Bab~07

Pagi itu Lucy nampak beranjak bangun ketika mendengar air shower menyala, suaminya pasti sedang mandi sekarang. Entah jam berapa semalam pria itu masuk ke dalam kamarnya karena sejak perdebatan mereka kemarin sore suaminya tersebut lebih memilih menghabiskan waktunya di dalam ruang kerjanya.

"Selamat pagi sayang," ucapnya menyambut pria itu yang baru keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk yang melingkar di bawah perutnya dan membiarkan dada bidangnya terbuka begitu saja.

"Hm, sudah bangun?" Sahut pria itu dingin seraya melangkah ke walk in closet.

Lucy yang di abaikan begitu saja nampak kesal padahal ia sudah berusaha merayunya, kemudian wanita itu pun langsung tersenyum jahil lantas menyusulnya ke dalam walk in closet lalu di peluknya pria yang hendak berganti pakaian itu dari belakang.

"Tolong jangan marah lagi ya, aku benar-benar minta maaf." Mohonnya dengan suara memelas.

Gerard nampak membuang napasnya. "Aku ingin ganti baju," ucapnya menanggapi tapi istrinya itu tetap memeluknya.

"Maafkan aku dulu tapinya," mohonnya manja.

Gerard mengangguk kecil, meskipun ia kecewa dengan wanita itu tapi cintanya sedikit pun tak pernah berkurang. Kemudian pria itu pun berbalik badan.

"Berjanjilah, jangan lakukan itu lagi." Ucapnya dan Lucy pun mengangguk setuju, kemudian wanita itu langsung mengalungkan kedua tangannya di leher pria itu lalu mulai mencium bibirnya.

Keduanya nampak berciuman lembut, namun Gerard tiba-tiba mengakhirinya. "Pagi ini aku ada meeting penting," ucapnya ketika mengingat pagi ini ada meeting di kantornya.

Lucy terlihat kecewa tapi wanita itu langsung memaksakan senyumnya. "Pagi ini aku juga ada kerjaan," tukasnya berdusta. Sebenarnya hari ini ia tak ada kerjaan apapun, namun managernya semalam mengabarkan jika telah menemukan beberapa calon pendonor rahim jadi ia harus mengeceknya langsung ke kantornya.

"Pemotretan lagi?" Tanya Gerard sembari mengancingkan kemeja kerjanya.

"Hm, tentu saja." Angguk wanita itu.

"Jangan terlalu seksi aku tidak suka," Gerard pun langsung memperingatkan.

"Iya sayang, kamu tenang saja." Janji Lucy, lalu wanita itu pun berpamitan untuk membersihkan dirinya. Rasanya ia sudah tak sabar untuk mengetahui berita bagus yang di bawa oleh sang manager.

Setelah mereka bersiap-siap kini keduanya pun segera sarapan bersama dan itu membuat Gerard merasa lebih baik pagi ini karena ia sarapan di temeni oleh sang istri, moment yang jarang terjadi pikirnya.

"Bik, kami ingin sarapan!!" Teriak Lucy setelah mereka berada di meja makan, meskipun semua makanan sudah terhidang di sana tapi wanita itu sudah terbiasa di layani dan pembantunya pun bergegas datang untuk mengambilkan wanita itu makanannya.

Gerard yang biasa melayani dirinya sendiri pun nampak tak menunggu pelayannya itu melayaninya, pria itu tak pernah pilih-pilih makanan dan menyantap apapun yang di hidangkan padanya tanpa banyak protes.

"Bik, bukankah sudah ku bilang aku tidak suka banyak irisan tomat." Lucy nampak memprotes menu sarapannya.

"Aku juga tidak terlalu suka banyak bawang," imbuh wanita itu lagi yang tiba-tiba tidak selera makan karena kesalahan kecil itu.

"Maaf nyonya, akan saya ganti dengan menu baru." Sang pelayan pun langsung mengambil piring di hadapan wanita itu dan menggantinya dengan menu baru.

