Malam itu Andrea kembali bertarung di sirkuit balap liar setelah beberapa hari libur, gadis itu nampak membawa motor andalannya dengan kencang mengejar rivalnya yang sudah mendahuluinya. Sial, hari ini perutnya sedikit kram karena PMS hingga membuatnya tak bisa berkonsentrasi.
Namun bukan Andrea yang menyerah begitu saja, ia terus berusaha mengejar dan ketika berada di tikungan terakhir gadis itu hampir saja terjatuh, tapi seketika bisa menguasai motornya dan akhirnya posisi pertama pun kembali ia dapatkan setelah berhasil membuang rivalnya keluar lintasan.
"Yes, kita menang lagi." Julian nampak sangat senang kemudian pria itu pun langsung menghampiri sang kekasih yang baru turun dari motornya.
Andrea segera melepaskan helm full facenya hingga membuat rambutnya langsung tergerai indah dan wajahnya pun kini terlihat begitu jelas dari mobil Gerard yang terparkir tak jauh dari sana. Rupanya benar mereka adalah dua gadis yang sama dan itu membuat pria itu nampak menatapnya sinis.
"Selamat ya sayang kamu menang lagi," ucap Julian lantas mencium bibir kekasihnya itu dengan lembut. Mereka nampak berciuman begitu dalam hingga membuat Gerard yang masih memperhatikan mereka pun langsung memalingkan wajahnya.
Sebelumnya Gerard yang hanya penasaran dengan gadis itu akhirnya memutuskan untuk memastikannya dan rupanya dugaannya pun benar, selama ini pria itu tak begitu mengenal kehidupan masyarakat menengah ke bawah jadi jika ada sesuatu yang menarik di matanya ia selalu ingin mencari tahu. Kini pria itu pun kembali mengendarai mobilnya meninggalkan tempat tersebut setelah rasa penasarannya terobati.
Begitu kerasnya kah kehidupan di luar sana hingga membuat mereka rela bertaruh nyawa demi sejumlah uang, sama seperti yang di lakukan oleh gadis itu. Kini pria itu benar-benar merasa bersyukur, ia yang di lahirkan oleh orang tua yang kaya raya membuatnya tak pernah mengalami kesulitan. Sejak ia kecil Ayah dan ibunya selalu menyediakan apapun untuknya, bahkan ketika ia tumbuh dewasa tak harus kesulitan menjadi pekerjaan karena mereka pun telah menyiapkan perusahaan baginya.
Kini sesampainya di rumahnya Gerard nampak menatap sang istri yang nampak tertidur pulas, wanita itu sejak kecil hidupnya juga sama seperti dirinya. Hidup bergelimang harta tanpa sedikit pun kesulitan hingga membuat istrinya itu tumbuh menjadi sosok wanita manja namun sedikit gila popularitas.
"Kamu sudah pulang?" Lucy langsung membuka matanya ketika merasakan ranjangnya bergerak ketika sang suami duduk di sebelahnya.
"Hm," Gerard mengangguk kecil seraya menyisihkan anak rambut yang menutupi wajah wanita itu.
"Ku pikir kamu akan lama pulangnya," tukas wanita yang baru beberapa menit terlelap itu seraya beranjak duduk.
"Aku tidak mungkin meninggalkan mu terlalu lama, tadi kebetulan ada balap liar di jalanan karena penasaran jadi aku menontonnya sebentar." Terang pria itu jujur.
"Benarkah? Kamu selalu membuang waktu untuk hal-hal yang tidak penting sayang," tukas sang istri menanggapi. Tentu saja wanita itu sangat hafal dengan sifat suaminya yang selalu penasaran dengan sesuatu yang tak pernah di alami dalam hidupnya.
"Paling tidak aku sedikit tahu jika ada dunia lain selain dunia kita," sahut Gerard seraya mengulas senyumnya menatap wanita itu. Kemudian di dekatkan wajahnya lalu di ciumnya bibir wanita itu dengan lembut, sangat lembut hingga membuat keduanya terbuai dan saling menuntut.
"Pakai pengaman dulu sayang," Lucy langsung mengingatkan ketika mereka telah menanggalkan busananya dan siap mengarungi malam ini dengan kenikmatan.
Akhirnya mereka pun kembali berhubungan suami istri dengan menggunakan alat kontrasepsi seperti biasanya, meskipun Gerard tak pernah merasa puas namun ia bukanlah tipe pria yang suka mencari kepuasan di luar. Pria itu selalu menjaga hatinya agar tetap menjadi milik sang istri satu-satunya meskipun di luar sana banyak sekali godaan.
Keesokan paginya....
Pagi itu selesai sarapan bersama keluarganya Gerard pun segera berangkat ke kantor, seperti biasa perjalanannya menuju kantor selalu melintasi stasiun hingga membuatnya lagi-lagi melihat sosok Andrea yang sedang ingin menyeberang. Sebelumnya ia selalu merasa kasihan dan berakhir memberikan tumpangan wanita itu, namun kali ini pria itu melewatinya begitu saja tanpa menatapnya.
Ia sudah memutuskan untuk tidak lagi peduli, benar kata sang istri mengurus hal yang tak berguna hanya membuang-buang waktu saja. Kini pria itu telah sampai di kantornya lebih cepat karena tak harus memutar jalan untuk mengantar gadis itu ke hotel tempatnya bekerja.
