Part 7 Malam pertama?

Acara pun selesai, kini di mansion Anggara hanya tersisa dua keluarga inti saja.

"Xanders Daddy harap kamu dapat menjaga rumah tangga kamu dengan baik, jadilah pria yang bertanggungjawab. Daddy tau pernikahan ini karena perjodohan, tapi Daddy harap kamu dapat menjaga Caca karena ia berhak mendapat kan hidup yang lebih baik" Ucap Tuan Smith dengan tegas.

"Xanders gak akan main-main dengan pernikahan ini dan Xanders pastikan akan menjaga Acha dengan baik" jawab Xanders tak kalah tegas.

"Mommy pegang ucapan kamu Xanders, jaga mantu mommy yang cantik ini dan jangan buat dia menangis" ucap Rere serius.

"Sayang sekarang kamu adalah anak mommy juga, jadi jangan sungkan buat cerita ke mommy kalau ada apa-apa Oke" ucap Rere pada Caca.

"Iya mom, makasih banyak karena udah mau menerima Caca dengan baik" Caca tersenyum tulus pada Rere, ia senang karena mertuanya begitu baik padanya.

"Kalian akan menginap disini dulu atau langsung pulang ke apartmu Xanders?" tanya Alex alias tuan Smith.

"Xanders terserah Caca saja"

"Boleh ga Dad malam ini nginep disini dulu, Caca masih pengen disini soalnya" ujar Caca dengan ragu.

"Boleh, tak masalah"

"Terimakasih Daddy" Caca tersenyum lembut.

"Sama-sama, kamu sekarang juga putri Daddy jadi jangan sungkan seperti itu" Alex tersenyum tulus pada sang menantu.

Ia hendak memeluk Caca tapi sebuah suara menghentikan pergerakannya.

"Ck, gak usah peluk-peluk istri Xanders" Xanders memberi peringatan pada sang Daddy.

"Cih posesif sekali anak ini" Decih Alex pada putranya.

Sedangkan Caca, pipinya sudah bersemu merah mendengar kata istri yang dilontarkan oleh Xanders.

"Sudah-sudah, malam semakin larut lebih baik kalian bersih-bersih lalu istirahat" Maya melerai keributan Xanders dan Alex.

"Iya ma, kalau gitu Caca pamit ke kamar dulu Dad, mom, Ma, Pa" pamit Caca pada mereka semua.

Mereka semua mengangguk sebagai jawaban, Xanders yang ditinggal pun segera mengejar langkah Caca.

Sesampainya di kamar, Caca mendudukkan tubuh lelahnya di pinggiran ranjang.

Tak lama Xanders masuk ke dalam kamar. Caca tersentak melihat keberadaan Xanders. Perasaan gugup itu kembali hadir kala mengingat malam ini adalah malam pertama bagi mereka.

"Kamu bersih-bersih duluan ya habis itu baru aku. Sebentar aku siapin dulu air hangatnya" ucap Xanders, ia segera menyiapkan air hangat untuk sang istri.

"Gue harus apa ya sekarang" gumam Caca.

"Kalo dia minta Hak nya malam ini gimana, gue bener-bener belum siap sumpah" monolog Caca risau.

"Air hangatnya udah siap, gih kamu mandi dulu sekarang" kata Xanders.

"Oke, gue mandi dulu"

lima belas menit sudah Caca berada di dalam kamar mandi, ia terlihat mondar-mandir seperti setrikaan.

"Aduhh... Nih kebaya kenapa susah banget sih dibuka nya, resletingnya pake acara taro di belakang lagi, kan tangan gue gak nyampe" gerutu Caca kesal.

"Gimana dong, masa gue harus minta tolong Xanders sih"

Setelah cukup lama berdiam diri, akhirnya Caca memutuskan untuk meminta bantuan pada Xanders.

"Ehmm, Xanders" panggil Caca, ia berdiri di depan pintu kamar mandi.

Xanders yang tengah bersandar pada headbord ranjang pun menoleh, ia bergegas menghampiri Caca.

"Kenapa cha, kok belum mandi?" Tanya Xanders bingung.

"Emm... Emm... i-ni" ucap Caca gugup.

"Kenapa hmm?" Tanya Xanders lagi.

"Boleh minta tolong bukain Resleting kebaya nya engga?" Cicit Caca di akhir kalimat.

"Tangan gue gak sampe" Caca menundukkan kepalanya malu.

Xanders tersenyum lembut mendengarnya "Sini balik badan, biar aku bukain" titah Xanders.

Caca pun segera berbalik, dengan perlahan Xanders menurunkan resleting kebaya itu.

Terpampanglah punggung putih nan mulus milik Caca.

GLEKK

Xanders menelan ludahnya.

"Shitt" umpat Xanders, benar-benar menggoda sekali.

Ntah mendapat keberanian darimana Xanders mulai mendekatkan wajahnya pada tengkuk leher Caca.