Sementara Gerard hanya memperhatikan saja, istrinya memang memiliki selera makan yang berbeda meskipun itu sedikit merepotkan para pelayannya tapi itu tak masalah buatnya.

Beberapa saat kemudian mereka pun segera berangkat dengan menggunakan kendaraan masing-masing karena tujuan mereka yang berbeda, Gerard yang mengendarai mobilnya sendiri pun nampak melaju kencang menuju kantornya. Namun tiba-tiba ada pejalan yang sedang menyeberang hingga membuatnya sontak mengerem mendadak.

Ketika melihat seorang gadis berhenti tepat di depan mobilnya, seperti sebuah dejavu baginya karena ingatannya langsung kembali pada kejadian malam itu di mana mobilnya juga hampir menabrak seorang gadis bermata hazel.

Gerard langsung menggeleng kecil karena setelah ia perhatikan bukankah gadis itu yang bekerja sebagai office girl di hotel tempatnya meeting kemarin? Mengingat seragam yang di kenakannya juga berlogo hotel tersebut. Lagipula ia yakin mereka adalah dua orang yang berbeda seperti bumi dan langit dari segi karakter.

Karena khawatir terjadi sesuatu pria itu pun segera turun untuk melihatnya. "Kamu baik-baik saja?" Tanyanya pada gadis yang kini nampak masih syok itu.

Sebelumnya Andrea yang tak ingin ketinggalan kereta nampak menyeberang jalan dengan tergesa namun naasnya ada sebuah mobil yang melaju kencang ke arahnya hingga membuatnya nyaris tertabrak.

Andrea nampak terkejut ketika menyadari jika orang yang hampir menabraknya adalah suami dari wanita kaya yang ia kerjai kemarin. "Sa-saya baik-baik saja, kalau begitu saya permisi." Ucapnya lantas bergegas pergi dari hadapan pria itu, jangan sampai kejadian kemarin akan pria itu perpanjang jika menyadari itu dirinya.

"Tunggu !!"

Gerard pun sontak mengejar gadis itu dan itu membuat Andrea langsung menelan ludahnya.

"Mati aku," gumamnya tanpa berbalik badan. Kini otaknya langsung berpikir keras untuk mencari pembelaan jika pria itu akan memperpanjang masalahnya. Astaga, bukankah ia sedang menggunakan masker jadi mana mungkin pria itu mengingatnya.

"I-iya paman?" Akhirnya gadis itu pun berbalik badan menatap pria itu.

"Paman?" Mendengar itu pun Gerard langsung menaikkan sebelah alisnya.

"Maksud saya tuan," ralat Andrea padahal pria di hadapannya itu memang lebih pantas di panggil paman olehnya.

Gerard nampak menggeleng kecil. "Kamu OG di hotel Hilton kemarin kan?" Tanyanya to the point, entah kenapa ia tiba-tiba menanyakan hal ini.

"Astaga, dia ingat."

"I-iya," angguk Andrea terpaksa mengaku.

"Ikut mobilku saja biar ku antar, lagipula sepertinya keretamu juga sudah jalan !!" Perintah pria itu seraya melirik kereta yang ada di seberang jalan yang mulai berangkat.

"Hah !!" Andrea pun nampak tercengang mendengarnya, mimpi apa semalam tiba-tiba ia di tumpangi oleh pria kaya.

"Jangan terlena Dre, siapa tahu ini sebuah jebakan untuk membawamu ke kantor polisi karena kemarin telah mencelakai istrinya." Gumamnya bermonolog dalam hati.

"Ti-tidak paman eh tuan, aku bisa naik bus saja." Tolaknya mentah-mentah lantas segera berlalu dari hadapan pria itu.

"Saya tidak suka di bantah, lagipula saya sudah tidak mempermasalahkan kejadian kemarin karena istriku baik-baik saja." Tegas Gerard dan itu membuat Andrea sontak berhenti.

