Part 9 Insiden

"Sini kita duduk dulu, kamu mau minum apa sayang?" tanya Rere antusias.

Caca terenyuh melihat keantusiasan sang mertua. Ia bersyukur mertuanya begitu baik padanya.

"Air putih dingin aja mom, kebetulan Caca lagi haus hehehe" jawab Caca terkekeh

"Biii" panggil Rere.

"Iya nyonya, ada yang bisa saya bantu?" tanya maid tersebut.

"Tolong ambilin air putih dingin ya untuk menantu saya yang cantikk ini"

"Baik nyonya, tunggu sebentar"

Tak lama, maid itu kembali dengan Membawa nampan berisi segelas air putih dingin milik Caca.

"Ini nona, silahkan di minum" ucap maid tersebut dengan sopan.

"Terimakasih Bii" ujar Caca tak kalah ramah.

"Acha aku ke atas dulu ya, naro koper kamu ke kamar" Ucap Xanders.

"Oh yaudah, aku disini dulu sama mommy gapapa kan?" tanya Caca.

"Gapapa sayang" Xanders mengelus kepala Caca.

BLUSH

Sial! Xanders membuat Caca salting di depan mertuanya.

"Aduhhh manis banget sih kalian ini" Rere tersenyum gemas melihat anak dan menantunya.

"hehehe" Caca tertawa Canggung.

Kemudian Xanders pergi ke kamarnya meninggalkan sang mommy bersama istrinya.

"Daddy kemana mom?" Tanya Caca.

"Kok gak keliatan daritadi"

"Daddy kamu lagi di ruang kerja Ca, ada berkas yang harus di tandatangani" kata Rere memberitahu.

Mereka melanjutkan mengobrol kesana kemari, Rere menceritakan banyak hal tentang Xanders. Sangking asiknya mengobrol mereka sampai tak sadar jika hari sudah siang.

"Caca kita makan siang yuk" ajak Rere.

"Kamu panggil Xanders gih susulin ke kamarnya, mommy juga mau panggil Daddy dulu" perintah Rere.

"Iya mom, kamarnya yang mana ya?" Tanya Caca.

"Kamar paling pojok pintu warna hitam"

"Yasudah mom, Caca ke atas dulu ya"

"Nanti langsung turun ya, kita makan siang bersama" Kata Rere.

"Oke mom".

Sesampainya di atas, Caca mengedarkan pandangannya. Ia celingukan mencari dimana keberadaan kamar Xanders.

Ah itu dia kamarnya!

Tok...Tok...Tok...

Caca mengetuk pintu kamar Xanders.

"Xanders ini gue Caca" ucapnya.

Nihil, tak ada sahutan dari sang pemilik kamar.

"Apa gue salah kamar ya" gumam Caca.

"Tapi bener kok ini, pintu warna hitam paling ujung kan".

Tok... Tok... Tok..

Caca kembali mengetuk pintu kamar Xanders, masih juga tak ada sahutan.

"Masuk aja kali ya" monolog Caca.

CEKLEK...

Suara pintu kamar terbuka, nyatanya pintu itu tidak dikunci. Caca perlahan masuk ia melihat Xanders tengah tidur tengkurap di atas kasur.

"Yee nih bocah malah molor, pantesan daritadi di panggil-panggil gak nyahut" ujar Caca jengkel.

Ia mengedarkan pandangannya menelisik isi kamar Xanders. Kamar dengan nuansa abu-abu ini benar-benar mencerminkan pribadi Xanders yang kata orang-orang dingin dan tak tersentuh.

Caca berjalan mengelilingi kamar itu, matanya terpaku pada sebuah foto yang terpajang di dinding kamar Xanders. Foto seorang gadis cilik yang tengah tersenyum Candid, sepertinya foto ini diambil diam-diam.

Caca mengucek matanya, Yups! Itu adalah foto dirinya.

Kenapa bisa ada fotonya di kamar Xanders, itulah yang ada di benak Caca sekarang.

"Ini foto gue waktu kapan ya" monolog Caca dalam hati.

Tiba-tiba sebuah tangan melingkar di perutnya.

"Liatin apa hmm" Tanya Xanders, suara serak khas bangun tidur milik Xanders terdengar Sexy Sekali.

"Ck, Lep-pas Xanders, Lo berat" Keluh Caca, Aslinya Jantungnya sedang berdiskotik di dalam sana.

"Kenapa gak bangunin?" Tanya Xanders. Ia sama sekali tak mengindahkan perintah Caca untuk melepas pelukan mereka.

"Gue di suruh mommy buat susulin Lo, disuruh makan siang bareng" Kata Caca.

"Mending Lo cuci muka sekarang, terus kita turun. Mommy sama Daddy pasti udah nungguin dibawah" kata Caca, ia berusaha melepaskan diri dari pelukan Xanders.

"Yaudah tunggu, kita kebawah bareng".

Di meja makan terlihat sudah ada Alex dan Rere.

