Part 19 Anu Pangku Mas!!

Hari ini adalah hari kedua mereka melaksanakan kegiatan ospek.

Caca Xanders serta teman-temannya sedang berada di parkiran kampus sambil menunggu kegiatan ospek dimulai.

BRUKKK

"Awssh" Caca tersentak kaget saat seorang perempuan berlari tak memperhatikan jalan. Perempuan tersebut menabrak Caca yang tengah berdiri di parkiran kampus.

Dengan sigap Xanders menahan pinggang Caca.

"Kamu gak papa sayang?"

"Gapapa".

Caca mengalihkan pandangannya pada perempuan yang masih dalam posisi duduk tersungkur, matanya memicing sepertinya ia tidak asing dengan perempuan ini.

perempuan itu mendongak, Caca memasang wajah datarnya saat tau perempuan itu adalah Nara.

"Lo gak liat apa ada orang segede gini asal main tabrak aja" ujar caca jengkel.

"Kamu kenapa sih kak jegal kaki aku sampai aku jatuh gini" ujar Nara dengan wajah sok tersakiti nya.

"Heh Lampir Lo sendiri yang lari-lari tapi kok malah Caca yang di salahin gak jelas banget Lo" sentak Disti.

"Keliatan banget capernya" sarkas Cecil.

Nara masih bertahan dengan wajah sok lugunya, ia beralih menatap Xanders berharap Xanders akan iba dengannya.

"Kak Xanders boleh tolong anter aku ke unit kesehatan enggak, kaki aku sakit banget" keluh Nara pada Xanders.

Namun Xanders hanya diam tak bergeming sama sekali bahkan menatap Nara pun tidak.

"Bangun Lo." Caca sedikit kesal melihat sikap Caper Nara pada suaminya.

"Kaki aku sakit kak, kamu kok tega banget sih sama adik kamu sendiri hiks hiks" Nara mengeluarkan air mata buayanya.

Mungkin bagi orang lain yang tidak tau, mereka akan mengiba pada Nara dan berfikir seolah Caca orang yang jahat terhadap adiknya.

"Ternyata cewe yang sama Xanders orangnya jahat ya"

"Ternyata perempuan itu kakak adik"

"Jahat banget sih dia jadi kakak nindas adiknya sendiri"

"Kok Xanders mau ya sama cewek kaya gitu".

Bisik-bisik mulai terdengar mereka membicarakan Caca Dan Nara.

Nara yang mendengar itu tersenyum smirk, ia berhasil membuat citra Caca buruk di hadapan semua orang.

Caca menghela nafasnya, inilah yang membuatnya malas berhadapan dengan Nara si gadis playing victim ini dia akan selalu merasa tersakiti dan mencari perhatian dari semua orang.

"Cabut" ajak Xanders.

"Heh awas aja Lo macem-macem sama Nona muda gue" ujar Rizki sebelum ikut pergi menyusul yang lainnya.

Mereka semua berjalan pergi meninggalkan Nara yang masih terduduk di parkiran.

Nara yang ditinggalkan begitu saja oleh mereka mengepalkan kedua tangannya. Dia benar-benar tidak terima melihat Caca yang dijaga dan di ratukan oleh semua orang.

...****************...

Mereka semua kembali dikumpulkan di lapangan untuk melaksanakan kegiatan ospek hari ini.

......................

Kegiatan ospek hari ini berjalan dengan lancar, saat ini mereka tengah beristirahat.

Kantin kampus sudah dipenuhi oleh para maba. Sama halnya seperti Xanders dan Caca, mereka duduk satu meja bersama para sahabatnya.

Saat yang lain sedang menunggu pesanan mereka, Rizki justru terlihat mengeluarkan sebuah kotak bekal dari dalam tasnya.

"Lo bawa bekel Ki?" Tanya Leo.

Rizki mengangguk sebagai jawaban.

"Bwuuuhahahaha..... Gambar Shincan anjir kotak bekelnya" ujar Leo tertawa ngakak, seketika tawa mereka semua pecah mendengar ucapan Leo.

Tawa mereka terdengar sangat nyaring di tengah kantin sampai-sampai mereka menjadi pusat perhatian seluruh orang dikantin.

Sedangkan yang di tertawakan hanya memberenggut sebal.

"Ini buatan mami gue tau, kalian jangan gitu" ujar Rizki.

"Awas Lo semua Gue aduin sama Mami." ancam Rizki, dia seperti anak kecil yang tengah di Nakali oleh temannya.

"Udah-udah jangan di ketawain gitu, gak semua orang bisa loh ngerasain di bawain bekel sama nyokap nya" ujar Naya.

Rizki yang merasa ada yang membelanya seketika tersenyum sumringah.

"Tuh dengerin kata ayang gue" ujar Rizki menepuk dadanya dengan bangga.

"HEH" sentak Naya dengan mata melotot. Rizki yang melihat tatapan Naya hanya mengangkat tangannya membetuk piece.

Makanan yang mereka pesan pun akhirnya tiba.

