Bab~08

Andrea terpaksa membuka pintu bagian depan mobil Gerard dan segera duduk di sebelah pria itu, meskipun sedikit ragu tapi gadis itu mencoba menikmati kesempatan yang mungkin takkan datang dua kali itu.

"Pakai sabuk pengamanmu !!" Perintah Gerard sebelum kembali mengemudikan kendaraannya.

Andrea yang seumur hidup baru kali ini naik mobil terlihat bingung cara memakai sabuk pengamannya, meskipun ia lihai mengendarai motor tapi tetap saja itu dua hal yang berbeda. Akhirnya gadis itu pun nampak menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena kurang paham.

"Sini biar aku saja !!" Gerard yang nampak tak sabar pun langsung mencondongkan tubuhnya mendekat dan itu membuat Andrea sontak bersandar sembari menahan napasnya, harum sekali pria itu pikirnya.

"Juga tampan, sayangnya sudah tua." Imbuhnya dalam hati.

Gerard nampak tak sengaja menatap mata hazel Andrea dari jarak yang begitu dekat, namun ketika menyadari perbuatannya pria itu pun langsung menarik kembali tubuhnya. Kemudian segera mengemudikan mobilnya tanpa menatap gadis itu lagi.

Andrea seketika lega ketika mobil telah melaju, kemudian gadis itu pun mengambil bekalnya di dalam tas. "Tadi saya tidak sempat sarapan, apa boleh saya sarapan di sini?" Ucapnya meminta ijin, sudah menjadi kebiasaannya sarapan di perjalanan ketika terlambat bangun.

"Janji tidak akan mengotori mobilmu," imbuhnya lagi menatap pria yang terlihat fokus dengan jalanan depannya itu.

"Hm," Gerard hanya menjawab singkat tanpa menatapnya.

"Terima kasih," Andrea langsung senang. Kemudian gadis itu pun segera melepaskan masker wajahnya dan itu membuat Gerard nampak diam-diam meliriknya. Rupanya gadis itu memiliki wajah yang begitu rupawan, pipinya yang kemerahan tanpa makeup terlihat menggemaskan khas gadis remaja.

"Apa paman eh tuan mau?" Tawar Andrea ketika menyadari sejak tadi ia asyik makan sendiri.

"Tapi isinya cuma irisan tomat dan keju saja," imbuhnya lagi seraya menunjukkan kotak bekalnya yang berisi roti yang telah di potong-potong kecil.

"Tidak," sahut Gerard singkat.

Merasa di tanggapi dengan dingin Andrea pun tak lagi bicara, lagipula siapa dirinya yang meminta orang kaya seperti pria itu untuk berbicara akrab padanya. Ia di kasih tumpangan saja sudah sangat bersyukur karena belum tentu orang lain mendapatkan keberuntungan yang sama sepertinya.

Akhirnya Andrea hanya fokus dengan sarapannya saja, meskipun ala kadarnya baginya itu sudah sangat enak dan tanpa gadis itu sadari sejak tadi Gerard diam-diam mencuri pandang ke arahnya.

Beberapa saat kemudian mereka pun telah sampai dan Andrea segera keluar dari mobil tersebut. "Terima kasih banyak atas tumpangannya paman," ucapnya seraya membungkukkan badannya dengan sopan. Kemudian gadis itu pun segera menutup pintunya tapi tiba-tiba pria itu menghentikannya.

"Tunggu !!" Ucapnya dan itu membuat Andrea urung menutup pintunya.

"Iya?" Ucapnya tak mengerti.

Gerard pun langsung menunjuk ke arah bibir gadis itu. "Ada kotoran di bibirmu," ucapnya memberitahu dan Andrea pun buru-buru mengusap bibirnya dari kotoran sisa sarapannya tadi tapi karena kotorannya ada di sudut bibir jadi tak kunjung hilang.