"Loh kalian sampai kapan?" Tanya Alex.

"Tadi jam 10 pagi Dad" bukan Xanders yang menjawab melainkan Caca.

"Yasudah mari kita makan" ajak Alex.

Caca menyiapkan makan untuk Xanders, ia sudah diwanti-wanti oleh sang mama untuk melayani Xanders dan menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri.

Alex dan Rere yang melihat itu tersenyum lembut, mereka senang sekali melihat pemandangan ini.

*

*

Malam harinya di Mansion keluarga Smith, mereka berempat sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Kalian nginep disini kan malem ini?" Tanya Rere.

"Iya mom, besok kita langsung pindah kerumah baru kita" jawab Xanders.

"Memangnya rumah itu sudah selesai?" Tanya Alex.

"Sudah. Xanders juga menyuruh orang untuk membersihkan dan menyiapkan semuanya" Jelas Xanders.

"Kalian kenapa gak tinggal disini aja sih" protes Rere.

"Mansion sebesar ini rasanya sepi sekali, Kalau kalian disini kan mommy ada temannya" ujar Rere.

"Kami ingin belajar mandiri mom, lagipula jarak mansion ini ke rumah Xanders tidak jauh"

"Tapi kan tetap saja, Mommy kesepian disini"

"Biarkan saja sayang, nanti kita sering-sering main kerumah mereka"

"Kalau mereka punya anak, kita culik saja anak mereka" usul Alex.

Caca yang mendengar kata anak, hanya meringis malu. Kenapa mertuanya ini sudah berfikir sangat jauh sekali.

"Kau benar Dad, kalau begitu cepatlah kalian buatkan cucu untuk kami"

"Ah pasti anak-anak kalian akan sangat menggemaskan sekali" Rere berujar sembari membayangkan betapa serunya nanti jika ia punya cucu.

Xanders hanya memutar bola matanya mendengar ucapan nyeleneh sang Daddy.

Siapa sangka dibalik Sikap Kejam dan Cueknya seorang Alexander Smith diluaran sana, ternyata ia memiliki Sisi hangat dan humor dan itu hanya di tunjukkan pada keluarganya saja.

Disaat asik mengobrol, tiba-tiba..

BYUUURRRRRR

"Awsss panas" pekik Caca tiba-tiba.

Seorang pelayan terjatuh disamping Caca, teh panas yang ia bawa tumpah mengenai telapak tangan Caca.

"ACHAAA" Xanders dan Rere berteriak kaget.

"Maaf saya tidak sengaja nona" ujar Mirna seorang pelayan yang sudah menumpahkan teh panas itu pada Caca. Dengan raut sok polos dengan gerlingan mengejek tetapi langsung diganti raut wajah seolah merasa bersalah.

Mirna merupakan anak dari kepala pelayan di mansion ini yaitu Emi. Mirna sudah sejak lama menyimpan rasa suka pada Xanders tanpa ada seorang pun yang tau.

"SHIITTT" umpat Xanders, ia menatap nyalang pelayan tersebut.

"LO BUTA HAH!!" Bentak Xanders emosi, bahkan urat di lehernya terlihat menonjol menandakan seberapa emosinya Xanders.

"Maaf tuan, saya benar-benar tidak sengaja" Kata Mirna, tubuhnya bergetar karena bentakan Xanders.

Jujur ia takut melihat kemarahan Xanders sekarang.

"Xanders panas hikss.." Caca menangis, Ia benar-benar tak kuasa menahan rasa panas dan perih yang menjalar di area tangannya.

"Xanders sudah, lebih baik kamu obati Caca, biar dia jadi urusan Daddy" kata alex.

Bersambung....

