Bab~17

Siang itu Julian yang baru bangun karena semalam terlalu banyak mengkonsumsi alkohol membuat pria itu merasakan sedikit nyeri di kepalanya saat ini, lalu di lihatnya ponselnya yang rupanya baterainya telah habis. Kemudian pria itu pun segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, namun tiba-tiba sebuah suara langsung menghentikan langkahnya.

"Kamu mau kemana?" Ucap seorang wanita yang masih terbaring di atas ranjangnya, tubuhnya yang polos pun hanya di tutupi oleh selimut.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" Julian yang terkejut langsung mendekati wanita itu.

"Astaga, alkohol ternyata benar-benar membuatmu pikun." Ledek wanita itu menanggapi.

Julian nampak mengusap wajahnya dengan kasar. "Pergilah, karena aku tidak ingin kekasihku melihatmu di sini !!" Usirnya tanpa perasaan.

Tentu saja pria itu mengingat jika semalam telah tidur dengan wanita itu, tidak hanya semalam saja tapi malam-malam sebelumnya juga. Meskipun ia telah memiliki kekasih tapi ia juga pria normal yang memiliki hasrat yang harus di salurkan, karena kekasihnya itu tak mampu memberikan apa yang ia mau maka dari itu ia meniduri wanita itu yang dengan suka rela melemparkan tubuhnya padanya.

Sebagai ketua geng tentu saja mudah baginya untuk mendapatkan wanita, tapi hanya Andrea yang benar-benar ia anggap sebagai kekasihnya.

Julian pun segera masuk ke dalam kamar mandi sedangkan wanita kencannya tersebut segera memakai pakaiannya dan berlalu pergi sebelum pria itu mengusirnya untuk kedua kalinya dari rumahnya tersebut.

Beberapa saat kemudian Julian nampak berada di depan sebuah ruko dua lantai di mana kakaknya itu bekerja saat ini, meskipun mereka saudara kandung namun jalan hidup yang mereka tempuh tidaklah sama. Julian lebih memilih melanjutkan bengkel milik ayahnya sedangkan sang kakak lebih menyukai hobinya sebagai seorang fotografer.

Meskipun pemuda itu jarang sekali datang ke tempat itu, namun karyawan di sana telah mengenalnya hingga membuatnya tak harus ijin untuk masuk.

"Apa kakakku ada?" Ucapnya.

"Ada di ruangannya," sahut salah satu karyawan.

Julian pun segera melangkah menuju ruangan sang kakak yang berada di ujung tempat tersebut, lalu langsung membuka pintunya dan di lihatnya pria itu nampak duduk santai di kursi kerjanya.

"Boleh aku masuk?" Ucap Julian meskipun kini pria itu telah masuk.

"Baru ingat jika punya saudara?" Cibir Tom seraya menyalakan rokok di tangannya, kemudian menyesap benda mengandung nikotin itu dengan penuh perasaan.

Julian hanya menatapnya datar lantas menarik kursi di depan meja pria itu. "Aku butuh uang 300 juta," ucapnya to the point seraya menghempaskan bobot tubuhnya di sana.

Bukannya terkejut dengan permintaan sang adik yang tiba-tiba itu, Tom justru nampak tertawa lebar namun detik selanjutnya senyum di bibirnya pun langsung menyurut.

"Berbulan-bulan tidak pernah datang bahkan menanyakan kabarku saja tidak dan sekarang tiba-tiba ingin merampokku?" Cibirnya menanggapi.

"Bukan begitu maksudku, aku janji akan secepatnya menggantinya." Mohon Julian.

"Ngomong-ngomong bagaimana kabarmu?" Imbuh pria itu lagi.

Hubungan mereka memang kurang dekat dan itu karena ia dahulu adalah anak kesayangan ayahnya, sedangkan kakaknya itu kabur dari rumah karena lebih memilih dengan hobbynya sebagai seorang fotografer yang di mata sang ayah sebuah pekerjaan yang tak memiliki masa depan karena ayahnya yang waktu itu adalah pemilik bengkel mobil ternama di kotanya. Namun sejak ayahnya tiada semuanya menjadi berantakan dan Julian tetap mempertahankan bengkel peninggalan orang tuanya meskipun kini hanya melayani khusus kendaraan roda dua saja.

"Seperti yang kamu lihat bahkan hidupku sekarang lebih baik daripada kamu," cibir Tom. Tentu saja ia mengetahui kehidupan sang adik yang tak karuan setelah orang tuanya pergi, namun ia anggap itu sebagai sebuah hukuman bagi pemuda itu.

Julian nampak mengedarkan pandangannya, ia tidak paham bagaimana pekerjaan pria itu tapi ruko dua lantai ini yang di gunakan untuk mendirikan usahanya adalah milik pria itu pribadi.

"Ya aku akui aku kalah darimu tapi aku janji akan segera mengganti uang itu secepatnya," tukas Julian yang kembali membahas perihal pinjamannya.

Tom menatap adiknya itu sedikit lama, ia tahu pemuda itu pasti sedang dalam masalah serius. "Kenapa tidak kamu jual saja bengkel itu, bukankah itu lebih dari cukup?" Ucapnya memberikan saran.

