Bab~20

Lucy nampak melepaskan kacamata hitamnya ketika baru sampai di sebuah restoran dan Tom pun telah menunggunya di sana.

"Hai," sapanya seraya duduk di hadapan pria itu.

Tom pun langsung mengulas senyumnya. "Lama tak jumpa, bagaimana kabarmu?" Ucapnya dari tempat duduknya, pria itu hanya mengenakan celana pendek dan kaos singlet hingga menampakkan lengan dan kakinya yang penuh tato. Lucy pun sedikit terkejut melihatnya karena saat bekerja menjadi fotografernya pria itu selalu berpakaian tertutup.

"Ba-baik, tentu saja baik." Sahut wanita cantik itu sedikit gugup atau lebih tepatnya terpesona dengan sisi lain pria itu yang sangat jauh berbeda dengan sang suami. Suaminya adalah tipe pria yang sangat rapi dan bersih, namun pria di hadapannya itu tipe pria yang sedikit badboy menurutnya.

"Mau pesan minum?" Tawar Tom lantas memanggil pelayan yang kebetulan lewat.

Lucy pun langsung mengangguk. "Teh saja," sahutnya.

Tom pun langsung memesankan wanita itu secangkir teh hangat, setelah pelayan pergi pria itu kembali membuka suaranya.

"Baiklah langsung ke intinya saja, aku sudah menemukan gadis yang sesuai kemauanmu. Gadis kampung, perawan dan tinggal seorang diri di sini." Jelasnya dan Lucy pun nampak tertarik mendengarnya.

"Lalu?"

"Seperti yang ku katakan dalam pesan ku kemarin, gadis itu menolak untuk melakukannya bahkan kamu membayar berapa pun itu." Terang Tom, sesuai penuturan sang adik sebelumnya.

"Dia benar-benar lugu dan bodoh," gerutu Lucy. Bagaimana mungkin ada gadis miskin yang menolak uang sebesar itu jika bukan bodoh.

Tom hanya diam tak menanggapi, mungkin saja Andrea bodoh tapi jika lugu ia ragu mengingat gadis itu seorang penakluk jalanan.

"Bisa ku lihat fotonya !!" Pinta wanita itu kemudian.

"Tentu saja, dia bekerja sebagai office girl." Tom pun langsung mengulurkan ponselnya dan Lucy langsung mengambilnya, di lihatnya seorang gadis dengan pakaian OB sedang melakukan pekerjaannya di sebuah hotel.

Melihat itu pun Lucy langsung mengernyit, bukankah ini office girl yang bekerja di hotel Hilton? Sudah beberapa kali ia bertemu dengan gadis itu dan ya memang terlihat bodoh karena selalu saja melakukan kesalahan bahkan suaminya nampak tak sabar menghadapinya.

"Baiklah, aku mau gadis itu yang akan mengandung anak suamiku." Ucapnya tanpa berpikir panjang.

"Tapi dia menolak," tukas Tom lantas mengambil ponselnya kembali. Kemudian pria itu mengambil sebatang rokoknya lalu segera di nyalakan dan itu tak luput dari pengawasan Lucy, bahkan saat pria itu menyesapnya dengan penuh perasaan terlihat kekaguman di wajah wanita itu. Benar-benar pria badboy, pikirnya.

"Aku tidak peduli dan lakukan apapun itu karena aku hanya mau gadis itu yang melakukannya !!" Perintahnya, lantas membuang muka ketika pria itu mengetahui dirinya sedang memperhatikannya.

Tom pun nampak tersenyum sinis. "Jadi apa kita akan melakukannya dengan paksa?" Ucapnya menanggapi.

"Hm, apapun itu yang penting beres." Sahut wanita itu lalu mengambil secangkir tehnya yang baru di hidangkan oleh pelayan.

