Bab~16

Maxim nampak cemas ketika melihat Julian bersiap untuk tanding dini hari itu, pria itu benar-benar mengkhawatirkan keadaan sang sahabat saat ini mengingat pria itu sudah lama meninggalkan dunia jokinya sejak memilih mengurus bengkelnya.

Sementara itu Julian nampak menggeber motornya dengan kencang untuk menyelaraskan putaran mesin dengan putaran rodanya dan setelah itu pria itu pun segera melajukan motornya ketika aba-aba telah di bunyikan yang menandakan jika balapan telah mulai.

Julian dengan penuh semangat nampak mendahului rivalnya, meskipun pria itu jarang sekali ikut tanding sejak ada Andrea tapi bukan berarti ia tak mampu. Bahkan sejak remaja ia adalah pembalap andalan di clubnya, namun sejak sibuk dengan bengkelnya pria itu hanya berperan di belakang layar saja.

Kini keduanya nampak saling mengejar dan saling menyenggol hingga balapan menjadi semakin seru dan menantang.

"Ayo Julian !!" Teriak Maxim ketika motor Julian melewatinya, ia yakin sahabatnya itu akan menang meskipun sang rival berada tipis di belakangnya. Kini bayang-bayang uang 300 juta semakin dekat di depan matanya, ia yakin bengkel mereka akan semakin maju jika mendapatkan suntikan dana.

Saat tikungan terakhir Julian langsung tersenyum sinis ketika merasa bisa mengalahkan rivalnya itu, namun tanpa pria itu duga joki dari geng XX itu nampak menendang motornya hingga membuat pria itu langsung oleng dan keluar lintasan.

"Sial," Julian langsung memukul motornya ketika tak jauh di depannya geng XX sedang merayakan kemenangannya. Seharusnya dirinya yang menang jika mereka tak curang dan ia bisa mengendalikan motornya tadi.

"Jul, bagaimana ini?" Maxim nampak memucat ketika Julian baru datang.

"Mereka tidak fair," sahut pria itu. Namun kalah tetaplah kalah karena minimnya bukti yang bisa ia tunjukkan.

"Lalu kita akan mendapatkan uang dari mana untuk membayar taruhan itu?" Maxim pun nampak frustrasi.

"Diamlah Max!!" Julian pun langsung menyela pria itu dengan memberikan helmnya dengan kasar ke padanya.

Kini geng XX pun mendatangi mereka dengan aura penuh kepuasan karena akhirnya bisa mengalahkan geng motor Julian yang sudah beberapa bulan ini selalu menang.

"Baiklah, motormu menjadi milik kami saat ini dan kamu bisa mengambilnya saat uang 300 juta itu sudah siap." Ucap Blanco, ketua geng motor XX itu.

"Tapi jika kamu tak sanggup bayar, ku rasa kekasihmu itu sepadan dengan semuanya." Imbuh pria itu lagi yang sejak lama memang sudah naksir Andrea bahkan mungkin tidak dirinya saja tapi semua anggota geng motor pasti mengagumi sosok gadis pemberani itu.

"Ingat batas waktumu cuma satu minggu," imbuh Blanco lagi.

Setelah itu mereka pun segera meninggalkan tempat tersebut dan Julian nampak menendang pembatas jalan untuk melampiaskan kekesalannya, kini pria itu telah berada di sebuah bar dengan beberapa botol alkohol di hadapannya.

"Blanco sia lan," umpatnya berkali-kali di tengah kesadarannya yang mulai menipis karena minum berakohol tersebut.

Tentu saja ia tidak rela menyerahkan sang kekasih pada pria mana pun dan kini Julian nampak berpikir keras untuk membayar taruhannya tersebut.

Keesokan harinya....

Pagi itu Andrea yang baru bangun segera menghubungi sang kekasih karena ia ingin mengetahui bagaimana hasil pertandingannya semalam, namun ponsel pria itu tak bisa ia hubungi. Sebenarnya ada apa dengannya, karena tak biasa seperti ini bahkan nomor beberapa temannya pun juga sedang tidak aktif.