"Lalu aku akan menjadi gelandangan di jalanan?" Potong Julian tak setuju, lagipula bengkel itu adalah satu-satunya kenangannya dengan mendiang orang tuanya jadi sampai kapan pun tidak akan ia jual.

"Papa dan mama juga pasti akan sedih jika rumah kenangan dengan anak-anaknya saat kecil akan menjadi milik orang lain," imbuh pria itu lagi.

"Mereka sudah mati," cibir Tom menanggapi.

Julian merasa sia-sia berbicara dengan kakaknya tersebut padahal ia pikir pria itu adalah satu-satunya tempatnya mengadu, ia tidak mengerti kenapa pria itu sangat membencinya padahal sejak kecil ia ingin sekali dekat dengannya.

Akhirnya Julian pun beranjak dari duduknya. "Baiklah terima kasih sudah meluangkan waktu untukku, kakak." Ucapnya lantas segera berbalik badan meninggalkan ruangan itu, namun Tom tiba-tiba menghentikannya.

"Kenapa tidak kamu manfaatkan saja kekasihmu yang cantik itu untuk mendapatkan uang?" Ucapnya dan tentu saja itu membuat Julian kembali berbalik badan menatap pria itu ketika mendengar kekasihnya di sebut.

"Aku tidak mengerti maksudmu?" Ucapnya menanggapi.

"Aku bisa membantumu tapi kamu juga harus membantuku meyakinkan kekasihmu agar menerima tawaranku, jika berhasil tidak hanya 300 juta yang kamu dapatkan tapi 5 miliar." Terang Tom, ia tahu kekasih adiknya adalah gadis kampung dan juga lugu jadi kenapa tidak dia saja yang akan ia tawarkan pada Lucy untuk mengandung bayi suaminya.

Mendengar itu pun Julian kembali melangkah mendekati kakaknya tersebut. "Bisa jelaskan lebih rinci lagi karena aku tidak mengerti dengan maksudmu !!" Ucapnya, tidak mungkin hanya pekerjaan sederhana karena komisinya sangat tinggi bukan.

"Duduklah !!" Tom pun nampak menggerakkan dagunya agar adiknya itu kembali duduk dan Julian langsung menghempaskan bobot tubuhnya di kursinya tadi.

"Pekerjaannya sangat mudah dan tidak sampai satu tahun, kamu cukup memastikan kekasihmu itu hamil dan setelah melahirkan tugasmu sudah selesai." Terang Tom namun itu sukses membuat Julian geram tapi langsung di tahannya.

"Apa maksudmu?" Ucapnya dengan tak sabar.

"Suami dari klienku menginginkan anak tapi karena dia terikat kontrak dengan manajemen jadi dia tak bisa mengandung untuk sementara waktu. Lalu klien ku memintaku untuk mencari gadis yang masih perawan untuk mengandung anak suaminya," Terang Tom menjelaskan lantas pria itu mengambil dokumen di atas mejanya lantas di berikannya pada sang adik.

"Bacalah jika kurang mengerti !!" Perintahnya.

Julian langsung membuka dokumen tersebut, rasanya sangat konyol karena kekasihnya itu tidak mungkin setuju dengan tawaran ini.

Terpopuler

Comments

վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅

վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅

Kamu mematahkan image baik yang kemarin baru saja aku dedikasikan untukmu Julian 👊. Lebih parah dari yang aku duga di awal. Kamu serakah dalam berbagai hal Jul 😱....

Please run Andrea run. Ternyata Julian pria manipulatif Ndre. Sempat mengira kamu adalah orang dan pria yang baik. Tapi booonggg 😡. Karena pria yang baik adalah pria yang bisa bisa melawan dan mengendalikan hawa naf sunya. Sedangkan dirimu justru mengumbarnya Jul.

2024-11-09

2

zenara

zenara

nyimak mau di bawa kemana cerita ini, semoga lebih menarik lagi biar semangat bacanya ✌☺

2024-11-09

2

GiZaNy

GiZaNy

nahh... pasti si Julian ngga ngasih tau Andrea.. cuma tina2 si Andrea dibikin pingsan sama si Julian supaya bisa dilakukan proses inseminasi buatan...