Caca segera meracik bakso yang dia pesan, saat hendak memasukkan sambel ke dalam mangkuk nya sebuah tangan kekar menahan pergelangan tangannya.

"Jangan pakai sambal sayang nanti perut kamu sakit" ujar Xanders dengan lembut.

UHUK UHUKK...

Rizki yang tengah makan pun tersedak-sedak mendengar suara Xanders yang begitu lembut.

Seumur-umur bersahabat ini pertama kalinya dia melihat seorang Xanders bucin pada perempuan.

"Hati-hati Makan nya sayang nanti keselek" ujar Leo pada Rizki dengan suara mendayu-dayu meniru ucapan Xanders.

"Anji*g geli bangke" umpat Rizki.

Bukannya baper justru malah ngeri!!

"Hahahahaa...." tawa Disti pecah melihat kekonyolan mereka berdua.

"Xanders" panggil Caca pada sang suami.

"Gak enak kalau gak dikasih sambel" ucap Caca dengan lesu.

"Sedikit aja ya plisssss" Caca membujuk Xanders dengan mengeluarkan puppy eyes nya.

"Shitt!! gemesin banget istri gue" ujar Xanders dalam hati.

"Yaudah dikit aja" pasrah Xanders.

"Makasih sayangkuu" ujar Caca dengan tersenyum manis.

Tiba-tiba...

BRUKKK

Seorang perempuan terjatuh disamping meja mereka ntah sengaja atau tidak perempuan itu jatuh tepat diatas pangkuan Xanders, Karena Xanders memang duduk dibangku paling pinggir.

Mata mereka semua melotot tak percaya melihat kejadian ini, bahkan atensi seluruh orang dikantin tertuju pada meja mereka.

Caca menggenggam erat sendok Garpu di tangannya, atmosfer disekitar mereka mendadak menjadi panas sekali.

"Anji*g" umpat Xanders.

Xanders langsung mendorong perempuan itu, membuat perempuan itu jatuh tersungkur mengenai meja kantin.

Ternyata perempuan itu adalah seorang panitia ospek yang memerahi Caca kemarin.

"Lenaaaa" teriak teman-temannya, mereka berlari menghampiri Selena yang tergeletak di lantai.

Darah segar mengalir dari kepala Selena, Xanders bahkan tak merasa bersalah sama sekali.

Xanders langsung menghampiri Caca, raut wajah Caca benar-benar tak bersahabat.

"Aduh panas banget sih kipas dong kipas" ujar Disti menyindir Caca.

"Parah mainnya pangku-pangkuan Ca" Ujar Leo.

"Anu.... pangku mass!!" Sambung Rizki.

Mereka semua mengompori Caca membuat Xanders semakin panik saja. Mungkin jika bisa dilihat kepala Caca sudah mengeluarkan Asap.

Caca pergi meninggalkan kantin dengan langkah lebarnya. Tangannya mengepal hidungnya kembang kempis tanda ia sangat emosi.

"Sayanggggg" Xanders berteriak memanggil Caca yang sudah berjalan keluar dari kantin.

"SIAL!!" Xanders langsung berlari mengejar Caca.

"Gue gak ikut-ikutan" Ujar Bima.

"Siap-siap aja deh abis ini si nyai ngereog" celetuk Disti terkekeh.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung.......

Hallo teman-teman terimakasih sudah membaca novel ini. Jangan lupa like dan komen kalau kalian menyukai cerita ini.

Follow juga akun Author, untuk visual tokoh ada di IG "panggilaja.marsha" Dan akun tiktok Author Marsha_

Jangan lupa Share Ceritanya agar lebih banyak yang baca, Terimakasih❤️

Terpopuler

Comments

Dania Aisyah

Dania Aisyah

patutnya caca x bgtu....biar dingin sprti xander..tgok yg tiba2 minta pangku tu d teriakin gtu kayak bini mafia baru pas