Gerard yang memang sangat risih jika melihat sesuatu yang kotor pun segera mengambil sapu tangannya, lalu tanpa sadar langsung mengulurkan tangannya untuk membersihkan bibir gadis itu sendiri tapi ketika menyadari perbuatannya Gerard langsung melemparkan sapu tangan tersebut ke wajahnya.

"Lakukan sendiri !!" Ucapnya tanpa perasaan lalu kembali memakai sabuk pengamannya.

Andrea yang bingung dengan reaksi pria itu pun langsung mengusap bibirnya dengan sapu tangan tersebut. "Terima kasih banyak, nanti saya akan mencucinya hingga bersih." Ucapnya seraya sedikit membungkukkan badannya memberikan hormat.

"Tidak usah buang saja !!" Sahut Gerard dingin lantas segera menutup pintunya secara otomatis lalu kembali mengendarai mobilnya meninggalkan tempat tersebut.

Andrea yang tak mengerti dengan sikap pria itu pun nampak menggeleng kecil. "Dasar om-om aneh, daripada di buang mending ku simpan saja untuk lap kaca di rumah." Gumamnya saat melihat sapu tangan yang terbuat dari kain sutera itu, lalu gadis itu pun segera masuk ke dalam hotel tempatnya bekerja.

Sementara itu di tempat lain Lucy yang baru sampai di apartemennya sang manager nampak tak sabar melihat calon kandidat wanita yang akan ia sewa rahimnya.

"Mana datanya aku ingin melihatnya !!" Ucapnya setelah menghempaskan bobot tubuhnya di atas sofa.

Bob yang sepertinya baru bangun pun nampak menggerutu kesal namun jika nyonya mudanya itu yang bertitah siapa yang bisa melawan. "Ini kamu cek sendiri !!" Pria kemayu itu pun langsung memberikan sebuah dokumen pada wanita itu yang berisi data-data wanita pilihannya.

Lucy langsung membuka halaman depannya. "Kamu yakin dia masih perawan?" Ucapnya ketika melihat sebuah foto wanita yang nampak sedikit tua itu.

"Dia perawan tua umur 40 tahun dan belum pernah menikah," terang Bob dengan santainya.

"Astaga Bob, tidak setua ini juga karena terlalu beresiko untuk hamil." Lucy pun langsung melayangkan protes, kemudian wanita itu kembali membuka halaman berikutnya.

Nampak seorang wanita muda namun memiliki seribu wajah yang biasa kebanyakan orang sebut sebagai down syndrom. "Kamu tidak salah menawarkan wanita ini untuk mengandung anak suamiku?" Protesnya lagi, bagaimana wanita itu bisa menjaga kehamilannya nanti yang ada nanti anaknya jadi ikutan sepertinya.

"Tapi dia tak keberatan," sahut Bob dengan wajah tak bersalahnya.

"Aku yang keberatan," potong Lucy bersungut-sungut menatapnya.

Lalu wanita itu kembali melihat halaman selanjutnya, nampak seorang wanita muda dan cantik namun sayangnya dalam keterangan biodatanya wanita itu seorang tunanetra sekaligus tunarungu.

"Bagaimana, muda dan masih segarkan?" Ucap Bob memberikan pendapatnya tapi Lucy langsung menatapnya tajam.

"Tapi dia buta, bagaimana dia bisa menjaga kehamilannya jika menjaga dirinya sendiri saja tak bisa." Sungut wanita itu lagi, managernya itu benar-benar tak bisa di andalkan.

Kemudian wanita itu pun kembali membuka halaman selanjutnya dan selanjutnya lagi hingga tak bersisa lagi, nampak beberapa wanita normal namun penampilan mereka sangat terbuka dan menor.

"Kamu yakin mereka masih perawan?" Ucapnya tak percaya seraya menunjuk foto-foto mereka.

"Aku juga kurang tahu, tapi kata Tom sih mereka semua masih perawan." Terang pria kemayu itu yang memang sebelumnya meminta bantuan Tom mengingat pria itu seorang fotografer.

