Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith

"Xanders plissss... Besok aja ya kita pindahnya" Caca menggoyangkan lengan Xanders, ia berusaha membujuk Xanders.

Pagi tadi Xanders mengajak Caca untuk pindah ke rumah baru mereka. Caca dengan tegas menolak, rasanya ia belum siap Jika harus hidup berdua bersama Xanders saja. Apalagi ia tak bisa jika harus berjauhan dengan sang mama.

"Gak bisa sayang, kerjaan aku banyak dan berkas-berkasnya juga masih ada di mansion Daddy. Lagipula kita ini udah nikah, aku mau kita belajar mandiri dari sekarang" Xanders berusaha memberi pengertian pada sang istri.

"Kita juga gak mungkin mau terus-terusan numpang hidup sama orang tua kita sayang. Kamu tenang aja, aku udah siapin rumah buat kita, keperluan kamu udah aku siapin, aku juga udah punya penghasilan sendiri kamu gak usah khawatir takut hidup susah sama aku. Aku jamin kamu bakalan kecukupan" sambung Xanders.

"Bukan gitu, aku cuma belum siap aja kalo harus jauh dari mama. Kamu tau kan di dunia ini yang aku punya tinggal mama" Caca berucap sedih.

"Nanti kita sering-sering main kesini buat nengokin mama" Xanders menggenggam tangan Caca, ia berusaha meyakinkan istrinya.

Bahu Caca terkulai lemas mendengar jawaban Xanders. Jika sudah begini maka ia sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi selain menurut.

Ia bangkit, lalu memasukkan baju dan barang-barang miliknya kedalam koper.

"Sini aku bantuin" ujar Xanders.

"Gak perlu bawa banyak barang, semuanya udah aku siapin disana, Kamu cukup bawa yang sekiranya penting aja" kata Xanders lagi.

"Iya" jawab Caca.

Setelah selesai semua, mereka bergegas turun kelantai bawah. Xanders menyeret koper milik Caca, satu tangannya ia pakai untuk menggenggam tangan mungil Istrinya.

"Gak usah pegang-pegang deh" Caca berusaha melepaskan genggaman tangan mereka.

"Kita harus belajar saling mendekatkan diri Ca, kalo gak gini kapan kita mau terbiasa"

"Lagian kita udah nikah, sah-sah aja mau gandengan tangan juga".

Akhirnya Caca pun pasrah tangannya di genggam oleh Xanders.

Sesampainya dilantai bawah, disana terlihat ada Maya, Delon serta Nara.

"Loh kalian mau kemana, kok udah bawa-bawa koper" tanya maya.

"Kita mau Pindah ke rumah baru kita Ma" jawab Xanders.

"Kok cepet banget, gak mau disini dulu aja?"

"Xanders banyak pekerjaan Ma, lagipula kita juga pengen belajar mandiri" Ujar Xander.

Apa katanya? Kita? Bisa-bisa nya Xanders mengatasnamakan bersama, padahal Caca melakukan ini karena terpaksa.

"Yasudah kalau begitu, Mama juga tidak bisa melarang kalian. Terlebih sekarang Caca sudah menjadi istri kamu, dia harus ikut kemanapun kamu pergi dan sudah menjadi tanggungjawab kamu juga"

"Mama hanya berpesan sama kalian akur-akur jangan pada berantem, kalau ada masalah di selesaikan dengan kepala dingin pakai cara yang baik. Mama titip Caca ya, kamu jangan kaget kalo udah tau sifat aslinya, banyak-banyakin sabar aja" pesan Maya.

"Ma apaan sih, Caca tu anak baik-baik ya" jawab Caca sewot.

"Sering-seringlah main ke rumah" Kata Delon pada keduanya.

"Dan kamu Caca jadilah istri yang baik untuk Xanders, jangan mengecewakan dia" ujar Delon pada Caca.

Caca tak berniat menanggapi ucapan Delon.

"kak, Nara mau ikut main kerumah baru kak Caca boleh nggak? Nara menyela obrolan mereka.

"Gak" jawab Caca ketus.

Caca menangkap maksut Nara, dan ia tak akan membiarkan Nara merusak rumah tangganya dengan Xanders.

"Nara biarkan saja kakak kamu pergi bersama suaminya. Nanti kita berkunjung bersama kesana, biarkan sekarang pengantin baru ini menghabiskan waktu bersama" ujar Maya.

"Baik ma" Nara mendengus kesal, gagal sudah rencananya.

"Caca mama berpesan sama kamu, jadilah istri yang baik dan berbakti pada suamimu. Jangan melawan, layani suami kamu dengan baik. lakukan tugasmu sebagaimana kewajiban tugas seorang istri".

"Iya ma, mama juga baik-baik ya disini, kalau ada apa-apa langsung kabarin Caca" ia memeluk sang mama.