2024-11-21

0

Nayla Nazafarin

Nayla Nazafarin

sebenernya bagus tp caca terlalu kekanak kanakan

2024-11-17

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Kehidupan Caca
2 Part 2 Perjodohan
3 Part 3 Pertunangan
4 part 3 Galaunya Caca
5 Part 5 Hari kelulusan
6 Part 6 Ijab kabul
7 Part 7 Malam pertama?
8 Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9 Part 9 Insiden
10 Part 10 Kami semua sayang Caca
11 Part 11 Ungkapan Perasaan
12 Part 12 Rumah Baru
13 Part 13 Suami Idaman
14 Part 14 Demi Kamu
15 Part 15 Lancang!!
16 Part 16 Caca gengs
17 Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18 Part 18 Ospek Hari Pertama
19 Part 19 Anu Pangku Mas!!
20 Part 20 i wanna kiss you
21 Part 21 Ospek Hari terkahir
22 Part 22 Do you love me?
23 Part 23 Kerja Malam (21+)
24 Part 24 Caca Sakit
25 Part 25 Nara Carmuk
26 Part 26 Kepergok (21+)
27 Part 27 Keributan di mansion Anggara
28 Part 28 Kampus
29 Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30 Part 30 Halo Om Tampan
31 Part 31 Tanggungjawab sayang
32 Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33 Part 33 Murka!!
34 Part 34 Kekuasaan Smith
35 Part 35 Teror
36 Part 36 Siapa pelakunya?
37 Part 37 Ngambek
38 Part 38 Dinner
39 Part 39 Pingsan
40 Part 40 Hamil?
41 Part 41 Heboh
42 Part 42 Heboh 2
43 Part 43 Calon bapak posesif
44 Part 44 I love you my Husband
45 Part 45 Bumil ngidam?
46 Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47 Part 47 Sidang perceraian
48 Part 48 Di bully
49 Part 49 Tiga ratus juta
50 Part 50 Kecelakaan
51 Part 51 Nyaris keguguran
52 Part 52 Terungkap
53 Part 53 Fakta mengejutkan
54 Part 54 Gangguan mental
55 Part 55 Perempuan Baik
56 Part 56 Taruhan
57 Part 57 Kanaya & Brayen
58 Part 58 Kehidupan Delon
59 Part 59 Bertengkar
60 Part 60 Kecewa
61 Part 61 Berburu Maaf
62 Part 62 Oh My Good
63 Part 63 Menyerah
64 Part 64 Memaafkan
65 Part 65 Di luar Nurul
66 Part 66 Perkara ngidam
67 Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68 Part 68 5 juta
69 Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70 Part 70 Selingkuh?
71 Part 71 Aku gak selingkuh
72 Part 72 Gosip
73 Part 73 Danau & Hujan
74 Part 74 Solidaritas
75 75 Karma & Nara
76 76 Anak Durhaka
77 Part 77 Nomor baru
78 Part 78 Jebakan
79 Part 79 Murka nya Xanders
80 Part 80 Rumah Sakit
81 Part 81 Hukuman
82 Part 82 tujuh bulanan
83 Part 83 Welcome
84 Part 84 Baby Mora
85 Part 85 END
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1 Kehidupan Caca
2
Part 2 Perjodohan
3
Part 3 Pertunangan
4
part 3 Galaunya Caca
5
Part 5 Hari kelulusan
6
Part 6 Ijab kabul
7
Part 7 Malam pertama?
8
Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9
Part 9 Insiden
10
Part 10 Kami semua sayang Caca
11
Part 11 Ungkapan Perasaan
12
Part 12 Rumah Baru
13
Part 13 Suami Idaman
14
Part 14 Demi Kamu
15
Part 15 Lancang!!
16
Part 16 Caca gengs
17
Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18
Part 18 Ospek Hari Pertama
19
Part 19 Anu Pangku Mas!!
20
Part 20 i wanna kiss you
21
Part 21 Ospek Hari terkahir
22
Part 22 Do you love me?
23
Part 23 Kerja Malam (21+)
24
Part 24 Caca Sakit
25
Part 25 Nara Carmuk
26
Part 26 Kepergok (21+)
27
Part 27 Keributan di mansion Anggara
28
Part 28 Kampus
29
Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30
Part 30 Halo Om Tampan
31
Part 31 Tanggungjawab sayang
32
Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33
Part 33 Murka!!
34
Part 34 Kekuasaan Smith
35
Part 35 Teror
36
Part 36 Siapa pelakunya?
37
Part 37 Ngambek
38
Part 38 Dinner
39
Part 39 Pingsan
40
Part 40 Hamil?
41
Part 41 Heboh
42
Part 42 Heboh 2
43
Part 43 Calon bapak posesif
44
Part 44 I love you my Husband
45
Part 45 Bumil ngidam?
46
Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47
Part 47 Sidang perceraian
48
Part 48 Di bully
49
Part 49 Tiga ratus juta
50
Part 50 Kecelakaan
51
Part 51 Nyaris keguguran
52
Part 52 Terungkap
53
Part 53 Fakta mengejutkan
54
Part 54 Gangguan mental
55
Part 55 Perempuan Baik
56
Part 56 Taruhan
57
Part 57 Kanaya & Brayen
58
Part 58 Kehidupan Delon
59
Part 59 Bertengkar
60
Part 60 Kecewa
61
Part 61 Berburu Maaf
62
Part 62 Oh My Good
63
Part 63 Menyerah
64
Part 64 Memaafkan
65
Part 65 Di luar Nurul
66
Part 66 Perkara ngidam
67
Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68
Part 68 5 juta
69
Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70
Part 70 Selingkuh?
71
Part 71 Aku gak selingkuh
72
Part 72 Gosip
73
Part 73 Danau & Hujan
74
Part 74 Solidaritas
75
75 Karma & Nara
76
76 Anak Durhaka
77
Part 77 Nomor baru
78
Part 78 Jebakan
79
Part 79 Murka nya Xanders
80
Part 80 Rumah Sakit
81
Part 81 Hukuman
82
Part 82 tujuh bulanan
83
Part 83 Welcome
84
Part 84 Baby Mora
85
Part 85 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!