"Semoga saja mereka baik-baik saja," gumamnya. Sebenarnya ia tak perlu terlalu mengkhawatirkan keadaan mereka. Karena selama bergabung dengan geng motor Andrea tak pernah melihat adanya tawuran meskipun sering adanya perselisihan dan mereka benar-benar murni bertanding dengan ksatria tanpa mengedepankan emosi.

Akhirnya gadis itu memutuskan untuk segera membersihkan dirinya dan perutnya pun sudah tak terasa kram lagi, namun hingga siang hari ia belum bisa menghubungi Julian dan mungkin setelah pulang bekerja ia akan pergi ke bengkelnya yang di gunakan sebagai tempat tinggal pria itu.

Di tengah lamunannya akan sang kekasih Andrea nampak tak sengaja menabrak tamu hotel hingga membuatnya terkena omel.

"Astaga, bukankah kamu yang waktu itu melukai kakiku?" Lucy yang melihat Andrea membantu mengambil paper bagnya yang jatuh langsung saja menegur gadis itu.

"Maaf nyonya," sahut Andrea dengan perasaan bersalah meskipun tak yakin jika ia tadi yang menabraknya mengingat wanita itu berjalan dengan terburu-buru ke arahnya.

"Dasar ceroboh," Lucy pun langsung merapikan pakaiannya meskipun tak berantakan. Hari ini wanita itu sedang melakukan pemotretan di hotel tersebut.

"Sudah sini biar aku yang bawa," Bob pun langsung mengambil paper bag di tangan Andrea meskipun bawaan pria itu sudah lumayan banyak.

Ehm

Tiba-tiba seseorang berdehem dan Lucy yang mengenali suara itu pun langsung menoleh. "Sayang, kamu sudah datang?" Ucapnya ketika melihat sang suami yang nampak datang bersama sang asisten, sebelumnya pria itu berjanji jika akan menemaninya melakukan pemotretan.

"Apa ada masalah?" Ucap Gerard seraya mendaratkan ciumannya di pipi wanita itu.

"Pelayan ini begitu ceroboh," sahut Lucy mengadu.

Gerard yang melihat Andrea nampak tertunduk lesu tak jauh di hadapannya itu hanya menatapnya datar. "Kamu terluka?" Tanya pria itu seraya beralih menatap sang istri, mengingat pertemuan terakhir mereka gadis itu telah membuat istrinya terluka.

Lucy langsung menggeleng. "Tidak, hanya barang-barangku saja yang di jatuhkannya." Sahut wanita itu dan itu membuat Andrea langsung melebarkan matanya. Barang-barang apa, perasaan hanya sebuah paper bag saja dan itu juga tak berantakan.

"Lain kali sedikit berhati-hatilah bahkan gajimu sebulan takkan bisa mengganti kerusakan barang-barang istriku !!" Tegas Gerard menatap Andrea dan gadis itu pun langsung mengangguk kecil, tak ada gunanya ia membela diri karena nyatanya uang bisa berbicara segalanya.

"Ayo sayang," Gerard pun langsung mengajak istrinya berlalu dari hadapan gadis itu.

Andrea nampak membuang napasnya kesal, jika bukan karena masih sayang dengan pekerjaannya sudah ia hajar wanita itu karena telah memfitnahnya.

Di tempat lain, Tom nampak beberapa kali menghubungi seseorang namun nomor yang ia tuju belum kunjung aktif. "Sial," umpatnya seraya melempar ponselnya ke atas meja.

Sepertinya pria itu baru menyadari jika telah di tipu oleh temannya yang sebelumnya ia mintai bantuan untuk mencari seorang gadis pesanan Lucy, sejak kemarin ponsel pria itu tak bisa ia hubungi padahal ia sudah memberikannya uang muka sebesar 50 juta padanya.

Kini pria itu pun nampak menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya sembari mengacak rambutnya frustrasi, ia harus segera mencari gadis itu secepatnya sebelum Lucy meminta uangnya kembali.