"Katanya kan? Bukan nyatanya?" Lucy benar-benar sangat kesal lantas melempar dokumen tersebut ke atas meja.

"Pokoknya aku tidak mau tahu, secepatnya kamu harus mencari wanita yang sesuai dengan kriteriaku !!" Perintahnya kemudian.

"Aduh Lucy, mencari wanita seperti itu di mana? Di desa?" Bob nampak frustrasi sendiri, lagipula kriteria yang di minta oleh wanita itu juga sedikit berat yaitu gadis perawan dan juga lugu bahkan di desa pun ia belum yakin masih ada gadis seperti itu.

"Terserah kamu mau cari di mana saja," sahut wanita itu seraya beranjak pergi. Tentu saja wanita itu memiliki alasan kenapa wanita yang akan menyewakan rahimnya harus masih perawan, karena ia ingin anak yang di hasilkan nanti benar-benar darah daging suaminya dan tentu saja harus wanita lugu agar di kemudian hari tak menimbulkan masalah bagi mereka.

Terpopuler

Comments

Radya Arynda

Radya Arynda

haduh,,,nyonyah dower,,,kudu tak jedoti ae kepalanya nyonyah sombong ini ke batu nisan biar encer otak nya....sombong nya ya alloh,,,,ngelus dada,,,,,wis thooor buat gerald bucin angkut sama andrean biar mok'e tu nyonyah

2024-11-05

1

GiZaNy

GiZaNy

lhaaa klo masih perawan mah ya gimana... kamu aja yg udah jelas istri gak mau hamil anak suamimu malah nyari perawan buat hamil anak suamimu... ngadi2 aja kamu Lucy.. 🤦‍♂️🤦‍♂️

