Bab~03

Di sebuah jalan raya yang lumayan sepi nampak segerombolan pemuda terlihat berkumpul mengelilingi 3 buah motor balap yang siap mengaspal dini hari itu.

"Kamu siap?" Ucap Julian ketika Andrea melangkah menuju motornya yang baru saja di panaskan oleh salah satu temannya yang bertugas sebagai seorang mekanik mesin.

"Tentu saja, demi 10 juta." Sahut gadis cantik itu yang kini terlihat sedikit garang dengan jaket kulit hitam di padukan celana jeans serta sepatu boot yang melengkapi penampilannya malam ini, Andrea juga tak lupa menggunakan sarung tangan dan alat pelindung lututnya agar jika terjadi kecelakaan maka akan minim resiko mengingat pekerjaan yang ia lakukan sangatlah berbahaya.

Julian terlihat bangga menatap kekasihnya tersebut lantas pria itu segera memakaikan helm full facenya setelah seluruh rambut panjang gadis itu di gulung ke atas, kini Andrea pun telah siap untuk bertempur di sirkuit jalanan dengan kedua pembalap lainnya yang juga telah siap.

"Ayo sayang, segera bersiaplah !!" Julian nampak menepuk jok motor kebanggaannya itu agar sang kekasih segera menaikinya.

Kini balapan pun segera di mulai dan para pendukung dari masing-masing pembalap telah berjejer di pinggir jalan raya yang malam itu mereka jadikan sebagai sirkuit.

Seorang wanita nampak sedikit maju ke depan dengan membawa sebuah bendera dan ketika bendera tersebut di angkat maka balapan pun di mulai. Kini ketiganya langsung melajukan motornya secepat mungkin dengan melewati beberapa tikungan yang telah di atur sebelumnya.

Andrea yang menempati posisi utama pun nampak bekerja keras mengingat kedua rivalnya berada tak jauh darinya dan jika lengah sedikit maka ia akan tertinggal dan uang 10 juta di depan mata akan lenyap begitu saja.

Sementara itu di tempat lain sebuah mobil yang baru keluar dari arah tol nampak memperlambat laju kendaraannya.

"Sayang, jam berapa pulang?"

Gerard nampak tersenyum kecil menatap pesan yang baru saja ia terima dari istri tercintanya itu, wanita itu pasti merasa kesepian saat ini karena menunggu dirinya yang tak kunjung sampai.

Hari ini ia mengunjungi anak perusahaannya yang berada jauh dari kota dengan beberapa jam perjalanan hingga menjelang tengah malam pun pria itu belum juga pulang.

"Sabar ya sayang, mungkin 30 menit lagi." Balasnya.

"Tuan, lebih baik kita memutar jalan saja karena daerah sini sedikit rawan." Ucap Henry tiba-tiba seraya menatap persimpangan tak jauh di depannya itu.

"Memang ada apa?" Gerard yang sedang berbalas pesan dengan sang istri pun langsung mengangkat wajahnya menatap jalanan di depannya itu, terlihat sepi karena hanya ada beberapa kendaraan yang melintas.

"Daerah sekitar sini kalau tengah malam sering di jadikan arena balap liar, tuan." Terang Henry dan Gerard yang mendengarnya pun sedikit terkejut.

"Oh ya? Bukankah itu sangat mengganggu pengendara lain?Apa tidak ada petugas yang berpatroli di tempat ini?" Ucapnya menanggapi, sebagai seseorang yang lahir di tengah keluarga kaya raya pria itu memang kurang memahami dunia kalangan menengah ke bawah.

"Mereka tidak melakukannya setiap hari tuan, hanya hari-hari tertentu hingga selalu lolos dari pengawasan petugas lagipula balapan di mulai menjelang dini hari saat semua orang sudah terlelap dan jumlah kendaraan pun mulai sepi." Terang Henry lagi yang semakin memperlambat laju kendaraannya mengingat sang tuan belum membuat keputusan, melewati jalan lain dengan memutar arah yang mungkin akan memakan waktu lebih jauh atau lurus saja tapi resiko berhadapan dengan pembalap liar akan semakin besar.

Sebenarnya para geng motor itu tidak pernah mengganggu atau berbuat onar pada pengendara lain dan untuk itu hingga saat ini mereka selalu lolos dari pengawasan para petugas kepolisian, namun tetap saja balapan liar di jalanan umum sangat berbahaya mengingat bisa saja terjadi kecelakaan.

"Terus saja !!" Perintah Gerard pada akhirnya, selain ingin cepat sampai di rumah karena sang istri sedang menunggunya, sepertinya pria itu juga penasaran dengan salah satu dunia malam jalanan yang begitu memacu adrenalin tersebut. Selama ini yang ia tahu tempat hiburan malam adalah sebuah bar tempat berkumpulnya para pria yang hanya sekedar ingin minum untuk melepas penat sembari menikmati musik bersama teman-temannya atau justru bermandi keringat dengan wanita-wanita penghibur.