2024-11-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab~01
2 Bab~02
3 Bab~03
4 Bab~04
5 Bab~05
6 Bab~06
7 Bab~07
8 Bab~08
9 Bab-09
10 Bab~10
11 Bab~11
12 Bab~12
13 Bab~13
14 Bab~14
15 Bab~15
16 Bab~16
17 Bab~17
18 Bab~18
19 Bab~19
20 Bab~20
21 Bab~21
22 Bab~22
23 Bab~23
24 Bab~24
25 Bab~25
26 Bab~26
27 Bab~27
28 Bab~28
29 Bab~29
30 Bab~30
31 Bab~31
32 Bab~32
33 Bab~33
34 Bab~34
35 Bab~35
36 Bab~36
37 Bab~37
38 Bab~38
39 Bab~39
40 Bab~40
41 Bab~41
42 Bab~42
43 Bab~43
44 Bab~44
45 Bab~45
46 Bab~46
47 Bab~47
48 Bab~48
49 Bab~49
50 Bab~50
51 Bab~51
52 Bab~52
53 Bab~53
54 Bab~54
55 Bab~55
56 Bab~56
57 Bab~57
58 Bab~58
59 Bab~59
60 Bab~60
61 Bab~61
62 Bab~62
63 Bab~63
64 Bab~64
65 Bab~65
66 Bab~66
67 Bab~67
68 Bab~68
69 Bab~69
70 Bab~70
71 Bab~71
72 Bab~72
73 Bab~73
74 Bab~74
75 Bab~75
76 Bab~76
77 Bab~77
78 Bab~78
79 Bab~79
80 Bab~80
81 Bab~81
82 Bab~82
83 Bab~83
84 Bab~84
85 Bab~85
86 Bab~86
87 Bab~87
88 Bab~88
89 Bab~89
90 Bab~90
91 Bab~91
92 Bab~92
93 Bab~93
94 Bab~94
95 Bab~95
96 Bab~96
97 Bab~97
98 Bab~98
99 Bab~99
100 Bab~100
101 Bab~101
102 Bab~102
103 Bab~103
104 Bab~104
105 Bab~105
106 Bab~106
107 Bab~107
108 Bab~108
109 Bab~109
110 Bab~110
111 Bab~111
112 Bab~112
113 Bab~113
114 Bab~114
115 Bab~115
116 Bab~116
117 Bab~117
118 Bab~118
119 Bab~119
120 Bab~120
121 Bab~121
122 Bab~122
123 Bab~123
124 Bab~124
125 Bab~125
126 Bab~126
127 Bab~127
128 Bab~128
129 Bab~129
130 Bab~130
131 Bab~131
132 Bab~132
133 Bab~133
134 Bab~134
135 Bab~135
136 Bab~136
137 Bab~137
138 Bab~138
139 Bab~139
140 Bab~140
141 Bab~141
142 Bab~142
143 Bab~143
144 Bab~144
145 Bab~145
146 Bab~146
147 Bab~147
148 Bab~148
149 Bab~149
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab~01
2
Bab~02
3
Bab~03
4
Bab~04
5
Bab~05
6
Bab~06
7
Bab~07
8
Bab~08
9
Bab-09
10
Bab~10
11
Bab~11
12
Bab~12
13
Bab~13
14
Bab~14
15
Bab~15
16
Bab~16
17
Bab~17
18
Bab~18
19
Bab~19
20
Bab~20
21
Bab~21
22
Bab~22
23
Bab~23
24
Bab~24
25
Bab~25
26
Bab~26
27
Bab~27
28
Bab~28
29
Bab~29
30
Bab~30
31
Bab~31
32
Bab~32
33
Bab~33
34
Bab~34
35
Bab~35
36
Bab~36
37
Bab~37
38
Bab~38
39
Bab~39
40
Bab~40
41
Bab~41
42
Bab~42
43
Bab~43
44
Bab~44
45
Bab~45
46
Bab~46
47
Bab~47
48
Bab~48
49
Bab~49
50
Bab~50
51
Bab~51
52
Bab~52
53
Bab~53
54
Bab~54
55
Bab~55
56
Bab~56
57
Bab~57
58
Bab~58
59
Bab~59
60
Bab~60
61
Bab~61
62
Bab~62
63
Bab~63
64
Bab~64
65
Bab~65
66
Bab~66
67
Bab~67
68
Bab~68
69
Bab~69
70
Bab~70
71
Bab~71
72
Bab~72
73
Bab~73
74
Bab~74
75
Bab~75
76
Bab~76
77
Bab~77
78
Bab~78
79
Bab~79
80
Bab~80
81
Bab~81
82
Bab~82
83
Bab~83
84
Bab~84
85
Bab~85
86
Bab~86
87
Bab~87
88
Bab~88
89
Bab~89
90
Bab~90
91
Bab~91
92
Bab~92
93
Bab~93
94
Bab~94
95
Bab~95
96
Bab~96
97
Bab~97
98
Bab~98
99
Bab~99
100
Bab~100
101
Bab~101
102
Bab~102
103
Bab~103
104
Bab~104
105
Bab~105
106
Bab~106
107
Bab~107
108
Bab~108
109
Bab~109
110
Bab~110
111
Bab~111
112
Bab~112
113
Bab~113
114
Bab~114
115
Bab~115
116
Bab~116
117
Bab~117
118
Bab~118
119
Bab~119
120
Bab~120
121
Bab~121
122
Bab~122
123
Bab~123
124
Bab~124
125
Bab~125
126
Bab~126
127
Bab~127
128
Bab~128
129
Bab~129
130
Bab~130
131
Bab~131
132
Bab~132
133
Bab~133
134
Bab~134
135
Bab~135
136
Bab~136
137
Bab~137
138
Bab~138
139
Bab~139
140
Bab~140
141
Bab~141
142
Bab~142
143
Bab~143
144
Bab~144
145
Bab~145
146
Bab~146
147
Bab~147
148
Bab~148
149
Bab~149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!