"Iya sayang, kamu juga sering-sering hubungin mama ya"

"Yasudah Ma kita pamit dulu" ucap Xanders.

"Kalian naik apa?" Tanya maya

"Kita naik bubu aja ma" kata Caca.

"Kamu yang bener aja dong ca, masa Xanders kamu ajakin naik mobil pink kamu itu" protes Maya.

"Ya emang kenapa sih, kalo gak mau mah yaudah biarin aja suruh jalan sendiri"

"Hustt, kamu ini. Gak boleh kaya gitu sama suami" Maya menegur Caca.

"Dianter supir aja ya" tawar Maya.

"Gak usah ma, kita pake mobil Caca aja" kata Xanders.

"Yakin?"

"Iya mama"

"Yasudah kalian hati-hati".

*

*

Xanders yang gagah dan sangar kini tampak tengah mengemudi Bubu sang mobil pink milik Caca, hilang sudah citra seorang Xanders.

"Kita mampir ke mansion Daddy dulu ya, mommy nyuruh kita kesana" ucap Xanders.

"Oke"

Selama menempuh perjalanan Kurang lebih tiga puluh menit, akhirnya mereka sampai di Mansion Smith.

Gerbang yang menjulang tinggi di hadapan mereka perlahan terbuka secara otomatis.

Mobil yang di kendarai oleh Xanders dan Caca melaju memasuki halaman mansion.

Caca tak henti-hentinya berdecak kagum melihat kecanggihan mansion ini. Di depan mansion terdapat taman bunga yang begitu asri, bunga-bunga nya yang sedang mekar terlihat cantik serta ada air mancur dan juga kolam ikan.

Di depannya kini sudah terlihat sebuah bangunan cantik bergaya eropa yang begitu megah nan elegan.

Inilah The Real orang kaya pikir Caca.

Di halaman mansion terlihat banyak para pengawal yang sudah berbaris rapi, Sean juga nampak ikut menyambut Tuan muda dan Nona muda mereka.

Awalnya Mereka semua kaget dengan kedatangan sebuah mobil asing di mansion ini, terlebih sebuah mobil dengan warna pink seperti ini.

Xanders turun, lalu ia mengitari mobil guna membukakan pintu untuk Caca.

"Sejak kapan Xanders menjadi penyuka warna pink seperti ini" gumam Sean, ia berusaha untuk menahan tawanya.

Sangat lucu pikirnya, seorang Xanders dengan muka datar dan dinginnya kini membawa mobil berwarna pink seperti ini, sangat cucokk sekali.

Xanders merangkul pinggang Caca mesra. Ia merapatkan tubuhnya pada Caca.

"Selamat Datang tuan muda dan nona muda" Ucap mereka semua dengan serempak.

"Hmm" Xanders berdehem.

Xanders membawa Caca memasuki mansion.

Pintu mansion terbuka, kini terlihat para maid sudah berbaris rapi menyambut kedatangan mereka.

"Selamat datang Tuan Dan nona, Perkenalkan Saya Emi nona, Kepala pelayan di mansion ini" Emi memperkenalkan diri kepada Caca.

"Hallo Bi, Aku Caca" Sapa Caca Ramah. Bi Emi ini sepertinya sudah seusia dengan sang mama.

"CACA SAYANG" Teriak Rere.

"Ya ampun akhirnya yang mommy tunggu-tunggu dateng juga"

"Mommy seneng banget deh"

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Emi Pratiwi

Emi Pratiwi

emi adalah namaku kak autor...