"CUP" Xanders mengecup Punggung mulus milik Caca.

Tubuh Caca menegang, matanya melotot sempurna. Ia merasakan sensasi aneh pada tubuhnya saat bibir basah Xanders menempel di permukaan kulitnya.

"XANDERSSSS KURANG AJAR LO YA" teriakan melengking Caca membuat Xanders tersadar.

Caca menahan kebayanya agar tak merosot ke bawah, ia menatap nyalang Xanders.

"Maaf Sayang, aku kelepasan. Maaf" Xanders berujar penuh penyesalan, ia benar-benar panik sekarang, takut sang istri akan marah padanya.

Mendengar kata Sayang keluar dari mulut Xanders membuat rona kemerahan di pipi Caca.

Argh Caca benar-benar dibuat tak berdaya oleh Xanders.

"UDAHLAH AWAS, GUE MAU MANDI" Caca menutup pintu kamar mandi dengan jengkel.

"Sial, kenapa lo bodoh banget Xanders" Xanders merutuki kebodohannya sendiri.

Sedangkan di dalam kamar mandi, Caca mencak-mencak tak jelas.

"Xanders sialan" Umpat Caca.

"Apaan coba asal cium-cium, Kan jadi merinding sebadan-badan anjir"

"Aaaaa mama Caca malu".

*

*

Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Caca yang sudah selesai mandi. Ia mengenakan piyama tidur berwarna pink, warna kesukaannya.

"Lo mandi sana" ujar Caca.

"Yaudah aku mandi dulu" .

lima belas menit kemudian, Xanders keluar dengan bertelanjang dada, ia hanya mengenakan celana kolor hitam sebatas dengkul nya.

"AAAAA" Teriak Caca kencang.

"ACHA, HEY KENAPA" Xanders mendekati Caca dengan panik.

"Lo kenapa gak pake baju Xanders" Ucap Caca jengkel, ia menutup mata dengan kedua tangannya.

Xanders paham sekarang, ia tersenyum jahil. Xanders semakin merapatkan tubuhnya pada Caca.

"kenapa, bukannya Sekarang malam pertama kita" goda Xanders.

"Apasih, gak jelas banget Lo. Gak ada malam-malam pertama"

Caca yang sudah merebahkan diri pun terkejut dengan pergerakan Xanders yang kini sudah berada di atasnya.

Xanders mengungkung tubuh Caca, mengikis jarak diantara keduanya.

"Xan-ders L-lo mau a-pa" Tanya Caca terbata.

"Mau malam pertama, ayo" Ajak Xanders, ia semakin mendekatkan wajahnya pada Caca.

Terlihat jelas posisi mereka yang semakin mendekat, bahkan hembusan nafas mint dari Xanders dan aroma strawberry dari Caca sekarang menyatu.

Mata mereka saling memandang satu sama lain.

Tiba-tiba Sebuah benda kenyal menempel pada permukaan bibir Caca.

Hanya menempel, tidak lebih.

Deg!

Caca membeku seketika, sampai ia bingung untuk merespon.

Xanders melihat raut wajah kaget dari Caca.

Xanders bangkit dari atas tubuh Caca. Pergerakan Xanders menyadarkan Caca dari keterkejutan nya.

"HUAAA XANDERS FIRST KISS GUE" Teriak Caca tak terima.

"Manis" ujar Xanders terkekeh.

"Xanders Lo mesum banget jadi cowo"

"Lo udah ambil first kiss gue" sambung Caca.

"Aku suami kamu Ca kalo kamu lupa"

"kamu tenang aja, aku gak akan meminta hakku sekarang"

"Aku tau kamu belum siap" Kata Xanders.

"Udah malem banget, kamu tidur sekarang aku mau selesaiin pekerjaan sebentar".

Bersambung....

Terpopuler

Comments

04581

04581

caca masa sama suami sendiri bahasa nya elo gue kn ga sopan..

