Bab-09

Sesampainya di kantornya Gerard pun nampak menuju ruangannya di ikuti oleh sang asisten. "Tuan, hari ini Tuan dan nyonya besar datang dari luar negeri." Ucap Henry setelah mereka masuk.

"Oh ya, aku sangat merindukan mereka." Sahut Gerard. Kedua orang tuanya memang sedang menikmati masa-masa tuanya dengan berkeliling dunia dan sesekali akan pulang jika rindu dengannya yang notabennya sebagai satu-satunya anaknya.

"Jika anda mau saya akan luangkan waktu anda untuk menjemput mereka nanti," tawar Henry mengingat jadwal pria itu lumayan padat hari ini.

"Tentu saja, aku akan mengajak istriku nanti." Sahut Gerard, Lucy adalah anak dari sahabat orang tuanya dan hubungannya dengan wanita itu sebenarnya adalah hasil perjodohan mereka tapi karena keduanya sama-sama suka jadi tak ada yang keberatan.

Sejak remaja Gerard terlalu sibuk belajar bisnis hingga membuatnya tidak pernah memikirkan seorang gadis dan satu-satunya gadis yang ia kenal baik adalah Lucy, jadi ketika kedua orang tuanya meminta mereka untuk menikah saja ia langsung menyetujuinya.

Henry pun mengangguk kecil lalu meletakkan beberapa dokumen di atas meja pria itu untuk di tanda tangani. "Saham kita naik pesat pagi ini tuan dan saya harap trend positif ini akan bertahan terus," terang Henry yang mulai membahas tentang pekerjaan.

Gerard nampak mengangguk kecil lalu membuka dokumen di hadapannya itu, tiba-tiba ingatannya kembali pada sosok gadis yang ia tumpangi tadi pagi. Gadis polos yang bersikap apa adanya bahkan memanggilnya dengan sebutan paman

"Henry, apa aku terlihat sangat tua?" Ucapnya pada sang asisten tiba-tiba.

Henry yang sedang menunggu pria itu menandatangani dokumennya pun sedikit terkejut mendengarnya, apa ini berhubungan dengan nyonya mudanya tak ingin memiliki anak hingga membuat bosnya itu merasa tak percaya diri?

"Anda masih sangat muda Tuan, usia matang untuk pria yang baru ingin memulai berumah tangga." Jelasnya.

"Benarkah?" Ucapnya sedikit tak percaya, karena jelas-jelas tadi gadis itu memanggilnya paman.

"Benar tuan, apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran anda?" Henry pun mencoba membuka diri barangkali bosnya butuh teman untuk berbicara mengingat akhir-akhir ini hubungan pria itu dengan sang istri sedikit renggang karena perihal anak.

Gerard langsung menggeleng. "Tidak, lupakan saja!!" Ucapnya lantas kembali fokus dengan dokumen di hadapannya tersebut.

Sore harinya pria itu pun pergi ke bandara bersama sang istri untuk menjemput kedua orang tuanya yang baru datang dari luar negeri.

"Aku sangat merindukan kalian," Lucy nampak memeluk ayah dan ibu mertuanya itu bergantian. Wanita itu memang telah menganggap mereka seperti orang tuanya sendiri karena kedua orang tuanya memang bersahabat.

"Aku juga sangat merindukanmu sayang," nyonya Kim ibu dari Gerard pun nampak memeluk erat anak menantunya tersebut.

"Hai boy, makin gagah saja anak mama ini." Ucap wanita itu lagi ketika beralih menatap sang putra.

"Benarkah, tapi aku merasa sedikit tua." Timpal Gerard menanggapi, sial sepertinya perkataan gadis itu tadi pagi tanpa sadar membayangi alam bawah sadarnya hingga membuat kepercayaan dirinya sedikit menurun.

"Hei kata siapa kamu tua, bahkan kamu terlihat seperti seorang perjaka." Puji sang ibu dan langsung di angguki oleh ayahnya.

"Tapi dia suamiku jika mama lupa" seloroh Lucy yang tak terima jika suaminya di sebut sebagai seorang pria single dan mereka pun langsung tertawa menanggapi.

"Baiklah, kami sangat lapar apa ada restoran yang bisa kita kunjungi." Mohon nyonya Kim setelah mobil yang di kendarai putranya mulai melaju membelah jalanan sore itu.

"Kebetulan kenalanku baru membuka restoran di mall, ada beragam makanan di sana jadi siapa tahu mama berminat." Tawar Lucy dan langsung di setujui oleh ibu mertuanya itu.

"Tentu saja bawa kami kesana," sahut wanita paruh baya tersebut.

Lucy pun nampak senang dan langsung tersenyum ketika menatap suaminya yang sedang duduk di kursi kemudi di sebelahnya itu dan Gerard sontak menggenggam tangan wanita itu.

"Ah kalian romantis sekali, kami jadi iri." Seloroh nyonya Kim namun sang suami langsung menyela.

"Memang papa tidak romantis?" Ucap tuan Adrian berkelakar.