2024-11-05

2

༄༅⃟𝐐Dena🌹

༄༅⃟𝐐Dena🌹

gadis desa kelas 1 smp dijamin masih lugu/Joyful//Joyful//Joyful/

2024-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab~01
2 Bab~02
3 Bab~03
4 Bab~04
5 Bab~05
6 Bab~06
7 Bab~07
8 Bab~08
9 Bab-09
10 Bab~10
11 Bab~11
12 Bab~12
13 Bab~13
14 Bab~14
15 Bab~15
16 Bab~16
17 Bab~17
18 Bab~18
19 Bab~19
20 Bab~20
21 Bab~21
22 Bab~22
23 Bab~23
24 Bab~24
25 Bab~25
26 Bab~26
27 Bab~27
28 Bab~28
29 Bab~29
30 Bab~30
31 Bab~31
32 Bab~32
33 Bab~33
34 Bab~34
35 Bab~35
36 Bab~36
37 Bab~37
38 Bab~38
39 Bab~39
40 Bab~40
41 Bab~41
42 Bab~42
43 Bab~43
44 Bab~44
45 Bab~45
46 Bab~46
47 Bab~47
48 Bab~48
49 Bab~49
50 Bab~50
51 Bab~51
52 Bab~52
53 Bab~53
54 Bab~54
55 Bab~55
56 Bab~56
57 Bab~57
58 Bab~58
59 Bab~59
60 Bab~60
61 Bab~61
62 Bab~62
63 Bab~63
64 Bab~64
65 Bab~65
66 Bab~66
67 Bab~67
68 Bab~68
69 Bab~69
70 Bab~70
71 Bab~71
72 Bab~72
73 Bab~73
74 Bab~74
75 Bab~75
76 Bab~76
77 Bab~77
78 Bab~78
79 Bab~79
80 Bab~80
81 Bab~81
82 Bab~82
83 Bab~83
84 Bab~84
85 Bab~85
86 Bab~86
87 Bab~87
88 Bab~88
89 Bab~89
90 Bab~90
91 Bab~91
92 Bab~92
93 Bab~93
94 Bab~94
95 Bab~95
96 Bab~96
97 Bab~97
98 Bab~98
99 Bab~99
100 Bab~100
101 Bab~101
102 Bab~102
103 Bab~103
104 Bab~104
105 Bab~105
106 Bab~106
107 Bab~107
108 Bab~108
109 Bab~109
110 Bab~110
111 Bab~111
112 Bab~112
113 Bab~113
114 Bab~114
115 Bab~115
116 Bab~116
117 Bab~117
118 Bab~118
119 Bab~119
120 Bab~120
121 Bab~121
122 Bab~122
123 Bab~123
124 Bab~124
125 Bab~125
126 Bab~126
127 Bab~127
128 Bab~128
129 Bab~129
130 Bab~130
131 Bab~131
132 Bab~132
133 Bab~133
134 Bab~134
135 Bab~135
136 Bab~136
137 Bab~137
138 Bab~138
139 Bab~139
140 Bab~140
141 Bab~141
142 Bab~142
143 Bab~143
144 Bab~144
145 Bab~145
146 Bab~146
147 Bab~147
148 Bab~148
149 Bab~149
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab~01
2
Bab~02
3
Bab~03
4
Bab~04
5
Bab~05
6
Bab~06
7
Bab~07
8
Bab~08
9
Bab-09
10
Bab~10
11
Bab~11
12
Bab~12
13
Bab~13
14
Bab~14
15
Bab~15
16
Bab~16
17
Bab~17
18
Bab~18
19
Bab~19
20
Bab~20
21
Bab~21
22
Bab~22
23
Bab~23
24
Bab~24
25
Bab~25
26
Bab~26
27
Bab~27
28
Bab~28
29
Bab~29
30
Bab~30
31
Bab~31
32
Bab~32
33
Bab~33
34
Bab~34
35
Bab~35
36
Bab~36
37
Bab~37
38
Bab~38
39
Bab~39
40
Bab~40
41
Bab~41
42
Bab~42
43
Bab~43
44
Bab~44
45
Bab~45
46
Bab~46
47
Bab~47
48
Bab~48
49
Bab~49
50
Bab~50
51
Bab~51
52
Bab~52
53
Bab~53
54
Bab~54
55
Bab~55
56
Bab~56
57
Bab~57
58
Bab~58
59
Bab~59
60
Bab~60
61
Bab~61
62
Bab~62
63
Bab~63
64
Bab~64
65
Bab~65
66
Bab~66
67
Bab~67
68
Bab~68
69
Bab~69
70
Bab~70
71
Bab~71
72
Bab~72
73
Bab~73
74
Bab~74
75
Bab~75
76
Bab~76
77
Bab~77
78
Bab~78
79
Bab~79
80
Bab~80
81
Bab~81
82
Bab~82
83
Bab~83
84
Bab~84
85
Bab~85
86
Bab~86
87
Bab~87
88
Bab~88
89
Bab~89
90
Bab~90
91
Bab~91
92
Bab~92
93
Bab~93
94
Bab~94
95
Bab~95
96
Bab~96
97
Bab~97
98
Bab~98
99
Bab~99
100
Bab~100
101
Bab~101
102
Bab~102
103
Bab~103
104
Bab~104
105
Bab~105
106
Bab~106
107
Bab~107
108
Bab~108
109
Bab~109
110
Bab~110
111
Bab~111
112
Bab~112
113
Bab~113
114
Bab~114
115
Bab~115
116
Bab~116
117
Bab~117
118
Bab~118
119
Bab~119
120
Bab~120
121
Bab~121
122
Bab~122
123
Bab~123
124
Bab~124
125
Bab~125
126
Bab~126
127
Bab~127
128
Bab~128
129
Bab~129
130
Bab~130
131
Bab~131
132
Bab~132
133
Bab~133
134
Bab~134
135
Bab~135
136
Bab~136
137
Bab~137
138
Bab~138
139
Bab~139
140
Bab~140
141
Bab~141
142
Bab~142
143
Bab~143
144
Bab~144
145
Bab~145
146
Bab~146
147
Bab~147
148
Bab~148
149
Bab~149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!