"Baik tuan," Henry pun kembali mempercepat laju kendaraannya dengan wajah sedikit tegang mengingat tak jauh di depan adalah jalanan yang di jadikan sirkuit balapan oleh para geng motor.

Semakin lama suara mesin motor yang beradu kecepatan itu pun semakin terdengar nyaring di telinga pria itu meskipun sudah ada peredam di dalam mobilnya dan semoga saja mereka bisa melewatinya tanpa ada masalah sedikit pun.

Sementara itu Andrea yang masih berada di posisi paling depan telah meninggalkan jauh kedua rivalnya tersebut, gadis itu memang menjadi joki andalan geng motornya Julian dan hari ini adalah balapan ke dua puluhnya tanpa terkalahkan selama mengenal dunia balap liar.

Meskipun menjadi satu-satunya peserta wanita, tapi itu tak membuat nyali gadis itu ciut. Baginya pekerjaan sampingannya itu tak ada apa-apanya di banding dengan kerasnya kehidupan. Hidup di tengah keluarga yang kurang mampu membuat Andrea harus bekerja keras menjadi tulang punggung keluarga mengingat sang ayah sudah tiada sejak ia masih kecil.

Kini gadis itu semakin mempercepat laju kendaraan roda duanya tersebut mengingat tinggal satu kali putaran ia akan kembali memenangkan balapannya, namun tiba-tiba ada sebuah mobil yang berlawanan arah dengannya nampak melaju kencang hingga membuat wanita itu langsung mengerem mendadak dan berhenti tepat beberapa senti di depan mobil mewah dengan lampu yang sangat menyilaukan mata itu.

Andrea nampak mengumpat kesal, sepertinya mobil itu memang sengaja ingin menabraknya mengingat jalanan begitu luas. Namun berdebat hanya akan membuang waktunya dan juga berakhir merugikannya saja, karena bagaimana pun ia membela diri akan tetap kalah mengingat apa yang ia lakukan adalah sebuah tindakan ilegal. Akhirnya wanita itu pun hanya membuka penutup helmnya dan langsung mengacungkan jari tengahnya ke arah mobil tersebut lantas kembali melajukan motornya mengingat kedua rivalnya telah berada tak jauh di belakangnya.

Gerard yang memperhatikan pengemudi motor yang berhenti di depan mobilnya itu pun seketika terpaku saat pemilik mata berwarna hazel itu nampak beradu pandang dengannya sesaat sebelum sang pemilik mata indah itu berlalu pergi, jelas terlihat jika itu adalah seorang wanita.

"Bukankah dia seorang perempuan?" Ucapnya pada sang asisten setelah mobil yang di kendarainya kembali melaju meninggalkan tempat tersebut yang memang berada jauh dari pemukiman.

"Sepertinya begitu tuan, kebanyakan para geng motor memang di huni oleh para remaja yang bermasalah." Terang Henry.

Gerard nampak menggeleng-gelengkan kepalanya, mau jadi apa masa depan negara ini jika generasinya macam berandalan seperti mereka gumamnya.

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐Dena🌹

༄༅⃟𝐐Dena🌹

klo yg namanya lc itu beda ya, hnya pemandu karaoke saja atau sama seperti di bar, melayani pria hidung belang?😅

