Part 15 Lancang!!

Saat ini mereka sedang berada di meja makan untuk melakukan makan siang bersama.

"Kak Xanders mau makan sama apa, biar aku ambilin" ujar Nara tiba-tiba.

Caca yang mendengar itu tentu saja jengkel.

"Gue istrinya Lo gak usah repot-repot mau ambilin makan suami orang" ujar Caca sewot.

"Sebagai adik yang baik aku cuma mau nawarin aja kok kak" kata Nara dengan tampang sok polosnya.

"Itu tugas gue ISTRINYA" Ujar Caca dengan menekan Kata Istri.

"Sudah-sudah, Nara menyiapkan makan untuk suami itu memang sudah menjadi tugas seorang istri" Maya mencoba menasehati.

"Iya ma".

Sejak tadi Nara memang terlihat berusaha mendekati Xanders. Tapi tentu saja tak akan semudah itu mendekati Xanders apalagi sekarang Caca sudah mulai mode posesif pada sang suami.

"Sudah ayo makan" ujar Maya.

Setelah makan mereka kembali bersantai di ruang keluarga untuk sekedar berbincang-bincang santai.

"Ma papa kemana kok gak ikut" tanya Caca.

Walaupun sang papa tiri sering menyakitinya, tapi Caca masih menghargai dan menghormati Delon sebagai papa sambungnya.

"Papa lagi banyak kerjaan jadi gak bisa ikut kesini, tadi pagi juga berangkat pagi-pagi banget" kata Maya.

Satu tahun belakangan ini Caca perhatikan sikap Delon terhadap mamanya memang berubah, biasanya Delon akan bersikap manis pada Maya bahkan papa dan mamanya itu sering jalan keluar untuk sekedar quality time. Tapi belakangan ini Delon sering lembur bahkan kadang jarang pulang, sikapnya pun lebih cuek pada Maya.

Xanders yang mendengar itupun hanya menyunggingkan senyum misteriusnya.

"Nara kemana ma?" Tanya Caca.

"Tadi sih bilangnya mau ke toilet tapi belum balik lagi, udah daritadi sih" kata Maya.

Caca yang merasa ada yang tidak beres pun segera mencari keberadaan Nara.

"Ma, Xanders aku ke kamar dulu ya sebentar mau ambil handphone" kata Caca beralasan, nnti ia segera beranjak untuk mencari keberadaan Nara.

Sedangkan di sisi Nara, ia sedang berjalan-jalan mengelilingi Rumah Caca.

"Gila ini rumah gede banget, barang-barangnya juga ori semua mahal dan mewah banget".

"Enak banget si Caca jadi nyonya di rumah ini, harusnya gue yang jadi nyonya disini" ujar Nara.

Langkah Nara terhenti di depan sebuah pintu, yang tak lain itu merupakan pintu kamar Caca dan Xanders.

"Ini ruangan apa ya" gumam Nara.

CEKLEK

Nara membuka pintu tersebut, seketika Netranya membulat ia berdecak kagum melihat isi dari kamar tersebut.

"WAW GILA INI KAMARNYA BAGUS BANGET" pekik Nara, ia benar-benar jatuh cinta dengan kamar ini.

Ia berjalan-jalan mengelilingi kamar, matanya menangkap sebuah foto pernikahan di atas meja. Ia ambil foto tersebut matanya tersirat penuh dendam.

"Ternyata ini kamar mereka berdua, beruntung banget si Caca. Gue gak bisa biarin ini lebih lama lagi".

"Harusnya gue yang ada di foto ini sama Xanders bukan Caca".

Saat Nara sedang asik mengamati foto itu, suara seseorang berhasil menghentikan kegiatannya.

"Lancang banget Lo masuk-masuk kamar gue sama Xanders" bentak Caca emosi.

"Kenapa? Gak suka Lo?" Tanya Nara menantang.

"Ini seharusnya jadi kamar gue sama Xanders bukan kamar Lo" ujar Nara dengan pedenya.

"Dalam mimpi Lo" sinis Caca.

"Berani ya Lo sekarang sama gue" Nara hendak menampar Caca, tapi sebelum tangan Nara menyentuh pipinya Caca lebih dulu berhasil menahan pergelangan tangan Nara.

"Dari dulu gue gak pernah takut sama Lo, tapi karena Lo adalah Gadis playing victim jadi wajar kalo semua orang lebih percaya sama Lo"

"Karena Lo adalah Ratu Drama" Tekan Caca pada Nara.

"Sekarang Lo lihat siapa yang menang? Tetep gue pemenangnya" ujar Caca.

"Nyesel kan Lo sekarang, Suami gue yang Lo kata seorang kakek-kakek peot itu ternyata seorang Xanders Juliano Smith" Caca tersenyum remeh pada Nara.

"Sekarang Lo boleh senang-senang caca, satu hal yang harus Lo tau kebahagiaan Lo ini gak akan bertahan lama karena gue akan rebut Xanders dari Lo dan gue yang akan jadi satu-satunya nyonya dirumah ini" ancam Nara.