Sementara itu di tempat lain Julian yang baru membuka matanya nampak menyadari jika dirinya sedang berada di rumah sakit, tak ada siapapun di ruangan tersebut hingga membuatnya langsung beranjak bangun. Terlihat jarum infus tertancap di punggung tangannya dan pria itu hanya bisa menghela napasnya lantas mengingat-ingat kejadian semalam di mana gengnya Blanco tiba-tiba mengeroyoknya ramai-ramai.

Tak berapa lama seorang perawat masuk dengan senyuman mengembang menyambutnya. "Syukurlah anda sudah siuman," ucapnya seraya melangkah mendekat. Kemudian wanita itu pun bertanya mengenai keadaan dan bagaimana perasaan pemuda itu.

"Apa aku sudah bisa pulang?" Tanya Julian kemudian.

"Kita menunggu dokter dulu ya, mungkin agak sorean beliau baru datang. Sekarang lebih baik anda makan siang dulu dan jangan lupa obatnya di minum." Terang perawat tersebut, badan pria itu lumayan babak belur jadi harus mengkonsumsi obat agar cepat membaik.

Julian langsung mendesah kesal, kemudian pria itu pun menarik troli makan siangnya. Pria itu juga mengambil ponselnya untuk menghubungi sang kekasih karena gadis itu pasti merasa khawatir jika tak mendapat kabar darinya. Seperhatian itu memang kekasihnya itu dan itu membuatnya semakin merasa bersalah padanya.

"Sudah bangun?" Ucap Tom yang baru datang, pria itu nampak membawa sebungkus buah lantas di letakkannya di atas nakas samping ranjang sang adik.

"Hm," Julian hanya menjawab singkat sembari memakan makanan yang rasanya begitu hambar di lidahnya.

"Merasa lebih baik?" Tanya Tom lagi, meskipun pria itu terlihat cuek tapi sebenarnya sayang sama adiknya hanya saja egonya terlalu tinggi untuk mengungkapkannya.

"Lumayan," sahut Julian lagi.

Tom nampak duduk di tepi ranjang sebelah adiknya itu berada. "Ku harap setelah kejadian semalam kamu sudah bisa membuat keputusan," ucapnya namun Julian hanya menatapnya sekilas lantas kembali fokus dengan makanannya.

"Ck, ku rasa kamu juga tak terlalu mencintainya karena aku tahu wanita mana yang sering kamu bawa ke atas ranjangmu." Cibir Tom kemudian.

"Kamu menguntitku?" Julian pun langsung menatap kakaknya tersebut dengan pandangan tak suka, ia benci dengan orang yang suka ikut campur hidupnya.

"Ayolah Julian jangan munafik seperti itu kita sama-sama pria dan sama-sama brengseknya," Tom pun kembali melontarkan ejekannya.

"Tapi aku mencintainya untuk itu aku tidak ingin merusaknya," sahut Julian lirih.

"Oke baiklah, tapi hanya itu satu-satunya jalan agar kamu bisa membayar hutang-hutangmu." Tom nampak mulai tak sabar.

"Dia tidak mau dan kamu tahu itu," tukas Julian menanggapi.

"Itu akan menjadi urusanku, kamu cukup mengikuti saja perintahku. Bukankah kamu mencintainya? Setelah dia melahirkan kamu bisa menikahinya jika mau." Jelas Tom yang mencoba membujuk, karena Lucy hanya menginginkan gadis itu yang akan mengandung anak suaminya.

Julian menatap lekat kakaknya tersebut seakan ingin mencari keseriusan pria itu di matanya dan akhirnya dengan ragu Julian pun langsung mengangguk. "Bagaimana pun caranya tolong jangan sakiti dia," mohonnya memberikannya syarat dan itu membuat Tom langsung tersenyum lega.

"Itu baru adikku," ucapnya seraya menepuk punggung adiknya itu dengan penuh perhatian.

Tanpa sadar Julian pun nampak tersenyum kecil, sejak dulu hubungan hangat seperti ini yang ia inginkan. Haruskah ia mengorbankan orang yang di cintanya dahulu baru mereka akan kembali membaik sebagai saudara kandung?