"Jadi dia tidak mempermasalahkan kejadian kemarin?" Gumam gadis itu lega.

"Cepatlah naik, saya tidak ada waktu !!" Gerard pun kembali ke mobilnya dan tentu saja itu membuat Andrea langsung berubah pikiran, lagipula kapan lagi ia bisa mendapatkan tumpangan mobil mewah dan anggap saja hokinya selama setahun ia pakai hari ini.

"Sayang, kamu harus tahu ini." Gumamnya lagi, ia jadi tak sabar untuk menceritakannya pada sang kekasih.

Akhirnya gadis itu pun setuju lantas segera melangkah mendekat lalu di bukanya pintu bagian belakang, namun tiba-tiba Gerard yang sudah duduk di balik kemudi langsung menegurnya.

"Duduklah di depan saya bukan sopirmu !!"

"Hah?"

Terpopuler

Comments

ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda

ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda

emang jodoh kalian dipertemukan terus oh paman jodoh masa depanmu itu🤣🤣.
Lucy seberapa lama cinta Gerald akan bertahan untukmu

2024-11-04

1

GiZaNy

GiZaNy

saya bukan sopir... tapi calon ayah yang benih nya mau dititipin di rahim kamu.. 😁🤣🤣

2024-11-04

2

༄༅⃟𝐐ʸᵉᵒˡₖₑsaᵧan𝓰ₐₙᵂᵃˡᶦᵈ𝐙⃝🦜

༄༅⃟𝐐ʸᵉᵒˡₖₑsaᵧan𝓰ₐₙᵂᵃˡᶦᵈ𝐙⃝🦜

jangan kebanyakan Hah ya Drea😂😂😂

masa mau menceritakan hal ini sama kekasihmu sih Drea,,,, bisa" pacarmu cemburu, nanti kamu gk bisa naik mewah lagi, 😂😂😂