2024-11-02

4

GiZaNy

GiZaNy

namanya juga bertahan mencari cuan Pak Gerrard... 😁😁

2024-11-02

1

Arsyad Al Ghifari 🥰

Arsyad Al Ghifari 🥰

cinta pada pandangan pertama nih Gerard 😁😁

2024-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab~01
2 Bab~02
3 Bab~03
4 Bab~04
5 Bab~05
6 Bab~06
7 Bab~07
8 Bab~08
9 Bab-09
10 Bab~10
11 Bab~11
12 Bab~12
13 Bab~13
14 Bab~14
15 Bab~15
16 Bab~16
17 Bab~17
18 Bab~18
19 Bab~19
20 Bab~20
21 Bab~21
22 Bab~22
23 Bab~23
24 Bab~24
25 Bab~25
26 Bab~26
27 Bab~27
28 Bab~28
29 Bab~29
30 Bab~30
31 Bab~31
32 Bab~32
33 Bab~33
34 Bab~34
35 Bab~35
36 Bab~36
37 Bab~37
38 Bab~38
39 Bab~39
40 Bab~40
41 Bab~41
42 Bab~42
43 Bab~43
44 Bab~44
45 Bab~45
46 Bab~46
47 Bab~47
48 Bab~48
49 Bab~49
50 Bab~50
51 Bab~51
52 Bab~52
53 Bab~53
54 Bab~54
55 Bab~55
56 Bab~56
57 Bab~57
58 Bab~58
59 Bab~59
60 Bab~60
61 Bab~61
62 Bab~62
63 Bab~63
64 Bab~64
65 Bab~65
66 Bab~66
67 Bab~67
68 Bab~68
69 Bab~69
70 Bab~70
71 Bab~71
72 Bab~72
73 Bab~73
74 Bab~74
75 Bab~75
76 Bab~76
77 Bab~77
78 Bab~78
79 Bab~79
80 Bab~80
81 Bab~81
82 Bab~82
83 Bab~83
84 Bab~84
85 Bab~85
86 Bab~86
87 Bab~87
88 Bab~88
89 Bab~89
90 Bab~90
91 Bab~91
92 Bab~92
93 Bab~93
94 Bab~94
95 Bab~95
96 Bab~96
97 Bab~97
98 Bab~98
99 Bab~99
100 Bab~100
101 Bab~101
102 Bab~102
103 Bab~103
104 Bab~104
105 Bab~105
106 Bab~106
107 Bab~107
108 Bab~108
109 Bab~109
110 Bab~110
111 Bab~111
112 Bab~112
113 Bab~113
114 Bab~114
115 Bab~115
116 Bab~116
117 Bab~117
118 Bab~118
119 Bab~119
120 Bab~120
121 Bab~121
122 Bab~122
123 Bab~123
124 Bab~124
125 Bab~125
126 Bab~126
127 Bab~127
128 Bab~128
129 Bab~129
130 Bab~130
131 Bab~131
132 Bab~132
133 Bab~133
134 Bab~134
135 Bab~135
136 Bab~136
137 Bab~137
138 Bab~138
139 Bab~139
140 Bab~140
141 Bab~141
142 Bab~142
143 Bab~143
144 Bab~144
145 Bab~145
146 Bab~146
147 Bab~147
148 Bab~148
149 Bab~149
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab~01
2
Bab~02
3
Bab~03
4
Bab~04
5
Bab~05
6
Bab~06
7
Bab~07
8
Bab~08
9
Bab-09
10
Bab~10
11
Bab~11
12
Bab~12
13
Bab~13
14
Bab~14
15
Bab~15
16
Bab~16
17
Bab~17
18
Bab~18
19
Bab~19
20
Bab~20
21
Bab~21
22
Bab~22
23
Bab~23
24
Bab~24
25
Bab~25
26
Bab~26
27
Bab~27
28
Bab~28
29
Bab~29
30
Bab~30
31
Bab~31
32
Bab~32
33
Bab~33
34
Bab~34
35
Bab~35
36
Bab~36
37
Bab~37
38
Bab~38
39
Bab~39
40
Bab~40
41
Bab~41
42
Bab~42
43
Bab~43
44
Bab~44
45
Bab~45
46
Bab~46
47
Bab~47
48
Bab~48
49
Bab~49
50
Bab~50
51
Bab~51
52
Bab~52
53
Bab~53
54
Bab~54
55
Bab~55
56
Bab~56
57
Bab~57
58
Bab~58
59
Bab~59
60
Bab~60
61
Bab~61
62
Bab~62
63
Bab~63
64
Bab~64
65
Bab~65
66
Bab~66
67
Bab~67
68
Bab~68
69
Bab~69
70
Bab~70
71
Bab~71
72
Bab~72
73
Bab~73
74
Bab~74
75
Bab~75
76
Bab~76
77
Bab~77
78
Bab~78
79
Bab~79
80
Bab~80
81
Bab~81
82
Bab~82
83
Bab~83
84
Bab~84
85
Bab~85
86
Bab~86
87
Bab~87
88
Bab~88
89
Bab~89
90
Bab~90
91
Bab~91
92
Bab~92
93
Bab~93
94
Bab~94
95
Bab~95
96
Bab~96
97
Bab~97
98
Bab~98
99
Bab~99
100
Bab~100
101
Bab~101
102
Bab~102
103
Bab~103
104
Bab~104
105
Bab~105
106
Bab~106
107
Bab~107
108
Bab~108
109
Bab~109
110
Bab~110
111
Bab~111
112
Bab~112
113
Bab~113
114
Bab~114
115
Bab~115
116
Bab~116
117
Bab~117
118
Bab~118
119
Bab~119
120
Bab~120
121
Bab~121
122
Bab~122
123
Bab~123
124
Bab~124
125
Bab~125
126
Bab~126
127
Bab~127
128
Bab~128
129
Bab~129
130
Bab~130
131
Bab~131
132
Bab~132
133
Bab~133
134
Bab~134
135
Bab~135
136
Bab~136
137
Bab~137
138
Bab~138
139
Bab~139
140
Bab~140
141
Bab~141
142
Bab~142
143
Bab~143
144
Bab~144
145
Bab~145
146
Bab~146
147
Bab~147
148
Bab~148
149
Bab~149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!