"Selamat pagi tuan," sapa Henry yang menyambut kedatangannya pagi itu.
"Pagi Henry? Bagaimana tidurmu semalam?" Balas Gerard dan itu membuat Henry nampak lega karena mood bosnya kembali membaik tidak seperti kemarin yang sedikit uring-uringan.
"Baik tuan, semalam saya langsung tidur." Sahut pria itu berdusta, padahal semalam ia mengikuti mobil pria itu yang entah kenapa tiba-tiba berada di area balap liar padahal itu lumayan berbahaya baginya karena sendirian.
"Bagus," Gerard pun langsung melangkah masuk ke dalam kantornya.
"Apa hari ini saya ada meeting?" Tanyanya kemudian.
"Ada jadwal meeting di hotel Hilton siang ini tuan tapi jika anda tidak berkenan hadir maka manager pemasaran yang akan menggantikannya." Terang Henry seraya menunggu lift terbuka.
"Hm, aku akan datang nanti." Sahut pria itu menyanggupi, lagipula tak ada alasan untuknya tak hadir. Tak ada yang spesial dari gadis berandalan itu hingga membuatnya harus memikirkannya, karena nyatanya rasa penasarannya hanya sekedar penasaran biasa seperti sebelum-sebelumnya yang ia lakukan pada sesuatu yang ia anggap sedikit aneh.
Sementara itu di tempat lain Andrea yang baru membersihkan kamar hotel nampak terduduk di lantai ketika merasakan kram di perutnya semakin menjadi, semalam ia terlalu memaksakan untuk balapan hingga membuatnya kini merasakan akibatnya karena kelelahan.
"Kamu baik-baik saja?" temannya yang kebetulan melewatinya langsung bertanya keadaannya.
"Hm, perutku hanya sedikit kram." Sahut Andrea memcoba untuk bangkit.
"Lebih baik pergilah ke belakang untuk beristirahat sejenak, biar aku yang melanjutkan pekerjaanmu di sini !!" Perintah temannya itu.
Andrea yang sudah tak tahan dengan sakitnya pun akhirnya menurut dan segera pergi ke belakang, wajah gadis itu terlihat pucat dan untuk melangkah pun rasanya tak sanggup. Namun ketika ada beberapa tamu hotel yang sedang berjalan ke arahnya gadis itu pun mencoba untuk bersikap biasa saja karena tak ingin menimbulkan perhatian, ketika mereka melewatinya Andrea pun langsung melangkah ke tepi dan sedikit membungkuk untuk memberikan hormat.
"Bukankah dia pria waktu itu?" Gumamnya ketika melihat Gerard yang melewatinya tanpa sedikit pun menatapnya, seakan mereka seperti dua orang asing yang tak pernah bertemu. Meskipun mereka memang tak pernah saling mengenal namun bukankah sebelumnya mereka sempat beberapa kali berinteraksi? Akhirnya Andrea pun menyadari jika seseorang hanya akan berkumpul dengan orang yang memiliki tingkat strata sosial yang sama tingginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
༄༅⃟𝐐ʸᵉᵒˡₖₑsaᵧan𝓰ₐₙᵂᵃˡᶦᵈ𝐙⃝🦜
Julian nyosor mulu ish,,,
dikit" ciuman
2024-11-07
6
zenara
nah ga penasaran lagi kan om Gerald siapa fadis pembalap itu dah mulai sekarang ga boleh bayangin mata hazel lagi untuk bersolo ria' nah bagus harus cuek ga boleh oleng ingat ada istri tercintah yang slalu setia menunggu dan melayani dengan baik dan benar, ada istri tercintah yang pasti akan minta pake sarung rasa pisang biar ga hamil, pokus ya om Gerald hanya pada nyonyah seorang karena dia istri terbaik mu Hinata cuekin aja.. awas ga boleh oleh dan bikin anak gadis orang bunting, sampai sini author masih konsisten Gerald setia pada nyonyah 😎😎
2024-11-07
1
Niͷg_Nσͷg
Begitulah kehidupan manusia Gerald...tidak semua orang bisa merasakan kesempurnaan hidup, sama seperti dirimu dan istrimu..bersyukurlah kamu sejak kecil sudah merasakan kemewahan dan kasih sayang penuh dari kedua orang tuamu, karena tidak semua orang Menjadi pewaris sepertimu, sebagian orang harus menjadi Perintis untuk mendapatkan sesuap nasi dan kesuksesan, mereka harus bertaruh nyawa dulu dan memeras keringat demi bisa melanjutkan hidup.
Rumah tangga tidak cukup dengan cinta dan kasih sayang Gerald, kalau pasanganmu tidak bisa mengerti dengan apa yang kamu butuhkan dan inginkan...apa ada seorang istri menyuruh suaminya melakukan inseminasi, demi karier dan popularitas merelakan benih suaminya di kandung wanita lain...Mungkin kamu bisa menerima keinginan lucy, tapi jika orang tuamu tahu pasti mereka akan marah dan menyalahkan dirimu karena tak punya ketegasan 😏.
Di cuekin yaaa cuekin balik dre, lagian kalian kenal sebatas angin lewat 🤭 yang menyapa yaa sapa balik, yang diamin yaa diamin balik lah...bodo amat 😂
2024-11-07
8