Kemudian mereka pun mulai menyusun rencananya dan Julian nampak lega karena kekasihnya itu akan hamil tanpa harus tidur dengan seorang pria. Meskipun ia brengsek tapi tetap saja tak rela jika gadis itu berhubungan dengan pria lain.

Tiba-tiba pintu ruangannya di buka dari luar dan sontak membuat Tom maupun Julian nampak terkejut.

"Sayang, apa yang terjadi denganmu?"

Andrea yang baru masuk pun langsung melangkah mendekati kekasihnya tersebut dengan wajah khawatirnya setelah sebelumnya pria itu menghubunginya jika sedang berada di rumah sakit.

Terpopuler

Comments

Niͷg_Nσͷg

Niͷg_Nσͷg

percuma merasa bersalah, kalau kamu tak mau jujur dengan apa yang sebenarnya terjadi..seharusnya kalau kamu merasa bersalah dan tak mau menanggung beban, yaaa jujur sono...kalau jujur saja tak bisa kamu lakukan, percuma merasa bersalah ..kalau sudah kehilangan baru sadarr , nangis..dihhhh laki2 tak bertanggung jawab 😏

2024-11-11

3

Eva Karmita

Eva Karmita

ya ampun katanya cinta tapi tega kamu Jul ngorbankan Andrea demi kebodohan yg kamu buat , ingat Jul cinta yang tulus tidak datang dua kali kamu akan menyesal sudah mensia-siakan Andrea Jul , kamu itu bodoh mau aja di manfaatkan kakak mu demi kepentingan nya , dan kamu Lucy selamat bermain-main api 🔥🔥 semoga aja kamu terjebak dalam pesona badboy 😍😅

2024-11-11

2

Radya Arynda

Radya Arynda

wis andrean ngak usah sayang sayang,,mariki awak mu dadi sumber uang mereka,,,,ya alloh mata mu kok picek to drea, ,,,,sayang Dari lubang sedotan habis ini kamu menangis meraung2,,,,,