2024-11-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bab~01
2 Bab~02
3 Bab~03
4 Bab~04
5 Bab~05
6 Bab~06
7 Bab~07
8 Bab~08
9 Bab-09
10 Bab~10
11 Bab~11
12 Bab~12
13 Bab~13
14 Bab~14
15 Bab~15
16 Bab~16
17 Bab~17
18 Bab~18
19 Bab~19
20 Bab~20
21 Bab~21
22 Bab~22
23 Bab~23
24 Bab~24
25 Bab~25
26 Bab~26
27 Bab~27
28 Bab~28
29 Bab~29
30 Bab~30
31 Bab~31
32 Bab~32
33 Bab~33
34 Bab~34
35 Bab~35
36 Bab~36
37 Bab~37
38 Bab~38
39 Bab~39
40 Bab~40
41 Bab~41
42 Bab~42
43 Bab~43
44 Bab~44
45 Bab~45
46 Bab~46
47 Bab~47
48 Bab~48
49 Bab~49
50 Bab~50
51 Bab~51
52 Bab~52
53 Bab~53
54 Bab~54
55 Bab~55
56 Bab~56
57 Bab~57
58 Bab~58
59 Bab~59
60 Bab~60
61 Bab~61
62 Bab~62
63 Bab~63
64 Bab~64
65 Bab~65
66 Bab~66
67 Bab~67
68 Bab~68
69 Bab~69
70 Bab~70
71 Bab~71
72 Bab~72
73 Bab~73
74 Bab~74
75 Bab~75
76 Bab~76
77 Bab~77
78 Bab~78
79 Bab~79
80 Bab~80
81 Bab~81
82 Bab~82
83 Bab~83
84 Bab~84
85 Bab~85
86 Bab~86
87 Bab~87
88 Bab~88
89 Bab~89
90 Bab~90
91 Bab~91
92 Bab~92
93 Bab~93
94 Bab~94
95 Bab~95
96 Bab~96
97 Bab~97
98 Bab~98
99 Bab~99
100 Bab~100
101 Bab~101
102 Bab~102
103 Bab~103
104 Bab~104
105 Bab~105
106 Bab~106
107 Bab~107
108 Bab~108
109 Bab~109
110 Bab~110
111 Bab~111
112 Bab~112
113 Bab~113
114 Bab~114
115 Bab~115
116 Bab~116
117 Bab~117
118 Bab~118
119 Bab~119
120 Bab~120
121 Bab~121
122 Bab~122
123 Bab~123
124 Bab~124
125 Bab~125
126 Bab~126
127 Bab~127
128 Bab~128
129 Bab~129
130 Bab~130
131 Bab~131
132 Bab~132
133 Bab~133
134 Bab~134
135 Bab~135
136 Bab~136
137 Bab~137
138 Bab~138
139 Bab~139
140 Bab~140
141 Bab~141
142 Bab~142
143 Bab~143
144 Bab~144
145 Bab~145
146 Bab~146
147 Bab~147
148 Bab~148
149 Bab~149
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab~01
2
Bab~02
3
Bab~03
4
Bab~04
5
Bab~05
6
Bab~06
7
Bab~07
8
Bab~08
9
Bab-09
10
Bab~10
11
Bab~11
12
Bab~12
13
Bab~13
14
Bab~14
15
Bab~15
16
Bab~16
17
Bab~17
18
Bab~18
19
Bab~19
20
Bab~20
21
Bab~21
22
Bab~22
23
Bab~23
24
Bab~24
25
Bab~25
26
Bab~26
27
Bab~27
28
Bab~28
29
Bab~29
30
Bab~30
31
Bab~31
32
Bab~32
33
Bab~33
34
Bab~34
35
Bab~35
36
Bab~36
37
Bab~37
38
Bab~38
39
Bab~39
40
Bab~40
41
Bab~41
42
Bab~42
43
Bab~43
44
Bab~44
45
Bab~45
46
Bab~46
47
Bab~47
48
Bab~48
49
Bab~49
50
Bab~50
51
Bab~51
52
Bab~52
53
Bab~53
54
Bab~54
55
Bab~55
56
Bab~56
57
Bab~57
58
Bab~58
59
Bab~59
60
Bab~60
61
Bab~61
62
Bab~62
63
Bab~63
64
Bab~64
65
Bab~65
66
Bab~66
67
Bab~67
68
Bab~68
69
Bab~69
70
Bab~70
71
Bab~71
72
Bab~72
73
Bab~73
74
Bab~74
75
Bab~75
76
Bab~76
77
Bab~77
78
Bab~78
79
Bab~79
80
Bab~80
81
Bab~81
82
Bab~82
83
Bab~83
84
Bab~84
85
Bab~85
86
Bab~86
87
Bab~87
88
Bab~88
89
Bab~89
90
Bab~90
91
Bab~91
92
Bab~92
93
Bab~93
94
Bab~94
95
Bab~95
96
Bab~96
97
Bab~97
98
Bab~98
99
Bab~99
100
Bab~100
101
Bab~101
102
Bab~102
103
Bab~103
104
Bab~104
105
Bab~105
106
Bab~106
107
Bab~107
108
Bab~108
109
Bab~109
110
Bab~110
111
Bab~111
112
Bab~112
113
Bab~113
114
Bab~114
115
Bab~115
116
Bab~116
117
Bab~117
118
Bab~118
119
Bab~119
120
Bab~120
121
Bab~121
122
Bab~122
123
Bab~123
124
Bab~124
125
Bab~125
126
Bab~126
127
Bab~127
128
Bab~128
129
Bab~129
130
Bab~130
131
Bab~131
132
Bab~132
133
Bab~133
134
Bab~134
135
Bab~135
136
Bab~136
137
Bab~137
138
Bab~138
139
Bab~139
140
Bab~140
141
Bab~141
142
Bab~142
143
Bab~143
144
Bab~144
145
Bab~145
146
Bab~146
147
Bab~147
148
Bab~148
149
Bab~149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!