Episodes
1 Part 1 Kehidupan Caca
2 Part 2 Perjodohan
3 Part 3 Pertunangan
4 part 3 Galaunya Caca
5 Part 5 Hari kelulusan
6 Part 6 Ijab kabul
7 Part 7 Malam pertama?
8 Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9 Part 9 Insiden
10 Part 10 Kami semua sayang Caca
11 Part 11 Ungkapan Perasaan
12 Part 12 Rumah Baru
13 Part 13 Suami Idaman
14 Part 14 Demi Kamu
15 Part 15 Lancang!!
16 Part 16 Caca gengs
17 Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18 Part 18 Ospek Hari Pertama
19 Part 19 Anu Pangku Mas!!
20 Part 20 i wanna kiss you
21 Part 21 Ospek Hari terkahir
22 Part 22 Do you love me?
23 Part 23 Kerja Malam (21+)
24 Part 24 Caca Sakit
25 Part 25 Nara Carmuk
26 Part 26 Kepergok (21+)
27 Part 27 Keributan di mansion Anggara
28 Part 28 Kampus
29 Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30 Part 30 Halo Om Tampan
31 Part 31 Tanggungjawab sayang
32 Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33 Part 33 Murka!!
34 Part 34 Kekuasaan Smith
35 Part 35 Teror
36 Part 36 Siapa pelakunya?
37 Part 37 Ngambek
38 Part 38 Dinner
39 Part 39 Pingsan
40 Part 40 Hamil?
41 Part 41 Heboh
42 Part 42 Heboh 2
43 Part 43 Calon bapak posesif
44 Part 44 I love you my Husband
45 Part 45 Bumil ngidam?
46 Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47 Part 47 Sidang perceraian
48 Part 48 Di bully
49 Part 49 Tiga ratus juta
50 Part 50 Kecelakaan
51 Part 51 Nyaris keguguran
52 Part 52 Terungkap
53 Part 53 Fakta mengejutkan
54 Part 54 Gangguan mental
55 Part 55 Perempuan Baik
56 Part 56 Taruhan
57 Part 57 Kanaya & Brayen
58 Part 58 Kehidupan Delon
59 Part 59 Bertengkar
60 Part 60 Kecewa
61 Part 61 Berburu Maaf
62 Part 62 Oh My Good
63 Part 63 Menyerah
64 Part 64 Memaafkan
65 Part 65 Di luar Nurul
66 Part 66 Perkara ngidam
67 Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68 Part 68 5 juta
69 Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70 Part 70 Selingkuh?
71 Part 71 Aku gak selingkuh
72 Part 72 Gosip
73 Part 73 Danau & Hujan
74 Part 74 Solidaritas
75 75 Karma & Nara
76 76 Anak Durhaka
77 Part 77 Nomor baru
78 Part 78 Jebakan
79 Part 79 Murka nya Xanders
80 Part 80 Rumah Sakit
81 Part 81 Hukuman
82 Part 82 tujuh bulanan
83 Part 83 Welcome
84 Part 84 Baby Mora
85 Part 85 END
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1 Kehidupan Caca
2
Part 2 Perjodohan
3
Part 3 Pertunangan
4
part 3 Galaunya Caca
5
Part 5 Hari kelulusan
6
Part 6 Ijab kabul
7
Part 7 Malam pertama?
8
Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
9
Part 9 Insiden
10
Part 10 Kami semua sayang Caca
11
Part 11 Ungkapan Perasaan
12
Part 12 Rumah Baru
13
Part 13 Suami Idaman
14
Part 14 Demi Kamu
15
Part 15 Lancang!!
16
Part 16 Caca gengs
17
Part 17 Apa itu Sayur Asem?
18
Part 18 Ospek Hari Pertama
19
Part 19 Anu Pangku Mas!!
20
Part 20 i wanna kiss you
21
Part 21 Ospek Hari terkahir
22
Part 22 Do you love me?
23
Part 23 Kerja Malam (21+)
24
Part 24 Caca Sakit
25
Part 25 Nara Carmuk
26
Part 26 Kepergok (21+)
27
Part 27 Keributan di mansion Anggara
28
Part 28 Kampus
29
Part 29 Xanders mau nikah lagi gak?
30
Part 30 Halo Om Tampan
31
Part 31 Tanggungjawab sayang
32
Part 32 Kalau Aku hamil gimana?
33
Part 33 Murka!!
34
Part 34 Kekuasaan Smith
35
Part 35 Teror
36
Part 36 Siapa pelakunya?
37
Part 37 Ngambek
38
Part 38 Dinner
39
Part 39 Pingsan
40
Part 40 Hamil?
41
Part 41 Heboh
42
Part 42 Heboh 2
43
Part 43 Calon bapak posesif
44
Part 44 I love you my Husband
45
Part 45 Bumil ngidam?
46
Part 46 Kedatangan Tamu tak diundang
47
Part 47 Sidang perceraian
48
Part 48 Di bully
49
Part 49 Tiga ratus juta
50
Part 50 Kecelakaan
51
Part 51 Nyaris keguguran
52
Part 52 Terungkap
53
Part 53 Fakta mengejutkan
54
Part 54 Gangguan mental
55
Part 55 Perempuan Baik
56
Part 56 Taruhan
57
Part 57 Kanaya & Brayen
58
Part 58 Kehidupan Delon
59
Part 59 Bertengkar
60
Part 60 Kecewa
61
Part 61 Berburu Maaf
62
Part 62 Oh My Good
63
Part 63 Menyerah
64
Part 64 Memaafkan
65
Part 65 Di luar Nurul
66
Part 66 Perkara ngidam
67
Part 67 Dibalik Ngidam bumil
68
Part 68 5 juta
69
Part 69 Kisah pilu pak Sofyan
70
Part 70 Selingkuh?
71
Part 71 Aku gak selingkuh
72
Part 72 Gosip
73
Part 73 Danau & Hujan
74
Part 74 Solidaritas
75
75 Karma & Nara
76
76 Anak Durhaka
77
Part 77 Nomor baru
78
Part 78 Jebakan
79
Part 79 Murka nya Xanders
80
Part 80 Rumah Sakit
81
Part 81 Hukuman
82
Part 82 tujuh bulanan
83
Part 83 Welcome
84
Part 84 Baby Mora
85
Part 85 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!