2024-11-11

4

lihat semua
Episodes
1 Bab~01
2 Bab~02
3 Bab~03
4 Bab~04
5 Bab~05
6 Bab~06
7 Bab~07
8 Bab~08
9 Bab-09
10 Bab~10
11 Bab~11
12 Bab~12
13 Bab~13
14 Bab~14
15 Bab~15
16 Bab~16
17 Bab~17
18 Bab~18
19 Bab~19
20 Bab~20
21 Bab~21
22 Bab~22
23 Bab~23
24 Bab~24
25 Bab~25
26 Bab~26
27 Bab~27
28 Bab~28
29 Bab~29
30 Bab~30
31 Bab~31
32 Bab~32
33 Bab~33
34 Bab~34
35 Bab~35
36 Bab~36
37 Bab~37
38 Bab~38
39 Bab~39
40 Bab~40
41 Bab~41
42 Bab~42
43 Bab~43
44 Bab~44
45 Bab~45
46 Bab~46
47 Bab~47
48 Bab~48
49 Bab~49
50 Bab~50
51 Bab~51
52 Bab~52
53 Bab~53
54 Bab~54
55 Bab~55
56 Bab~56
57 Bab~57
58 Bab~58
59 Bab~59
60 Bab~60
61 Bab~61
62 Bab~62
63 Bab~63
64 Bab~64
65 Bab~65
66 Bab~66
67 Bab~67
68 Bab~68
69 Bab~69
70 Bab~70
71 Bab~71
72 Bab~72
73 Bab~73
74 Bab~74
75 Bab~75
76 Bab~76
77 Bab~77
78 Bab~78
79 Bab~79
80 Bab~80
81 Bab~81
82 Bab~82
83 Bab~83
84 Bab~84
85 Bab~85
86 Bab~86
87 Bab~87
88 Bab~88
89 Bab~89
90 Bab~90
91 Bab~91
92 Bab~92
93 Bab~93
94 Bab~94
95 Bab~95
96 Bab~96
97 Bab~97
98 Bab~98
99 Bab~99
100 Bab~100
101 Bab~101
102 Bab~102
103 Bab~103
104 Bab~104
105 Bab~105
106 Bab~106
107 Bab~107
108 Bab~108
109 Bab~109
110 Bab~110
111 Bab~111
112 Bab~112
113 Bab~113
114 Bab~114
115 Bab~115
116 Bab~116
117 Bab~117
118 Bab~118
119 Bab~119
120 Bab~120
121 Bab~121
122 Bab~122
123 Bab~123
124 Bab~124
125 Bab~125
126 Bab~126
127 Bab~127
128 Bab~128
129 Bab~129
130 Bab~130
131 Bab~131
132 Bab~132
133 Bab~133
134 Bab~134
135 Bab~135
136 Bab~136
137 Bab~137
138 Bab~138
139 Bab~139
140 Bab~140
141 Bab~141
142 Bab~142
143 Bab~143
144 Bab~144
145 Bab~145
146 Bab~146
147 Bab~147
148 Bab~148
149 Bab~149
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab~01
2
Bab~02
3
Bab~03
4
Bab~04
5
Bab~05
6
Bab~06
7
Bab~07
8
Bab~08
9
Bab-09
10
Bab~10
11
Bab~11
12
Bab~12
13
Bab~13
14
Bab~14
15
Bab~15
16
Bab~16
17
Bab~17
18
Bab~18
19
Bab~19
20
Bab~20
21
Bab~21
22
Bab~22
23
Bab~23
24
Bab~24
25
Bab~25
26
Bab~26
27
Bab~27
28
Bab~28
29
Bab~29
30
Bab~30
31
Bab~31
32
Bab~32
33
Bab~33
34
Bab~34
35
Bab~35
36
Bab~36
37
Bab~37
38
Bab~38
39
Bab~39
40
Bab~40
41
Bab~41
42
Bab~42
43
Bab~43
44
Bab~44
45
Bab~45
46
Bab~46
47
Bab~47
48
Bab~48
49
Bab~49
50
Bab~50
51
Bab~51
52
Bab~52
53
Bab~53
54
Bab~54
55
Bab~55
56
Bab~56
57
Bab~57
58
Bab~58
59
Bab~59
60
Bab~60
61
Bab~61
62
Bab~62
63
Bab~63
64
Bab~64
65
Bab~65
66
Bab~66
67
Bab~67
68
Bab~68
69
Bab~69
70
Bab~70
71
Bab~71
72
Bab~72
73
Bab~73
74
Bab~74
75
Bab~75
76
Bab~76
77
Bab~77
78
Bab~78
79
Bab~79
80
Bab~80
81
Bab~81
82
Bab~82
83
Bab~83
84
Bab~84
85
Bab~85
86
Bab~86
87
Bab~87
88
Bab~88
89
Bab~89
90
Bab~90
91
Bab~91
92
Bab~92
93
Bab~93
94
Bab~94
95
Bab~95
96
Bab~96
97
Bab~97
98
Bab~98
99
Bab~99
100
Bab~100
101
Bab~101
102
Bab~102
103
Bab~103
104
Bab~104
105
Bab~105
106
Bab~106
107
Bab~107
108
Bab~108
109
Bab~109
110
Bab~110
111
Bab~111
112
Bab~112
113
Bab~113
114
Bab~114
115
Bab~115
116
Bab~116
117
Bab~117
118
Bab~118
119
Bab~119
120
Bab~120
121
Bab~121
122
Bab~122
123
Bab~123
124
Bab~124
125
Bab~125
126
Bab~126
127
Bab~127
128
Bab~128
129
Bab~129
130
Bab~130
131
Bab~131
132
Bab~132
133
Bab~133
134
Bab~134
135
Bab~135
136
Bab~136
137
Bab~137
138
Bab~138
139
Bab~139
140
Bab~140
141
Bab~141
142
Bab~142
143
Bab~143
144
Bab~144
145
Bab~145
146
Bab~146
147
Bab~147
148
Bab~148
149
Bab~149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!