2025-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Kehidupan Caca
2 Part 2 Perjodohan
3 Part 3 Pertunangan
4 part 3 Galaunya Caca
5 Part 5 Hari kelulusan
6 Part 6 Ijab kabul
7 Part 7 Malam pertama?
8 Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9 Part 9 Insiden
10 Part 10 Kami semua sayang Caca
11 Part 11 Ungkapan Perasaan
12 Part 12 Rumah Baru
13 Part 13 Suami Idaman
14 Part 14 Demi Kamu
15 Part 15 Lancang!!
16 Part 16 Caca gengs
17 Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18 Part 18 Ospek Hari Pertama
19 Part 19 Anu Pangku Mas!!
20 Part 20 i wanna kiss you
21 Part 21 Ospek Hari terkahir
22 Part 22 Do you love me?
23 Part 23 Kerja Malam (21+)
24 Part 24 Caca Sakit
25 Part 25 Nara Carmuk
26 Part 26 Kepergok (21+)
27 Part 27 Keributan di mansion Anggara
28 Part 28 Kampus
29 Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30 Part 30 Halo Om Tampan
31 Part 31 Tanggungjawab sayang
32 Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33 Part 33 Murka!!
34 Part 34 Kekuasaan Smith
35 Part 35 Teror
36 Part 36 Siapa pelakunya?
37 Part 37 Ngambek
38 Part 38 Dinner
39 Part 39 Pingsan
40 Part 40 Hamil?
41 Part 41 Heboh
42 Part 42 Heboh 2
43 Part 43 Calon bapak posesif
44 Part 44 I love you my Husband
45 Part 45 Bumil ngidam?
46 Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47 Part 47 Sidang perceraian
48 Part 48 Di bully
49 Part 49 Tiga ratus juta
50 Part 50 Kecelakaan
51 Part 51 Nyaris keguguran
52 Part 52 Terungkap
53 Part 53 Fakta mengejutkan
54 Part 54 Gangguan mental
55 Part 55 Perempuan Baik
56 Part 56 Taruhan
57 Part 57 Kanaya & Brayen
58 Part 58 Kehidupan Delon
59 Part 59 Bertengkar
60 Part 60 Kecewa
61 Part 61 Berburu Maaf
62 Part 62 Oh My Good
63 Part 63 Menyerah
64 Part 64 Memaafkan
65 Part 65 Di luar Nurul
66 Part 66 Perkara ngidam
67 Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68 Part 68 5 juta
69 Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70 Part 70 Selingkuh?
71 Part 71 Aku gak selingkuh
72 Part 72 Gosip
73 Part 73 Danau & Hujan
74 Part 74 Solidaritas
75 75 Karma & Nara
76 76 Anak Durhaka
77 Part 77 Nomor baru
78 Part 78 Jebakan
79 Part 79 Murka nya Xanders
80 Part 80 Rumah Sakit
81 Part 81 Hukuman
82 Part 82 tujuh bulanan
83 Part 83 Welcome
84 Part 84 Baby Mora
85 Part 85 END
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1 Kehidupan Caca
2
Part 2 Perjodohan
3
Part 3 Pertunangan
4
part 3 Galaunya Caca
5
Part 5 Hari kelulusan
6
Part 6 Ijab kabul
7
Part 7 Malam pertama?
8
Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9
Part 9 Insiden
10
Part 10 Kami semua sayang Caca
11
Part 11 Ungkapan Perasaan
12
Part 12 Rumah Baru
13
Part 13 Suami Idaman
14
Part 14 Demi Kamu
15
Part 15 Lancang!!
16
Part 16 Caca gengs
17
Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18
Part 18 Ospek Hari Pertama
19
Part 19 Anu Pangku Mas!!
20
Part 20 i wanna kiss you
21
Part 21 Ospek Hari terkahir
22
Part 22 Do you love me?
23
Part 23 Kerja Malam (21+)
24
Part 24 Caca Sakit
25
Part 25 Nara Carmuk
26
Part 26 Kepergok (21+)
27
Part 27 Keributan di mansion Anggara
28
Part 28 Kampus
29
Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30
Part 30 Halo Om Tampan
31
Part 31 Tanggungjawab sayang
32
Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33
Part 33 Murka!!
34
Part 34 Kekuasaan Smith
35
Part 35 Teror
36
Part 36 Siapa pelakunya?
37
Part 37 Ngambek
38
Part 38 Dinner
39
Part 39 Pingsan
40
Part 40 Hamil?
41
Part 41 Heboh
42
Part 42 Heboh 2
43
Part 43 Calon bapak posesif
44
Part 44 I love you my Husband
45
Part 45 Bumil ngidam?
46
Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47
Part 47 Sidang perceraian
48
Part 48 Di bully
49
Part 49 Tiga ratus juta
50
Part 50 Kecelakaan
51
Part 51 Nyaris keguguran
52
Part 52 Terungkap
53
Part 53 Fakta mengejutkan
54
Part 54 Gangguan mental
55
Part 55 Perempuan Baik
56
Part 56 Taruhan
57
Part 57 Kanaya & Brayen
58
Part 58 Kehidupan Delon
59
Part 59 Bertengkar
60
Part 60 Kecewa
61
Part 61 Berburu Maaf
62
Part 62 Oh My Good
63
Part 63 Menyerah
64
Part 64 Memaafkan
65
Part 65 Di luar Nurul
66
Part 66 Perkara ngidam
67
Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68
Part 68 5 juta
69
Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70
Part 70 Selingkuh?
71
Part 71 Aku gak selingkuh
72
Part 72 Gosip
73
Part 73 Danau & Hujan
74
Part 74 Solidaritas
75
75 Karma & Nara
76
76 Anak Durhaka
77
Part 77 Nomor baru
78
Part 78 Jebakan
79
Part 79 Murka nya Xanders
80
Part 80 Rumah Sakit
81
Part 81 Hukuman
82
Part 82 tujuh bulanan
83
Part 83 Welcome
84
Part 84 Baby Mora
85
Part 85 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!