"Tentu saja, kan Gerard nurun dari kamu." Sahut wanita itu memuji, meskipun sudah tak muda lagi keduanya terlihat begitu romantis dan sepertinya sikap romantis Gerard selama ini menurun dari mereka.

Kini mereka pun telah sampai di sebuah restoran yang di rekomendasikan oleh Lucy dan mereka pun segera memesan makanan, Gerard dan Lucy yang telah makan siang hanya memesan beberapa desert ringan karena keduanya memang sedang menjaga berat badan mereka.

"Ngomong-ngomong produk yang kamu bintangi sampai ke beberapa negara yang kami kunjungi dan mama sangat bangga padamu," ucap nyonya Kim memuji anak menantunya itu di sela mereka makan.

"Terima kasih ma," Lucy pun juga nampak bangga dengan pencapaiannya sebagai seorang model. Namun tidak dengan Gerard, sejak keinginannya untuk memiliki seorang anak muncul pria itu merasakan kehampaan dalam hidupnya. Rasanya pencapaian mereka berasa sia-sia saja tanpa adanya keturunan.

"Ngomong-ngomong apa kalian sudah memikirkan soal keturunan?" Tanya tuan Adrian tiba-tiba, sebagai seorang pria yang hanya memiliki anak tunggal tentu saja pria itu mulai merasa memikirkan tentang penerus keluarganya kelak. Rasanya sudah cukup anak dan menantunya itu bersenang-senang selama lima tahun ini dan kini waktunya mereka harus mulai memikirkan seorang anak.

Mendengar ucapan sang ayah mertua, Lucy pun langsung menelan ludahnya. "Mungkin dua tahun lagi pa menunggu kontrakku dengan manajemen selesai," sahut wanita itu kemudian.

Tuan Adrian pun nampak mengangguk kecil. "Tidak apa-apa, orang kalian masih muda juga." Nyonya Kim pun nampak tak mempermasalahkannya, toh mereka juga masih muda pikirnya.

Kedua orang tua Gerard memang berpikiran sangat terbuka, mereka tak pernah sedikit pun memaksakan kehendaknya pada anak dan menantunya hingga membuat hubungan mereka selalu hangat tanpa adanya perselisihan.

Sementara itu Julian yang baru menjemput Andrea di tempat kerjanya nampak membawa kekasihnya itu pergi ke mall untuk melihat sebuah pameran otomotif.

Andrea yang telah mengganti pakaian kerjanya dengan setelan jeans dan kaos itu pun nampak tak sabar untuk melihat pemeran yang di adakan di halaman belakang mall tersebut.

"Kamu mau mencobanya?" Tawar Julian setelah mereka menemukan sebuah motor balap yang cocok, pria pemilik bengkel itu nampak antusias dengan pameran tersebut. Sebagai ahli reparasi tentu saja membuat pria itu juga berkeinginan suatu saat bisa mengikuti pameran hasil modifikasinya sendiri. Sayangnya saat ini pria itu tak memiliki banyak modal mengingat kedua orang tuanya yang telah tiada dan hanya menyisakan kakaknya yang hanya bekerja sebagai seorang fotografer.

Terpopuler

Comments

⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢

⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢

waaah ktmu andrea lagi ni yg lgi balapan makin klepek2 si paman gk bisa bobo malam🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

kwkwkkw nyadar ya paman sudah tua🤣🤣🤣😆😆

2024-11-05

2

juhaina R💫💫

juhaina R💫💫

lah oMm beneran kok km udah tua klo ditunda2 takutnya gak bisa punya keturunan karna masa fayet /ibarat makann gak luasa lagi🤭

2024-11-05

1

🍾⃝ͩѵᷞɪͧɴᷠᴀͣ ɴᴀѵɪɴᴀ

🍾⃝ͩѵᷞɪͧɴᷠᴀͣ ɴᴀѵɪɴᴀ

😌😌 seperti nya Andrea bakal ketemu lagi tuh sama pak boss.... kalau fotografer itu temannya Bob bisa jadi nanti info itu sampai pada Julian... dan Julian jual pacarnya.... haissss payah