Tak berapa lama tiba-tiba pintu ruangannya di buka dari luar dan nampak Julian masuk dengan penampakan yang berantakan.

"Boleh aku masuk?" Ucap pemuda itu kemudian.

Terpopuler

Comments

Niͷg_Nσͷg

Niͷg_Nσͷg

Salahmu dewe nggak mendengarkan omongan maxim, akhirnya mumett kan kamu julian...bukan 300juta yang kamu dapatkan, malah kamu kalah taruhan 🤦‍♀️

Kakak sama adik sama2 mumettt karena Duit Dan akhirnya andrea yang tak tahu apa2 harus jadi korbannya...andrea yang malang 🤦‍♀️

astagaa mulutmu Gerald...dasar suami istri ternyata kelakuannya sama saja, sombongnya naudzubillah 😏 percuma sekolah tinggi2 tapi mulutnya macam orang tak berpendidikan, Rasa cintamu pada lucy sudah membuatmu lupa cara memanusiakan manusia Gerald.

Sabarrr andrea...nanti kalau Gerald sudah ada dalam genggamanmu bikin dia ketergantungan sama kamu...cubit saja ginjal dan kuncir tuh mukutnya Gerald 😏

2024-11-09

13

C bell

C bell

bagaimana nasib Andrea di tangan Blanco ? kenapa kamu bodoh sekali Julian ? kamu memiliki kekasih bak permata , tentu saja jadi incaran semua rivalmu , mereka mempunyai seribu macam cara demi mendapatkan itu , walau dg kecurangan .

2024-11-09

3

༄༅⃟𝐐Dena🌹

༄༅⃟𝐐Dena🌹

kukira julian kecelakaan dan meninggoy, ternyata hnya kalah/Drowsy//Drowsy/

jgn di ambil hati perkataan gerald ya ndre, itu hnya dimulut saja, hatinya baik kok😅😅