"Silahkan, gue gak takut karena sampai kapanpun gue akan pertahanin pernikahan gue sama Xanders" jawab Caca dengan berani.

Caca menyeret Nara keluar dari dalam kamarnya.

"Kalian ngapain disini, mama tungguin dibawah lama banget" Suara Maya berhasil mengalihkan perhatian keduanya.

"Gak papa kok ma, Nara cuma lagi ngobrol-ngobrol aja sama kak Caca" ujar Nara di lembut-lembutkan.

"Ya sudah ayo kita pulang, papa mu sebentar lagi akan pulang" ajak Maya.

"Caca mama pulang dulu ya, kamu baik-baik disini, Xanders mama titip Caca ya kalau nakal jewer aja telinganya"

"Siap ma" jawab Xanders.

"Mama apaan sih" sewot Caca dengan bibir yang mengerucut kedepan.

"Hahahaha, becanda sayang ya ampun princess mama ini" Maya terkekeh melihat kekesalan sang putri.

"Ya sudah mama pulang dulu ya".

*

*

Xanders perhatikan semenjak kepulangan mertua dan adik tirinya Caca lebih banyak diam, seperti orang yang sedang badmood.

"Sayang, kenapa diem aja daritadi" tanya Xanders hati-hati.

"Gak" ketus Caca.

"Aku ada salah sama kamu? Kok kamu diemin aku kaya gini" tanya Xanders lagi.

"Enggak" jawab caca singkat.

"Terus kenapa kamu diem, kalau aku ada salah ngomong sayang jangan diem aja" kata Xanders.

"Aku udah bilang enggak ya enggak" teriak Caca jengkel.

"Hei kenapa sih, kok marah-marah gini" Xanders benar-benar bingung dengan perubahan sang istri.

"Gak usah ajak aku ngomong, aku lagi kesel" ketus Caca ia langsung berbalik membelakangi Xanders.

Ah Caca persis seperti anak kecil yang tengah merajuk karena tak dibelikan es krim.

Xanders sejujurnya ingin tertawa melihat tingkah Caca, bukan terlihat galak justru malah terlihat lucu di mata Xanders.

"Kesel kenapa sayang"

"Ya pokoknya aku lagi kesel".

"Coba cerita sama aku, kamu kesel kenapa"

"Diem deh Xanders kamu berisik banget" sewot Caca.

"Aku gak akan tau kalau kamu gak cerita sayang, makanya aku tanya ke kamu kenapa kamu kesel" ujar Xanders penuh rasa sabar.

Caca berbalik menghadap Xanders Matanya tampak berkaca-kaca, Xanders yang melihat itu semakin bingung.

"Utututuuuu sayangggg, sini pelukk" Xanders merentangkan tangannya.

Caca langsung memeluk Xanders ia menangis dalam pelukan Xanders.

"Hiks... Hiks.... A-ku kesel" ujar Caca

"Kesel kenapa, coba cerita"

"Tadi Nara masuk kamar kita, dia pegang-pegang foto pernikahan kita" adu Caca pada Xanders.

Caca terlihat sangat menggemaskan jika sedang menangis seperti ini, hidungnya memerah seperti badut jika ia tengah menangis.

Xanders sebisa mungkin menahan tawanya, takut jika ia tertawa istri mungilnya ini akan semakin menangis.

"Kenapa dia bisa masuk kesini?" Tanya Xanders.

"Dia bilang dia bakal rebut kamu dari aku" kata Caca.

"Kamu takut?" tanya Xanders

"ya-ya-yakan kamu suami aku" ujar Caca terbata.

"Hahaha bilang aja kamu jealous" ledek Xanders.

"XANDERSSSSS" teriak Caca.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Dewi

