 54 Gangguan mental
55 Part 55 Perempuan Baik
56 Part 56 Taruhan
57 Part 57 Kanaya & Brayen
58 Part 58 Kehidupan Delon
59 Part 59 Bertengkar
60 Part 60 Kecewa
61 Part 61 Berburu Maaf
62 Part 62 Oh My Good
63 Part 63 Menyerah
64 Part 64 Memaafkan
65 Part 65 Di luar Nurul
66 Part 66 Perkara ngidam
67 Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68 Part 68 5 juta
69 Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70 Part 70 Selingkuh?
71 Part 71 Aku gak selingkuh
72 Part 72 Gosip
73 Part 73 Danau & Hujan
74 Part 74 Solidaritas
75 75 Karma & Nara
76 76 Anak Durhaka
77 Part 77 Nomor baru
78 Part 78 Jebakan
79 Part 79 Murka nya Xanders
80 Part 80 Rumah Sakit
81 Part 81 Hukuman
82 Part 82 tujuh bulanan
83 Part 83 Welcome
84 Part 84 Baby Mora
85 Part 85 END
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1 Kehidupan Caca
2
Part 2 Perjodohan
3
Part 3 Pertunangan
4
part 3 Galaunya Caca
5
Part 5 Hari kelulusan
6
Part 6 Ijab kabul
7
Part 7 Malam pertama?
8
Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9
Part 9 Insiden
10
Part 10 Kami semua sayang Caca
11
Part 11 Ungkapan Perasaan
12
Part 12 Rumah Baru
13
Part 13 Suami Idaman
14
Part 14 Demi Kamu
15
Part 15 Lancang!!
16
Part 16 Caca gengs
17
Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18
Part 18 Ospek Hari Pertama
19
Part 19 Anu Pangku Mas!!
20
Part 20 i wanna kiss you
21
Part 21 Ospek Hari terkahir
22
Part 22 Do you love me?
23
Part 23 Kerja Malam (21+)
24
Part 24 Caca Sakit
25
Part 25 Nara Carmuk
26
Part 26 Kepergok (21+)
27
Part 27 Keributan di mansion Anggara
28
Part 28 Kampus
29
Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30
Part 30 Halo Om Tampan
31
Part 31 Tanggungjawab sayang
32
Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33
Part 33 Murka!!
34
Part 34 Kekuasaan Smith
35
Part 35 Teror
36
Part 36 Siapa pelakunya?
37
Part 37 Ngambek
38
Part 38 Dinner
39
Part 39 Pingsan
40
Part 40 Hamil?
41
Part 41 Heboh
42
Part 42 Heboh 2
43
Part 43 Calon bapak posesif
44
Part 44 I love you my Husband
45
Part 45 Bumil ngidam?
46
Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47
Part 47 Sidang perceraian
48
Part 48 Di bully
49
Part 49 Tiga ratus juta
50
Part 50 Kecelakaan
51
Part 51 Nyaris keguguran
52
Part 52 Terungkap
53
Part 53 Fakta mengejutkan
54
Part 54 Gangguan mental
55
Part 55 Perempuan Baik
56
Part 56 Taruhan
57
Part 57 Kanaya & Brayen
58
Part 58 Kehidupan Delon
59
Part 59 Bertengkar
60
Part 60 Kecewa
61
Part 61 Berburu Maaf
62
Part 62 Oh My Good
63
Part 63 Menyerah
64
Part 64 Memaafkan
65
Part 65 Di luar Nurul
66
Part 66 Perkara ngidam
67
Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68
Part 68 5 juta
69
Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70
Part 70 Selingkuh?
71
Part 71 Aku gak selingkuh
72
Part 72 Gosip
73
Part 73 Danau & Hujan
74
Part 74 Solidaritas
75
75 Karma & Nara
76
76 Anak Durhaka
77
Part 77 Nomor baru
78
Part 78 Jebakan
79
Part 79 Murka nya Xanders
80
Part 80 Rumah Sakit
81
Part 81 Hukuman
82
Part 82 tujuh bulanan
83
Part 83 Welcome
84
Part 84 Baby Mora
85
Part 85 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!