2024-11-09

3

lihat semua
Episodes
1 Bab~01
2 Bab~02
3 Bab~03
4 Bab~04
5 Bab~05
6 Bab~06
7 Bab~07
8 Bab~08
9 Bab-09
10 Bab~10
11 Bab~11
12 Bab~12
13 Bab~13
14 Bab~14
15 Bab~15
16 Bab~16
17 Bab~17
18 Bab~18
19 Bab~19
20 Bab~20
21 Bab~21
22 Bab~22
23 Bab~23
24 Bab~24
25 Bab~25
26 Bab~26
27 Bab~27
28 Bab~28
29 Bab~29
30 Bab~30
31 Bab~31
32 Bab~32
33 Bab~33
34 Bab~34
35 Bab~35
36 Bab~36
37 Bab~37
38 Bab~38
39 Bab~39
40 Bab~40
41 Bab~41
42 Bab~42
43 Bab~43
44 Bab~44
45 Bab~45
46 Bab~46
47 Bab~47
48 Bab~48
49 Bab~49
50 Bab~50
51 Bab~51
52 Bab~52
53 Bab~53
54 Bab~54
55 Bab~55
56 Bab~56
57 Bab~57
58 Bab~58
59 Bab~59
60 Bab~60
61 Bab~61
62 Bab~62
63 Bab~63
64 Bab~64
65 Bab~65
66 Bab~66
67 Bab~67
68 Bab~68
69 Bab~69
70 Bab~70
71 Bab~71
72 Bab~72
73 Bab~73
74 Bab~74
75 Bab~75
76 Bab~76
77 Bab~77
78 Bab~78
79 Bab~79
80 Bab~80
81 Bab~81
82 Bab~82
83 Bab~83
84 Bab~84
85 Bab~85
86 Bab~86
87 Bab~87
88 Bab~88
89 Bab~89
90 Bab~90
91 Bab~91
92 Bab~92
93 Bab~93
94 Bab~94
95 Bab~95
96 Bab~96
97 Bab~97
98 Bab~98
99 Bab~99
100 Bab~100
101 Bab~101
102 Bab~102
103 Bab~103
104 Bab~104
105 Bab~105
106 Bab~106
107 Bab~107
108 Bab~108
109 Bab~109
110 Bab~110
111 Bab~111
112 Bab~112
113 Bab~113
114 Bab~114
115 Bab~115
116 Bab~116
117 Bab~117
118 Bab~118
119 Bab~119
120 Bab~120
121 Bab~121
122 Bab~122
123 Bab~123
124 Bab~124
125 Bab~125
126 Bab~126
127 Bab~127
128 Bab~128
129 Bab~129
130 Bab~130
131 Bab~131
132 Bab~132
133 Bab~133
134 Bab~134
135 Bab~135
136 Bab~136
137 Bab~137
138 Bab~138
139 Bab~139
140 Bab~140
141 Bab~141
142 Bab~142
143 Bab~143
144 Bab~144
145 Bab~145
146 Bab~146
147 Bab~147
148 Bab~148
149 Bab~149
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab~01
2
Bab~02
3
Bab~03
4
Bab~04
5
Bab~05
6
Bab~06
7
Bab~07
8
Bab~08
9
Bab-09
10
Bab~10
11
Bab~11
12
Bab~12
13
Bab~13
14
Bab~14
15
Bab~15
16
Bab~16
17
Bab~17
18
Bab~18
19
Bab~19
20
Bab~20
21
Bab~21
22
Bab~22
23
Bab~23
24
Bab~24
25
Bab~25
26
Bab~26
27
Bab~27
28
Bab~28
29
Bab~29
30
Bab~30
31
Bab~31
32
Bab~32
33
Bab~33
34
Bab~34
35
Bab~35
36
Bab~36
37
Bab~37
38
Bab~38
39
Bab~39
40
Bab~40
41
Bab~41
42
Bab~42
43
Bab~43
44
Bab~44
45
Bab~45
46
Bab~46
47
Bab~47
48
Bab~48
49
Bab~49
50
Bab~50
51
Bab~51
52
Bab~52
53
Bab~53
54
Bab~54
55
Bab~55
56
Bab~56
57
Bab~57
58
Bab~58
59
Bab~59
60
Bab~60
61
Bab~61
62
Bab~62
63
Bab~63
64
Bab~64
65
Bab~65
66
Bab~66
67
Bab~67
68
Bab~68
69
Bab~69
70
Bab~70
71
Bab~71
72
Bab~72
73
Bab~73
74
Bab~74
75
Bab~75
76
Bab~76
77
Bab~77
78
Bab~78
79
Bab~79
80
Bab~80
81
Bab~81
82
Bab~82
83
Bab~83
84
Bab~84
85
Bab~85
86
Bab~86
87
Bab~87
88
Bab~88
89
Bab~89
90
Bab~90
91
Bab~91
92
Bab~92
93
Bab~93
94
Bab~94
95
Bab~95
96
Bab~96
97
Bab~97
98
Bab~98
99
Bab~99
100
Bab~100
101
Bab~101
102
Bab~102
103
Bab~103
104
Bab~104
105
Bab~105
106
Bab~106
107
Bab~107
108
Bab~108
109
Bab~109
110
Bab~110
111
Bab~111
112
Bab~112
113
Bab~113
114
Bab~114
115
Bab~115
116
Bab~116
117
Bab~117
118
Bab~118
119
Bab~119
120
Bab~120
121
Bab~121
122
Bab~122
123
Bab~123
124
Bab~124
125
Bab~125
126
Bab~126
127
Bab~127
128
Bab~128
129
Bab~129
130
Bab~130
131
Bab~131
132
Bab~132
133
Bab~133
134
Bab~134
135
Bab~135
136
Bab~136
137
Bab~137
138
Bab~138
139
Bab~139
140
Bab~140
141
Bab~141
142
Bab~142
143
Bab~143
144
Bab~144
145
Bab~145
146
Bab~146
147
Bab~147
148
Bab~148
149
Bab~149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!