Dewi

tercium aroma aroma pelakor /Scare/

2024-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Kehidupan Caca
2 Part 2 Perjodohan
3 Part 3 Pertunangan
4 part 3 Galaunya Caca
5 Part 5 Hari kelulusan
6 Part 6 Ijab kabul
7 Part 7 Malam pertama?
8 Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9 Part 9 Insiden
10 Part 10 Kami semua sayang Caca
11 Part 11 Ungkapan Perasaan
12 Part 12 Rumah Baru
13 Part 13 Suami Idaman
14 Part 14 Demi Kamu
15 Part 15 Lancang!!
16 Part 16 Caca gengs
17 Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18 Part 18 Ospek Hari Pertama
19 Part 19 Anu Pangku Mas!!
20 Part 20 i wanna kiss you
21 Part 21 Ospek Hari terkahir
22 Part 22 Do you love me?
23 Part 23 Kerja Malam (21+)
24 Part 24 Caca Sakit
25 Part 25 Nara Carmuk
26 Part 26 Kepergok (21+)
27 Part 27 Keributan di mansion Anggara
28 Part 28 Kampus
29 Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30 Part 30 Halo Om Tampan
31 Part 31 Tanggungjawab sayang
32 Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33 Part 33 Murka!!
34 Part 34 Kekuasaan Smith
35 Part 35 Teror
36 Part 36 Siapa pelakunya?
37 Part 37 Ngambek
38 Part 38 Dinner
39 Part 39 Pingsan
40 Part 40 Hamil?
41 Part 41 Heboh
42 Part 42 Heboh 2
43 Part 43 Calon bapak posesif
44 Part 44 I love you my Husband
45 Part 45 Bumil ngidam?
46 Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47 Part 47 Sidang perceraian
48 Part 48 Di bully
49 Part 49 Tiga ratus juta
50 Part 50 Kecelakaan
51 Part 51 Nyaris keguguran
52 Part 52 Terungkap
53 Part 53 Fakta mengejutkan
54 Part 54 Gangguan mental
55 Part 55 Perempuan Baik
56 Part 56 Taruhan
57 Part 57 Kanaya & Brayen
58 Part 58 Kehidupan Delon
59 Part 59 Bertengkar
60 Part 60 Kecewa
61 Part 61 Berburu Maaf
62 Part 62 Oh My Good
63 Part 63 Menyerah
64 Part 64 Memaafkan
65 Part 65 Di luar Nurul
66 Part 66 Perkara ngidam
67 Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68 Part 68 5 juta
69 Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70 Part 70 Selingkuh?
71 Part 71 Aku gak selingkuh
72 Part 72 Gosip
73 Part 73 Danau & Hujan
74 Part 74 Solidaritas
75 75 Karma & Nara
76 76 Anak Durhaka
77 Part 77 Nomor baru
78 Part 78 Jebakan
79 Part 79 Murka nya Xanders
80 Part 80 Rumah Sakit
81 Part 81 Hukuman
82 Part 82 tujuh bulanan
83 Part 83 Welcome
84 Part 84 Baby Mora
85 Part 85 END
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1 Kehidupan Caca
2
Part 2 Perjodohan
3
Part 3 Pertunangan
4
part 3 Galaunya Caca
5
Part 5 Hari kelulusan
6
Part 6 Ijab kabul
7
Part 7 Malam pertama?
8
Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9
Part 9 Insiden
10
Part 10 Kami semua sayang Caca
11
Part 11 Ungkapan Perasaan
12
Part 12 Rumah Baru
13
Part 13 Suami Idaman
14
Part 14 Demi Kamu
15
Part 15 Lancang!!
16
Part 16 Caca gengs
17
Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18
Part 18 Ospek Hari Pertama
19
Part 19 Anu Pangku Mas!!
20
Part 20 i wanna kiss you
21
Part 21 Ospek Hari terkahir
22
Part 22 Do you love me?
23
Part 23 Kerja Malam (21+)
24
Part 24 Caca Sakit
25
Part 25 Nara Carmuk
26
Part 26 Kepergok (21+)
27
Part 27 Keributan di mansion Anggara
28
Part 28 Kampus
29
Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30
Part 30 Halo Om Tampan
31
Part 31 Tanggungjawab sayang
32
Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33
Part 33 Murka!!
34
Part 34 Kekuasaan Smith
35
Part 35 Teror
36
Part 36 Siapa pelakunya?
37
Part 37 Ngambek
38
Part 38 Dinner
39
Part 39 Pingsan
40
Part 40 Hamil?
41
Part 41 Heboh
42
Part 42 Heboh 2
43
Part 43 Calon bapak posesif
44
Part 44 I love you my Husband
45
Part 45 Bumil ngidam?
46
Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47
Part 47 Sidang perceraian
48
Part 48 Di bully
49
Part 49 Tiga ratus juta
50
Part 50 Kecelakaan
51
Part 51 Nyaris keguguran
52
Part 52 Terungkap
53
Part 53 Fakta mengejutkan
54
Part 54 Gangguan mental
55
Part 55 Perempuan Baik
56
Part 56 Taruhan
57
Part 57 Kanaya & Brayen
58
Part 58 Kehidupan Delon
59
Part 59 Bertengkar
60
Part 60 Kecewa
61
Part 61 Berburu Maaf
62
Part 62 Oh My Good
63
Part 63 Menyerah
64
Part 64 Memaafkan
65
Part 65 Di luar Nurul
66
Part 66 Perkara ngidam
67
Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68
Part 68 5 juta
69
Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70
Part 70 Selingkuh?
71
Part 71 Aku gak selingkuh
72
Part 72 Gosip
73
Part 73 Danau & Hujan
74
Part 74 Solidaritas
75
75 Karma & Nara
76
76 Anak Durhaka
77
Part 77 Nomor baru
78
Part 78 Jebakan
79
Part 79 Murka nya Xanders
80
Part 80 Rumah Sakit
81
Part 81 Hukuman
82
Part 82 tujuh bulanan
83
Part 83 Welcome
84
Part 84 Baby Mora
85
Part 85 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!