2024-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Kehidupan Caca
2 Part 2 Perjodohan
3 Part 3 Pertunangan
4 part 3 Galaunya Caca
5 Part 5 Hari kelulusan
6 Part 6 Ijab kabul
7 Part 7 Malam pertama?
8 Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9 Part 9 Insiden
10 Part 10 Kami semua sayang Caca
11 Part 11 Ungkapan Perasaan
12 Part 12 Rumah Baru
13 Part 13 Suami Idaman
14 Part 14 Demi Kamu
15 Part 15 Lancang!!
16 Part 16 Caca gengs
17 Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18 Part 18 Ospek Hari Pertama
19 Part 19 Anu Pangku Mas!!
20 Part 20 i wanna kiss you
21 Part 21 Ospek Hari terkahir
22 Part 22 Do you love me?
23 Part 23 Kerja Malam (21+)
24 Part 24 Caca Sakit
25 Part 25 Nara Carmuk
26 Part 26 Kepergok (21+)
27 Part 27 Keributan di mansion Anggara
28 Part 28 Kampus
29 Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30 Part 30 Halo Om Tampan
31 Part 31 Tanggungjawab sayang
32 Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33 Part 33 Murka!!
34 Part 34 Kekuasaan Smith
35 Part 35 Teror
36 Part 36 Siapa pelakunya?
37 Part 37 Ngambek
38 Part 38 Dinner
39 Part 39 Pingsan
40 Part 40 Hamil?
41 Part 41 Heboh
42 Part 42 Heboh 2
43 Part 43 Calon bapak posesif
44 Part 44 I love you my Husband
45 Part 45 Bumil ngidam?
46 Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47 Part 47 Sidang perceraian
48 Part 48 Di bully
49 Part 49 Tiga ratus juta
50 Part 50 Kecelakaan
51 Part 51 Nyaris keguguran
52 Part 52 Terungkap
53 Part 53 Fakta mengejutkan
54 Part 54 Gangguan mental
55 Part 55 Perempuan Baik
56 Part 56 Taruhan
57 Part 57 Kanaya & Brayen
58 Part 58 Kehidupan Delon
59 Part 59 Bertengkar
60 Part 60 Kecewa
61 Part 61 Berburu Maaf
62 Part 62 Oh My Good
63 Part 63 Menyerah
64 Part 64 Memaafkan
65 Part 65 Di luar Nurul
66 Part 66 Perkara ngidam
67 Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68 Part 68 5 juta
69 Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70 Part 70 Selingkuh?
71 Part 71 Aku gak selingkuh
72 Part 72 Gosip
73 Part 73 Danau & Hujan
74 Part 74 Solidaritas
75 75 Karma & Nara
76 76 Anak Durhaka
77 Part 77 Nomor baru
78 Part 78 Jebakan
79 Part 79 Murka nya Xanders
80 Part 80 Rumah Sakit
81 Part 81 Hukuman
82 Part 82 tujuh bulanan
83 Part 83 Welcome
84 Part 84 Baby Mora
85 Part 85 END
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1 Kehidupan Caca
2
Part 2 Perjodohan
3
Part 3 Pertunangan
4
part 3 Galaunya Caca
5
Part 5 Hari kelulusan
6
Part 6 Ijab kabul
7
Part 7 Malam pertama?
8
Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9
Part 9 Insiden
10
Part 10 Kami semua sayang Caca
11
Part 11 Ungkapan Perasaan
12
Part 12 Rumah Baru
13
Part 13 Suami Idaman
14
Part 14 Demi Kamu
15
Part 15 Lancang!!
16
Part 16 Caca gengs
17
Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18
Part 18 Ospek Hari Pertama
19
Part 19 Anu Pangku Mas!!
20
Part 20 i wanna kiss you
21
Part 21 Ospek Hari terkahir
22
Part 22 Do you love me?
23
Part 23 Kerja Malam (21+)
24
Part 24 Caca Sakit
25
Part 25 Nara Carmuk
26
Part 26 Kepergok (21+)
27
Part 27 Keributan di mansion Anggara
28
Part 28 Kampus
29
Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30
Part 30 Halo Om Tampan
31
Part 31 Tanggungjawab sayang
32
Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33
Part 33 Murka!!
34
Part 34 Kekuasaan Smith
35
Part 35 Teror
36
Part 36 Siapa pelakunya?
37
Part 37 Ngambek
38
Part 38 Dinner
39
Part 39 Pingsan
40
Part 40 Hamil?
41
Part 41 Heboh
42
Part 42 Heboh 2
43
Part 43 Calon bapak posesif
44
Part 44 I love you my Husband
45
Part 45 Bumil ngidam?
46
Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47
Part 47 Sidang perceraian
48
Part 48 Di bully
49
Part 49 Tiga ratus juta
50
Part 50 Kecelakaan
51
Part 51 Nyaris keguguran
52
Part 52 Terungkap
53
Part 53 Fakta mengejutkan
54
Part 54 Gangguan mental
55
Part 55 Perempuan Baik
56
Part 56 Taruhan
57
Part 57 Kanaya & Brayen
58
Part 58 Kehidupan Delon
59
Part 59 Bertengkar
60
Part 60 Kecewa
61
Part 61 Berburu Maaf
62
Part 62 Oh My Good
63
Part 63 Menyerah
64
Part 64 Memaafkan
65
Part 65 Di luar Nurul
66
Part 66 Perkara ngidam
67
Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68
Part 68 5 juta
69
Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70
Part 70 Selingkuh?
71
Part 71 Aku gak selingkuh
72
Part 72 Gosip
73
Part 73 Danau & Hujan
74
Part 74 Solidaritas
75
75 Karma & Nara
76
76 Anak Durhaka
77
Part 77 Nomor baru
78
Part 78 Jebakan
79
Part 79 Murka nya Xanders
80
Part 80 Rumah Sakit
81
Part 81 Hukuman
82
Part 82 tujuh bulanan
83
Part 83 Welcome
84
Part 84 Baby Mora
85
Part 85 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!