2024-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab~01
2 Bab~02
3 Bab~03
4 Bab~04
5 Bab~05
6 Bab~06
7 Bab~07
8 Bab~08
9 Bab-09
10 Bab~10
11 Bab~11
12 Bab~12
13 Bab~13
14 Bab~14
15 Bab~15
16 Bab~16
17 Bab~17
18 Bab~18
19 Bab~19
20 Bab~20
21 Bab~21
22 Bab~22
23 Bab~23
24 Bab~24
25 Bab~25
26 Bab~26
27 Bab~27
28 Bab~28
29 Bab~29
30 Bab~30
31 Bab~31
32 Bab~32
33 Bab~33
34 Bab~34
35 Bab~35
36 Bab~36
37 Bab~37
38 Bab~38
39 Bab~39
40 Bab~40
41 Bab~41
42 Bab~42
43 Bab~43
44 Bab~44
45 Bab~45
46 Bab~46
47 Bab~47
48 Bab~48
49 Bab~49
50 Bab~50
51 Bab~51
52 Bab~52
53 Bab~53
54 Bab~54
55 Bab~55
56 Bab~56
57 Bab~57
58 Bab~58
59 Bab~59
60 Bab~60
61 Bab~61
62 Bab~62
63 Bab~63
64 Bab~64
65 Bab~65
66 Bab~66
67 Bab~67
68 Bab~68
69 Bab~69
70 Bab~70
71 Bab~71
72 Bab~72
73 Bab~73
74 Bab~74
75 Bab~75
76 Bab~76
77 Bab~77
78 Bab~78
79 Bab~79
80 Bab~80
81 Bab~81
82 Bab~82
83 Bab~83
84 Bab~84
85 Bab~85
86 Bab~86
87 Bab~87
88 Bab~88
89 Bab~89
90 Bab~90
91 Bab~91
92 Bab~92
93 Bab~93
94 Bab~94
95 Bab~95
96 Bab~96
97 Bab~97
98 Bab~98
99 Bab~99
100 Bab~100
101 Bab~101
102 Bab~102
103 Bab~103
104 Bab~104
105 Bab~105
106 Bab~106
107 Bab~107
108 Bab~108
109 Bab~109
110 Bab~110
111 Bab~111
112 Bab~112
113 Bab~113
114 Bab~114
115 Bab~115
116 Bab~116
117 Bab~117
118 Bab~118
119 Bab~119
120 Bab~120
121 Bab~121
122 Bab~122
123 Bab~123
124 Bab~124
125 Bab~125
126 Bab~126
127 Bab~127
128 Bab~128
129 Bab~129
130 Bab~130
131 Bab~131
132 Bab~132
133 Bab~133
134 Bab~134
135 Bab~135
136 Bab~136
137 Bab~137
138 Bab~138
139 Bab~139
140 Bab~140
141 Bab~141
142 Bab~142
143 Bab~143
144 Bab~144
145 Bab~145
146 Bab~146
147 Bab~147
148 Bab~148
149 Bab~149
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab~01
2
Bab~02
3
Bab~03
4
Bab~04
5
Bab~05
6
Bab~06
7
Bab~07
8
Bab~08
9
Bab-09
10
Bab~10
11
Bab~11
12
Bab~12
13
Bab~13
14
Bab~14
15
Bab~15
16
Bab~16
17
Bab~17
18
Bab~18
19
Bab~19
20
Bab~20
21
Bab~21
22
Bab~22
23
Bab~23
24
Bab~24
25
Bab~25
26
Bab~26
27
Bab~27
28
Bab~28
29
Bab~29
30
Bab~30
31
Bab~31
32
Bab~32
33
Bab~33
34
Bab~34
35
Bab~35
36
Bab~36
37
Bab~37
38
Bab~38
39
Bab~39
40
Bab~40
41
Bab~41
42
Bab~42
43
Bab~43
44
Bab~44
45
Bab~45
46
Bab~46
47
Bab~47
48
Bab~48
49
Bab~49
50
Bab~50
51
Bab~51
52
Bab~52
53
Bab~53
54
Bab~54
55
Bab~55
56
Bab~56
57
Bab~57
58
Bab~58
59
Bab~59
60
Bab~60
61
Bab~61
62
Bab~62
63
Bab~63
64
Bab~64
65
Bab~65
66
Bab~66
67
Bab~67
68
Bab~68
69
Bab~69
70
Bab~70
71
Bab~71
72
Bab~72
73
Bab~73
74
Bab~74
75
Bab~75
76
Bab~76
77
Bab~77
78
Bab~78
79
Bab~79
80
Bab~80
81
Bab~81
82
Bab~82
83
Bab~83
84
Bab~84
85
Bab~85
86
Bab~86
87
Bab~87
88
Bab~88
89
Bab~89
90
Bab~90
91
Bab~91
92
Bab~92
93
Bab~93
94
Bab~94
95
Bab~95
96
Bab~96
97
Bab~97
98
Bab~98
99
Bab~99
100
Bab~100
101
Bab~101
102
Bab~102
103
Bab~103
104
Bab~104
105
Bab~105
106
Bab~106
107
Bab~107
108
Bab~108
109
Bab~109
110
Bab~110
111
Bab~111
112
Bab~112
113
Bab~113
114
Bab~114
115
Bab~115
116
Bab~116
117
Bab~117
118
Bab~118
119
Bab~119
120
Bab~120
121
Bab~121
122
Bab~122
123
Bab~123
124
Bab~124
125
Bab~125
126
Bab~126
127
Bab~127
128
Bab~128
129
Bab~129
130
Bab~130
131
Bab~131
132
Bab~132
133
Bab~133
134
Bab~134
135
Bab~135
136
Bab~136
137
Bab~137
138
Bab~138
139
Bab~139
140
Bab~140
141
Bab~141
142
Bab~142
143
Bab~143
144
Bab~144
145
Bab~145
146
Bab~146
147
Bab~147
148
Bab~148
149
Bab~149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!